Tahun ini adalah tahun pertama Layla kuliah, jadi orang tua Layla sangat khawatir kalau Layla akan mengalami masalah yang sama seperti saat Layla masih di sekolah menengah atas dan menengah pertama.
Layla adalah seorang gadis yang sangat nakal dan suka berkelahi, orang tua Layla sering diminta oleh guru untuk datang ke sekolah karena ulah Layla. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menjodohkan Layla dengan seorang dosen di kampus Layla. Secara kebetulan, dosen tersebut adalah anak dari teman dekat ayah Layla.
Layla tidak bisa berbuat apa-apa karena keputusan ayahnya sudah tidak bisa diganggu gugat lagi. Layla akhirnya menikah, setelah menikah dan Felix tidur di kamar terpisah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tomat _ merah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 Melihat Felix dengan wanita lain
Felix menatap lekat ke arah Layla, " Oh ya? kenapa tidak ambil sendiri? " ujar Felix sembari menaikkan alisnya.
" Ck! bagaimana aku mau ambil jika aku tidak memakai apapun disini!! " sindir Layla dengan tajam.
" Baiklah akan ku ambilkan, tunggu disitu " ucap Felix berjalan ke gantungan baju lalu mengambil handuk di sana.
" Apa kau tidak mau memperlihatkan tubuhmu kepada suami mu sendiri? " goda Felix. Layla membelak lalu menggeleng.
" Jangan aneh aneh!! cepat kemarikan!! " ucap Layla mencoba meraih handuk tersebut, Tetapi Felix segera menjauhkan handuknya.
" Tidak akan kuberi jika kau tidak mau memperlihatkan tubuhmu " ucap Felix sembari menyeringai nakal.
" Felix!! pikiran mu sangat kotor!! cepat kemarikan " Teriak Layla dengan kesal. Felix tertawa tipis lalu memberikan handuknya kepada Layla.
layla berdecak lalu segera kembali masuk ke dalam kamar mandi.
*
Tok..
Tok..
" Permisi tuan makanan sudah datang.. " ucap seorang pelayan mengetuk dari luar, Felix segera membukakan pintu lalu menyuruh pelayan itu menaruh makanannya di meja dekat balkon.
Felix duduk di kursi balkon sambil menyesap kopinya, Layla keluar dari kamar mandi dengan pakaian rapi.
Layla menoleh ke arah Balkon dan menemukan Felix. Layla berjalan menghampiri Felix lalu duduk di hadapannya.
Felix menyeringai. " Biasanya harus disuruh dulu baru mau duduk? " ucap Felix tersenyum tipis.
" Langsung duduk salah, tidak duduk salah. Jadi pak dosen galak ini mau nya apasih? " ucap Layla kesal.
" Hanya ingin dirimu tetap di samping ku " ucap Felix sembari menyeringai. Layla terdiam dan tiba tiba saja segera membuang muka.
" Makan sayang " ucap Felix sembari menunjuk makanannya, Layla mengangguk lalu segera makan dengan perasaan campur aduk.
*
Setelah sarapan Layla turun menuju lantai bawah dikarenakan teman sekampusnya datang entah darimana.
" Layla!! " Teriak seorang wanita dari ruang tamu, Layla mengerutkan keningnya ketika mendengar suara yang tidak asing.
" Astaga Nesya?! " ujar Layla kaget segera menghampiri sahabatnya ini. Nesya segera memegang pundak Layla dengan erat.
" Aku tanya, kenapa kamu ada di rumah Pak Felix?! " tanya Nesya gelisah. " Lah? bukannya aku pas itu udah bilang ke kau doang? kalau aku itu dijodohin, kau gimana sih! " ujar Layla kesal.
" Eh? iya ya, kok aku bisa lupa sih " ucap Nesya sembari tersenyum malu. " Mau minum? " tanya Layla.
" Tidak usah, aku ke sini cuman mau ngeliat kau doang sih " ucap Nesya sembari menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal.
" Kau memang aneh, jangan dulu pulang Nes bagaimana klau kita ke mall? " ujar Layla. Nesya membelak " Boleh tuh tapi uang di atm ku sisa 53 juta, tapi kita berangkat aja " ucap Nesya.
" Kalau begitu aku siap siap dulu! " ucap Layla hendak berbalik tetapi ia menubruk seseorang. " Mau kemana? saya tidak mengizinkan kamu untuk pergi " ucap Felix sembari menyilangkan tangannya.
Layla mendongak menatap Felix. " Aku ingin bersenang senang Felix, biarkan aku untuk bebas " ucap Layla kesal.
" Baiklah, tetapi kau akan membawa 5 bodyguard, deal? " ujar Felix sembari mengulurkan lengannya.
Layla berdecak lalu segera menerima uluran itu. " Good, Aku tidak akan ada di rumah seharian ini mungkin aku pulang larut malam " ucap Felix lalu mengusap lembut rambut sang istri.
" Berhati hatilah Layla, Nesya anda jangan mengajak Layla untuk melakukan hal yang berbahaya! " ujar Felix tajam.
" B-Baik pak " ucap Nesya merinding sekujur tubuh. " Pakai pakaian yang tertutup sayang.. Aku tidak suka jika pria bajingan di luar sana melihat tubuhmu yang indah itu " bisik Felix di telinga Layla.
" Ayo Kenzo kita berangkat " ucap Felix memerintahkan Kenzo lalu pergi dari sana. " Layla! kau ini ngelamunin apa sih? ayo cepet " ucap Nesya.
Lamunan Layla buyar seketika, " A-ah iya tunggu sebentar " ucap Layla lalu segera naik ke atas untuk berganti pakaian.
*
Setelah beberapa menit berganti Layla kembali turun ke bawah menggunakan lift. Layla menggunakan dresscode hitam panjang dan menutupi dada.
" Ayo, kita shopping " ucap Layla elegant. Nesya melihat dress Layla dari atas sampai bawah. " Kau terlihat seperti nyonya " ucap Nesya berbinar.
" Aku membawakan satu lagi untukmu, ini berwarna merah! ," ucap Layla memberikan paper bag untuk Nesya.
" Really?! " ucap Nesya antusias. " Ya, cepatlah berganti " ucap Layla. Nesya mengangguk laku segera berganti.
*
*
Sesampainya di Mall Layla turun dari mobilnya bersama Nesya. Dan bodyguard yang diperintahkan oleh Felix pun ikut turun.
" Lihat!! bukannya itu adalah nyonya Layla? " bisik semua orang disana. Mereka yang berada di sana segera memotret keberadaan Layla di sana.
Layla tersenyum tipis lalu menyapa ke semua orang yang ada di sana. " Sebenarnya aku gugup " batin Layla.
" Nyonya pun terlahir di keluarga kalangan atas loh yaitu Tuan Albert. Dan nyonya Moana pun seorang dokter. " bisik semua orang di sana.
" Ck, mentang mentang nikah sama Tuan Felix aja bangga, Kenapa ya Tuan Felix mau ama dia " bisik seorang wanita di sana. tentu saja Layla mendengar bisikan itu karna Jarak antara wanita itu tidak jauh dari sana.
Layla dengan geram menghampiri wanita itu lalu menamparnya. " Jangan seenaknya mengatai saya seperti itu nona " sindir Layla tajam.
Wanita itu meringis lalu menatap Layla dengan tajam. " Anda pikir saya takut karna anda adalah istri Tuan Felix?! oh tentu tidak!! " ucap Wanita itu lancang.
" Layla sudah Layla, kita ke sini tidak untuk berantem " ucap Nesya menenangkan Layla. Para bodyguard pun segera mendekat ke arah Layla agar Layla tidak terluka.
" Biarkan aku menampar Wanita itu!!! Bisanya ngomong di belakang sini kalau berani ngomong langsung!! " sindir Layla geram.
" Wah nyonya Layla auranya sangat kuat, ini sih lawannya pasti kalah " bisik semua orang di sana.
Layla menatap tajam ke arah Wanita itu. " Meskipun saya menikah dengan Felix, bukan begitu kalau saya sombong! saya masih menjaga kerendahan hati saya!! " Desis Layla tajam.
" Dan ingat jika kau mengatai saya sekali lagi, saya tidak segan segan untuk melaporkan mu kepada Felix!! " Pekik Layla lalu melangkah pergi dari sana.
Dan semua orang bertepuk tangan kepada Layla karna keberanian. Layla masuk ke dalam Mall bersama Nesya dan 5 Bodyguard nya.
" Tenangkan dirimu, mau beli minum? bentar aku beli dulu " ucap Nesya lalu pergi untuk membeli air mineral.
" Anda aman nyonya? " tanya salah satu bodyguard yang menjaga Layla. " Ya, lumayan baik " desis Layla sembari menghembuskan nafasnya lega.
Layla membelak kaget ketika Melihat Felix dan Kenzo keluar dari Lift bersama seorang wanita. " What the hell? " gumam Layla ketika melihat Felix bersama wanita itu sangat berdekatan.
" Ternyata cinta mu itu palsu Felix? " gumam Layla. " Tapi jika Felix berduaan dengan Wanita itu tidak mungkin kan Kenzo ikut sambil membawa berkas ditangannya? " batin Layla.
*
*
*
Bersambung...