NovelToon NovelToon
Gairah Cinta Pak Duda

Gairah Cinta Pak Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Pembantu
Popularitas:49.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mphoon

Misca Veronica merupakan seorang pembantu yang harus terjebak di dalam perseteruan anak dan ayah. Hidup yang awalnya tenang, berubah menjadi panas.

"Berapa kali kali Daddy bilang, jangan pernah jodohkan Daddy!" [Devanno Aldebaran]

"Pura-pura nolak, pas ketemu rasanya mau loucing dedek baru. Dasar duda meresahkan!" [Sancia Aldebaran]

Beginilah kucing yang sudah lama tidak bi-rahi, sekalinya menemukan lawan yang tepat pasti tidak mungkin menolak.

Akan tetapi, Misca yang berasal dari kalangan bawah harus menghadapi hujatan yang cukup membuatnya ragu untuk menjadi Nyonya Devano.

Lantas, bagaimana keseruan mereka selanjutnya? Bisakah Cia mempersatukan Misca dan Devano? Saksikan kisahnya hanya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mphoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Puncak Kemarahan Vigor

Misca keluar dari kamar Devano dalam keadaan air mata berlinang, di mana saat dia keluar berpapasan dengan Irene dan Vigor yang ingin masuk kembali ke dalam kamarnya setelah kegaduhan sudah teratasi.

"Eohh, i-itu Misca, 'kan, Pa?" tanya Irene terkejut melihat Misca berlari sambil menutupi mulutnya, meskipun begitu dia paham betul kalau kondisinya sedang tidak baik-baik saja.

"Sejak kapan mereka di dalam?" tanya balik Vigor yang juga merasa bingung.

"Entahlah, tapi Mama rasa mereka sedang ada mas---"

Perkataan Irene terhenti melihat Vigor bergegas membanting pintu Devano hingga mengejutkan penghuni kamarnya. Sang istri pun refleks berlari untuk mencegah suaminya yang pasti terbawa emosi.

"Pa-papa? Ngapain Papa dobrak pintu, Devan, hahh?"

Kemarahan Devano pada Misca masih melekat jelas sampai dilampiaskan juga kepada kedua orang tuanya sendiri, tanpa pandang bulu.

"Kau apakan gadis itu, hahh? Kenapa dia berlari sambil menangis. Apa ini caramu menyayangi wania, hahh? Seperti ini!"

Tatapan tajam Vigor bagaikan belati yang menusuk jantung membuat Devano bukannya mengakui kesalahan, malah semakin menjadi-jadi melawan mereka.

Sementara Irene segera menutup rapat pintu kamar Devano supaya tidak ada yang mendengar keributan kembali terjadi, lalu memegang lengan sang suami sambil menatapnya.

"Pa, tenang! Ini sudah malam, Mama mohon kendalikan emosi Papa. Kita bisa tanyakan pada Devano baik-baik, bukan seperti ini!" tegas Irena yang takut sekali suaminya hilang kendali.

Selama ini mungkin Vigor terlihat cuek, bahkan jarang sekali berbicara dengan kedua anaknya. Namun, sebagai seorang ayah dia pun bisa merasakan jika ada yang tidak beres kepada anak sulungnya.

Secuek-cueknya Vigor, pantang baginya menyakiti sang istri, apalagi sampai membuat Irene menangis akibat kelakuan dia yang melukai hati.

"Anak ini sudah tidak bisa diajak bicara baik-baik, Ma. Dia harus dikasih paham, siapa ayahnya! Seorang Vigor Aldebaran tidak pernah menyakiti wanita yang sangat dicintai, lalu siapa yang dia contoh sekarang, hahh! Siapa!"

Irene berusaha keras mengusap lengan Vigor demi menangakan emosinya yang pasti sudah membawa. Sang suami memang terlihat cuek dan dingin, tetapi dibalik itu hatinya tidak akan pernah tega menyakiti wanita. Baik itu istrinya, maupun orang lain.

"Jika Papa dan Mama tidak tahu masalahnya lebih baik tutup mulut kalian, tidak perlu ikut campur urusanku! Silahkan keluar dari kamarku, sebelum aku berkata kasar pada kalian!"

Keangkuhan seorang Devano semakin tinggi. Kali ini dia tidak dapat mengendalikan diri untuk tetap bersikap sopan jika berbicara pada orang tuanya sendiri. Mereka yang tidak bersalah, berniat untuk mencari tahu apa yang terjadi malah menjadi tempat pelampiasan.

Irene yang awalnya ingin menahan Vigor, kini terbawa emosi setelah sang anak pertama kali berani melawan mereka bahkan mengusirnya.

"Keterlaluan kamu, Devan! Sifat angkuhmu suatu saat akan menjadi bumerang bagimu sendiri, lihat saja satu persatu orang yang ada di sekitarmu akan pergi menjauh! Gak heran bila Tuhan mengambil Manda lebih dulu, sebab kamu tidak pantas menjadi seorang pria yang melindungi keluarga. Kamu hanya pantas menjadi manusia egois yang melindungi dirimu sendiri!"

"Tutup mulutmu, Irene Aldebaran! Hentikan ucapanmu atau aku tidak akan segan-segan untuk----"

"Berani kau berkata kasar pada istriku, hidupmu akan berakhir di tanganku, Devano Aldebaran!"

Peperangan antara ayah dan anak mulai terjadi. Baru kali ini Irene syok melihat Devano. Dia sampai memegangi dada akibat napasnya terasa tercekik mendengar seorang anak yang dibanggakan selama ini berani menyebut nama, bahkan mengancam orang tuanya sendiri. Sungguh keterlaluan!

"Ka ... aarrggghhh!" Devano reflek berbalik menendang keras kursi kecil yang ada di dekat meja rias sampai terpentak ke dinding dan hancur.

Tak segan-segan Devano melampiaskan kemarahan di dalam hati dan pikiran dengan menghancurkan barang yang ada di sekitar juga dirinya sendiri.

Vigor tak bergeming. Dia hanya berdiri menatap kelakuan Devano tanpa menghentikan. Bukan tidak tega, cuma sang ayah hanya ingin melihat sejauh mana anaknya tak bisa mengendalikan diri.

Tidak mungkin seorang ayah tidak sedih melihat anaknya tersakiti. Namun, dia pun tidak mungkin memanjakan lantaran Devano anak laki-laki yang harusnya tahan banting menghadapi hidup, bukan kekanak-kanakan.

Berbeda sama Irene, walaupun hatinya sakit dia tetap tidak tega dan berlari memeluk Devano dari depan demi menahan serta melindunginya.

"Cukup, Devano, cukup! Mama mohon hentikan ini, Devan. Hentikan hiks ...."

Suara teriakan Irene bergema di dalam kamar Devano. Dia berusaha keras menahan tubuh kekar sang anak supaya tidak semakin melukai diri.

Irene paham, ada sesuatu yang harus dia selamatkan dari mental Devano. Jika batinya sudah terluka maka fisiknya tidak boleh menjadi wadah pelampiasan.

"Lepasin Devan, Ma. Lepasin! Biarin Devan melakukan. Devan capek, Ma. Devan capek, arrghh!"

Bobot tubuh Devano yang berat tak mampu ditandingi oleh badan kecil Irene. Pria itu kembali menyakiti diri debgan cara meninju dinding.

Tangisan Irene yang tak kunjung hilang, malah semakin menjadi histeris. Jika dia tidak mampu menghentikan Devano, biarlah kematian yang akan berbicara.

"Irene!"

Devano yang terkejut mendengar suara teriakan Vigor memutuskan berbalik melihat apa yang terjadi pada sang ibu.

...*...

...*...

...*...

...Bersambung...

1
Asih Nurhayati
kak ini gak lanjut apa
Adinda Kusuma
Luar biasa
Asyatun 1
lanjut
n4th4n14e4
deuh
Nunik Wahyuni
ayo dad km pasti bisaaa....mommy Manda juga happy klo CIA dan Daddy happy 😍😍😍utk mommy MISCA gedein sabar nya percayalah ga ada perjuangan dan kesabaran yg sia sia 💪🫰😍🙏
Nunik Wahyuni
apa sich Killa pede bgt caper 😡😡😡
Chris Antono
Luar biasa
Nunik Wahyuni
yeayyyy CIA anak yg cerdas ....biarkan mrk bertiga bahagia thorrr sembuhkan mental Daddy devano biarkan happy dgn MISCA dan CIA ..... berikan anak anak yg lucu utk menyempurnakan kebahagiaan devano bersama MISCA 🫰😍🙏papa Vigor mama Irene terrbaiks ....biarkan keluarga uwa busuk di penjara 😡😡😡
n4th4n14e4
yess
Les Tary
buat kamu devano klu cinta itu mulut bicaranya dijaga walau masih ada trauma masa lalu tp ga gitu juga mulutnya
Desilia Chisfia Lina
uh untung cia datang tepat waktu
Aan Azzam
naah setelah kejadian ini, baik misca ataupun Dev ambil pelajaran dr kejadian ini.. cobalah berpikir bukan hanya cinta dan bersatunya kalian semuanya selesai..tpi ada org² yg jdi penduduk kalian agar bahagia jadi ayolah baik ego' misca dan masa lalu Dev.. pikir kan lagi krna membina rumah tangga memang cuma berdua tpi ada keluarga yg harus kalian jaga bukan cuma cinta..🥰
Aan Azzam
maaf Dev klu permintaanku di kabulkan oleh Arthor 🤭sya tdk jahat yah tpi terkadang kita harus menyiram luka dg air garam agar kau mengerti rasa sakit dan perih itu bedah dan dg itu kamu bisa berpikir bahwa seribu kali sebelum mengambil keputusan dlm hidup dan memilah kata yg ingin kau katakan pada setiap orang..krna sejatinya kita tdk tau sedalam apa tingkah laku dan ucapan kita bisa sampai kepada orang..🙂🙂
Nunik Wahyuni
ini keluarga devano kmana bawa kek rombongan polisi buat Chandra dan bibinya MISCA yg semena mena 😡😡😡
Desilia Chisfia Lina
hedeh nunggu beberapa hari lagi deh baca usaha devano 😔
Nunik Wahyuni
Lunasi hutang nya bawa MISCA pergi ....cepat devano jgn buang buang waktu mu 😡😡😡
Nunik Wahyuni
MISCA jgn nekad tunggu devano 😡😡😡 ulur waktu nya jgn menyerah 😭😭😭
Nunik Wahyuni
hajar keluarga MISCA devano 😡😡😡
Aan Azzam
waaaahh..itu dua orang debat soal utang.. sementara otakku mikir tindakan misca...ayolah tor lanjut🤭buat misca kekeh melanjutkan pernikahan Thor biar devano keleyengan🤣🤣🤣 walau pada akhirnya batal🤣🤣 bikin Derama dulu Thor 😂😂😂🤣
Aan Azzam: semangat Thor 💪🏻💪🏻💪🏻
IN_DAYLE: Hahaha apalah ini, biasanya alur yg bikin mumet malah pembaca yg bikin mumet 😭😭
total 2 replies
Aan Azzam
sesuatu yg berharga butuh sebuah pengorbanan yg tdk sedikit.. terkadang beban mental fisik bisa membuat kita memilih Tampa berpikir lebih dulu🙂tau kenapa kita diminta untuk selalu berfikir bijak..misca tdk salah jika sudah lelah..dan untuk Dev sikap dan sifat yg harus di rubah..serta beban mental yg tdk baik🤔 sepertinya perjuangan ini butuh suatu pengorbanan yg besar semangat 💪🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!