Terlahir dari keluarga mata biru, namun nasib Aksara berbeda dari anggota keluarga lainya. Pada saat Aksara di lahirkan, ia tidak mewarisi mata biru dari kedua orang tuanya, melainkan ia terlahir dengan mewarisi mata ungu dari kakek buyutnya yang sudah lama tiada.
Aksara hanya mewarisi satu mata ungu di sebelah kirinya, begitu juga dengan kakek buyutnya yang hanya memiliki satu mata ungu di sebelah kanannya, dan mata di sebelah kirinya berwarna biru.
Dan kemudian di sebelah kanannya, Aksara memiliki mata sama persis seperti mata elang dengan warna yang lebih terang dan menyala-nyala.
Keluarga mata biru merupakan golongan keluarga bangsawan yang paling di segani di seluruh wilayah Republik. Keluarga mata biru merupakan keluarga terkuat saat ini, di tambah lagi dengan keahlian khusus mereka, hal itu yang membuat nama keluarga mata biru sangat ditakuti oleh keluarga besar yang lainya.
Setelah tumbuh menjadi pria kuat, Aksara meninggalkan anggota keluargnya dan memilih hidup sederhana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr Sad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29 : Satu Spesies yang sama
"Tuan Julian, apakah para personel anda itu akan baik-baik saja? sepertinya mereka membutuhkan perawatan," tanya tuan Sean sambil memperhatikan ketiga personel tuan Julian.
"Saya rasa mereka bertiga akan baik-baik saja tuan. Anda tidak perlu khawatir, mereka hanya membutuhkan waktu istirahat yang cukup saja," ucap tuan Julian terlihat santai sekali.
"Apakah anda yakin tuan?".
"Mereka bertiga tidak selemah yang kita pikirkan tuan, bagi mereka rasa sakit ini belum seberapa, kita tunggu saja sebentar, nanti juga mereka akan sadar dengan sendirinya. Anda harus mengetahui sesuatu hal tuan, mereka terlalu kuat untuk menyerah secepat ini."
Setelah itu, tuan Julian pun pergi meninggalkan ketiga personelnya di sana. Tuan Sean mengikuti tuan Julian di belakang. Sejujurnya tuan Sean begitu mengkhawatirkan kondisi ketiga personel tuan Julian itu, namun tuan Sean sadar bahwa dia sedang berbicara dengan siapa sekarang.
Sementara itu di sisi lain, di mana nyonya Shopia sedang bertarung hebat bersama dengan musuh-musuhnya. Nyonya Shopia tidak bertarung sendiri, beliau bertarung bersama dengan Hema. Untung saja Hema selalu ada di samping nyonya Shopia, jika dia tidak ada di sana, maka nyonya Shopia akan kesulitan menghadapi 20 lawannya.
Kekuatan musuh-musuh yang sedang mereka hadapi sekarang ini tak kalah kuat dengan musuh-musuh yang baru saja tuan Julian dan tuan Sean hadapi di sana.
Nyonya Shopia adalah wanita hebat, sampai sejauh ini dia masih sanggup bertahan melawan musuh-musuh yang bisa dibilang tingkat kekuatannya hampir mengungguli tingkat kekuatan nyonya Shopia dan juga Hema.
Nyonya Shopia bisa saja memanggil hewan magic tingkat rendah yang berada di dalam belantara hutan itu untuk membantu dirinya di sana, namun dia tidak mau membuat hati Hema terluka karena Hema termasuk ke dalam golongan hewan magic yang cukup sensitif, atau bisa dibilang sebagai hewan cemburuan.
Hema memang tidak suka berbaur dengan seseorang apalagi dengan hewan magic yang lainya. Kadang kala nyonya Shopia sering kesulitan menghadapi sikap Hema yang mudah cemburuan seperti itu, jadi beliau tidak bisa menyatukan dia bersama dengan hewan-hewan magic miliknya yang lain.
"Mereka ini! kenapa mereka tidak mau menyerah, disaat saya dan Hema menjatuhkan satu musuh, jumlah mereka akan semakin banyak. Apakah Hema mampu bertahan lebih lama lagi?", ucap nyonya Shopia mulai mengkhawatirkan keadaan Hema.
"Hema ... , apakah kamu baik-baik saja?", tanya nyonya Shopia seraya menatap Hema.
Hema mengangguk, namun kali ini raut wajah Hema tak bisa membohongi pandangan nyonya Shopia. Justru nyonya Shopia mengetahui keraguan Hema saat ini, tapi sebagaimana sikap Hema, dia tidak mau membuat tuannya kecewa karena keraguannya itu.
Di saat-saat genting seperti ini, musuh-musuh yang sedang nyonya Shopia dan Hema hadapi di sana mulai mengeluarkan senjata andalannya.
Salah satu dari mereka memanggil hewan magic yang sebaya dengan Hema. Ternyata musuh-musuhnya cukup cerdik, mereka mampu mengungguli kepandaian yang nyonya Shopia miliki itu.
"Apakah anda kira di sini hanya anda saja yang memiliki hewan magic seperti itu, hahaha, anda salah besar nyonya! tentunya saya pun memilikinya juga nyonya. Baiklah ... , Alaska, mari kita tunjukan kepada mereka kehebatan kita," ucap sang musuh sambil mengeluarkan hewan magic tingkat tinggi miliknya.
Alaska merupakan hewan magic tingkat tinggi, dia termasuk ke dalam satu spesies yang sama dengan Hema, namun yang membedakannya adalah warna bulu mereka.
Hema adalah beruang kutub yang memiliki bulu seputih salju dan selembut kapas, sementara Alaska adalah beruang kutub yang memiliki bulu kasar dan warna bulu putih yang terlihat agak sedikit gelap.
Tingkat keganasan mereka sama, namun yang membedakannya adalah orang yang memperlakukan mereka. Hema diperlakukan seperti anak kandung nyonya Shopia sendiri, sementara sang musuh memperlakukan Alaska sekejam mungkin agar hewan magicnya itu mampu menjadi mesin pembunuh untuk dirinya.
....
"Apa! ternyata dia juga memiliki hewan magic yang sama seperti saya, namun sepertinya tingkat keganasan hewan magic miliknya itu jauh lebih unggul daripada Hema," ucap nyonya Shopia terkejut.
"Serang mereka Alaska!", teriak sang musuh menyuruh Alaska menyerang nyonya Shopia.
"Ayok, Hema, mari tunjukan kekuatan kita yang sebenarnya kepada mereka," ucap nyonya Shopia berapi-api.
Nyonya Shopia menempelkan kedua lengan lentiknya itu untuk memanggil hewan-hewan magic miliknya yang lain. Nyonya Shopia memanggil sekiranya 10 pasukan serigala dari tingkatan yang berbeda-beda.
Yang pertama ada serigala coklat, kira-kira jumlahnya ada 6 buah pasukan serigala dari tingkat energi alam ke 5, atau bisa dibilang hewan magic level 5.
Yang kedua di isi oleh serigala oranye, jumlah pasukannya ada 3 dari tingkat energi alam ke 7. Dan yang terakhir ada serigala merah, sang pemangsa sekaligus ketua dari pasukan serigala-serigala yang lainya.
Serigala merah termasuk ke dalam golongan serigala paling kuat. Serigala merah atau sebut saja Red, dia berada di tingkat energi alam ke 9.
Sementara Hema memejamkan matanya untuk memanggil kedua anggota keluarganya, dan diantaranya ada Aken, adik laki-laki pertama yang memiliki energi alam tingkat 10.
Adik keduanya adalah Marie, dia termasuk ke dalam jenis beruang kutub wanita yang memiliki energi alam tingkat 9.
Kini bala bantuan nyonya Shopia telah berkumpul, dan sekarang mereka tinggal menunggu perintah dari tuannya.
"Apakah kalian sudah siap anak-anak? karena sebentar lagi kita akan pergi bermain bersama dengan mereka", tanya nyonya hanya ingin memastikan kesiapan anak-anaknya di sana.
"Huaaa ... ," Hema dan kedua adiknya sudah mengeluarkan aungan nya.
"Auuu ... ," pasukan serigala pun ikut membunyikan lolongannya.
Nyonya Shopia tersenyum melihat semangat mereka di sana. Hingga pada Akhirnya Hema membiarkan nyonya Shopia memanggil hewan-hewan magic miliknya yang lain.
"Baiklah, ayok anak-anak, sekarang kita serang mereka!", teriak nyonya Shopia seraya menunjuk musuh di hadapannya itu.
Pasukan nyonya Shopia berlari ke hadapan musuhnya. Mereka bertempur hebat di sana. Hema dan kedua adiknya bertarung bersama Alaska, sementara nyonya Shopia bertarung dengan pemilik Alaska.
"Huaaa ... ," Hema mengaung keras seraya memberikan cakarannya itu ke arah wajah Alaska.
"Huaaa ... ," Alaska ikut mengaung seraya membalas cakaran dari Hema itu. Alaska mencakar tangan kanan bagian atas Hema hingga tangannya itu terluka.
"Auuu ... ," lolongan Red terdengar sangat menakutkan sekali. Sama seperti julukannya, sang pemangsa, dia telah memangsa banyak musuh di hadapannya itu sehingga musuh yang dia lawan tewas karena cakaran beracunnya.
Red di latih secara khusus oleh nyonya Shopia agar dia bisa menjadi hewan peliharaan pada umumnya. Keganasan Red membuat dia haus akan darah, dia tidak bisa membedakan makanan yang boleh dimakan dan mana makanan yang tidak boleh dimakan.
Keganasan Red lah yang membuat nyonya Shopia takut dan enggan mengeluarkan Red dari kandang yang berada di dalam diri nyonya Shopia itu. Beliau selalu mengurung Red di dalam sana karena dia takut Red akan memangsa manusia dan menjadikan manusia sebagai makanannya lagi.
Itulah alasan mengapa nyonya Shopia memberikan pelatihan khusus untuk Red, semuanya dikarenakan keganasan Red berbeda dari hewan-hewan magic yang lainnya.