menikah sebab perjodohan orang tua. namun setelah hampir delapan tahun belum di karuniai seorang anak.
hingga akhirnya suatu hari sebuah kenyataan membuat hati seorang istri merasa sangat tersakiti.
di antara percaya atau tidak.
simak cerita selengkapnya di cerita ya gaes
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pengagum Rahasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8
"RAIHAN SADEWA PRATAMA"
Deg....
Jantung Zaifa berdetak lebih cepat, langkah nya pun terhenti ketika matanya melihat tepat di papan nama yang tergantung di atas pintu sang CEO perusahaan ini.
Boby mengernyit kan dahi nya heran, sadar ketika menoleh ternyata Zaifa tertinggal beberapa langkah di belakang nya.
""Zaifa...." panggil Boby kembali menghampiri Zaifa yang masih diam termenung di tempat.
"hei... Ada apa?" tanya Boby melambaikan tangannya di depan wajah Zaifa dan langsung membuat Zaifa mengerjapkan matanya tersadar.
"hah... Kenapa Bob?" tanya Zaifa linglung.
"kau yang kenapa? Kenapa justru termenung di sini. ada apa?" tanya Boby lagi.
"aku...? Aahh tidak apa-apa, aku hanya merasa ruangan ini sangat luas" ucap Zaifa asal dan terkekeh.
Sementara Boby hanya mengangguk kan memahami. Bisa saja Zaifa berasal dari gadis kalangan bawah jadi wajar jika melihat ruangan CEO yang luas ini heran dan kagum.
Mereka pun kemudian berjalan kembali dan mengetuk pintu CEO.
Tak lama setelah mengetuk pintu tiga kali, pintu terbuka dan muncul lah pria yang mungkin seumuran dengan Boby. Hanya saja pria itu memakai jas limit sementara Boby hanya kemeja putih saja.
Boby mengangguk kan kepala nya sopan. pria itu pun mempersilahkan Boby dan Zaifa masuk. Zaifa menundukkan kepalanya ketika sadar bahwa pria tadi tengah memperhatikan dirinya..
"ekhem..." suara dehem seseorang yang sedari tadi memperhatikan Zaifa segera mengalihkan pandanganya dan mendapati sang bos tengah memandang nya dengan tatapan yang tajam. Seperti harimau hendak menerkam mangsa nya.
Pria yang tengah duduk di kursi kebesarannya itu memandang lekat ke arah perempuan yang ada di samping Boby, siapa lagi perempuan jika bukan Zaifa. Sementara Zaifa masih menundukkan kepalanya belum berani mengangkat kepalanya dan memandang pimpinan perusahaan yang memiliki nama yang sama dengan nama seseorang yang sejak dulu tertaut di hatinya.
"Boby!"
Boby yang paham dengan tatapan datar bos nya kemudian menyenggol lengan Zaifa. Sehingga mau tak mau Zaifa menoleh ke arah Boby dan kemudian melihat ke arah bos. Raihan.
Tubuh Zaifa bergetar melihat lelaki gagah nan tampan di depannya. Yang mana pandangan pria itu lurus ke arah Zaifa, seakan menatap dalam mata yang mulai berkaca-kaca dan menembus hati yang bergetar sembari mengucapkan nama lelaki itu.
'Raihan....'
Pria itu tersenyum kepada Zaifa. Melihat reaksi Zaifa semakin yakin bahwa yang mengganggu pekerjaan nya semalam adalah benar gadis yang sangat di rindukan nya. Namun, untuk saat ini tentu saja pria bernama Raihan itu akan berpura-pura lupa dengan Zaifa. Sampai saat nya nanti Zaifa sendiri lah yang akan mengingat kan dirinya tentang kisah manis mereka. Kisah manis yang hingga kini belum berakhir meskipun Zaifa telah menikah.
"ekhem"
Raihan menatap tajam ke arah sekretaris nya yang hanya cengengesan. Raihan pun menghela nafas panjang kemudian menatap bergantian Boby dan Zaifa.
"jadi ini yang akan membantu tim kalian Bob?" tanya Raihan kepada Boby yang memang sahabat nya itu.
"yaps. Bukan kah wanita ini cantik" goda Boby.
Raihan menatap tak suka ke arah Boby yang acuh dan mengangkat bahu nya. pria itu kemudian berjalan ke arah freezer mengambil minuman dingin untuk nya dan untuk Zaifa. Zaifa mengernyit kan dahi heran. Bagaimana bisa seorang bawahan berlaku sesuka nya di ruangan bos nya.
"bisa kah kau sedikit sopan Bob, bagaimana pun kau bawahan ku disini" ejek Raihan kesal namun tak urung ikut berdiri dan duduk di sofa samping Boby.
"hei, duduk lah disini nona. Apakah kaki mu tidak pegal berdiri disini. Terlebih heels yang kau kena kan akan membuat kaki mu lecet jika terlalu berdiri" ucap Boby perhatian dan berhasil mendapat tatapan tajam dari Raihan.
Sadar dengan tatapan sang sahabat, Boby hanya memukul pelan bahu Raihan. Dan memberikan minuman kaleng dingin kepada Raihan yang sudah duduk tepat di samping nya.
"Rai .."
"kau bawahan ku Bob"
Boby mendengus mendengar ucapan Raihan.
"aku memiliki lima persen saham disini" elak Boby.
"ya, dan tujuh puluh persen saham nya lagi milikku. Selain itu milik kalian" cibir Raihan.
"baik lah "
"pertama, Zaifa kenal kan ini adalah Raihan, bos yang memimpin perusahaan ini sekaligus teman baikku semasa kuliah..dan Raihan ini adalah Zaifa yang akan menjadi tim yang akan mengenal kan produk baru kita kepada masyarakat luas" ucap Boby mengenal kan Zaifa kepada Raihan yang jelas-jelas Raihan sudah sangat mengenal Zaifa, begitu pun sebaliknya.
"baik lah Zaifa, kau kembali lah ke ruangan dimana tim kita berada. Alex tolong antar Zaifa"
Alex, sang asisten Raihan pun mengangguk kemudian keluar ruangan di ikuti oleh Zaifa.
Setelah kedua nya keluar, suasana menjadi hening. Boby dan Raihan asyik dengan pemikiran masing-masing.
"bagaimana?" tanya Boby tanpa memandang ke arah Raihan.
"aku suka pekerjaan mu"
"baik lah, kalau begitu setidaknya kau harus memberikan aku hadiah yang setimpal" ucap Boby menaik turun kan alisnya.
Raihan hanya mendengus namun kemudian merogoh ponsel di balik jas nya.
"siap kan motor sport yang di ingin kan oleh Boby. Antar langsung ke kediaman nya"
"tidak, antar saja ke apartemen ku" sahut Boby antusias.
"kau dengar sendiri. Antar ke apartemen nya sore hari ini juga"
Panggilan pun terputus dan Boby langsung merangkul bahu Raihan.
"kau memang sahabat ku" ucap Boby terkekeh.
"kau memeras ku"
"hei, sesekali memeras seorang CEO dan pemilik cafe dimana-mana tidak masalah bukan"
Raihan hanya menggeleng kan kepalanya kemudian menenggak habis minuman kaleng yang sudah tidak dingin lagi.
***
Sementara di halaman sebuah rumah sakit seorang pria yang terlihat sedikit berantakan tampak mengusap pipi nya yang basah. Tak lama pria itu masuk ke dalam mobil nya.
"efek dari meminum pil KB tanpa anjuran dokter adalah rahim bisa saja kering pak. dan jika istri bapak sudah lama mengkonsumsi pil itu tanpa resep dokter tentu saja bisa berakibat fatal."
pria itu tertunduk. Ya, kini pria yang tak lain adalah imam itu menyesal. Setelah di gugat cerai oleh Zaifa, istrinya. Imam terpuruk. Bahkan beberapa restoran nya terbengkalai. Pikirannya kalut. Tak bisa di temui nya sang istri meskipun ia tahu istrinya ada di hotel. Namun, keamanan hotel itu sangat terjamin dan terlebih Zaifa sudah berpesan kepada security bahwa tidak menerima tamu siapa pun itu.
"Zaifa ... Sayang .." rintih imam.
Besok adalah sidang perceraian kedua nya. Imam berharap bisa bertemu Zaifa dan dirinya akan meminta maaf. Bila perlu memohon dan bersimpuh agar Zaifa mencabut gugatan cerai nya.
Malam pun datang, di tempat lain tepat nya di sebuah kamar hotel. Zaifa memegang gelas berisi jus jeruk sembari melihat pemandangan di luar sana. gemerlap bintang di langit dan terang nya lampu dari kendaraan yang merayap menambah indah malam yang terlihat cerah ini.
'tenang saja mas, besok aku tidak akan datang. Aku belum sanggup melihat wajah mu. Meskipun aku akui masih mencintai mas Rai yang memang cintaku sejak awal. Namun, kisah rumah tangga kita selama hampir delapan tahun tak urung membuat ku juga mencintaimu. Namun, ternyata sakit yang ku dapat dari hati yang mencintai mu ini."
Zaifa memejamkan matanya dan keluar kan cairan bening yang akhir-akhir selalu muncul tanpa di pinta.
samawa....
pnysln mmng sllu dtng trlmbat ,hrsnya mnkmti msa tua brsma kluarga mlh hrs hdp d pnjra...
smga pa bewok bnr2 tobat....