Berpisah karena keegoisan, tapi mereka kembali bersatu karena anak.
Follow IG @Thalindalena
Add Fb @Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Pesta pernikahan mewah itu telah berakhir di sore hari. Pengantin baru dan para tamu undangan satu persatu telah meninggalkan Ballroom hotel. Hanya tersisa kedua orang tua pegantin yang masih berada di sana, duduk di mengelilingi meja bundar sembari menikmati wine terbaik dari Kota Barcelona,
"Bersulang karena kita telah menjadi besan untuk yang kedua kalinya." Mike mengangkat gelasnya yang berisi wine seraya menatap dua besannya secara bergantian.
"Sejujurnya aku tidak suka ini! Tapi, karena semuanya sudah terlanjur terjadi dan cucu kita juga sudah besar, maka dari itu aku terpaksa menerimanya!" Carlos berkata seraya mengangkat gelas wine-nya.
Mike mendengus mendengar perkaataan Carlos yang terdengar sangat munafik.
"Sebenarnya anak-anak kita sudah berjodoh hanya saja Tuhan mempersatukan mereka dengan cara yang tak hiasa," sahut Arra lebih bijak ketimbang suaminya yang sepertinya masih sangat kesal dengan Kai.
"Aku suka dengan kata-katamu, Arra. Kau adalah ibu yang sangat hebat dan pengertian." Quen memuji Arra lalu memeluk wanita itu dengan erat.
Arra tersenyum, membalas pelukan Quen dan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada besannya itu.
Tak berselang lama, pelukan mereka terlepas saat Honey berlari ke arah mereka yang diikuti Lio dari belakang.
"Mom, Dad, urus cucu kalian! Aku menyerah!" kesal Lio seraya berkacak pinggang, menatap lelah pada keponakannya yang kini menangis di pelukan ibunya.
"What happen?" tanya Arra pada cucunya.
"Aku ingin ke kamar mommy, tapi Uncle Lio selalu melarangku!" adu Honey seraya memeluk neneknya sangat erat.
"Iya, itu kau akan menjadi pengganggu untuk mereka, dasar bocah!" Lio menjawab dengan nada jengkel.
Bibir Honey mengerucut tajam, tak berselang lama anak perempuan itu menangis, "kalian lihat sendiri kalau Uncle Lio sangat menyebalkan!"
"Lio, apakah kau tidak bisa diam!" Carlos memarahi putranya setelah melihat cucunya menangis.
Lio menaikkan kedua bahunya secara bersamaan dan raut wajahnya sangat cuek dengan kemarahan ayahnya, "aku butuh refressing, kalian saja yang mengurus anak perempuan itu!" Lio segera berlalu dari sana tanpa mendengarkan seruan dari ayahnya.
"Lio, kau tidak bisa pergi begitu saja!" seru Carlos pada putranya yang semakin menjauh dari pandangan.
"Daddy, biarkan saja dia pergi dan menikmati liburannya di sini," tegur Arra pada suaminya.
Carlos berdecak seraya membuang nafas kasar, dia hanya takut kalau putranya kembali berulah dan bermain wanita. Apalagi di Kota Barcelona ini terkenal dengan dunia malamnya membuat hati Carlos menjadi sangat cemas. Tapi, dia tidak menunjukkan kecemasannya di depan istrinya.
"Dia sudah besar, sudah berusia 37 tahun, jadi biarkan saja dia menikmati masa lajangnya. Ayolah Carlos, kita juga pernah muda 'kan," sahut Mike seraya menaikkan turunkan kedua alisnya, dia paham dengan kekhawatiran yang di rasakan oleh Carlos.
"Diam!" balas Carlos tampak kesal.
***
Sementara itu, di dalam kamar hotel pengantin baru. Kai duduk di sofa sambil memegang pena dan beberapa lembar kertas, kemudian ia mendengus sambil terus menggerutu saat Alpha berdiri di dekatnya sambil berkacak pinggang. Dia terlihat seperti anak sekolah yang mendapatkan hukuman dari guru killer.
"Kenapa kau masih diam? Cepat tuliskan semua nama wanita yang pernah kau tiduri!" perintah Alpha dengan nada sangat marah dan kesal.
"Darling, berikan hukuman yang lain. 10 tahun bukan waktu yang singkat, dan kau pasti tahu sendiri kalau aku tidak mungkin mengingat semua nama-nama wanita itu." Kai memandang istrinya dengan tatapan memelas, berharap mendapatkan keringanan hukuman. Tapi, sepertinya harapannya langsung sirna, pasalnya Alpha tidak semudah itu di luluhkan.
"Karena saking banyaknya wanita yang kau tiduri jadi kau lupa nama mereka?! Oke, kalau begitu aku tambah hukuma ..." Belum selesai bicara tapi Kai langsung mememotong ucapanya dengan cepat.
"Oke! Aku tulis sekarang!" sahut Kai, dari pada dia harus mendapatkan hukuman tambahan dari istrinya.
"Sungguh sial!! Aku akan mencoba mengingatnya mulai dari toilet kampus di New York," gumam Kai di dalam hati. Dia jadi jijik pada dirinya sendiri saat ingatan tentang kenakalannya mulai kembali berseliweran di otaknya. Kai merasa seperti pria yang paling kotor di dunia.
***
Ada hikmahnya juga 'kan buat Kai.
Jangan lupa like, komentar dan berikan gift seikhlasnya😘
bukannya Alpha disini yg dibohongi sama dia?