NovelToon NovelToon
Antara Aku Dan Maduku

Antara Aku Dan Maduku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:24M
Nilai: 4.8
Nama Author: winda W.N

Bagaimana perasaanmu jika kamu di madu di saat pernikahanmu baru berumur sepekan? Itu yang aku alami, aku di madu, suamiku menikahi kekasihnya yang teramat di cinta olehnya.

Aku tak pernah dianggap istri olehnya, meski aku istri pertamanya. Namun cintanya hanya untuk istri keduanya

Aku menjalani pernikahan ini dengan begitu berat. mungkin ini cara ku untuk membalas kebaikan pada Ayah Mas Alan, beliau begitu baik membiayai kuliahku selalu menjaga dan melindungiku setelah Ayah dan Ibuku meninggal saat diriku masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.

Aku tak habis pikir jika kisah hidupku akan serumit ini, di tinggal orang tua, menikah pun di madu. Sungguh tragis kisah hidupku.


Hingga akhirnya Ayah sangat membenci Mas Alan setelah tahu kelakuan anaknya, dan Ayah membawaku pergi jauh dari kehidupan Mas Alan dan Maduku setelah aku dan Mas Alan bercerai.


Cerita ini karena terinspirasi tapi bukan plagiat! Bacalah, dan temukan perbedaannya🙏🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon winda W.N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 13. Rindu

Pukul 16.30.WIB, aku dan Lena sudah berada di kontrakan.

Kini aku dan Lena sudah membersihkan diri, dan istirahat rebahan untuk memanjakan tubuh yang lelah seharian bekerja.

"apa si Al tidak pernah menghubungimu Nia?"

"gak sama sekali, hanya waktu itu Lala pernah kirim pesan," jawabku.

"trus kamu bales gak?" tanyanya penasaran.

"gak, soalnya dia hanya menyuruhku kembali ke rumah," jawabku lagi.

"apa kamu tak merindukan Alan yang kamu cintai itu," goda Lena padaku.

"kini rinduku terlalu mahal untuknya yang sudah menyakitiku," jawabku sombong.

Rindu? Apa iya aku merindukan orang yang tidak akan merindukanku, orang yang tidak mencintaiku, orang yang selalu melukai hatiku.

"semoga Si Alan sadar dan kini merindukanmu," ucapnya sambil menatap langit langit kamar.

"Mas Alan bukan Si Alan, kalau yang gak paham takutnya salah mengartikannya Len," cetusku.

"cie...marah, gak terima nama suaminya di jadiin bahan candaanku," ucapnya menggodaku.

"gak jelas kamu Len. Len, kenapa jalan hidupku begitu rumit ya. Di tinggal Ayah dan Ibu, trus di jodohin Ayah mertua sama anaknya yang tidak mencintaiku. Baru menikah sepekan kemudian di madu, sungguh malang nasibku. Dan cepat atau lambat aku akan menjadi janda di usia muda Len," aku cerita padanya. Aku memandang ke arah Lena, kini dia tertidur di sampingku.

"Ya Allah, Lena...kamu tega sama aku, sahabatnya curhat malah tidur,"

"Len bangun, bentar lagi maghrib. Apa kamu gak tahu tidur waktu maghrib itu gak baik. Makhluk makhluk yang tak terlihat akan menghampiri dan mencium orang tersebut," tepat dengan candaanku Lena bangun dari tidurnya.

"kau ini tega Nia, aku pikir akan di cium pacar," ucap Lena kesal.

"hh...sebaiknya kita sholat trus keluar makan," ajakku padanya.

"ide bagus," ucapnya.

Selesai sholat kita pun pergi dan jalan kaki keluar untuk mengisi perut yang kosong. Di jalan ada seseorang yang aku kenal dan ikut bergabung dengan kita.

"hey...kenapa kalian jalan kaki?" tanyanya.

"jalan kaki lebih asyik dan juga menyehatkan, itung itung olah raga," jawab Lena.

"hh...olah raga. Boleh dong gabung," pintanya.

"hh...olah raga. Ujung ujungnya pengen gabung juga," ucap Lena meledek.

"ya sudah kalau gak boleh gabung," ucapnya.

Aku hanya diam tak membelanya.

"boleh..boleh, ini akan lebih asyik bukan...iya kan Nia" kini Lena tersenyum nakal.

"gitu dong," seru Ello.

"itung itung dapet gratisan makan malam," seloroh Lena.

"giliran gratisan aja....," ucap Ello.

"boleh gabung kan Nia, kenapa diem aja?" tanya Ello padaku.

"boleh," jawabku singkat dan datar.

"temen mu dari dulu gak berubah, kalau lagi marah akan menjadi dingin sedingin salju kulkas," seru Ello mencoba membuatku tersenyum.

"namanya juga Thania," jawab Lena.

"kalau mau ghibah jangan di depan orangnya, dan juga jangan di belakangnya," ucapku.

"hh...ngelawak dia Len," ucap Ello dengan tawanya.

"itu artinya kita gak boleh ngomongin dia El, kau tahu jika kita membuatnya tersinggung maka akan marah. Dan marahnya itu membuatku susah, karna harus membujuknya dengan banyak cara," bisik Lena pada Ello namun masih terdengar di telingaku.

"terserah kalian," ucapku kesal lalu berjalan cepat meninggalkan mereka.

"Nia..tunggu, kau tega meninggalkan aku bersama jomblo mengenaskan itu," ucap Lena yang mengejarku.

"sial, aku di katain jomblo mengenaskan," umpat Ello pada Lena.

Langkah kita terhenti di warung tenda Cak Malik, salah satu warung lesehan favorit aku dan Lena.

"malam Neng, mau pesen apa nih?" tanya Cak Malik pada kita.

"malam Cak, aku pesen seperti biasanya aja Cak," jawabku.

"Neng Lena?" tanya Cak Malik.

"aku juga sama Cak," jawab Lena.

"El, di sini tidak ada makanan mewah lho...," bisik Lena pada Ello.

"aku tahu, kau pikir aku tidak pernah makan di warung tenda seperti ini," jawab Ello padanya.

"hanya mastiin aja, seorang pengusaha apa bisa makan makanan kaki lima," ucap Lena keras.

"sialan, aku juga sering makan di tempat seperti ini," ucap Ello.

"oh..ya..., kapan?" tanya Lena tak percaya.

"dulu, waktu masih kuliah," jawab Ello datar.

"hh...waktu kuliah ternyata," seru Lena.

"kalau Kang Bule, mau pesen apa Kang?" tanya Cak Malik pada Ello, membuat aku dan Lena tertawa mendengarnya. Ello tersenyum malu.

"Kang Bule tuh di tanya Cak Malik," goda Lena dengan terkekeh.

"namaku El pak, bukan Kang Bule. Aku pesen sama seperti mereka saja pak," ucap Ello.

"ok Kang," ucap Cak Malik.

"kok sama sih, apa jangan jangan kamu gak tahu menu menu di sini," tanya Lena.

"siapa bilang, aku tahu menu menu di sini. Kan itu ada gambarnya," ucap Ello dengan menunjuk gambar di tenda.

"hadeh.., makan tuh gambar," ucap Lena.

"KangBul, asal kamu tahu kita itu pesennya jengkol sama pete," ucap Lena mengerjai Ello.

"benarkah, itu bagus. Tapi kenapa tidak ada di gambar itu," ucap Ello lagi.

"serah El, capek aku sama Kang Bule," ucap Lena kesal.

"Silahkan Neng kang," ucap Cak Malik yang meletakkan pesanan kita di meja, dan menghentikan perdebatan Ello dan Lena.

"sejak kapan jengkol sama pete berubah jadi Lele," protes Ello pada Lena.

"sejak sekarang....," seru Lena. "sudah makan saja KangBul, anggap ini pete dan jengkol," ucap Lena.

Aku hanya diam menyaksikan keseruan mereka, aku terhibur dengan candaan mereka.

Kami makan sambil ngobrol dan mengenang kembali masa masa kuliah, yang membuatku tertawa lepas. Mereka berhasil membuatku tertawa, sungguh mereka sahabat terbaik.

"Lain kali akan ku ajak Johan dan Ridho, biar makin seru," ujar Ello.

"ide bagus itu," saut Lena.

Aku ikut senang mendengarnya, bisa berkumpul lagi dengan sahabat sahabatku. Tapi aku merasa tidak nyaman, tentu saja karna statusku. Aku masih sah istri Mas Alan, apa pantas seorang wanita bersuami bercengkerama dengan teman laki laki, meski pun tidak berbuat apa apa.

Statusku masih bersuami, tapi suamiku saja tidak pernah menganggapku ada. Aku pergi saja tidak sekalipun dia menghubungiku apa lagi mencariku. Aku merasa status pernikahanku di gantung, Mas Alan mempermainkan pernikahan ini. Dia sudah bahagia bersama Lala, mata hatinya buta akan cinta. Dia melupakan akan keadilan yang seharusnya ia lakukan. Mas Alan tetaplah Mas Alan yang keras kepala, egois, tak berperasaan.

☜☆☞

Keesokan hari aku dan Lena berangkat kerja, seperti biasa kami mengendarai motor masing masing. Aku mampir dulu di Pom, untuk mengisi bahan bakar untuk motorku.

Sedang Lena lebih duluan ke kantor, setelah motor terisi penuh aku bergegas mengendarai motorku. Namun di depan Pom aku di hadang oleh seorang pria yang merentangkan kedua tangannya. Aku terkejut, melihat sosok pria yang aku kenal.

1
Tri Andy
bagus, tksh
Ari Suci Ekawati
Luar biasa
Anita Nita
buat nia menikah sama elo thor
74 Jameela
Luar biasa
Dewi Dama
bingung baca nya cerita di ulang..jadi baca nya di loncatin2aja...
Dewi Dama
Luar biasa
Dewi Dama
semangat thorrr
Aulyaz.
Luar biasa
Maryati Yati
pelakor sok baik 😑
Maryati Yati
lom apa " udah sakit hati... emang cinta harus y memiliki
Julia Juliawati
Luar biasa
Fatima
Lumayan
Ruzita Ismail
Luar biasa
Maria Mebanua
baca lagi yg ke 2x
Sakinah Amalia
Luar biasa
Endang Supriati
lala itu tdk akan masuk surga! jgnkan masuk surga baunya aja tdk dapat. lala itu nanti masuk neraka abadi bersama raja iblis.
krn lala wujud iblis berbentuk manusia.
lala sudah menghancurkan pernikahan nia dan alan.
Endang Supriati
nia goblogbya, waktu ditanya ya bilang sja si elo calon iman!! jd peremouan tuh mendingbdi cintai dr pada mencintai laki2 lebih dulu! tidak ada harganya tahu!!!
Npy
yaa gimana yaak.. pikir aja sendirilah., situkan yg paling "cinta" sama Alan/Proud/
Adinda
pnya laki kayak gini tendang aja dari sakit tak berdarah
Murdia Tsc
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!