Novel baru lagi ni,yuk....pantengin.
Tinggal di daerah lokalisasi, membuat kedua kakak beradik itu dianggap sama seperti wanita yang lainnya yang tinggal disana. Mereka tinggal sedari kecil di daerah itu karena memang rumah sederhana yang mereka tempati merupakan peninggalan bapak nya ,sehingga mereka ngak pernah bisa pergi atau menjual rumah itu.
Semua orang menganggap mereka sama dengan warga sekeliling nya ,walaupun sebenar nya sama . Tapi mereka mengerjakan pelayanan yang berbeda ,bukan pelayanan di atas ranjang melainkan pelayanan kebersihan
yuk.....mampir
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekhawatiran Max
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Anna merasa terkejut mendengar ucapan dari Max,dia tidak menyangka akan kecolongan seperti ini . Tapi kapan dan dimana max bertemu dengan wanita itu,setiap saat dia bisa memantau keadaan Max tapi kemudian dia menggelengkan kepala nya dengan cepat.
"Kau pasti bercanda, siapa wanita itu ?Aku ngak pernah melihat kamu bersama wanita " ucap Anna ,dia masih tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Max tadi
"Kenapa ? Apa aku harus mengatakan apa yang aku lakukan pada mu ? Aku sudah katakan kalau aku ngak ingin dijodohkan ,apalagi dengan dirimu . Kau bukan wanita idaman ku dan mungkin sebentar lagi kami akan menikah,jika kekasih ku itu tidak menolak ku " jelas Max dengan nada bicara yang ketus,dia kesal dan sedikit marah pada Anna.
Max pergi begitu saja, meninggalkan Anna yang masih diam terpaku. Dia baru mendengar perasaaan Max yang sebenar nya pada nya, ada rasa kesal dan marah tapi hati nya masih benar benar mencintai nya .
Dua bulan berlalu,Sofia masih terlihat fresh dan tidak kenal lelah. Tubuh nya juga terlihat lebih berisi dari biasa nya tapi bagian perut nya hanya mengikuti bentuk tubuh nya, seperti wanita gemuk biasa nya sehingga orang suruhan Max mengatakan kalau Sofia tidak hamil dan masih bekerja seperti biasa nya.
Tidak ada tanda tanda sofia hamil ,hal itu membuat Max menghembuskan nafas nya dengan kasar. Dia benar benar ingin Sofia menjadi istri nya, apalagi dirinya yang selama dua bulan ini selalu mengingat percintaan panas mereka waktu itu.
Bayangan tubuh mulus,lekuk tubuh Sofia selalu hadir di kepala nya sehingga membuat nya lebih sering menghabiskan waktu memanjakan milik nya dengan tangan nya .
"Jadi dia tidak hamil ?" tanya Max dengan tatapan kesal pada orang suruhan nya, dia tidak menyangka jika dirinya tidak bisa membuat Sofia hamil.
"Tidak tuan,ini sudah tiga bulan kami mengikuti jadwal nona sofia. Beliau bekerja dari pagi hingga sore ,kadang sore hingga malam . Tapi tak ada tanda tanda kalau nona sofia hamil tuan,bahkan nona sofia terlihat ceria dan menikmati pekerjaan nya " jelas orang suruhan Max.
"Kerja? Oh iya hhmm,dia bekerja dimana ?" tanya Max ,dia sampai lupa menanyakan hal itu karena fokus nya pada kehamilan sofia saja .
"Nona sofi bekerja di perusahaan ini tuan" jawab pria itu dengan sopan,dia ikut terkejut karena ternyata tuan nya tidak tau mengenai pekerjaan wanita yang selama ini dia intai.
"Disini ? ah....ya,pak Rezi. Benarkan ?" tanya Max yang baru mengingat kalau ayah nya Revan lah yang meminta nya untuk menerima Sofia bekerja disana.
"Ya sudah kalau begitu,kamu masih tetap mengawasi sofia selama dua bulan lagi. Jika memang dia benar benar tidak hamil ,maka ya sudah. Tidak usah dilanjutkan ,aku tidak ingin berurusan dengan nya lagi jika memang dirinya tidak hamil anak ku" perintah max dan pria itu pun menganggukan kepala nya, dia pun pergi meninggalkan ruangan Max saat max menyuruh nya untuk keluar.
Max memijat kening nya karena dia merasa pusing,dia sangat berharap kalau Sofia bisa hamil dan mau tak mau sofia akan menerima pertanggung jawaban nya .
Revan yang berada disana hanya bisa menatap wajah Max dengan tatapan mata yang kasihan ,dia tau kalau Max menginginkan sofia tapi tidak mungkin sofia mau dengan pria tampan dan kaya raya seperti Max.
Revan tau semua hal mengenai Sofia dan Nadya,dia lah orang yang disuruh untuk mencari tau mengenai kehidupan Sofia sebelum Max memakai nya. Sofia dan Nadya yang terbilang lebih susah dari nya ,sehingga bisa dipastikan kalau Sofia tidak akan mau berurusan dengan Max.
Walaupun Revan tau kalau keluarga Max akan menerima apa pun pilihan Max ,mereka tidak pernah memandang siapa pun dari segi harta seperti pada dirinya dan daddy nya . Yang penting Max bahagia selama bersama wanita nya, itulah keinginan mereka.
"Hmmm....Bagaimana kalau kita meminta nya lagi,kita bisa mencoba nya " ucap Revan tapi malah mendapatkan tatapan tajam dari Max.
"Aku meminta nya menjadi wanita ku,tapi dia tidak mau . Dia hanya butuh uang itu saat ini saja ,selebih nya dia yang akan bekerja walaupun dengan penghasilan kecil " bentak Max ,dia sangat kesal mengingat penolakan dari Sofia .
"Mungkin karena dia ngak tau kalau anda adalah Max alexander ,kalau dia tau pasti dia dengan senang hati menerima nya " ucap Revan tapi Max Malah tertawa dengan keras.
"Kau yakin ? Karena dari pandangan ku,dia tidak terlalu berminat dengan uang dan kekuasaan . Dia hanya butuh uang saat itu dan itu yang pertama kali juga terakhir nya, makanya aku menyukai nya . Wanita yang tidak gila dengan harta,kalau aku bangkrut pun. Dia tetap akan bersama ku,apa pun keadaan ku" jelas Max dengan nada frustasi.
Revan hanya menghela nafas nya dengan kasar,dia tau akan hal itu. Dia hanya ingin membuat Max mencoba nya, siapa tau sofia bisa luluh. Tapi mendengar ucapan max,dia sadar kalau Sofia bukan wanita biasa yang memang menginginkan kehidupan mewah .
"Baiklah,sekarang kita fokus ke pekerjaan saja . Smoga ada wanita yang terbaik untuk ku " ucap Max ,dia baru ingin memikirkan mengenai wanita setelah benar benar menyukai wanita itu.
"Hhhmmm.....Bagaimana perjodohan mu? Kau menyukai Xeina ?" tanya Max sambil menatap ke arah Revan yang sudah duduk didepan nya, mereka akan membahas pekerjaan tapi Max malah mengingat perjodohan asisten nya ini.
"Hah.....xeina bukan tipe ku,dia wanita yang berambisi dan selalu ingin semua nya sempurna. Aku ngak suka ,tapi mommy sangat menginginkan nya menjadi menantu di rumah kami " jawab Revan dengan tatapan kesal
"Ha...ha....bukan menginginkan Xeina menjadi menantu nya ,tapi mommy ingin kau segera menikah. Beliau ngak ingin saat dirinya pergi kau masih lajang dan tidak ada yang mengurus nya, dia tidak ingin kau sedih Van" jelas Max dan Revan menatap tajam pada Max yang kembali tertawa dengan keras.
"Itu yang dipikirkan semua orang tua Van, kau terlalu kecil untuk mengerti hal itu. Mungkin otak mu itu sudah penuh dengan pekerjaan,apa aku harus memberikan mu cuti panjang agar kau bisa berpikir mengenai kehidupan pribadi mu ?" ucap Max dan Revan hanya bisa melotot.
Ya....mereka memang atasan dan bawahan saja, tapi kalau sudah membicarakan mengenai hal privasi seperti ini maka mereka sudah seperti sahabat . Saling mendukung dan memberikan saran yang terbaik,jika pas maka mereka bersedia melakukan nya.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘