Bagaimana rasanya jatuh cinta?
Pastinya indah bukan? Namun bagimana jika jatuh cintanya kepada istri orang? Sakit banget pastinya ya?
Mau pergi terlanjur cinta, tidak pergi tak bisa memiliki.
Itulah yang dirasakan oleh seorang pria bernama Lukas Abraham yang berprofesi sebagai seorang Jaksa Penuntut Umun. Saat dirinya terlanjur menjatuhkan hatinya kepada wanita cantik dan pendiam bernama Nadhya Almira, yang merupakan kliennya sendiri.
Lukas baru menyadari jika cintanya harus bertepuk sebelah tangan sebab Nadhya adalah istri orang.
"Aku akan melupakanmu, Nadh... " Ucap Lukas.
Namun tiba-tiba dia mendengar jeritan suara seorang wanita dari arah luar rumahnya.
"Lukas.... tolongin aku.. " - Nadhya Almira
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lv Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KALIMAT YANG MENYAKITKAN
3 Hari Kemudian...
Ruangan yang akan di pakai untuk sidang kode etik Lukas sudah mulai ramai. Para anggota MKP mulai menduduki kursi mereka masing-masing.
Lautan wartawan juga sudah memadati gedung Kejaksaan Agung Negeri tersebut. Frans dan Putri tampak berjalan cepat keruangan Lukas. Putri langsung membuka pintu begitu tiba di depan ruangan.
"Kamu sudah hubungi saksi yang akan kita ajukan Put?" tanya Frans pada Putri.
"Sudah pak. Beliau sedang dalam perjalanan ke sini." ucap Putri.
"Bagus. Pastikan jika dia benar-benar tiba tepat waktu. E, Lukas mana?" tanya Frans.
"Pak Lukas sepertinya belum sampai, Pak." jawab Putri.
"Astaga anak itu." Frans bertopang pinggang kesal.
Namun belum lama dari Frans menanyai Lukas, pintu ruangan di buka. Lukas masuk dengan raut wajah datar.
"Pak, ini pak Lukas..." tunjuk Putri. Frans pun mengalihkan atensinya kepada sang Jaksa Penuntut Umum tersebut.
"Bajingan ini. Aih..." ucap Frans. Lukas hanya berdiri mematung.
Frans lalu berjalan mendekati Lukas. Di tatapnya wajah jaksa muda itu. Frans lalu mengelus-elus dahinya.
"Dengar saya Lukas. Kalau kamu ingin hukuman mu ringan, maka ikuti kata-kata saya." ucap Frans.
"Apa yang harus saya ikuti Pak?" tanya Lukas.
"Bela diri mu dipersidangan nanti. Tunjukkan kepada Para Dewan MKP jika dirimu tidak bersalah. Oke?" Frans menepuk dada Lukas. Lukas mengangguk pelan.
"Dan satu lagi... Katakan dipersidangan, jika kamu tidak menyukai wanita itu. Dan dia hanya sebatas klien bagimu. Katakan juga jika kamu sudah di fitnah selama ini. Kamu membela dia hanya karena dia sedang dalam keadaan tertekan. Itu saja. Oke? " ucap Frans. Lukas mengangkat kepalanya perlahan. Dia terkejut mendengar perintah atasannya itu.
Bagaimana mungkin dia bisa mengakui sesuatu yang tidak benar? Bagaimana bisa dia disuruh mengatakan jika ia tidak menyukai Nadhya? Sekali pun hanya untuk meringankan hukumannya, namun tetap saja Lukas tidak bisa. Sebab rasanya kepada istri orang itu benar-benar besar. Bahkan Lukas nyaris gila di buatnya.
Dan sekarang dia harus mengatakan jika dia tidak menyukai Nadhya, dihadapan semua orang. Dihadapan media. Yang pasti akan di liput dan disiarkan ke seluruh negeri. Dan pasti akan diketahui oleh sang pujaan hatinya itu. Lukas tentu tak ingin itu terjadi.
Lukas diam saja saat mendengar perintah atasannya itu. Tak ia bantah, sebab nanti urusannya pasti akan panjang. Jadi lebih baik diam saja.
"Ya udah, ayo kita ruangan sidang sekarang." ajak Frans.
Mereka pun kemudian berjalan bertiga menuju ke ruang sidang. Untuk mengikuti sidang pelanggaran Kode Perilaku Jaksa untuk Lukas.
...----------------...
Sidang pun di mulai. Lukas sudah di duduk kan di kursi di depan Dewan MKP.
Mula-mula Ketua MKP yang memimpin sidang pemeriksaan, membacakan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Lukas. Kemudian mulai mencerca Lukas dengan berbagai pertanyan.
"Jaksa Lukas Abraham, S.H, M.H, apakah benar jika anda sudah memukul seorang warga sipil yang bernama David Ferdinand, seorang Redaktur Media Online?" tanya Ketua.
"Benar Yang Mulia." jawab Lukas.
"Bisa Anda jelas Jaksa Lukas, atas dasar apa, anda memukul dia?" tanya Ketua lagi.
"Dia yang lebih dulu memulai Yang Mulia."
"Tapi anda tahu, kenapa dia memukul anda?"
"Saya... saya jalan dengan istrinya Yang Mulia."
Suasana ruang sidang mendadak heboh. Sebagian Jaksa yang ada di sana pun menahan tawa mereka. Entah apa yang lucu, tidak ada simpatinya. Tolonglah, ini masalah hati.
"Baik, saya juga sempat membaca di berita online, katanya Anda ini berselingkuh dengan istri Bapak David itu. Siapa namanya? E...Ibu Nadhya Almira. Benar begitu Jaksa Lukas?"
"Saya dan dia tidak berselingkuh Yang Mulia." jawan Lukas.
Frans yang ada di kursi para jaksa, menggigit jari jempolnya karena tegang. Dia takut sekali kalau Lukas sampai salah jawab.
Bisa habis lo bro... - Frans
"Jadi anda ini bukan selingkuhan ibu Nadhya? Begitu ya?"
"Betul Yang Mulia."
"Jadi kenapa Anda jalan dengan dia? Disini tertulis jika kalian pergi ke beberapa tempat, seperti makan es krim, jalan-jalan ke panti asuhan, terus terakhir ke rumah sakit juga ada." Ketua MKP menjabarkan secara rinci.
"Saya sedang mendampingi Ibu Nadhya Yang Mulia. Dia adalah klien saya."
"Kasus apa memangnya?"
"KDRT Yang Mulia. Dia korban kekerasan yang dilakukan oleh suaminya."
"Bapak David maksud Anda?"
"Iya Yang Mulia."
"Terus kenapa sampai harus konsultasi diluar kantor? Makan eskrim dan sebagainya."
Lukas diam tidak menjawabnya. Membuat Frans memegang kepalanya dengan kedua tangannya. Pening!
"Anda tidak menjawab. Jadi anda tidak berselingkuh dengan ibu Nadhya?"
"Tidak Yang Mulia."
"Tapi Anda menyukainya?"
Lukas kembali diam dan menggenggam tangannya. Dia masih menunduk. Apa yang harus Lukas jawab tentang pertanyaan ini? Lagian Ketua MKP kepo amat sih, pingin tahu aja tentang isi hati orang. Apa tidak ada pertanyaan lain yang lebih nyambung dengan perkerjaan Lukas saat ini.
"Iya Yang Mulia. Saya menyukainya." jawab Lukas.
"Huuuu.... " semua yang ada di ruang sidang mendadak ricuh. Mereka saling berbicara satu sama lain, setelah mendengar pengakuan sang Jaksa yang tengah dimabuk cinta itu.
"Astaga bocah tengil." Frans menjatuhkan kepalanya ke atas meja. Dia tidak menyangka jika Lukas akan membangkang nasehatnya. Habislah kamu pak Jaksa.
"Tenang semua. Tenang...." Ketua mengetuk palunya. Semua hadirin pun kembali tenang dan duduk di tempat masing-masing.
"Jaksa Lukas, Anda bilang tadi bahwa Anda menyukai Ibu Nadhya. Apakah itu karena dia klien Anda, yang sedang mengalami KDRT, atau memang Anda sudah menyukainya sejak sebelum kasus KDRT itu mencuat?" tanya Ketua MKP lagi.
"Sebelum Yang Mulia..." jawab Lukas.
"Waahhh... " Hadirin kembali heboh.
"Berarti Anda sudah kenal dia, sebelum dia mengalami kekerasan dalam rumah tangganya?"
"Benar Yang Mulia." jawab Lukas.
"Namun tetap saja, apapun alasannya, menganiaya warga sipil itu adalah pelanggaran Jaksa Lukas. Anda tahu itu kan?"
"Saya tahu Yang Mulia. Saya hanya membela diri dan membela klien saya Yang Mulia." jelas Lukas.
"Apa Anda punya bukti jika suami klien Anda itu, yang Anda aniaya, melakukan KDRT kepada istrinya?" tanya Ketua.
"Maaf, tidak ada Yang Mulia." Lukas tertunduk.
"Kalau Anda tidak punya bukti, kenapa Anda berani menuduh dia melakukan KDRT?" tanya Ketua lagi. Lukas terdiam.
"Ya sudah Jaksa Lukas, apa ada yang mau Anda sampaikan lagi sebagai pembelaan, sebelum sidang kita lanjutkan ketahap selanjutnya." tanya Ketua.
"Tidak ada Yang Mulia." Lukas tampak pasrah.
"Intruksi Yang Mulia." Frans tiba-tiba saja berdiri. Saya mau menghadirian saksi Yang Mulia.
"Anda punya saksi? Silahkan.."
Frans pun memberikan kode anggukan kepala kepada Putri, yang berdiri di dekat pintu. Putri pun langsung membuka pintu ruang sidang.
Seorang wanita berjalan perlahan, masuk ke ruang sidang. Dia menganggukkan kepalanya kepada Putri seraya tersenyum manis. Lalu langsung menuju ke tengah depan, dekat dengan kursi Lukas.
"Yang Mulia, ini saksi yang saya hadirkan." ucap Frans.
Lukas lalu menoleh ke belakang. Dan betapa terkejutnya dia, saat melihat siapa yang ada di belakangnya saat ini. Wanita yang sudah membuat dunia Lukas penuh warna, namun juga menjadi mendung dalam sekejap.
"Yang Mulia, saya menghadirkan Ibu Nadhya Almira sebagai saksi." ucap Frans.
Semua wartawan pun langsung memotret Nadhya dengan begitu banyak. Nadhya hanya diam dan melihat lurus ke depan. Sedang Lukas, dia sudah kembali duduk dengan benar menghadap kepada Ketua MKP.
"Baik, Ibu Nadhya, apakah Anda adalah wanita yang di isukan memiliki hubungan gelap dengan Jaksa Lukas?"
"Benar Yang Mulia."
"Apakah isu benar?"
"Tidak Yang Mulia." jawab Nadhya.
"Apakah anda korban KDRT seperti yang Jaksa Lukas katakan."
"Benar Yang Mulia."
"Apakah anda punya bukti kekerasan yang suami Anda lakukan?" tanya Ketua.
"Punya Yang Mulia. Nadhya lalu mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Dia lalu berjalan ke depan dan meletakkan sesuatu di meja Ketua MKP.
Ketua langsung memperlihatkan bukti itu kepada dewan lainnya.
"Baik ibu Nadhya, saya akan bertanya lagi masalah tadi. Anda kan tadi membantah, jika anda dan Jaksa Lukas mempunyai hubungan terlarang. Anda bisa membuktikan kata-kata Anda itu?"
"Saya tidak punya bukti apa-apa Yang Mulia. Tapi yang jelas kami tidak mungkin berselingkuh." kata Nadhya tegas.
"Kenapa bisa Anda yakin sekali?"
"Karena saya....saya tidak menyukai Jaksa Lukas, Yang Mulia." ucap Nadhya.
"Huuuu.... " Suara hadirin terdengar ricuh lagi. Keadaan sidang kembali heboh.
Lukas langsung menoleh ke samping. Meski dia tidak bisa melihat Nadhya, namun telinganya masih cukup baik dalam mendengar kalimat tersebut.
Mengapa Nadhya tega mengatakan hal demikian di depan Lukas? Tidak bisakah dia menjaga hati Lukas, walau hanya sedikit saja. Apa lagi sidang ini adalah sidang live, yang semua orang bisa melihat dan mendengarnya.
Dan setelah kalimat Nadhya itu diliput oleh media. Maka jagat maya pun sontak menjadi ramai. Berita tentang cinta sang Jaksa yang betepuk sebelah tangan, langsung ramai di perbincangkan warganet. Bahkan menggeser berita sebelumnya, tentang penganiayaan dan perselingkuhan dirinya.
"Baik ibu Nadhya, Anda bisa kembali ke tempat anda." ucap Ketua.
Nadhya lalu berbalik dan melangkah pergi...
*Bersambung
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Kadang kala...pengorbanan kita dalam cinta, tak selalu dapat di lihat oleh orang yang kita cintai... - Lv Edelweiss
rindu...siapa...(bojone uwong)
kalau cinta milik orang lain, ya percuma saja...🤣🤣🤣
nyari penyakit emang...😅
salah banget kalau sampai Nadya bilang mencintai Lukas.... karena posisinya dia istri orang...🤭😋
cinta tak harus memiliki Luk...🤭