Cristian Agung Jaya si pria tampan yang di juluki dengan CEO gila pemilik salah satu perusahaan terbesar di Asia. Gila yah benar-benar gila, dia sangat antusias untuk membuat para pekerjanya pusing bahkan hampir terkena struk ringan. Namun kegilaannya di balas lebih gila lagi oleh seorang wanita yang baru saja bergabung di perusahaannya miliknya. Wanita cantik pemilik nama Naila Cynthia ini justru berbeda dari pekerja lainnya yang takut menghadapi Cristian, dia bahkan melakukan segala kegilaan untuk membalaskan semua keluhan pekerja di perusahaan besar itu. Kalau mau tahu kelanjutan ceritanya mari di baca.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sahabat Sejati
Dengan terpaksa orang tua Thia memilih untuk tidak menghubungi Tian
Thia yang dalam proses pemulihan pun sama sekali tak pernah membahas Tian, begitupun orang tuanya. Walaupun sejujurnya ada kebingungan di benak papi Thia, mengapa putrinya itu sangat benci saat si singgung tentang Tian, bahkan Thia sendiri meminta tolong kepada papi nya agar tak lagi memaksakan nya magang di perusahaan itu.
Pastinya untuk kebaikan Thia orang tuanya hanya bisa menyetujui permintaan anak nya itu.
Sedangkan di tempat lain tepatnya rumah sakit tempat papa Tian sedang menjalankan operasi, tampak lah Tian berdiri dengan Mama nya di depan pintu operasi itu.
Mama Tian yang sedari proses operasi di mulai tak henti-henti nya menangis sesenggukan di dada bidang putra satu satunya itu.
"Nak, bagaimana kalau terjadi apa-apa pada papa mu nak? Siapa yang akan menemani mama disini nak?" tanya mama nya terus
"Sudah yah ma, tidak akan terjadi apa-apa pada papa pasti papa sehat dan selamat dari masa Krisis nya, kita hanya bisa berdoa saat ini ma" katanya menenangkan mama nya.
Hari itu berlalu sangat cepat, operasi papa Tian berhasil dengan baik walaupun untuk kondisinya masih belum seperti yang diharapkan keluarga.
Begitu pun dengan keadaan Thia yang masih di rawat di rumah sakit, namun berbeda hal nya dengan Thia, dia sudah jauh lebih baik dari hari sebelumnya.
Setelah dirawat full dalam seminggu di sana dia pun diperbolehkan untuk pulang ke rumah.
Dan dengan sangat senang hati Thia benar-benar semangat karna sudah merindukan kamar nya.
Sesampainya di rumah Thia langsung menuju kamarnya dan merebahkan tubuhnya diatas sana. Dengan menatap ke langit-langit kamarnya ntah apa yang masuk ke pikiran nya dia pun tiba-tiba mengingat dan membayangkan Tian.
"Aihhhhhh ngapain sih gue ingat ingat dia lagi, harus nya Lo udah merasa benci dong sama dia!!!!!!" kata Thia menyadari khayalan gila nya itu.
"Hufttttt gue gak bisa ingat dia lagi dehhh, pokoknya gue harus lupain tuh cowok resek."
"Tapi tunggu dehh, kata papi kemarin dia jengukin gue, tapi gak mungkin sihh yakali kan kalau memang punya hati buat lihatin gue pasti dia datang juga besok atau lusanya"
"Ahhh paling itu akal akalan papi doang dehh, biar gue tetap mau sama dia!!" kata Thia berasumsi sendiri.
Sementara saat ini pikiran Tian benar-benar terbagi dua, dia mencoba mencari tahu kabar Thia namun tak ada jawaban sama sekali dari pihak keluarga Thia.
Rasa nya saat ini benar-benar bimbang, apakah dia harus tetap di RS tempat papa nya atau dia harus pulang untuk tahu kabar Thia.
Namun kondisi mama nya juga tak memungkinkan dia untuk meninggalkan mereka. Jadi Tian memutuskan untuk menetap seminggu lagi.
Hari hari pun begitu hampa bagi Tian ,dia tak bisa beraktivitas sewajarnya dan pikirannya dilanda kabut.
Esok harinya Thia pergi ke cafe Aisha, dan sebetulnya kabar Thia kecelakaan benar-benar bersifat privasi di buat oleh orang tuanya. Jadi Aisha sama sekali tak tahu kabar Thia.
"Hehh, Lo kemana aja semingguan lebih, ehhh gak dehh, bahkan hampir dua Minggu lebih, Lo kemana aja, asik pacaran terus yahhh?" Tanya Aisha saat Thia baru saja sampai disana
"Baru keluar RS gue" Jawab nya dengan santai dan singkat
"Hah???? RS???? Becanda aja dehh kerjaan Lo" ucap nya dengan kesal
"Siapa yang bercanda coba, gue gak becanda ini beneran, nohhh nohhh lihat bekas perban kan" katanya menunjukkan bekal luka di kelapanya.
"Lahhhhh?? Lo kenapa Thia ?" tanya nya lagi
"Kecelakaan doang kok" jawab nya lagi
"ishhhhh Lo bisa bisa nya gak ngabarin gue, parah banget Lo gak ngasih kabar sama gue, gila yah emang!!!!! " katanya memukuli thia dengan kesal
"Aihhhh apaan sih Lo, kenapa Lo malah mukulin gue coba, entar kalau gue masuk Rs karna kenak pukulan Lo gimana?"
"Lagian Lo bisa-bisa nya gak ngasih kabar sama gue!!!"
"Yakali kan gue nelpon Lo, gue aja udah gak sadar" jawab Thia lagi santai
"Udah ahhh gue kesal banget sama Lo!!!" ucap Aisha
"ihhhhhh udah dong, jangan gitu dong, ini kak gue datang buat cerita sama loo" kata Thia membujuk nya
"Yaudah bentar biar gue buatkan dulu minuman buat Lo" katanya lalu meninggalkan Thia disana..
"Gue bisa gak yah ceritain semuanya ke Aisha, kenapa gue malah takut dan ragu sama diri gue sendiri" Gerutunya dalam hatinya.
"Lo kenapa bengong?? ouhhh iya Dimana pacar Lo yang mapan itu?" tanya Aisha lagi
"Udah ahhh Lo duduk dulu sini biar gue ceritain semua alur nya ke Lo"
"Yaudah iya iya, kenapa nihhh, yuk ceritain semuanya tanpa ada yang Lo tutup tutupin!!" Pintah Aisha
"Hemmmm, nih yahh jadi gue kecelakaan 2 Minggu lalu, karna gak fokus nyetir, posisinya gue baru aja berantam hebat sama Tian dan kita sampai putus"
"Trus Lo nangis nangis sambil nyetir, trus kehilangan fokus, trus Lo nabrak orang?? Benar kan tebakan gue???" tanya Aisha menebak.
"Lo emang pintar yah soal nebak menebak gini"
"Brarti benar dong??" tanya Aisha, lalu Thia menganggukkan kepalanya pertanda itu benar.
"Jadi sekarang Lo sama Tian itu udah gak ada hubungan apa-apa lagi? Lo gak ada di kunjungi ke rumah sakit sama sekali?" tanya nya lagi dengan kepo.
"Gak ada sih, lagian biarin aja gue gak butuh lagi, karna papi dan mami gue udah setuju kalau gue berhenti magang jadi asisten pribadi nya dia" imbuh Thia.
"Yaudah dehh gue sebagai sahabat Lo cuma bisa dukung Lo doang, pokoknya apapun yang jadi keputusan Lo, gue tetap dukung" ucap Aisha.
"Makasih yah sha, gue beneran gak tau mau ngapain tadi, makanya gue sampai kepikiran buat datang dan ceritain ini semua sama Lo" Kata Thia
"Hemmmm GPP, walaupun gue kesal karna hal tau kabar Lo kemarin, yang penting sekarang Lo udah sehat, gue udah lega dan senang kok" Ucap Aisha lagi.
Kedua nya pun saling berpelukan dan saling mendukung satu sama lain, layaknya teman sejati yang selalu mau mendukung dan selalu memberikannya saran.
kalau ada waktu luang mampir ya di novel aku juga.
"aku dan teman kamarku."