"apa yang kau lakukan Alexander!! kau.. kau tidak akan membunuh ku kan. ingat lah Alex, aku ini istri mu. istri sah mu! dan bahkan aku sedang mengandung anak mu!"
"itu bukan anak ku Clarisse! aku tidak menginginkan mu sejak awal. dan anak itu hadir juga karena rencana busuk mu! kau adalah wanita murahan rendah! wanita kejam seperti mu memang pantas mati. kau sudah beberapa kali mencelakai Odelia dan kali ini aku tidak akan mengampuni mu!"
" Odelia sialan itu pantas mendapatkan hal-hal yang buruk! dan kau tau jika Odelia tidak pernah mencintai mu seperti aku mencintaimu!"
"aku tidak memerlukan cinta mu Clarisse. mati lah!!"
*****
selamat menikmati perjalanan Lady Clarisse yang berusaha mengubah masa depan nya agar hidup lebih lama dan bahagia.
SELAMAT MEMBACA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tertusuk ucapan
Clarisse membuka mata nya dengan terkejut kemudian duduk di ranjang nya. Menatap sekitar, terlihat cahaya matahari pagi mengintip dari celah-celah jendela kamar nya yang masih tertutup gorden bewarna biru laut.
tadi malam Clarisse bermimpi buruk, mimpi yang sama tentang kejadian di mana Alexander membunuh nya dan bahkan dalam mimpi itu dia melihat tubuh nya yang begitu menyedihkan dicabik-cabik binatang buas setelah Alexander pergi meninggalkan dirinya yang sudah terkapar tak berdaya di tanah yang berlumpur dan lembab. Sungguh mengerikan. Seketika Clarisse melihat ke arah tubuh nya.
" siapa yang menggantikan pakaian ku? Seingat ku, semalam sore aku tertidur masih dengan gaun yang ku pakai saat pergi ke pusat kota?". Gumam Clarisse yang bingung dengan penampilan nya saat ini memakai gaun tidur dengan sepatu dan hiasan rambut yang sudah terlepas.
Namun hal itu tidak menjadi masalah bagi Clarisse sudah pasti yang menggantikan pakaian wanita itu adalah Lula pelayan pribadi nya. Jadi tentang hal itu Clarisse tak mau memikirkan nya lebih lanjut.
Turun dari ranjang dan membuka gorden yang masih tertutup sehingga terpancar lah sinar matahari yang hangat ke arah tubuh Clarisse. Menghirup udara yang sangat segar itu Clarisse menghela kan nafas nya lagi.
"seperti nya aku harus cepat pergi dari tempat ini. Mimpi dan bayangan yang sangat menakutkan selalu hadir di kepala ku bahkan aku tidak bisa menghapus semua ingatan masa lalu itu, semakin lama mimpi itu semakin mengerik. Lagi-lagi aku tak bisa bangun dari mimpi itu. Aku seakan-akan di paksa untuk tetap menyaksikan semua kesakitan itu".
Clarisse memejamkan mata nya sejenak. berusaha mengusir semua hal-hal buruk tersebut. Dia harus tetap bertahan, di dunia ini dia hanya seorang diri. Asal usul nya saja dia tidak tau dari mana. Jika bukan kebaikan keluarga Corleone pasti dia sudah mati di usia yang bahkan belum genap satu tahun.
Ayah dan ibu kandung nya begitu tega membuang diri nya di waktu masih bayi. Apa orang tua nya dulu juga seperti diri nya di masa lalu yang bahkan memanfaatkan bayi nya yang masih di dalam kandungan.
Setelah di ingat ternyata Clarisse berkelakuan sama dengan kedua orang tua kandung nya yang tega membuang diri nya waktu bayi di kehidupan pertama nya. Seandainya dia tidak mati mungkin dia juga akan membuang bayi nya setelah lahir karena tak mampu membuat Alexander menyukai nya dan mencintai nya.
Mungkin ini lah salah satu pencerahan yang Clarisse dapat saat kembali ke masa lalu yaitu menyelamatkan anak yang di kandung nya.
"nak ibu akan mempertahankan mu dan menjaga mu. Kita akan hidup lebih lama bersama-sama. Ibu tidak akan membiarkan siapapun membunuh kita termasuk ayah kandung mu sendiri. Ibu janji!". Clarisse kemudian mengelus pelan perut rata nya. Seolah-olah anak yang dia kandung sekarang sedang berada di hadapan nya dan mengerti akan ucapan nya padahal anak tersebut baru 12 hari di dalam kandungan nya.
dulu mungkin Clarisse menggunakan kandungan nya untuk kepentingan menarik perhatian Alexander selain dari pada itu Clarisse tidak memikirkan hal lain nya. Bahkan Clarisse sering sekali marah dan menyesal ketika kandungan nya tidak dapat menarik perhatian Alexander.
Apalagi Alexander selalu mengatakan jika anak yang di kandung nya bukan milik Alexander, pria itu bahkan dengan kejam nya menyebut anak yang Clarisse kandung dengan sebutan anak haram. Dulu mungkin Clarisse tidak sakit hati mendengar ucapan pria itu tapi sekarang akan berbeda cerita nya. Clarisse akan melindungi anak ini dengan segenap nyawa nya.
"aku harus bergerak lebih cepat" Clarisse berjalan ke arah kamar mandi untuk mempersiapkan diri setelah mengingat apa yang akan di lakukan nya hari ini. Clarisse akan pergi ke istana hari ini lebih tepatnya wanita itu akan mengunjungi perpustakaan istana di mana semua buku di segala penjuru dunia ada di dalam sana.
Clarisse sudah membaca beberapa buku dari perpustakaan milik Alexander namun buku yang Clarisse cari tidak ada di tempat itu. Menjadi adik kesayangan Morgan Clarisse memiliki akses ke perpustakaan istana kapan pun dia mau. Apalagi Clarisse sering mengajari Lucas bahasa dari kekaisaran lain itu juga menjadi nilai tambah Clarisse di mata Kaisar.
Sementara itu di ruang kerja Alexander, seseorang sedang marah dan kesal kepada pria itu. Pagi-pagi sekali Jake datang ke tempat di mana Alexander berada. Duke Anderson itu langsung saja masuk ke dalam ruang kerja milik sepupu nya tanpa mengetuk pintu. Bahkan Hans tidak bisa menghentikan langkah kesal nya.
"aku tak habis pikir dengan dirimu Alex! Bisa-bisa nya kau meninggalkan ku di pusat kota dan pulang bersama istri mu sementara diri ku ke sana kemari mencari pria yang sudah membeli pedang tersebut. Untung saja aku bertemu dengan pelayan pribadi istri mu. Jika tidak bertemu dengan nya mungkin aku sudah seperti orang bodoh mencari pria itu hingga malam". Jake saat ini berbicara dengan nada kesal sambil mondar-mandir di hadapan Alexander yang menatap nya dengan wajah tanpa dosa dan bersalah.
" katakan saja pada ku jika kau suka pada lady Clarisse. Kau tidak perlu malu. Aku teman sekaligus sepupu mu. Kita tumbuh besar bersama. Bahkan ketika kedua orang tua mu meninggal kau sangat manja kepada ibu ku. Cepat katakan aku akan mendengar kan nya". Jake kembali menyambung perkataan nya. Kini pria itu sudah berada di samping Alexander yang sedang duduk di kursi kerja nya dan merangkul pundak Alexander sambil tersenyum penasaran.
mendapatkan aksi yang di lakukan Jake, Alexander tiba-tiba bangkit dan menghempaskan tangan Duke Anderson itu. Pria itu berjalan ke arah jendela besar yang ada di ruangan nya dan menatap hamparan taman bunga yang sedang mekar pagi ini.
"hentikan ucapan konyol mu Jake. Aku sama sekali tidak menyukai wanita itu!". Sangkal Alexander yang sudah tak terhitung banyak nya.
"tidak usah menyangkal nya Alex. Gosip hari ini semua tentang diri mu. Seorang Grand Duke Maximilians memaksa istri nya pulang setelah melihat istri nya sedang bersama Duke Leofric di pusat kota. Sudah akui saja aku malah senang akhirnya kau menemukan cinta mu dan aku juga tau ini pasti pertama kali nya kau mencintai seseorang. Mengaku saja". Jake kembali memaksa Alexander untuk mengakui perasaan nya. Pria itu kembali duduk di kursi ya g memang di sediakan di dalam ruangan itu.
Alexander mengepal kan kedua tangan nya. Entah kenapa pria itu tak bisa menunjukkan sikap baik nya ke pada Clarisse. Alexander sebenarnya malu mengakui hal itu. Harga diri nya seperti sedang di pertaruhkan. Bagaimana tidak, seorang yang selalu menolak dan mempermalukan Clarisse malah berlutut memohon cinta wanita itu. Dan Alexander tidak mau mempermalukan diri nya.
"yang benar saja. Itu tidak akan mungkin terjadi. Aku tekankan sekali lagi pada mu Jake. Aku tidak peduli dengan wanita itu. Bahkan jika dia mati aku sungguh tidak peduli. Setelah anak itu lahir aku juga akan membuang nya dari tempat ini. Wanita ular itu sungguh membuat ku sangat kerepotan. Jika saja dia tidak hamil aku juga tidak mau menikah dengan nya. Dan aku akan memperjelas bahwa aku tidak pernah mencintai nya dari dulu hingga sekarang!". Ucapan sarkas yang keluar dari mulut Alexander membuat Jake terdiam.
Bertepatan dengan ucapan itu keluar dari mulut Alexander pintu ruang kerja milik nya pun terbuka lebar. Terlihat lah Clarisse berdiri di depan pintu itu dengan wajah yang datar dan sangat dingin.
"maaf mengganggu waktu anda tuan Grand Duke Maximilians .Saya ingin meminta ijin untuk pergi ke istana kaisar tuan!" nada datar yang di lontarkan Clarisse membuat jantung Alexander berdetak lebih cepat.
"kau... Apa kau mendengar percakapan kami?". Tanya Alexander dengan wajah yang masih terlihat khawatir. Yah khawatir jika Clarisse mendengar ucapan nya tadi.
"maaf tuan, ucapan yang mana? Saya sama sekali tidak mendengar apapun itu. Dan tenang saja percakapan anda bukan lah urusan saya!".
cukup pindahkn kesakitan clar ke alex di masa lalu,&hapus ingatan clar di masa lalu..biarkn alex yg menanggung kesakitan itu sendiri&alex hny akn memberikan cinta u/ clar..
smoga mimpi itu hilang di ingatan clar&bisa bersatu seutuhnya dg alex..