Menjadi perempuan yang selalu mengerti kesibukan pasangan, tidak banyak menuntut, mandiri, nyatanya tidak menjamin akan membuat laki-laki setia. Justru, laki-laki malah mencari perempuan lain yang dianggap lebih membutuhkan kehadirannya.
Eleanor Louisine —pemilik usaha dalam bidang fashion —owner Best4U.co —harus menerima kenyataan pahit bahwa kekasihnya sudah berselingkuh dengan sahabatnya.
Dalam keadaan kacau setelah mengetahui kekasihnya selingkuh, Eleanor pergi ke bar dan bertemu dengan Arkana Xavier —laki-laki berandalan yang sedang menikmati masa mudanya.
Paginya, Eleanor mendapati dirinya terbangun di dalam kamar bersama Arkana. Ia yang belum tahu siapa Arkana berpikir Arkana gigolo. Namun, ternyata Arkana adalah tuan muda kaya raya.
Dan gara-gara malam itu, Eleanor berakhir menjadi wanita tahanan sang tuan muda —Arkana Xavier.
Bagaimana kisahnya? ikuti terus ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Candylight_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Eleanor menoleh ke tempat Kai berdiri. Laki-laki itu sudah tidak ada disana. Kemungkinan sudah kembali ke kantor karena sekarang masih jam kerja untuk orang-orang yang bekerja di perkantoran seperti Kai.
"Kenapa? kamu menyesal sudah mengabaikan dia?" tanya Arka melihat sesuatu di wajah Eleanor saat perempuan itu tidak menemukan Kai.
"Aku hanya memastikan dia sudah pergi," jawab Eleanor kemudian menatap Arka yang saat ini duduk di hadapannya.
"Oh ya, kamu tidak ke kantor lagi hari ini?" tanya Eleanor mengalihkan. Tidak ingin membicarakan hal apapun tentang Kai.
Perasaannya terhadap Kai mungkin masih sama sampai hari ini, tapi perasaannya tidak lebih penting dari janin yang membutuhkan peran Arka sebagai ayah. Lagipula, mau sebesar apapun perasaannya, semua itu akan percuma jika bukan dirinya yang dicintai oleh Kai.
Jika diurutkan kembali kejadian sebelum mereka putus sampai Kai melakukan pelecehan, Kai bukan satu-satunya orang yang bersalah, Eleanor juga bersalah karena tidak ingin mendengarkan penjelasan Kai dan berujung Eleanor tidur dengan laki-laki lain sampai hamil. Hanya saja Eleanor terlalu pengecut untuk mengakui kesalahannya.
Eleanor tidak ingin membicarakan Kai karena itu hanya akan membuatnya semakin merasa bersalah. Kai salah sudah berciuman dengan Cantika dan hampir melecehkan Eleanor, tapi Eleanor juga bersalah sudah menghindari Kai disaat mereka memiliki masalah yang harus mereka bicarakan dan selesaikan.
"Kamu mau bilang kalau kamu suka laki-laki yang berambisi terhadap pekerjaannya seperti Kai?"
"Datang ke kantor itu bukan untuk ambisi, tapi untuk memenuhi tanggungjawab kamu terhadap perusahaan," Eleanor dengan santai menyantap makanannya setelah mengatakan itu.
Arka menganggukkan kepalanya mengerti, "baiklah."
"Oh ya, tadi aku memberitahu Kai yang terjadi diantara kita malam itu, dia juga tahu kamu sedang hamil sekarang," ucap Arka ikut menyantap makanannya sambil diam-diam menunggu reaksi Eleanor.
"Oh, terus?" Eleanor menatap Arka seakan penasaran apa yang terjadi berikutnya setelah Kai mengetahui hal itu.
Perlu Arka akui, Eleanor memang lumayan pandai berpura-pura. Arka tahu Eleanor terkejut, namun Eleanor sama sekali tidak menunjukannya dan masih bisa bersikap tenang.
"Kamu tidak keberatan?"
"Keberatan apa?"
"Kamu tidak keberatan kekasihmu mengetahui kamu mengandung anak pria lain?"
"Aku rasa kamu yang keberatan melihatku dipeluk pria lain."
Arka mendecih. Istrinya selain pandai berpura-pura, ternyata pandai juga membalikkan keadaan. Pantas saja mamahnya sampai kesal berhadapan dengan istrinya ini.
"Ya, aku memang keberatan kamu dipeluk pria lain, apalagi pria itu kekasihmu."
"Mantan kekasih, bukankah kamu pernah bilang kamu tahu apapun tentangku dan tahu aku sudah putus dengan Kai?"
Arka sudah kehilangan kata-kata. Eleanor memang bukan orang yang tepat untuk diajak berdebat dalam hal apapun. Tapi tidak apa-apa, Arka justru suka perempuan seperti Eleanor.
"Oh ya, kamu tidak ingin tahu darimana aku tahu tentangmu?"
"Aku tidak menanyakan hal yang sudah aku ketahui," terang Eleanor.
Eleanor lahir dalam keluarga yang apa-apa mengandalkan uang. Bukan hal baru baginya jika orang yang memiliki banyak uang seperti Arka bisa mengetahui tentangnya. Karena sebuah informasi atau apapun itu bisa didapatkan dengan adanya uang di tangan mereka.
"Ah, benar juga. Istriku nona muda keluarga Louisine, bukan perempuan polos yang tidak tahu apa-apa."
Arka dan Eleanor saling menatap kemudian melemparkan senyuman dan kembali menyantap sarapan mereka.
-
-
Satu minggu setelah bertemu Eleanor di cafe, Kai memutuskan untuk mengajak Cantika dan Elang bertemu. Hubungan Kai dan Elang belum membaik sampai hari ini, tapi Elang tetap datang karena ini menyangkut Eleanor.
"Kenapa, Kai? lo sudah bertemu El?" tanya Cantika saat Kai tidak kunjung mengatakan apapun, padahal Kai yang mengajak bertemu karena ada kabar tentang Eleanor.
"Ya..." Kai menghela nafas sejenak, "gue sudah bertemu El dan sekarang El sedang hamil."
Elang dan Cantika melotot. Elang terkejut karena Kai mengetahui Eleanor hamil, Cantika terkejut karena Kai mengatakan Eleanor hamil. Elang belum memberitahu Kai maupun Cantika tentang dirinya yang bertemu Eleanor, tidak disangka sekarang Kai membahas itu.
"Lo serius?" tanya Cantika tidak percaya.
Eleanor hamil adalah dua kata mustahil. Cantika ingat Eleanor pernah mengatakan tidak ingin hamil dan melahirkan anak.
"Apa mungkin El hamil anak lo?" tanya Cantika lagi.
"Enggak, itu bukan anak gue," sangkal Kai, "kalian lihat sendiri kan gue gak sampai menyentuh El waktu itu?"
"Terus anak siapa kalau bukan anak lo?" Cantika tidak bisa memikirkan siapa-siapa yang berkemungkinan menjadi ayah dari bayi yang Eleanor kandung karena selama ini Eleanor hanya dekat dengan Kai dan Elang.
"Anak Arka," bukan Kai, tapi Elang yang menjawab pertanyaan Cantika.
Kai dan Cantika menatap Elang secara bersamaan karenanya. Mereka yakin Elang juga mengetahui sesuatu tentang Eleanor.
"Gue sudah mencurigai Arka sejak El mengajak Arka ke apartemennya. Waktu El hilang, gue coba mencari tahu tentang Arka dan ternyata El tinggal di rumah Arka selama ini," jelas Elang.
"Terus? lo gak cuma tahu tentang itu, kan?"
"Waktu El lihat kalian ciuman, El pergi ke bar dan gak sengaja bertemu Arka disana. Awalnya mereka hanya mengobrol biasa, tapi El mabuk dan melihat Arka sebagai lo," Elang terdiam sejenak menatap Kai sebelum melanjutkan kalimatnya.
"Dan lo tahu apa? El mencium Arka dan mengajak Arka memesan kamar karena El pikir laki-laki yang sedang bersamanya itu lo!" lanjutnya.
"A-apa?" Kai tidak menyangka akan mendengar semua itu.
Saat Arka mengatakan tentang malam indahnya bersama Eleanor minggu lalu, Kai berpikir jika Eleanor sengaja tidur dengan Arka untuk membalasnya karena sudah berciuman dengan Cantika. Tapi ternyata Eleanor tidak sadar dan bahkan berpikir laki-laki yang bersamanya waktu itu adalah Kai.
"Ya, laki-laki yang ada dipikiran dan yang diharapkan El malam itu adalah lo, tapi sayangnya malah si brengsek Arka yang ada disana dan mengambil kesempatan," jelas Elang.
-
-
"Bagaimana kalau Kai mau tanggungjawab atas bayi yang ada dalam kandungan kamu?" tanya Arka pada Eleanor yang saat ini sedang berbaring disampingnya. Mereka sudah akan tidur, tapi Arka tiba-tiba saja menanyakan itu.
"Apa yang kamu bicarakan? anak ini anak kamu, kenapa Kai yang harus bertanggungjawab? apa kamu berencana meninggalkan aku dan anak ini?" tanya Eleanor balik.
Mata Eleanor yang tadi mengantuk sekarang sudah tidak mengantuk lagi karena pertanyaan Arka padanya.
"Tidak, sayang. Aku sama sekali tidak berniat meninggalkan kalian," Arka dengan cepat menyangkalnya.
Arka sangat menyayangi Eleanor dan calon bayi mereka. Arka bertanya karena khawatir Eleanor akan direbut oleh Kai suatu hari nanti. Arka sudah memberitahu Elang tentang bagaimana dirinya bisa menghamili Eleanor dan mungkin tidak lama lagi Kai juga akan mengetahuinya.
"Kalau tidak berniat meninggalkan kami, kenapa kamu menanyakan itu hoh?"