Dunia berjalan dengan peraturan didalamnya, Gravitasi, Energi, dan segala sesuatu yang berada di alam semesta berjalan dengan aturannya masing masing.
Hingga pada suatu saat... manusia bisa memecahkan hukum dan aturan alam, mereka mendapat kekuatan yang disebut Rule Breaker. Kehidupan manusia pun menjadi kacau Karna pengguna rule breaker yang semena mena, mereka yang berbuat buruk menggunakan rule breaker disebut Cheater.
Ratusan tahun berlalu manusia pun membuat pasukan bernama Anti Cheater yang bertujuan memusnahkan seluruh Cheater, dan disinilah cerita sang pemeran utama bernama Rayyan yang bercita cita menjadi pasukan anti cheater dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon We Are In Isekai Verse, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenapa Tidak Membuat Tujuan Baru Saja?
"Aku tidak tahu rasanya hilang arah jadi aku tidak tau jawaban yang pasti.. tapi kenapa kamu gak cari tujuan baru aja?" ucap Rayyan.
"Huh?"
Rayyan berbicara kepada Lisa dengan senyum diwajahnya, menurutnya jika seseorang telah kehilangan tujuan hidup mengapa tidak membuat tujuan baru sahaja?.
Lisa menyenderkan kepalanya ke bahu Rayyan, bertanya kepada Rayyan apa yang harus dijadikan tujuan barunya. Ayahnya telah tewas begitu juga ibunya, apa yang seharusnya Lisa lakukan? Dia dilanda kebimbangan.
"Tujuan hidupku adalah mengikuti jejak ayahku, dia seorang Anti Cheater yang sangat menginspirasi ku." ucap Rayyan.
Ayah Rayyan adalah sesosok yang lemah lembut juga sangat baik, disaat Rayyan masih kecil dulu dia melihat Ayahnya yang berusaha mati matian untuk melindungi orang orang dari para Cheater.
Semenjak saat itu Rayyan menjadi terinspirasi, dia selalu bertanya kepada ayahnya seputar misi yang baru dia jalani tiap ayahnya baru pulang kerumah. Walau Rayyan sekarang sudah lama tak berjumpa dengan ayahnya, itu tidak dia jadikan alasan untuk Rayyan berhenti mengejar tujuan hidupnya...
Rayyan mengelus kepala Lisa. Kematian seseorang bukanlah sesuatu yang harus diratapi namun sesuatu yang harus dihormati. Gugurnya kedua orang tua Lisa dalam misi bukanlah kematian yang tak berarti.
Mungkin benar mereka berdua terkesan jahat kepada Lisa, ayahnya tak menemani ibunya saat hamil dan meninggal begitu setelah dia terlahir. Ibunya juga tak mengakui identitas aslinya begitu bertemu dengan Lisa setelah belasan tahun lamanya.
Tapi mereka berdua tetaplah kedua orang tua Lisa. Walau Rosa tak mengaku identitas aslinya kepada Lisa dia tetap menyayangi Lisa sejak pertama kali bertemu, mau bagaimanapun juga cinta Rosa terhadap anaknya tetap akan ada apapun kondisinya.
Disaat Lisa sedang merenung tiba tiba handphone nya berdering dan dia segera mengangkat telefon itu, rupanya yang menelfon itu berasal dari keluarga angkatnya.
Ibu angkat Lisa baru saja mendengar kenyataan tentang identitas asli Lisa sebagai anak kandung Rosa. Ibu angkatnya khawatir takut Lisa menjadi depresi setelah tau ibu kandungnya.
"Lisa.. Kami baru didatangi oleh orang orang dari keluarga Victus dan kami diceritakan tentang mu dan ibu mu... Jika kamu merasa tidak sanggup kamu bisa pulang, kamu bisa ke keluarga kami atau keluarga aslimu ya itu Victus..
Walau saya cuma ibu angkat mu tapi saya tetap khawatir sama kamu, mau bagaimana juga ibu sudah merawat mu belasan tahun lamanya dan kamu udah ibu anggap seperti anak sendiri.." ucap Ibu Lisa di telefon.
"Makasih ya Bu udah khawatir sama aku.. Tapi aku udah gapapa kok sekarang! Aku senang kalian peduli denganku, tapi aku tidak ingin berhenti disini. Langkah ku masih panjang, dan tujuan baru ku adalah... Melampaui prestasi ibu ku dimasa lalu!" ucap Lisa dengan senyumnya.
Ibu angkat Lisa menjadi lega mendengar jawaban Lisa, Lisa masih seperti biasanya dan tidak terlalu terlelap dengan kesedihan nya. Setelah itu Telefon pun ditutup.
"Itulah Lisa yang ku kenal" ucap Rayyan.
"Ehehe, terimakasih ya udah mau nemenin aku! Mulai sekarang aku akan mengejar tujuan baru ku, pastikan kamu tidak tertinggal ya!" ucap Lisa sembari menyeringai.
"Tentu aku akan terus didepan mu" jawab Rayyan.
Mereka tertawa sangat bahagia, Rayyan senang Lisa telah melewati masa depresinya dan kembali tersenyum cantik seperti biasa.
"Omong omong, rambut ku ini udah agak kepanjangan gak sih?" tanya Lisa.
"Hmmm tapi ya cantik cantik aja, tetep indah" jawab Rayyan.
"Aku pengen potong rambut, kamu suka gaya rambut pendek kaya apa?" tanya Lisa.
"Hmm rambut pendek ya.. menurut ku yang paling pas ya Pixie cut, pendek + ga ngerepotin pas bertarung" jawab Rayyan.
"Eheee jadi kamu suka yang ke tomboy tomboy-an gitu ya?" ucap Lisa menyeringai tepat didepan wajah Rayyan.
Wajah Rayyan jadi memerah karena malu dengan ucapan Lisa. Setelah mereka mengobrol dan bercanda beberapa saat tiba tiba handphone Rayyan berdering nampaknya ada telefon dari seseorang.
Ryo menelfon Rayyan dengan tujuan mengajak Rayyan menjenguk Hiro yang sedang dirawat di rumah sakit sejak kembali dari misi penyelidikan Vincible.
"1 Minggu lagi kita akan berperang, jadi aku ingin kita tim Rivers untuk menjenguk Hiro dan bertanya seputar para Vincible darinya. Kita akan berkumpul di taman jam 7 malam nanti" ucap Ryo di telefon.
Ryo lalu menutup telefon setelah Rayyan menjawab setuju, pertemuan dilakukan jam 7 malam alias 2 jam dari sekarang. Rayyan lalu segera turun dari kasur dan bersiap siap, Lisa juga turun dari kasur dan segera bersiap siap.
Lisa mengatakan kepada Rayyan kalau dia ingin ke salon terlebih dahulu untuk memotong rambut, jadi mereka akan bertemu kembali 2 jam nanti. Setelah berpisah Rayyan lalu berjalan di sekitar taman di asrama menghabiskan waktu.
Rayyan bosan sekali karena dia bingung harus melakukan apa, dia duduk dibangku taman lalu membuka handphone nya. Terlihat banyak sekali berita tentang perang yang akan segera terjadi.
Mungkin ini akan menjadi titik balik dari kekuasaan para Cheater, pasukan Anti Cheater akan menyerang area vital ya itu pusat kota para Cheater. Para warga berharap kalau para Anti Cheater akan memenangkan perang ini dan membuat para Cheater jadi takut dan tidak berulah lagi.
Rayyan yang terlalu Gabut lalu menelfon adiknya, sudah lama sekali sejak dia terakhir berbicara kepada adik tersayangnya. Butuh semenit sampai telefon Rayyan diangkat.
"Halo halo, apa kabar? Sehat?" ucap Rayyan.
"Arghh kakak ini ganggu aja lagi main game, iya aku sehat." jawab Adiknya.
"Baguslah kalau begitu, kamu udah denger kan apa yang diberitakan saat ini" ucap Rayyan.
"Mau ada perang kan, yah yang penting kakak jangan mengingkari janji. Pokoknya jangan mati" ucap Adiknya.
"Iya iya santai aja, udah beberapa bulan aku ga pulang jadi aku mau pulang 3 hari lagi" ucap Rayyan.
"Hmm setelah sekian lama baru kepikiran pulang, nanti jangan lupa bawa oleh-oleh." ucap Adiknya.
Telefon Rayyan lalu ditutup, sekarang Rayyan merasa lega kondisi adiknya baik baik saja. Dia lalu menghabiskan waktu bermain game sampai waktu pertemuan dilakukan...
-Bersambung