Rena Agnesia merasa sial saat tertimpa musibah, namun takdir itu mengantarkannya bertemu Jojo Ariando, pangeran tampan yang membuat hatinya meleleh.
Rena menjalin cinta jarak jauh dengan Jojo, seorang pria tampan nan dingin yang dikelilingi banyak wanita karena talentanya dalam pengobatan herbal.
Akankah mereka bersatu setelah konflik yang terus menghalangi cinta mereka? Mampukah Jojo memantapkan pilihan hati ke sosok Rena Agnesia di saat seorang rival berat hadir membayangi?
Saksikan romansa mereka hingga puncak manis yang didamba setiap insan di dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mardi Raharjo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Meredakan Emosi
Jojo membuka bungkusan nasi pecel beserta lauknya, menyiapkan jus jeruk yang mereka pesan dan meletakkannya di meja.
"Ayo ayo, makan dulu atau minum dulu. Biar emosimu mereda. Ayo!", ajak Jojo yang mulai menyantap makanannya.
Rena masih cemberut dan memalingkan wajah dari Jojo.
"Wah enak sekali. Sebentar lagi punyaku habis. Kalau kamu ngga segera makan, akan kuhabiskan punyamu", canda Jojo agar Rena berhenti marah.
"Awas, jangan sentuh bagianku!", ucap Rena sembari membuka dan memakan nasinya dengan lahap. Matanya terus memandang tajam ke arah Jojo, seolah mempertanyakan sikap Jojo yang terlihat melindungi Nina.
"Pelan-pelan, nanti tersedak. Ini minumnya Ay", ujar Jojo, tersenyum sembari mendekatkan minuman Rena.
"Makan dulu, habiskan dulu, nikmati lah rezeki ini. Berbincangnya nanti", ujar Jojo, seakan tahu bahwa Rena ingin mencecarnya dengan banyak pertanyaan.
Beberapa saat kemudian, makanan itu hanya sisa bungkusnya saja. Rena segera mengusap bibirnya dengan tisu.
"Siapa dia? Kenapa kamu melindunginya? Apa karena dia lebih cantik, seksi, dan tinggi daripada aku? Atau kalian pernah pacaran sebelumnya? Memangnya aku tak pantas menyandingmu?", cecar Rena yang kembali menitikkan air mata.
"Ay, dengar. Kamu lebih percaya apa yang dia katakan atau versiku?", Jojo mencoba menjelaskan dengan perlahan. Ia tahu Rena sedang emosi. Dibutuhkan intonasi rendah agar suaranya bisa didengar orang yang sedang marah.
Rena hanya memandang Jojo tanpa menjawab. Baru saja mereka bertemu, melepas rindu, dan membicarakan Jojo yang dikerumuni banyak kupu-kupu. Kini satu dari banyak kupu itu sudah mencari masalah dengannya. Terlebih, Jojo tidak mengusir kupu itu dan malah menahan serangan Rena.
"Ay, Ay", panggil Jojo berulang kali. Nampak Rena tengah bertarung dengan pikirannya sendiri.
"Ay", panggil Jojo sembari menepuk pelan tangan kanan Rena, masih mengenakan sarung tangan. Gadis itu pun berkedip dan fokus melihat mata Jojo.
"Begini, Nina hanya teman sekelas waktu aku SMP. Dulu saat study tour, tiba-tiba Nina meminta swafoto denganku dengan background sebuah tank. Sudah, itu saja. Kami tak pernah sedekat yang Nina katakan", jelas Jojo.
"Lantas kenapa kamu menghalangiku menghajar kupu gatal itu? Naksir?", cecar Rena.
"Iya, aku naksir kamu", ujar Jojo, seketika membuat pipi Rena memerah, mengurangi emosi yang telah membara.
"Ih, ngga lucu. Jawab dulu pertanyaanku!", sahut Rena, nampak sedikit senyum yang tak mampu ia tutupi meski memasang wajah marah.
"Iya Ay, pertama, Nina tidak menyerang fisikmu. Mentok kamu hanya bisa melaporkan dia dengan pasal perilaku tidak menyenangkan. Kedua, kalau kamu sampai menyerang fisiknya dan sampai dilaporkan ke polisi, kamu bisa terkena pasal penganiayaan.
Coba pikirkan, jangankan menikah, bisa-bisa kamu malah mendekam di penjara dan merusak nama baikmu dan keluargamu. Belum lagi di dalam penjara, kamu bisa dirusak oleh kawanan kriminal di dalam sana", Jojo menjabarkan pendapatnya, membuat Rena perlahan memahami maksud bijak prianya ini.
Nampak warna merah padam di wajah Rena pun mereda.
"Sudah sudah. Minum dulu, istighfar kemudian", Jojo mencandai Rena yang tersenyum menerima jus jeruk dari tangannya. Sejenak Rena berusaha menenangkan semua emosi dan menikmati jus jeruk segar di tangannya. Matanya berulang kali menelisik ke mata Jojo, berusaha mencari kebenaran dari setiap ucapan Jojo.
"Kamu beneran ngga ada rasa sama Nina? Dia kan cantik, tinggi lagi", tanya Rena, mencoba menguji Jojo.