Lin Mei seorang bodyguard di abad 21, meninggal karena kecelakaan tunggal, Jiwanya berpindah ke tubuh seorang Nona di dinasti Qing .
Feng Yie gadis yang cantik, lembut dan penurut. Ia hidup dengan Ayahnya yang tidak peduli padanya, Ibunya sudah meninggal saat Feng Yie berumur empat tahun.
Feng Yie tinggal bersama Ibu dan saudara tirinya yang kejam, akan kah Lin Mei mampu bertahan? tanpa adanya dukungan dari sang ayah.
Sekedar hiburan aja, yang suka silahkan baca, yang gak suka tidak perlu baca!
yang mau kasih bintang limanya, Author ucapkan Terimakasih, selain bintang lima tidak perlu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 3 Xiao Zhang kabur
''Nona sekarang kau jadi semakin cantik, tidak seperti hantu lagi,'' ujar Ji Yu.
Dengan gaya Rambut di ikat tinggi seperti ekor kuda, ''Aku, tahu aku memang cantik,'' Feng Yie memakan daging panggang yg sudah di hangatkan.
Feng Yie melirik ke Xiao Zhang, ''Aish apa dia marah padaku? Tapi apa salah ku? Harusnya aku yang marah padanya, Dia memang laki laki gila, semaunya saja, bukankah orang akan berhenti marahnya jika ada makanan? Hem baik lah,'' ucap Feng Yie dalam hati.
''Hei Tuan tampan!! ke marilah kita makan daging panggang! ini sangat enak apalagi jika habis berenang akan terasa lebih nikmat,'' ujar Feng Yie kini pakaiannya mulai mengering.
Xiao Zhang duduk diam saja ia sepertinya masih marah soal di sungai tadi.
''Ji Yu makan lah ini masih banyak!'' ujar Feng Yie , lalu ia bangun dari duduknya melangkahkan kakinya, lalu duduk dekat Xiao Zhang.
Feng Yie menyodorkan daging panggang di wajah tampan Xiao Zhang, ''Hei Tuan tampan makan lah apa kau tidak menginginkannya ini sangat lezat.''
Xiao Zhang hanya diam saja.
Feng Yi mencubit daging panggang itu lalu menyuapinya, ''Makan lah ini sangat lezat!''
Melihat tangan mungil dan putih yang menyodorkan makanan, Xiao Zhang membuka mulutnya memakan daging panggang yang terasa sangat lezat itu.
Feng Yie tersenyum senang, ''Pintar.''
Ji Yu melirik sebentar ke arah Nonanya, '' Ini semua pasti karena Selir jahat itu, yang memukul Nona terlalu kuat hingga Nona lupa dengan apa yang terjadi padanya, membuat Nona muda berubah ... '' ucap lirih Ji Yu.
Beberapa hari ini Ji Yu terus memperhatikan sikap Nona mudanya yang sangat sangat berubah, Feng Yie berubah menjadi gadis yang berani dan pelahap makanan, cara berjalannya pun berbeda membuat Ji Yu heran, ''Apa orang yang lupa ingatan akan berubah juga tingkahnya ... ?'' gumam Ji Yu.
''Hei tampan, apa aku berbuat salah pada mu ?'' tanya Feng Yie.
Tapi Xiao Zhang diam saja.
''Aku minta maaf sudah mengatai mu tidak waras, aku teringat kelakuanmu di sungai, aku tidak akan membalas mu oke, jadi jangan marah!'' ucap Feng Yie.
Mendengar Feng Yie menyebutkan sungai, perasaan Xiao Zhang sedikit tidak nyaman, ia teringat lekuk tubuh Feng Yie ternyata lumayan berisi lalu menelan ludah.
Xiao Zhang memperhatikan wajah Feng Yie dari mata lalu ke bibir yang merah itu.
''Apa dia sengaja menggodaku ?
aish tubuhku tidak beres,'' ucap Xiao Zhang dalam hati.
''Aku tidak marah padamu, aku harus pergi kau berhati hati lah!'' dengan cepat Xiao Zhang menghilang.
''Hah, dia menghilang? Apa dia hantu?'' Feng Yie celingukan mencari Xiao Zhang.
''Nona sepertinya dia orang hebat, bahkan bisa menghilang,'' ucap Ji Yu.
''Hem kau benar, jika dia datang lagi aku akan minta di ajari.''
''Nona kapan kita akan pulang? Ini sudah lama jika ada yang menyadari Nona tidak ada bisa gawat, " ujar Ji Yu.
''Hem, kau benar juga mari kita pulang! sebelum malam kita harus sudah sampai,'' ucap Feng Yie.
Meraka sampai ke mansion sudah Malam, Feng Yie naik dan melompat, lalu Ji Yu mengikuti Nonanya naik dan melompat, Dan benar saja ketika Meraka hampir sampai terlihat dari kejauhan.
''Huh, ada rombongan orang orang pengangguran,'' ucap Feng Yie dengan malas.
Feng Yie menyelinap dengan cepat masuk ke kamarnya, ''Huh selamat, ini belum saatnya aku membalas.''
''Ji Yu, apa Nona mu ada di dalam ?'' tanya Feng Hai saudara tiri Feng Yie.
''Ya, Nona Feng Yie ada di dalam,'' ucap Ji Yu.
''Bagus,'' Feng Hai langsung menerobos masuk kedalam kamar Feng Yie.
'' Feng Yie!!'' teriak saudara tirinya, Feng Hai menerobos masuk di ikuti empat pelayannya.
''Feng Yie lihat lah, aku dan ibu tadi habis membeli perhiasan dan baju, bagai mana menurutmu? Semuanya terlihat cantik bukan? Tapi ibu tidak membelikannya untuk mu, haha
Kau itu Anak yang terlupakan jadi jangan berharap,'' ucap Feng Hai, melihat raut wajah Feng Yie yang datar tanpa ekspresi, Feng Hai mendengus marah.
''Feng Yie kau tahu ayah akan segera pulang dari bertugasnya dan ada perjamuan di Istana, kita semua akan ke Istana. Tapi tentu saja kau memakai pakaian lama mu,'' Feng Hai tersenyum mengejek.
''Hem, itu bukan masalah,'' ucap Feng Yie dengan datar.
''Apa?? Harusnya kau menangis dan mengemis padaku! dasar tidak tahu diri,'' Feng Hai mengangkat tangan hendak memukul Feng Yie.
Tapi Feng Yie dengan cepat menghindar.
''Ah kau berani pada ku, aku akan mengadukan mu pada Ibu ku,'' Feng Hai merasa kesal pada Feng Yie.
Feng Hai menjerit dengan muka merah, ia sangat marah menurutnya Feng Yie tidak sopan.
Feng Hai lari mencari ibunya, dia akan mengadu dan tentu melebih lebihkan .
Ji Yu bengong melihat Nonanya, bukan kah saat Feng Hai datang akan membuat Nonanya menangis, entah di hina atau di pukul.
Kediaman utama jendral Feng
''Ibu huhuhu, Bu dia kurang ajar padaku, Ibu harus menghukumnya!'' Feng Hai datang pada Ibunya dengan terisak.
''Sudahlah Nak jangan mengganggunya, lebih baik fokus merawat tubuh dan wajahmu agar Kaisar jatuh cinta padamu,'' ujar selir Wang.
Feng Hai tersenyum dan mengusap air matanya, ''Baik lah Bu, aku akan pergi ke kamarku.''
''Ia sayang kau harus tampil paling cantik, karna itu kau harus merawat diri!'' ujar selir wang.
Feng Hai keluar dari kamar Ibunya, ''Nona tidak perlu khawatir dari bentuk tubuh dan wajah Nona tidak akan ter kalahkan,'' ujar pelayan Feng Hai.
''Tentu Saja aku paling cantik.'' jawab Feng Hai dengan sombong.
Di halaman belakang kediaman jendral Feng
''Omong omong apa kau pernah ke Istana?'' tanya Feng Yie.
''Tentu saja tidak, karna jika Nona ikut kesana pun Nona akan di temani pelayannya Nona Feng Hai,'' jawab Ji Yu.
''Hah!! seperti itu??'' Feng Yie kaget.
''kenapa Nona kaget?'' ucap Ji Yu.
''Kenapa tidak kau saja yang menemani aku?'' tanya Feng Yie, merasa heran.
''Aish, Nona sendiri yang melarang ku ikut, karna Nona Feng Hai meminta salah satu pelayannya menemani Nona ke Istana,'' jawab Ji Yu.
''Dan aku menurutinya?''Feng Yie menunjuk pada dirinya sendiri.
''Hahaha Nona benar benar,'' Ji yu sedikit kesal pada Nonanya.
''Nona kan sangat penurut tentu saja Nona akan menuruti, apa yang di katakan Nona Feng Hai dan Nyonya,'' ujar Ji Yu lagi.
''Oh begitu, hehe kita lihat pertunjukan nanti aku bukan Feng Yie yang penurut. Tapi aku Feng Yie yang pintar,'' Feng Yie menyeringai karna tidak ada dalam kamusnya ia mengalah apa lagi kalah, ia harus menang apa pun yang terjadi.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
gak ada perlawanan gitu
slalu anak selir lebih dipandang ketimbang anak sah, padahal anak sah yg lebih unggul.