NovelToon NovelToon
Sorry, I Hurt You

Sorry, I Hurt You

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Paksaan Terbalik
Popularitas:994.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Nana 17 Oktober

"Brakk" dengan kasar Delia mendorong pintu kamar itu hingga terbuka lebar.

"Wow.. ini namanya makan ketupat pakai opor, pengkhianat bertemu pelakor. Pengkhianat memang cocok dengan pelakor,"

"Tahu apa kamu? Talitha adalah istriku. Aku sudah menikahi dia secara agama sebelum aku menikah sama kamu hari ini," ucap Zico membuat Delia membulatkan matanya.

Zico berniat menikahi Talitha, gadis yang pernah menyelamatkan nyawanya. Namun Delia mengadukan tentang keburukan Talitha, pada orang tua Zico, hingga Zico dipaksa menikah dengan Delia yang sudah sejak SMA tinggal bersama orang tuanya karena tak lagi memiliki keluarga.

Zico berusaha membuat Delia menyerah menjadi istrinya. Ia tidak memperlakukan Delia selayaknya seorang istri.

Akankah Delia bertahan dengan Zico? Apakah Zico akan tetap menyukai Talitha yang pernah menyelamatkan nyawanya?

Yuk, ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Penuh Harap

Zico dan Delia masuk ke ruangan makan. Mereka mendengar Marcell dan Ingrid sedang mengobrol santai. Marcell dan Ingrid menoleh ke arah Zico dan Delia saat mendengar suara langkah kaki sepasang suami-isteri itu.

"Maaf, membuat papa dan mama menunggu," ucap Delia tak enak hati.

"Nggak apa-apa. Mama dan papa juga masih ngobrol, kok," sahut Ingrid tersenyum hangat.

Zico dan Delia duduk di tempat duduk mereka masing-masing. Setelah itu mereka pun mulai makan malam bersama.

Marcell dan Ingrid saling melirik saat melihat Delia yang lagi-lagi bibirnya terlihat bengkak. Bahkan mereka bisa melihat kiss mark di leher Delia yang tak tertutup rambut Delia.

Kali ini Delia tidak menanyakan lauk apa yang ingin dimakan Zico. Ia masih merasa kesal dengan apa yang dilakukan Zico beberapa menit yang lalu padanya.

Semua orang makan dengan tenang, hingga...

"Uhuk..uhuk.. uhuk..."

Delia langsung tersedak saat tiba-tiba tangan besar Zico merayap di pahanya.

"Pelan-pelan makannya, Sayang," ucap Ingrid.

Sedangkan Zico yang menyebabkan Delia tersedak, ia sok peduli dengan menepuk-nepuk punggung Delia lembut. Sesaat kemudian ia menundukkan kepalanya dan mendekatkan bibirnya di telinga Delia.

"Ingin aku cium lagi, biar papa dan mama bisa melihatnya?" tanya Zico berbisik di telinga Delia.

Marcell dan Ingrid saling melirik setelah melihat interaksi anak dan menantu mereka. Sedangkan Zico kembali duduk dengan tegak dan melanjutkan menyantap makanannya.

"Apa yang terjadi pada Kak Zico? Kenapa dia jadi seperti ini?" batin Delia sedikit melirik Zico, lalu kembali makan.

Usai makan malam bersama, dua pasang suami-isteri beda usia itu duduk di teras samping rumah.

"Kamu tadi kok, pulang agak malam, Del?" tanya Ingrid.

"Iya, Ma. Lalu lintas macet banget," sahut Delia jujur.

"Oh, pantesan," sahut Ingrid mengerti.

"Bagaimana perasaan kamu di hari pertama kamu bekerja, Del?" tanya Marcell.

"Baik, pa. Meskipun aku karyawan baru di sana, orang-orang di sekitarku menghargai aku. Jika dihargai dan diperlakukan dengan baik seperti itu, aku pasti bakal betah bekerja di sana. Atasanku juga sangat menyenangkan, menghargai aku dan juga nggak berkata, apalagi berbuat kasar sama aku," sahut Delia penuh senyuman dan terdengar antusias.

"Apa maksud dia bicara seperti itu? Apa dia sengaja menyindir aku yang bersikap kasar sama dia?" batin Zico merasa tak senang.

Sedangkan Marcell dan ingrid langsung melirik Zico dengan tatapan tajam. Nampak jelas aura tidak suka keduanya pada Zico. Sedangkan Zico langsung memalingkan wajahnya seolah tidak tahu jika dirinya sedang ditatap seperti itu oleh kedua orang tuanya.

Perhatian semua orang teralihkan saat ponsel Delia berdering. Delia pun langsung melihat siapa yang sedang menghubungi dirinya.

"Ma, Pa, aku angkat telepon dulu, ya?" ucap Delia meminta izin.

"Iya," sahut Ingrid tersenyum lembut. Sedangkan Marcell hanya tersenyum tipis seraya mengangguk pelan.

"Makasih, Ma, Pa," sahut Delia, kemudian menerima panggilan masuk tersebut seraya berjalan menjauh dari suami dan mertuanya.

"Halo, Kak!" sapa Delia terdengar lembut.

Tangan Zico terkepal erat dan wajahnya terlihat datar mendengar suara lembut Delia saat menerima panggilan telepon orang yang tak diketahui oleh Zico. Namun Zico sangat yakin, kalau orang yang menelpon Delia adalah pemuda yang bernama Andri.

"Aku khawatir sama kamu, Del. Soalnya dari tadi aku chat nggak kamu balas. Aku pengen tahu kamu udah sampai rumah apa belum," ucap orang yang menelpon Delia yang tak lain adalah Andri.

"Kakak jangan khawatir. Aku udah sampai di rumah dengan selamat, kok. Maaf, tadi aku belum sempat buka ponselku, jadi nggak tahu kalau kakak nge-chat aku," ucap Delia lembut yang masih terdengar oleh Zico dan kedua orang tuanya.

Marcell dan Ingrid menatap Zico yang terdiam dengan ekspresi wajah datarnya. Zico berusaha menyembunyikan rasa kesalnya karena ada seseorang yang nampaknya memerhatikan istrinya. Dan Zico semakin yakin, kalau orang itu pasti Andri.

"Syukurlah, kalau kamu udah sampai di rumah dengan selamat. Udah makan belum?" tanya Andri.

"Udah, Kak. Baru saja selesai. Em... maaf Kak, kalau nggak ada hal penting lagi, aku tutup telponnya, ya, Kak," ucap Delia yang sebenarnya tak enak hati berkata seperti ini pada Andri.

Tapi dari dulu Delia memang merasa tidak nyaman jika diajak bicara hal yang tidak penting oleh seorang pria dalam sambungan telepon. Sekarang malah semakin merasa tidak nyaman diajak bicara seperti ini oleh Andri karena dirinya sudah menikah. Jadi Delia tidak bisa sembarangan bicara dengan seorang pria.

"Oh, iya. Selamat istirahat, ya! Bye!" ucap Andri yang sebenarnya masih ingin mengobrol dengan Delia, namun terpaksa segera mengakhiri panggilan, karena merasa Delia enggan untuk di ajak mengobrol.

"Bye!" sahut Delia, kemudian mengakhiri panggilan telepon.

"Kamu dengar, 'kan, Zic? Ada yang perhatian sama istri kamu," ujar Marcell memprovokasi.

"Sepertinya ada yang siap menunggu kamu bercerai dengan Delia," imbuh Ingrid seperti menyiramkan bensin ke dalam api.

Zico hanya diam tanpa kata, pemuda itu menyembunyikan rasa kesalnya dalam hati dan berusaha bersikap biasa saja.

"Orang bernama Andri ini!" geram Zico dalam hati, mati-matian menahan emosi.

"Zic, papa dengar kamu akan pergi ke luar kota?" tanya Marcell mengalihkan pembicaraan saat melihat Delia sudah berjalan mendekati mereka.

"Hah? Kak Zico akan pergi ke luar kota? Yes! Yes! Untuk sementara waktu aku akan bebas dari Kak Zico," batin Delia yang mendengar pembicaraan papa mertuanya dengan suaminya. Delia merasa sangat senang mendengar suaminya akan pergi ke luar kota.

"Iya, pa. Rencananya memang aku akan pergi besok. Namun karena ada perubahan dalam beberapa hal, aku nggak jadi pergi," sahut Zico.

"Yahhh..kok, nggak jadi, sih!" batin Delia merasa kecewa. Ia kembali duduk di sebelah Zico seperti tadi.

"Ditunda atau dibatalkan?" tanya Marcell.

"Hanya ditunda, Pa. Nanti akan di skedul ulang," sahut Zico.

"Yes! Yes! Cuma ditunda. Berarti nanti masih ada kesempatan, akan ada hari tanpa Kak Zico. Yes!" batin Delia kembali merasa senang.

"Andai saja Delia tidak bekerja, pasti Delia bisa ikut kamu pergi. Bekerja sekaligus bulan madu, papa rasa nggak buruk juga," ujar Marcell.

"Untung saja aku sudah bekerja, jadi aku bisa bebas dari rencana papa ini. Tinggal di luar kota nungguin dia pulang kerja untuk bertengkar sama aku? Huhh.. Itu hal yang membosankan plus menyebalkan," batin Delia merasa beruntung karena sudah bekerja.

"Aku akan sangat sibuk saat di sana nanti, Pa. Nggak mungkin bisa berbulan madu," sahut Zico yang sudah bisa membayangkan bagaimana sibuknya dirinya nanti.

"Sayang sekali," sahut Ingrid.

"Em.. Pa, Ma, kantor tempat kerjaku sekarang lumayan jauh dari rumah ini. Aku memerlukan waktu satu jam, bahkan satu jam lebih untuk pulang saat lalu lintas macet. Apa boleh... kalau aku dan Kak Zico mencari tempat tinggal yang tak jauh dari tempat kami bekerja, Pa, Ma?" tanya Delia penuh harap, tapi juga ragu, mengingat kemarin papanya tidak mengizinkan ia dan Zico tinggal terpisah dari mereka.

Namun Delia benar-benar menghabiskan banyak waktu hanya untuk berangkat dan pergi ke kantor. Karena itu Delia mencoba meminta izin pada mertuanya.

"Tuhan.. semoga mama dan papa mengizinkan kami tinggal terpisah dari mereka," batin Delia penuh harap.

Sedangkan Zico nampak terkejut mendengar permintaan Delia pada kedua orang tuanya. Senyuman remeh tersungging di bibir Zico.

"Cih, PD sekali dia meminta izin sama papa dan mama untuk tinggal terpisah dari mereka. Aku saja kemarin nggak diizinkan papa, sekarang dia malah meminta izin lagi sama papa. Lagian, dia belum membicarakan tentang hal ini sama aku. Berani-beraninya dia mengambil keputusan sendiri tanpa aku," batin Zico kesal.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Eka Bundanedinar
kenyataan kamu memang bodoh zico
Eka Bundanedinar
dikira delia akn diem aja g mungkin lah bvar" dia
Eka Bundanedinar
ow kerjaan paa marcel
Eka Bundanedinar
loh kn zico nikah sama thalitha dulu ya
kok izin ke delia memang udah nikah sama delia hrsnya blm
Eka Bundanedinar
ini alasan zico benci delia
hotel bnyak g mmpu bayar ya disemak"
YuWie
happy end...
YuWie
tabur tuai ya Thalia...sing sabarrr yo
naifa Al Adlin
aku nunggu up nya,, eh ternyata dah tamat. baru baca bab yg 99 cuma setengah,,,, ternyata itu akhir kisah nya.
Melani Sunardi
Baik..... dah waktunya sarapan perusahaan bertindak.
silakan meraih meluapkan emosi......
Niar Zahniar
semangat berkarya
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Putri Dhamayanti
kasih tau ajah del, biar pd pingsan saking syok nya 🤣
Evita Pandensolang
keren👍👍👍👍
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Diana diana
seru
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Diana diana
benarkah udah end . . kurang kakaaaaaaaak
Diana diana
mau kasian , tapi ini akibat ulahmu sndri
Diana diana
bagussss
Diana diana
sabar , bro
Rojanah Ana
kasih bonus lanjutan dong thor
Diana diana
aku yakin Lia itu adalah Delia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!