Kaisar Langit

"guru apa mereka sekuat itu, tapi siapa yang memiliki kekuatan mengerikan itu dan kenapa mereka ingin menemuiku" tanya Tian Zhen pada suara itu yang ternyata adalah gurunya.

"aku juga tidak tau siapa mereka tapi yang jelas mereka adalah sosok kuat bahkan tunggangan mereka binatang suci yang sudah meningkat ke ranah abadi kau tentu tau binatang suci memerlukan sumber daya yang besar jika ingin menembus belenggu itu" ucap suara gurunya dalam benak nya lagi, yang membuat Tian Zhen dan Xu yinyi terdiam, walau mereka juga memiliki bawahan binatang suci tapi masih belum memiliki kekuatan itu.

"sudah tidak perlu kalian pikirkan yang terpenting jaga sikap kalian saat bertemu dengan mereka, sepertinya mereka juga tau keberadaan ku" ucap santai guru nya yang membuat Tian Zhen dan Xu yinyi semakin kaget, bagai mana tidak selain mereka berdua tidak ada yang tau keberadaan guru mereka.

mereka berdua hanya saling menatap dan kemudian pergi dari sana di ikuti bawahan mereka, mereka melesat menuju kediaman mereka di klan Tian.

di sisi lain rombongan xiao yan masih saja terus melesat menuju arah klan Tian dan sekarang mereka sedang menunggangi seekor naga yang sangat besar naga itu adalah long tian, karna perjalanan yang sangat jauh mereka memutuskan untuk bergantian.

Sedangkan xiao yan dan lin hua masih menutup mata mereka ber kultivasi hingga tak terasa tiga bulan mereka terbang menuju arah klan Tian akhirnya mereka sampai,kini mereka sedang mengantri di depan gerbang kita Tian.

di alam dewa memiliki lima wilayah wilayah timur klan Tian, wilayah barat klan Xu, wilayah utara klan Ye, wilayah selatan klan dong dan wilayah tengah klan Gu atau Kekaisaran Gu, sebenarnya mereka memiliki kekuatan yang setara tapi karna klan Gu memiliki lebih banyak pasukan maka dari itu mereka memutuskan menjadi sebuah Kekaisaran yang di dukung oleh empat klan penguasa wilayah lain nya.

selain mereka juga ada lima sekte besar yang memiliki kekuatan setara dengan mereka dan sekte itu ada di setiap wilayah.

rombongan xiao yan kini sudah masuk ke dalam kota Tian dan sedang di sebuah restoran sarapan dan sambil mencari informasi.

Tapi sampai mereka selesai sarapan mereka tidak mendapat kan informasi yang menarik jadi mereka langsung mencari sebuah penginapan, hingga menemukan sebuah penginapan besar mereka masuk dan memesan kamar dan langsung masuk ke kamar masing-masing.

di kamar lin hua dia sedang duduk dengan posisi lotus tak lama keluar seberkas cahaya emas dan langsung melesat ke satu arah.

Di tempat lain di kediaman Tian Zhen dan Xu yinyi mereka sedang berbincang tapi tak lama seorang pria paruh baya muncul namun hanya tubuh jiwa.

"salam guru " ucap hormat Tian Zhen dan Xu yinyi yang hanya di balas anggukan, guru mereka sedang menatap satu tempat dan tak lama terdengar suara menggema di dalam ruangan itu dan rungan itu di lapisi oleh energi tipis.

"Hou Teng, ternyata kau masih hidup" ucap suara itu dan tak lama muncul sesok wanita cantik yang menggunakan mahkota di kepalanya walau bentuk nya hampir sama dengan pria paruh baya yang di panggil hou teng.

"hou teng, aku tidak menyangka kau lebih memilih menggunakan teknik terlarang itu daripada ber reinkarnasi" ucap wanita itu lagi yang tak lain adalah lin hua yang datang dengan bentuk permaisuri bintang.

pria paruh baya yang di panggil hou teng itu tertegun melihat wanita cantik itu dan tak lama dia langsung berlutut yang membuat kedua muridnya terkejut apa lagi yang di ucapkan oleh hou teng.

"hamba kaisar dewa api hou teng, memberi hormat pada yang mulia permaisuri bintang" ucapnya bersujud tiga kali

"berdirilah hormatmu aku Terima, sekarang jelas kan padaku kenapa kau lebih memilih teknik itu" ucap tegas lin hua.

"mohon ampun permaisuri, itu semua karna para bajingan itu, mereka membakar setengah jiwa hamba yang membuat hamba tidak memiliki pilihan lain selain menggunkan teknik itu berharap suatu saat ada yang bisa membuatkan hamba tubuh baru" ucap hou teng yang masih berlutut dia tidak berani berdiri walau sudah di perintah dia tentu tau sosok di depan nya.

"guru ada apa dengan mu siapa dia kenapa kau harus berlutut" tanya heran Tian Zhen sedangkan Xu yinyi menatap tajam ke arah lin hua.

sedangkan hou teng gemetar ketakutan saat mendengar perkataan murid nya dia takut sosok di depannya akan sangat marah tapi dia bisa bernafas lega saat mendengar perkataan lin hua.

"hou teng mereka adalah putra takdir dan juga putri takdir, seharusnya kau tau mereka tidak di perbolehkan memiliki guru dari alam kita sebelum mereka memiliki kualifikasi walau mereka pilihan tua bangka sialan itu" ucap lin hua mengkerut saat melihat hou teng dan meminta penjelasan.

"ampuni hamba permaisuri, hamba tidak memiliki pilihan lain dan ini juga perintah dari roh semesta untuk mengajari mereka, dengan imbalan suatu saat mereka akan membuatkan tubuh baru untuk hamba" ucap hou teng gemetar, sedangkan lin hua yang mendengar itu mengkerut kan kening dan berkata.

"apa kau yakin bajingan tua itu yang menyuruh mu" tanya lin hua

"benar permaisuri hamba tidak berani menipu permaisuri" balas hou teng yang membuat lin hua terdiam dia hanya bergumam dalam hati.

"sepertinya bajingan itu takut dengan kami sehingga menyuruh hou teng untuk melindungi putra takdir ya walaupun sumpah kami dulu sangat mengerikan bukan berati kami juga akan menghancurkan seluruh semesta bajingan itu huh saat aku bertemu dengan nya lagi aku akan memukul kepalanya dengan keras" grutu lin hua dalam hati dia kemudian melihat ke arah Tian Zhen dan Xu yinyi sebelum berkata.

"yan gege akan datang menemui mereka ingat jangan pernah memancing sesuatu yang bisa membuat ingatan nya terganggu dia belum boleh mengetahui jati dirinya sendiri sebelum ranah dewa pencipta, entah apa yang di ingin kan yan gege pada ke dua orang itu tapi aku rasa itu adalah hal baik" ucap lin hua sebelum menghilang dari sana.

hou teng yang mendengar kata-kata lin hua tubuh nya semakin gemetar karna dia tau sosok yang di panggil yan gege oleh seorang permaisuri bintang.

"ya yang mulia agung kaisar langit" ucap nya dengan tubuh gemetar, walau dia dulu adalah sosok yang kuat tapi di hadapan ke dua sosok itu dia tidak lebih dari anak-anak, hou teng kemudian melihat ke arah kedua murid nya yang masih heran dengan apa yang terjadi, dia sedikit bimbang hingga akhirnya dia menjelaskan.