Viona gadis cantik yang sempurna dia memiliki sejuta kelebihan. Mempunyai IQ di atas rata-rata, pintar beladiri, dan karir yang memumpuni. Tapi siapa sangka dibalik itu semua viona mempunyai trauma masa lalu yang mengharuskan nya kehilangan separuh ingatan dan melupakan kekasih lamanya.
"siapa kamu?".
"Aku Lucius.. Apa kamu sungguh melupakanku Vi?".
Laki-laki itu berbicara dengan mata yang berkaca-kaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurmala sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menemukanmu
"Vivi aku tidak tahu bagai mana keadaanmu sekarang, aku berjanji kalau aku menemukan mu aku akan menjagamu dengan nyawaku itu adalah janjiku" monolog Ximon.
Tak lama Regan sang asisten mengetuk pintu dan berjalan masuk melaporkan usaha pencarian orang yang berharga bagi bosnya bertahun-tahun.
"Apa yang kau temukan" seru Ximon.
"Saya sudah mencari data-data semua perempuan yang masuk ke rumah sakit yang sama 5 tahun lalu, dan ini adalah data wanita terakhir yang belum kita cari tahu karena sudah beberapa kali saya gagal menggali datanya, kemungkinan datanya sengaja disembunyikan" ucap Regan memberikan sebuah map.
"Tapi data wanita di sini bernama Viona Zheefany Dixon tuan, bukan Vivi yang tuan cari.
Ximon pun membuka map tersebut dan membaca seluruh informasi yang didapatkan Regan tanpa ada yang terlewat.
"Akhirnya aku menemukanmu sayang, tak lama lagi kita akan bertemu, ternyata kau putri keluarga Dixon".
"Setahu saya keluarga itu hanya memiliki satu penerus yaitu tuan Gean".
"Keberadaan putri bungsunya memang tidak di umumkan, tidak banyak yang tahu tuan Garvin memiliki seorang putri".
"Regan apa kita punya kerjasama dengan perusahaan Dixon".
"Tidak tuan".
"Ajukan kerjasama dengan perusahaan Dixon secepatnya dan atur penerbangan ku ke negara A besok pagi kau juga ikut denganku".
"Baik tuan" jawab Regan belum sadar
"Maaf tuan tadi tuan bilang saya ikut, Ikut ke mana?".
"Ikut ke negara A kemana lagi, sekalian aku memantau perusahaan di sana" jawab Ximon dengan senyum liciknya.
"Aku merinding melihat senyum tuan yang seperti itu, seolah-olah dia sedang merencanakan sesuatu" batin Regan.
"Kalau begitu saya permisi tuan".
"Ya" Jawab Ximon.
Dilain tempat di keluarga Dixon mereka sedang berkumpul di ruang keluarga.
"Vi apa rencanamu setelah pulang dari negara D" tanya Alice.
"Aku berencana membuka perusahaan".
"Apa perlu bantuan papi sayang".
"Tidak perlu, kalau nanti aku membutuhkan bantuan orang pertama yang akan aku datangi pasti papi".
"Memangnya kamu mau membuat usaha di bidang apa dek?" Tanya Gean.
"Rahasia, bulan depan saat acara pembukaan aku akan memberi tahu kalian".
"Secepat itu" tanya kompak keluarga tersebut.
"Kalian kompak sekali" Viona tertawa mendengarnya.
"Dek kamu sadar tidak baru kemarin kamu pulang ke sini trus bulan depan perusahaanmu sudah mulai berjalan, kapan kamu menyiapkan semua nya".
"Aku menyiapkan nya di negara D, agar nanti aku pulang kesini bukan menjadi pengangguran".
"Ya ampun sayang, papi mu itu sudah kaya kamu mau jadi pengangguran pun hidupmu tidak akan kekurangan" seru alice gemas pada sang putri.
"Iya tapi lama-lama aku bosan tidak punya kegiatan apapun".
"Ya sudah terserah kamu saja" Alice hanya pasrah dengan kemauan putri nya, padahal dia sudah membayangkan ke salon bersama viona belanja dan lain sebagainya, tapi apalah daya putri nya lebih senang bekerja.
"Sebelum perusahaanmu berjalan lebih baik kamu membantu papi sama abangmu di perusahaan kita bagaimana" ajak Garvin pada Viona.
"Ya sudah besok aku ikut kalian kekantor".
"Apa tidak apa-apa Pi Vivi kita publish" tanya Gean.
"Gimana sayang?" Tanya garvin pada putrinya.
"Aku sih tidak apa, lagi pula hanya menunggu waktu pasti semua akan tahu juga kan".
"Itu baru putri papi" bangga Garvin dengan jawaban sang putri.
Esoknya pagi sekali viona bangun dan menyiapkan sarapan pagi untuk semuanya, para pelayan yang ingin membantu pun dilarangnya.
Mereka hanya menonton dan setelah semua menu sarapan telah siap baru Viona menyuruh pelayan membawa ke meja makan.
