Felicya Si Gadis Bar-bar

Galaxy tidak bisa berkata apa-apa kepada Feli karena gadis itu terlalu berterus terang.. Meskipun terkadang dia berpikir tidak sesuai dengan usianya tapi Feli selalu mengatakan apa yang ada dalam pikirannya. Mau orang yang mendengarnya sakit hati sekalipun dia tidak akan mengatakan kebohongan hanya untuk menyenangkan seseorang.

“Ya sudah terserah kamu mau memanggilku apa?” ucap Galaxy memutuskan.. Dari pada aku di bilang lebay dengan usiaku.

Feli yang mendengar sindiran Galaxy hanya tersenyum menampilkan deretan giginya.

“Sayang.. Jangan di ambil hati ya ucapan aku yang tadi. Tapi jujur aku gak bisa berbohong hanya untuk menyenangkan seseorang” ucap Feli.

“Iya aku tahu.. Aku suka kalo kamu jujur meskipun kadang ada rasa gak nyaman mendengarnya tapi it’s ok gak masalah aku harus terbiasa dengan sikapmu yang ini” ucap Galaxy.

“Makasih sayang.. Aku juga akan belajar untuk terbiasa dengan sikap posesif mu meskipun aku belum terbiasa” ucap Feli dengan memeluk galaxy.

“Ya.. Mari kita belajar menerima sikap satu sama lain karena aku ingin terus bersamamu kedepannya.. Jadi tolong kalo ada sikap yang kamu gak suka di aku jangan pernah menyembunyikannya.. Tapi bilang lah padaku dan aku akan mencoba belajar memperbaiki diri agar kamu merasa nyaman denganku” ucap Galaxy.

“Iya aku janji akan bilang padamu kalo aku ngerasa gak nyaman dengan sikapmu.. Dan aku mau kamu pun sebaliknya”.

“Iya sayang.. Ya udah kalo gitu karena hari udah malam aku antar kamu ke kamar ya.. Gak baik tidur malam” ucap Galaxy.

“Tapi gendong.. Aku males jalannya capek” ucap Feli manja dengan menyandarkan kepalanya di bahu Galaxy.

“Tahan Galaxy tahan.. Kamu masih punya iman.. Meskipun si iman tadi pergi ke pos satpam (Iman satpam di kediamannya).. Ah gak kuat punya pacar seimut dan menggemaskan ini” batinnya.

“Ya udah aku gendong” ucap Galaxy langsung menggendongnya dengan bridal dan Feli mengalungkan tangannya ke leher Galaxy lalu menyandarkan kepalanya di dada pria itu. Perbuatan gadisnya membuat Galaxy banyak beristigfar karena takut melakukan sesuatu yang tidak semestinya.

“Sayang kamu gak mau turun udah sampai di kamar kamu loh” ucap Galaxy yang tidak mendapatkan jawaban dari gadis itu.

Setelah galaxy menunduk dan melihat gadisnya ternyata Feli sudah tertidur pulas dengan napas yang beraturan.

“Pantas dia diam saja.. Tau nya sudah tidur”.

Galaxy merebahkan Feli di kasurnya kemudian menyelimuti gadis itu. Dia duduk di samping gadisnya dan sesaat terpaku dengan wajah orang yang dia cintai namun terkadang membuatnya kesal.

“Wajah yang sangat cantik dan bibirnya sangat menggoda. Sepertinya harus bersabar sangat lama untuk membuatnya halal di sentuh.. Aku harus menunggu berapa tahun untuk meminang mu sayang” ucap Galaxy.

Ehem..

Terdengar suara deheman di pintu kamar Feli dan Galaxy pun menolehkan kepalanya.

“Mami” ucap Galaxy.

“Bisa keluar Mami ingin bicara” ucap Luna.

Galaxy menganggukkan kepalanya lalu mencium kening gadisnya kemudian keluar dengan menutup pintu kamar Feli dengan pelan karena takut membangunkannya.

“Kita ke kamarmu ada yang ingin Mami bicarakan denganmu ini soal hubungan kalian”.

“Baik Mi”.

Setelah mereka sampai di kamar galaxy Luna duduk di sofa di kamar putranya.

“Apa yang ingin Mami bicarakan?” tanya Galaxy.

“Mami lihat sepertinya kamu sedikit kesulitan menahan diri menghadapi Feli” tanya Luna.

Galaxy menggaruk kepalanya karena malu ketahuan oleh Maminya.

“Tenang aja Mi aku gak akan sampai melewati batas.. Mungkin memang sedikit sulit tapi aku janji gak akan berbuat macam-macam” jawab Galaxy.

“Memangnya Mami tidak tahu pandanganmu selalu terpaku kemana saat dekat dengan gadismu.. Kau tau Feli masih di bawah umur jangan sampai kau mengajarkan sesuatu yang belum waktunya dia tau” ucap Luna memperingatkan putranya.

“Ternyata mencintai gadis di bawah umur perlu banyak kesabaran dan banyak menahan godaan Mam.. Meskipun dia sendiri tidak berniat menggodaku tapi aku sendiri yang selalu tergoda olehnya”.

“Salah siapa kau mencintai gadis di bawah umur.. Dan sekarang kau sendiri yang kelabakan dengan sikapnya yang selalu membuatmu kuwalahan menahan sesuatu”.

“Mam.. Aku ingin cepat menikahinya”.

“Apa kau sadar dengan ucapanmu nak?” tanya Luna.

“Sangat sadar Mam” jawab Galaxy.

“Kamu ingin menikahinya bukan karena tidak sanggup menahannya lagi kan?” ucap Luna memicingkan matanya.

“Jelas engga Mam tapi aku memang benar sangat mencintainya.. Kau tau Mam setiap aku berjalan dengannya pandangan laki-laki selalu terpaku padanya. Feli mempunyai kepribadian yang gampang dekat dengan orang lain dan dia juga gampang di sukai oleh orang lain. Mungkin aku sedikit tidak percaya diri dengan diriku sendiri kalau dia akan terus mencintaiku” ucap Galaxy yang mencurahkan perasaannya kepada sang ibu.

“Baru kali ini Mami lihat kamu tidak percaya diri seperti itu”.

“Aku juga tidak tau Mam.. Aku selalu takut kalo Feli melihat laki-laki lain selain aku dan takut dia bosan padaku atau meninggalkanku karena sudah tidak nyaman dengan hubungan kami”.

Luna kaget mendengar ucapan sang putra karena dia tidak menyangka kalau putranya akan mencintai Feli sedalam itu dalam waktu sangat dekat.

"Kau tau tadi Kenapa kami langsung pulang dalam waktu 1 jam dari rumah teman Mami padahal acaranya belum selesai?".

"Kenapa memang Mam?" tanya Galaxy penasaran.

"Karena calon menantu Mami di dekati anaknya Jeni dan sepertinya dia menyukai gadismu" ucap Luna.

"Siapa orang itu Mam berani sekali dia mendekati kekasihku".

"Shaka.. Kata Feli Dia teman bisnis kamu".

"Apa mereka berbicara lama disana?"

"Cukup Lama.. Dan yang Mami lihat Feli juga cukup nyaman berbicara dengan Shaka di sana".

"Memang mereka sudah saling mengenal sebelumnya di Jerman Mam dan hubungan mereka juga cukup dekat.. Malah pertama kali mereka bertemu kembali Feli sampai memeluk Shaka. Rasanya saat itu aku ingin tarik dan memisahkan mereka berdua".

"Kau juga harus tau Mami bangga membawa Feli dan mengenalkannya kepada teman-teman Mami.. Tapi ternyata dengan Mami membawanya kesana banyak dari teman Mami yang meminta Feli untuk menjadi menantu mereka dan mereka bilang kamu masih bisa mencari gadis yang lain lagi.. Bisa bayangkan bagaimana kesalnya Mami. Memangnya calon menantu Mami barang yang bisa di oper seenaknya" ucap Luna yang kesal mengingat itu semua.

"Apa iya sampai seperti itu Mam?" tanya Galaxy tidak menyangka kalau teman-teman Maminya sampai merebutkan kekasihnya untuk menjadi menantu mereka.

"Iya.. Mami saja sangat kesal trus di tambah putranya Jeni yang mencoba mendekati Feli terus kan jadi siaga 45 Mami. Takut nanti anak Mami tereliminasi dan gadismu berpindah haluan karena tidak tahan menahan godaan orang tampan yang mendekatinya".

"Lebih tampan putramu Mam.. Mami malah memujinya apa tidak salah".

"Bukan hanya Mami yang bilang Shaka tampan.. Tapi gadismu juga bilang seperti itu" ucap Luna.

"Apa? Ini tidak bisa di biarkan.. Bisa-bisanya dia memuji laki-laki lain" ucap Galaxy kesal karena tidak terima.

"Ya sudah lebih baik sekarang kamu tidur dari pada kesal sendiri"

"Iya Mi".

"Oya besok Mami berencana membicarakan pertunanganmu dengan Feli dalam waktu dekat kepada papi mu".

"Serius Mam?".

"Iya.. Jadi kamu bisa lebih tenang sekarang".

Galaxy menganggukkan kepalanya dan tersenyum.

Luna pun keluar dari kamar sang putra dan berjalan menuju kamarnya untuk beristirahat.