Wanita Tangguh

Genia keluar dari mobil mewahnya dengan diikuti Gilang, Rayyen dan Malio. Perpaduan antara tiga orang lelaki tampan bersama dengan satu orang gadis yang sangat cantik membuat ke empatnya terlihat seperti jelmaan dewa dan dewi yang turun dari langit.

Dengan langkah yang tegas dan aura kepemimpinan yang kuat, Genia berjalan terlebih dahulu memimpin dihadapan ketiga lelaki tampan itu. Sepanjang ia berjalan hanya ada senyum kecil yang terlihat, entah mengapa setelah ia dihidupkan kembali di tubuhnya yang baru Genia jadi tidak murah senyum lagi.

“Selamat pagi Nona Muda” serempak seluruh karyawan yang telah berbaris rapi membungkuk hormat.

“Pagi” balas Genia santai.

Baru saja Genia ingin berbicara kembali, tapi justru ada kejadian yang membuatnya mengerutkan dahi. Dari kejauhan seorang wanita yang berpenampilan sangat sexy berjalan dengan sangat santai dan langsung menyerobot dibarisan karyawan wanita.

“Minggir, ini adalah tempatku. Kau mundur sana ke belakang” ucap wanita itu tak tahu malu, ia mengangkat dagunya angkuh dan menonjolkan dadanya yang besar.

“Siapa wanita gila ini” tanya Genia pelan, namun itu semua terdengar jelas oleh semua karyawan. Semuanya menundukkan kepala takut untuk menjawab pertanyaan dari sang Nona Muda, karena bagi mereka raut wajah Genia saat ini sungguh terlihat sangat menyeramkan.

Sedangkan wanita sexy yang mendengar ucapan Genia lantas berjalan maju dengan wajah marah.

Plakkkk…

Tiba-tiba saja wanita itu menampar pipi mulus Genia sangat keras, semua yang mendengar bunyi tamparan itu langsung mengangkat kepala mereka sangat terkejut. Berani-beraninya seorang karyawan baru yang bahkan tidak mempunyai pangkat tinggi itu menampar seorang pemilik perusahaan tempatnya berkerja.

Bahkan untuk seorang manager saja masih sangat berpikir untuk melakukan tindakan sembrono speerti itu, tapi orang ini tanpa mencari tahu terlebih dahulu siapa identitas dari yang ia tampar. Semua orang menatap dirinya sinis, tapi tak ada satupun yang angkat bicara karena tanpa mereka bersuara pun ia pasti akan sangat menyesali perbuatannya.

“Apa yang kau lakukan” tanya Gilang menatap dingin pada wanita yang telah berani menampar orang kesayangannya, baginya Genia adalah orang yang sangat berharga lebih dari apapun itu, oleh sebab itulah ia jadi sangat marah sekarang.

Wanita yang mendapat pertanyaan dari Gilang lantas menatap kearahnya, ia dibuat tercengang ketika baru menyadari ada tiga orang laki-laki yang sangat tampan yang berada dibelakang gadis yang mengatainya tadi.

“Ku tanya sekali lagi.. APA YANG KAU LAKUKAN SIALANNN!!!” teriak Gilang marah.

Wanita sexy pun tersentak, dengan segera ia merapikan penampilannya dan semakin menonjolkan bagian dadanya yang sengaja ia biarkan terbuka.

“Huh.. mengapa Tuan membelanya? bukankah dia juga hanya karyawan biasa sepertiku, aku hanya membalasnya karena sudah mengataiku wanita gila. Dan juga sekaligus memberi pelajaran kepadanya karena datang terlambat, bahkan dengan berani berjalan mendahului Tuan bertiga” ucapnya cemberut.

Perkataan yang keluar dari mulut wanita itu berhasil membuat semua orang tercengang, ada apa dengannya? apakah wanita ini sudah gila? bagaimana bisa ia mengira seorang bos besar hanya sebagai karyawan biasa, sedangkan para anak buahnya ia kira bos diperusahaan besar ini.

Jika semua orang dibuat tercengang, sungguh berbeda dengan Genia, ia hanya menatap datar pada wanita gila yang tak tahu malu didepannya sekarang.

“Benar-benar wanita gila” gumam Genia yang masih dapat terdengar oleh beberapa orang didekatnya.

“Apa kau bilangg???” Marah wanita sexy itu ingin kembali melayangkan tamparannya, namun tangan Gilang sangat sigap langsung menghentikannya.

“Jauhkan tangan kotormu itu dari Nona ku!” ucap Gilang menatap wanita itu tajam, bahkan tangannya dihempaskan begitu keras olehnya, ia tidak perduli yang ia hadapi adalah seorang wanita atau bukan, jika itu sudah bersangkutan dengan Nona nya maka ia tak akan segan.

Tak jauh dengan Gilang, Rayyen dan Malio pun sama dibuat menjadi sangat marah, namun kali ini mereka akan membiarkan Gilang yang bertindak untuk membalas wanita gila itu.

“Awhhhh.. Mengapa Tuan jahat sekali, tanganku sangat sakit jadinya. Dan apa maksud Tuan mengatakan bahwa orang ini adalah Nona mu” ucap wanita itu dengan nada yang sengaja ia manja-manjakan, tangannya pun menunjuk Genia sangat tepat didepan wajahnya.

“Hentikan perbuatanmu sebelum kau membangkitkan singa yang sedang tertidur” ucap Malio.

“Maksud Tuan? aku hanyalah bertanya saja. Memangnya apa yang spesial dari orang ini!” tanya wanita itu kembali menunjuk Genia tepat didepan wajahnya, bahkan dengan sengaja ia mendorong bahu Genia hingga Genia mundur sedikit kebelakang.

“Sepertinya kau benar-benar harus dikasih pelajaran”

Gilang dibuat semakin marah, bahkan wajahnya sudah memerah seperti tomat, mengapa bisa perusahaan Nona nya kecolongan memasuki orang tidak benar seperti wanita ini.

Baru saja Gilang maju satu langkah ingin mendekat ke wanita itu, tapi kaki seorang gadis yang memakai hils sudah melayang menendang kepala wanita didepannya.

“Bukankah sudah ku peringatkan” gumam Malio menggelengkan kepalanya menyayangkan perbuatan bodoh wanita yang terkulai lemah dilantai.

“Siapa yang telah menerima orang ini ke dalam kantor ku?” tanya Genia lantang.

Wanita sexy yang terkapar dilantai pun membelalakkan matanya, meskipun ia saat ini tidak berdaya tapi ia masih dalam kondisi yang sangat sadar, jadi ucapan dari Genia sudah pasti terdengar sangat jelas olehnya. Ia sangat merutuki akan kelakuannya yang sangat ceroboh, bagaimana ia bisa salah target seperti ini, selama ia bekerja dikantor ia memang sering mendapati jika bos itu adalah seorang laki-laki.

Oleh sebab itulah ia jadi tidak mengira jika yang bos besar mereka adalah gadis yang sudah ditamparnya. Wajahnya sangat pucat pasih sekarang, ia benar-benar sangat takut, bahkan untuk bergerak sedikit saja rasanya ia sudah tidak kuat lagi.

Disaat wanita sexy sedang ketakutan, para karyawan kini justru masih terdiam, semuanya memandang ke satu arah tepat pada seorang HR yang bernama Justin, karena semua orang memang tahu jika ialah yang bertugas pada bidang itu.

Tanpa ada yang menjawab Genia pun kini sudah mengetahui jawabannya, hanya dengan pandangan semua orang tentu ia mengerti jika yang berbuat adalah salah satu orang kepercayaannya.

“Rayyen, bawa orang itu kedalam ruangan pribadiku” perintah Genia dengan wajah datar.

“Baik Nona” jawab Rayyen segera melakukan tugasnya.

Ia segera menarik Justin kasar dan membawanya pergi, Justin yang diperlakukan demikian pun hanya bisa pasrah karena rasa takut yang sangat besar.

“Ehm, lalu bagaimana dengan wanita ini Nona” tanya Gilang menunjuk wanita yang menamparnya tadi.

“Lakukan seperti biasa, tapi jangan sentuh dia sebelum perintah dariku” jawab Genia, ia akan membalas wanita itu, tapi nanti karena ia tak ingin merusak citranya dihadapan para karyawan GN COMPANY.

Dan sepertinya kedatangan wanita gila itu memang sangat tepat, karena Genia masih membutuhkan alat untuk segera melampiaskan rasa kesalnya yang masih tersimpan pada Anggara.

“Kalian semua bubarlah, kembali kerja dengan baik dan fokus. Saya ingatkan pada kalian semua agar tidak bertindak seenaknya jika masih ingin berkerja disini, sisanya terserah kalian ingin menurut atau melanggar aturan dariku”

“Baik Nona Muda” serempak semuanya tegas.

Genia lantas berjalan membelah kerumunan yang ada untuk segera pergi ke ruangan pribadinya, diikuti Gilang dan Malio dibelakang, dan juga wanita sexy yang saat ini di seret oleh security, tentu saja itu karena Gilang dan Malio yang sangat tak sudi memegang wanita liar itu