Menceritakan seorang remaja yang bertekad untuk bertahan hidup apapun caranya. Kenapa harus begitu ? Karena dirinya telah berpindah ke dunia lain.
Cerita ini masih berlatar Multiverse dari cerita 'Pindah Dimensi Lain'.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryn_Frankenstein, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29 : Dijadikan Budak.
Setelah merasa tujuannya telah selesai, Reynal, Dr. Alex, dan Sean berjabat tangan dengan Dika. Reynal tiba-tiba memunculkan portal dekatnya, portal itu memiliki tempat tujuan satu tujuannya, yaitu menuju ke dunia tempat tingg Sean dan Dr. Alex.
Reynal pun berkata. "Sudah waktunya kita kembali pulang, karena tugas ini sudah tercapai."
Dr. Alex lebih dulu masuk setelah berpamitan, lalu saat Sean akan masuk menyusulnya, ia berhenti di depan portal, lalu ia berbalik, ia memandangi Dika. "Sepertinya barang-barangmu masih tertinggal di dalam goa tadi."
Dika terbelalak, ia pun baru mengingatnya. "Oh tidak, barang-barangku...!!" ucapnya dengan panik disertai kedua tangannya memegang kepalanya.
Sangat disayangkan, karena tas yang ia bawa tertinggal di dungeon tadi. Kenapa bisa dirinya terbawa suasana sehingga melupakan tasnya yang berisikan batu kristal yang menurutnya bisa dijual.
Reynal memegang pundak remaja itu. "Tenanglah, bukankah kau sudah punya budak."
Dika menoleh dan melihat pangeran ini. "Budak ?" sahutnya.
Sean yang masih berdiri di depan portal ikut bersuara. "Ya, kamu kan sudah punya budak, kamu tinggal kirim perintah saja ke budakmu."
Benar, Dika baru menyadarinya, berkat mereka berdua, rubah yang berubah menjadi werewolf dan melawannya, kini telah menjadi budaknya. Lalu ia melihat sekelilingnya. "Loh, budaknya dimana ?"
"Dia masih di dalam dungeon." jawab Reynal dengan santai.
Dika mengerut dahinya. "Percuma dong punya budak, ujung-ujungnya kita yang ninggalin dia di dungeon tadi."
Sean menepuk dahinya, Reynal menghela nafasnya, ia baru ingat, dirinya belum memberitahu cara detail kalung budak buatan rekan ayahnya.
"Kamu tinggal kirim perintah dari sini saja." kata Reynal.
Reynal lalu menjelaskan caranya, pertama bila budaknya tidak berada di dekatnya, Dika cukup memiliki niat di dalam pikirannya, setelahnya ucapkan perintah melalui pikirannya. Dari sinilah remaja itu tinggal menunggu hingga budak datang atas kemauannya.
Budaknya sudah dipastikan terhubung dengan Dika. Secara Sean 'lah yang mengoleskan darahnya Dika ke kalung budak setelah dipakai dileher gadis Demi Human tadi. Meski belum pernah melihat kalung itu berhasil secara langsung, Sean sangat yakin karena kalung itu tertanam sihir yang kuat.
Setelah mendengar Reynal menjelaskannya, Sean mulai berpamitan dan masuk ke dalam portal. Sembari melihat portal arah dunia kedua orang tadi menghilang, Reynal menemani Dika terlebih dahulu untuk memastikan kalau kalung budak buatan kenalan ayahnya berfungsi dengan baik.
Dika yang sedang duduk di pasir pantai, ia mulai memejamkan kedua matanya. Ia lalu memikirkan niatnya, yaitu kalau budaknya telah bangun, segera cari tasnya yang tertinggal dan datang ke tempatnya berada saat ini. Bila ada gangguan yang menghalangi jalannya, maka lenyapkanlah gangguan itu.
"Bagaimana ? Sudah kau lakukan ?" tanya Reynal memastikannya setelah Reynal membukakan kedua matanya.
Dika menganggukkan kepalanya. "Sudah kulakukan, berarti aku tinggal menunggu."
Reynal tersenyum, lalu ia duduk disamping Dika. Dia akan menemani remaja itu, bila berhasil, ia akan pergi pulang ke dunianya. Kalau kalung budaknya tidak berhasil, ia mencari budak tadi dan membunuhnya, setelahnya ia akan komplain ke Queen, karena kalung budak buatannya tidak berhasil.
Tujuan Reynal dan Sean menjadikan Gadis Demi Human tadi sebagai budak tidak hanya membantu balas dendamnya Dika, tapi karena kekuatannya. Mereka berdua merasakan kekuatan dan sihir yang dimiliki gadis Demi Human itu cukup berguna sebagai pengawal remaja ini.
Sisanya terserah mau Dika apakan budaknya, mau dijual, disiksa, atau dibunuh, Reynal dan Sean tak peduli. Semua itu telah diserahkan ke remaja ini, karena dialah majikannya yang sah, secara darahnya telah terhubung dengan budaknya melalu kalungnya.
.....
Sementara di dalam goa atau dungeon misterius, terlihat sosok gadis Demi Human rubah ungu yang cantik tengah dalam posisi berlutut. Dia terlihat kesakitan, kedua tangannya tengah memegang kalung yang terpasang di lehernya.
"Siall....!! Kalung apa ini...!!" teriaknya.
Ya, dialah sosok gadis Demi Human rubah yang telah dijadikan budak saat tak sadarkan diri. Dan cara inilah mungkin bisa disebut paksaan. Sebelumnya ketika ia bangun, ia masih mengingat betul kejadian yang telah dialami sebelum ia tak sadarkan dirinya. Merasa aneh di lehernya, ia segera melepaskan kalung yang melingkari lehernya.
Dengan paksaan ia melepasnya, tapi kalung itu malah memberi sengatan petir. Beberapa saat kemudian, tiba-tiba ada sebuah sugesti di dalam pikirannya, yang dimana dirinya harus mengambil tas seseorang dan pergi dari tempat ini. Sebenarnya dirinya juga ingin pergi, tapi bukan berarti ia harus mematuhi perintah untuk membawa tas yang lawan beberapa saat sebelumnya.
"Dasar manusia kotor...!! Beraninya kau membuatku seperti ini...!!" teriaknya lagi disela-sela kesakitan pada seluruh tubuhnya.
Dia telah menyadari kalau dirinya dijadikan budak oleh lawan yang sudah ia kalahkan tadi. Sungguh perbuatan licik menurutnya, karena sudah menjadikannya budak saat dirinya kalah dan tak sadarkan diri.
"Aaaagggrrrrhhhhh.....!!" ia menjerit keras.
Lalu segera pergi dan mencari tas manusia tadi. Ia lakukan bukan karena mematuhi sugesti yang tiba-tiba muncul di pikirannya. Melainkan dirinya sengaja ia lakukan, ia punya rencana, jika setelah bertemu majikannya, ia akan membunuhnya, dengan begini pasti kalung budaknya akan terlepas.
Setelah berhasil mendapatkan tas calon mantan majikannya, dia segera berlari menelusuri lorong dungeon dengan cepat. Lalu ada segerombolan macam monster di depan matanya. Rasa kesal dan amarahnya bertambah.
"Setelah ini aku benar-benar akan membunuhnya...!!" teriaknya.
Tiba-tiba semua kuku jari tangannya memanjang. Gadis rubah ini menyerang monster-monster tanpa rasa ampun. Sebenarnya dirinya juga terkirim ke dungeon ini karena tak hati-hati saat sedang menjelajah hutan yang sedikit jauh dari tempat tinggalnya.
Tanpa ia sadari, dirinya menginjak lingkaran sihir yang tersembunyi, dan juga salah satu bawahan dari kenalannya yang mengejarnya juga tak sengaja menginjaknya. Maka dari itulah dirinya dan salah satu pengawal yang dikenalnya berpindah tempat ke goa misterius secara instan. Sungguh nasib yang tak bagus, malah berujung dijadikan budak oleh salah satu Ras manusia.
.....
Kembali disisi Reynal dan Dika yang tengah duduk di pasir pantai sambil menikmati pemandangan laut di depan mereka. Disini Reynal memberi banyak masukan atau saran kepada Dika agar bisa bertarung dengan baik, salah satunya jangan hanya terpaku dengan untuk menguatkan fisiknya saja. Meski sulit diterima, mau tak mau Dika harus menerima kenyataan kerasnya dunia lain.
Mereka tak hanya duduk dan berbicara sambil melihat pantai saja, tapi sembari menikmati secangkir kopi mereka masing-masing. Dari mana mereka dapat kopinya ? Tentu saja Reynal yang membawanya, karena sesekali ia datang ke salah satu bumi untuk mencari sesuatu.
Ruang penyimpanan dimensi miliknya menyediakan banyak barang-barang keperluan. Terlebih lagi kapasitas penyimpanannya seluas 5 kali lebih luas dari lapangan bola, itu hanya kemungkinan karena ia tak peduli berapa luasnya. Yah, namanya pangeran Kerajaan, pasti kekayaannya juga tak main-main.
Duarr.....!!
Tiba-tiba sebuah ledakan besar di permukaan laut, tentu saja itu membuat Dika dan Reynal kaget bukan main, bersamaan dari ledakan itu, terlihat sosok keluar dari sana. Sosok itu seperti sedang mengambang di udara, setelahnya, dia terjun dan langsung berlari sangat cepat di atas permukaan laut.
lanjutkan