Bijaklah memilih bacaan. Ada beberapa adegan kekerasan dan dewasa disini. Bocil skip ya..
FOLLOW IG @zarin.violetta
(Sequel dari novel in the dark room with you, cerita anak Belle dan Bryan)
Valery Larkin, mengalami masa masa remaja paling kelam dalam hidupnya setelah menyaksikan langsung pembunuhan kedua orang tuanya.
Hidupnya hanya dihabiskan untuk menunggu waktu yang tepat untuk balas dendam pada pembunuh kedua orang tuanya.
Gennadius Robert, teman masa kecil Valery yang dulu menjadi musuh bebuyutannya. Dipertemukan kembali oleh takdir dimana Valery mencoba menggodanya untuk membuat Gen putus dari kekasihnya.
Seperti biasa cerita otor ga berat berat banget. Dibuat seringan mungkin ma otor biar pembaca ga puyeng.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik😁.. semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#31
Sharon, ibu Felice tak bisa membujuk sang putri untuk pergi dari negara ini.
"Aku akan membunuhnya mooomm..aku tak akan pergi dari sini sebelum melihat dia mati", teriak Val.
"Felice...biarkan kakekmu yang membereskannya..kita pergi sekarang..mommy tak ingin kehilangan lagi..cukup daddy saja", kata Sharon.
"Tidak... aku akan mengambil Gen kembali..aku akan mengatakan pada Gen bahwa Wanita itu pembunuh kejam yang membunuh daddy..", kata Felice.
"Jika kakek sudah turun tangan itu artinya dia sangat sulit dihadapi Felice..jangan keras kepala..apa kau mau mati konyol?", bentak Sharon.
"Apapun yan terjadi, aku tak akan pergi mom..dia menganggapku lemah dan manja..lihat saja nanti", kata Felice penuh dendam.
Dan akhirnya Sharon menelepon Spencer tentang hal ini. Lalu Spencer memutuskan untuk membawa Sharon dan Felice ke tempat persembunyiannya juga.
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤
Gen mendengar kabar bahwa Spencer telah keluar dari rumah sakit. Dan dia lebih awas dalam menjaga Val meskipun mungkin Val bisa menjaga dirinya sendiri.
Val masih belum menceritakan secara detail kejadian tragis 12 tahun yang lalu.
Dalam hal ini, Gen tak memaksa Val untuk menceritakannya. Setidaknya Gen tahu inti dari masalah ini.
Kedua orang tua Val telah tiada karena ulah Spencer dan Frederik hanya karena harta warisan dari nenek Val.
Gen membawa Val pindah ke penthousenya. Disana pengamanannya sangat ketat dan Gen akan lebih tenang jika meninggalkan Val sendirian disana.
"Aku bisa menjaga diriku sendiri, Gen.. tak perlu pindah dari apartemenku", kata Val.
Gen sengaja tak mengatakan pada Val bahwa Spencer telah sadar.
Dia tak ingin Val mengambil langkah nekat seperti yang dilakukannya pada Frederik.
Gen telah memastikan bahwa mayat Frederik telah dibakar oleh anak buah Val. Setidaknya itu membuatnya tenang karena tak akan ada masalah nantinya.
Gen ingin Val mulai melupakan dendamnya dan kembali menjadi Val yang dulu meskipun ini akan sangat sulit.
"Aku ingin selalu bersamamu ..itu saja", kata Gen mengecup bibir Val.
"Sejak kapan kau menyukaiku?", tanya Val.
"Sejak pertama kali melihatmu", jawab Gen menatap mata biru Val yang selalu menjadi magnet baginya.
"Kau selalu menggangguku dulu..dan kau sangat menyebalkan", kata Val.
Gen tertawa pelan dan mencium bibirnya.
"Kau tetap saja pendek", kata Gen melihat Val yang tingginya hanya sebatas dadanya.
"Kau yang terlalu tinggi", protes Val.
Gen tertawa kembali.
"Tetaplah seperti ini.. aku akan selalu bersamamu..", kata Gen lirih.
"Apakah menurutmu aku gila?.. kenapa kau tak takut padaku?uncle Augusto saja takut padaku", ucap Val pelan didalam pelukan Gen.
"Bisakah kau melupakan hal ini..jangan melihat ke belakang lagi dan jangan membicarakan hal ini lagi.. lupakan.. ini akan menjadi awal hidupmu yang baru yaitu bersamaku", kata Gen.
"Aku tak tahu", jawab Val.
"Kapan kau akan menemui Rev?", tanya Gen lagi.
"Aku masih belum siap..katakan padanya bahwa aku pergi keluar negeri..aku akan mendatanginya sendiri jika aku sudah siap," jawab Val.
Gen mengusap punggung Val dan membuat Val nyaman dengan hal itu.
"Hmm..baiklah... kau ingin bercinta lagi?", tanya Gen.
Val menghadapkan wajahnya ke atas dan melihat wajah tampan Gen. Gen hanya tersenyum innocent ketika melihat Val.
"Entah mengapa aku tak bisa menolaknya", jawab Val.
Gen tersenyum dan mulai mencium mesra bibir Val yang sangat seksi itu.
TBC...😁
JANGAN LUPA LIKE ...LIKE..LIKE...
KOMEN ..KOMEN...KOMEN...
VOTE..FAVORIT ...HADIAH YAA..❤❤❤