࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ ୨୧ ࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛
T𝖾𝗋𝗶𝗆𝗮 𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝘀𝗮𝗒𝗮 𝗎𝖼𝗮𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗸𝖾𝗽𝗮𝗱𝗮 𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻-𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝘀𝗎𝗱𝗮𝗵 𝗆𝗮𝗎 𝗆𝖾𝗅𝗎𝗮𝗻𝗀𝗸𝗮𝗻 𝘄𝗮𝗸𝘁𝗎𝗻𝗒𝗮 𝗎𝗻𝘁𝗎𝗸 𝗆𝗮𝗆𝗽𝗶𝗋 𝗸𝖾 𝗻𖦹𝘃𝖾𝗅 Μ𝗶𝗆𝗶𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝗯𝖾𝗋𝗷𝗎𝗱𝗎𝗅 НΕRN𝖠NDΕЅ : T𝗵𝖾 К𝗶𝗻𝗱𝗻𝖾𝘀𝘀 Μ𖦹𝗻𝘀𝘁𝖾𝗋𝘀. Μ𝗶𝗆𝗶𝗻 𝗯𝖾𝗋𝗵𝗮𝗋𝗮𝗽 𝘀𝖾𝗆𖦹𝗀𝗮 𝗸𝗮𝗅𝗶𝗮𝗻 𝘁𝖾𝗋𝗵𝗶𝗯𝗎𝗋 𝗱𝖾𝗻𝗀𝗮𝗻 𝖼𝖾𝗋𝗶𝘁𝗮 𝗶𝗻𝗶 𝗱𝗮𝗻 𝗆𝖾𝗻𝗒𝗎𝗸𝗮𝗶𝗻𝗒𝗮̥ J𝗮𝗻𝗀𝗮𝗻 𝗅𝗎𝗽𝗮 𝗯𝖾𝗋𝗶 𝗅𝗶𝗸𝖾 𝗷𝗶𝗸𝗮 𝗸𝗮𝗅𝗶𝗮𝗻 𝘀𝗎𝗸𝗮٫ 𝗱𝗮𝗻 𝘁𝗶𝗻𝗀𝗀𝗮𝗅𝗸𝗮𝗻 𝗸𖦹𝗆𝖾𝗻𝘁𝗮𝗋 𝗷𝗶𝗸𝗮 𝗮𝗱𝗮 𝘀𝗮𝗋𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗋𝗶 𝗸𝗮𝗅𝗶𝗮𝗻 𝗎𝗻𝘁𝗎𝗸 𝖼𝖾𝗋𝗶𝘁𝗮 𝗶𝗻𝗶̥
𓏲🦋 ๋ ̥̥ N𖦹𝘃𝖾𝗅 𝗶𝗻𝗶 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗽𝗮𝘀𝘁𝗶 𝗎𝗽𝗱𝗮𝘁𝖾 𝘀𝖾𝗵𝗮𝗋𝗶 𝘀𝖾𝗸𝗮𝗅𝗶̥
𓏲🦋 ๋ ̥̥ N𖦹𝘃𝖾𝗅 𝗋𝖾𝘀𝗆𝗶 𝗆𝗶𝗅𝗶𝗸 𝗮𝗎𝘁𝗵𖦹𝗋 @sskwriting_
𓏲🦋 ๋ ̥̥ T𖦹𝗅𖦹𝗻𝗀 𝗷𝗮𝗻𝗀𝗮𝗻 𝗆𝖾𝗻𝗀𝖼𖦹𝗽𝗒 𝗸𝗮𝗋𝗒𝗮 𝗶𝗻𝗶٫ 𝗯𝗶𝗷𝗮𝗸 𝗅𝗮𝗵 𝗯𝖾𝗋𝗸𝗮𝗋𝗒𝗮̥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Tiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ϲһα⍴tᥱr 34
`Malam harinya, mereka bersama Gohar sedang makan malam sambil berbincang-bincang. Tiba-tiba salah satu anak buah mereka datang sambil berlarian, dan beberapa dari mereka ada yang terluka.
"Ada apa ini? Kenapa kalian terluka?"
"Tuan muda, Amol mengamuk dan kabur dari kadang nya. Kami berusaha menenangkannya tapi kami malah di hajarnya, beberapa anak buah kita juga ada yang tewas di terkam Amol, "
"Kemana Amol sekarang?"
"Dia lari ke pusat kota tuan, "
"Candra, Amol tidak pernah semarah itu, "
"Pasti ada yang menyakitinya. Kak Bella, tolong jaga mereka ya kak, "
Candra dan Gohar pergi untuk mencari Amol. Amol sendiri merupakan seekor singa peliharaan milik Zyan. Di tengah pencarian, tiba-tiba Candra melihat Selin yang sedang berjalan sendirian. Hal itu tentu membuat Candra panik, dan langsung menghampiri Selin.
"Selin ayo naik, "
"Aku?"
"CEPAT, "
"Tapi ada apa?"
Belum sempat Selin masuk dari depan mobil Candra tiba-tiba singa ganas itu muncul dan kini mulai mengawasi mereka berdua. "Cepat Selin masuk, " ucap Candra tanpa memberikan pergerakan sama sekali.
"A-aku. Aku tidak bisa bergerak, "
"Oke, hitungan ketiga kau langsung masuk, "
"Satu... Dua... Tiga, masuk, "
Candra langsung membukakan pintu mobil dan Selin langsung masuk kedalam mobil. Singa itu yang melihatnya langsung mengejar dan menghantam bagian depan mobil Candra dengan mencakar-cakar bagian kaca depan mobil. Gohar yang datang tepat waktu langsung menembakkan sebuah bius ke arah singa itu agar dia tenang. Bukannya tenang, singa tersebut malah kabur entah kemana. Kecepatannya sangat tinggi, hingga mereka harus menggunakan mobil untuk mengejarnya.
"Kau tidak apa-apa?"
"A-aku baik-baik saja, " jawab Selin gugup saat wajah Candra kini berada dekat dengan wajahnya. Candra kemudian meminta Gohar untuk mengejar singa itu, sementara Candra pergi mengantarkan Selin pulang. Sementara itu, di rumah Bella dan adik-adiknya merasa cemas karena Candra belum ada kabar sama sekali. Hingga secara mengejutkan Amol berhasil masuk ke ruma itu lewat kaca jendela dan menerobos masuk. Hal itu tentu membuat Bella panik, dan langsung mengajak adik-adiknya untuk lari ke kamarnya. Bella terus melempari Amol dengan beberapa benda agar dia tidak bisa mengejar mereka. "Kakak, kita ke kamar ayah, di atas plafon kamar ayah ada ruang tersembunyi, " ucap Kirana. "Kalau gitu kamu bawa yang lain kesana, biar kakak alihkan perhatian Amol, " jawab Bella yang langsung berlari ke sisi lain untuk mengalihkan perhatian Amol. Setibanya di kamar Zyan dan Esmes, mereka sedikit kesusahan karena pintunya di kunci. Sementara yang memegang kunci adalah Candra, mau tidak mau Kirana terpaksa mendobrak pintu itu secara paksa dan beruntungnya pintu itu bisa di buka kembali. Mereka semua masuk ke kamar Zyan, dan mulai menggeser beberapa meja dan lemari kecil untuk menutupi pintu tersebut.
"Kau bawa ponsel?"
"Ponsel ku ketinggalan di kamar, "
"Ah sial, ponsel ku juga di kamar, "
Sementara itu Bella lari ke dapur, dan mengambil beberapa peralatan seperti pisau dan melempari Amol dengan pisau. Namun dari semua pisau yang Bella gunakan tidak ada satupun pisau yang mengenai Amol. Dari meja makan, Bella melihat ponsel miliknya di sana dan berniat mengambilnya. "Aku harus mengambil ponsel itu dan menghubungi paman Gohar, " batin Bella yang melirik ponsel tersebut. "Tapi bagaimana caranya aku mengalihkan perhatian Amol, " batin Bella.
Bella mengacak-ngacak lemari dapur mencari bahan bakar dan untungnya mereka menyimpan sedikit persediaan. Bahan bakar itu lalu Bella tuang ke dalam botol kosong dan menutupinya dengan kain. Setelah itu kain botol tersebut dia bakar dan dia lemparkan ke arah Amol. Melihat api yang menyambar, Amol lari entah kemana. Di saat itu juga Bella berlari dan segera mengambil ponselnya. Karena tangan yang gemetar, Bella sedikit kesulitan saat membuka ponsel. Tiba-tiba raungan Amol terdengar kembali sampai mengejutkan Bella hingga dia tidak sengaja menjatuhkan ponselnya dan ponsel itupun mati. Amol perlahan mulai mendekati Bella yang terlihat sangat panik. Saat Amol mulai ingin menyerang Bella, tiba-tiba Kirana dari belakang datang dan langsung menyerang Amol menggunakan APAR atau alat pemadam api. Amol merasa kesakitan dan langsung berlari ke luar rumah, sementara Kirana langsung menghampiri Bella dan menolongnya.
"Kirana ngapain kamu di sini? Dimana yang lain?"
"Mereka aman di kamar ayah kak. Aku meminta Leyna yang menjaga mereka, "
Kirana dan Bella langsung berlari kembali ke kamar Zyan untuk menghampiri yang lainnya. "Kakak pergi duluan, aku mau ke kamarku ambil ponsel, " ucap Kirana dan langsung berlari ke kamarnya mengambil ponsel. Sementara Bella setibanya di kamar Zyan, dia memanggil adik-adiknya untuk segera keluar. "Kita gak bisa lama-lama di sini, " ucap Bella yang langsung bergegas membawa adiknya keluar rumah. Namun baru saja beberapa langkah tiba-tiba Amol kembali memunculkan dirinya. "Kakak sepertinya dia menginginkan kita, " ucap Leyna.
Kirana berhasil mendapatkan ponselnya dan langsung menghubungi Candra.
"Hallo, ada apa dik?"
"Kakak di mana?"
"Kakak sedang dalam perjalanan pulang, "
"Kakak cepatlah, Amol-" ucapan Kirana terhenti ketika dia melihat Amol sudah di depan matanya. Bella yang melihat kehadiran Kirana semakin panik dan meminta untuk lari.
"LARI KIRANA, " teriak Bella.
Kirana yang terkejut langsung melarikan diri, dan Amol pun mulai mengejarnya. Candra yang merasa ada yang tidak beres segera melajukan kecepatan mobilnya. Kirana terus berlari sampai ke balkon utama rumah mereka. Kirana berbalik badan melirik Amol dengan tatapan penuh ketakutan. "Apa yang harus ku lakukan sekarang, " batin Kirana sambil mengepal kedua tangannya ketakutan. Kirana mengambil sebuah vas bunga dan mencoba melawan Amol. Dalam perlawanan tersebut, lengan Kirana mengalami luka akibat di cakar oleh Amol. Candra pun tiba, dan dia melihat Bella dengan yang lainnya berada di luar rumah. "Kakak dimana Kirana?" Tanya Candra panik. "Kakak memintanya lari tadi, entah kemana dia lari, " jawab Bella.
Craang!
Tiba-tiba suara kaca pecah dari balkon terdengar jelas dari Kirana yang jatuh ke tanah bersama dengan Amol.
"KIRANAA, " teriak Candra yang kemudian langsung berlari menghampiri Kirana. Kirana terbaring di tanah dengan luka di sekujur tubuhnya dan Amol yang terbaring lemas karena sudah kehabisan tenaga. Gohar yang baru saja tiba langsung di perintahkan Candra untuk segera membawa Amol ke kandangnya dan memasang keamanan berkualitas tinggi. Candra langsung membawa adiknya ke rumah sakit untuk segera mendapatka perawatan. Leyna di minta Bella untuk sementara waktu menginap di rumah ayahnya bersama Calianna, Launa Laura, Mijay, dan juga Altan. Sementara Bella dan Candra pergi ke rumah sakit untuk mengantar Kirana.