Jodoh Untuk Alaska

Sementara itu Kejora merasa tubuhnya letih bahkan kepalanya pusing dan sedikit mual.

Hampir seharian Kejora tak membiarkan Aska beranjak dari kamarnya

Ia tak ingin berjauhan walau cuma sebentar dengan suaminya.

Bahkan Aska tidak ke rumah sakit karna Kejora terus merengek dan memintanya untuk terus di dalam kamar.

"Kamu mau mandi?" tanya Aska kepada Kejora yang masih terus berbaring di atas ranjang.

Pria itu baru selesai mandi karna waktu sudah menunjukkan sore hari.

"Aku gak mandi, badanku kaya anget" ucap Kejora dengan nada manja.

"Masa? kamu sakit? tanya Aska yang masih berdiri di hadapan Kejora sambil bermain ponsel.

" Kakak cek aja sendiri! Sekali - sekali istrinya kek yang di elus - elus, jangan hp terus" cerocos Kejora yang seketika mengalihkan pandangannya ke arahnya.

"Dielus - elus? Bukannya seharian ini kamu sudah dielus - elus terus? Aku baru sekarang buka hp" Aska meletakkan hpnya diatas nakas dan langsung naik ke kasur.

"Sekali tapi lama, emang ngapain sampe main HP lama gitu? tanya Kejora

Aska menatap heran ke arah istrinya.

Kenapa Kejora mendadak aneh dan manja seperti itu.

"Gak ngapa - ngapain tadi aku cuma buka undangan pesan dari Martin" jawab Aska jujur.

"Undangan apa? Martin temen kak Aska yang waktu itu?" Kejora menatap penuh selidik ke arah suaminya.

"Iya, besok malam ia merayakan ulang tahun nanti kita datang ya. Karena waktu resepsi kita dia juga datang!" Kata Aska yang hanya diangguki oleh istrinya.

"Ya udah sekarang kakak cek keadaan aku, badan aku anget nih, kepala juga pusing trus mual juga" keluh Kejora dengan wajah yang kelihatan lesu

"Pusing dan mual? Apa kamu ada alergi makanan? tanya Aska

"Makanan aku alergi kerang dara kak? Kemarin aku makan sedikit waktu mama masak kerang dara, habisnya gak enak sama mama kak!" tutur Kejora

"Astaga Kejora besok lagi jangan karna gak enak sama siapapun kamu jadi membahayakan kesehatanmu sendiri, ya sudah sekarang minum obatnya!" titah Aska

"Gak mau kalau minum obat aku tambah enek"

"Trus gimana dong?'

"Gak tau, udah pokoknya kaka Aska jangan kemana - mana, temani aku aja disini. Aku pengen berduaan terus, aku kangen sama kamu.'' Kejora menyenderkan kepalanya pada bahu tegap Aska

Pria itu menjadi semakin heran pada perubahan sikap istrinya.

"Namun, meskipun begitu ia tak merasa keberatan. Aska malah lebih suka kalau Kejora bersikap manja kepadanya.

"Badan kamu lemes banget kayanya, mau makan gak? Biar aku ambilkan tawar Aska dengan mata tak berpaling sedikitpun dari wajah istrinya.

Biarpun tampak pucat tapi Kejora tetap terlihat cantik.

"Gak mau, aku gak mau makan. Bayangin makanan aja kau sudah enek" Balasnya seraya memeluk tangan berotot Aska yang membuatnya merasa nyaman.

"Kalau gak mau makan, trus maunya apa?" tanya Aska lagi semakin merasa heran.

"Kiss" Kejora menunjuk bibirnya sendiri.

Seketika Aska tercengang. Kejora, benar - benar merasa aneh.

"Kiss?" Aska malah bertanya yang membuat bibir Kejora seketika mengerucut.

"Iya, kenapa? Kamu gak mau nyium aku? kesalnya.

Aska menggaruk kepalanya yang tak gatal saking bingungnya dengan sikap istrinya.

"Kak!" Kejora mengguncangkan lengan pria itu dengan wajah kesal.

"I- iya mau, aku mau banget nyium kamu. Emangnya kapan aku gak mau nyium kamu? Aska tersenyum membuat wajah Kejora terlihat berbinar.

"Uluuh so sweet banget. ayo dong!"

Pria itu langsung menempelkan bibir mereka.

Aska melaksanakan permintaan istrinya.

Namun, saat Aska akan menjauhkan wajahnya Kejora menekan lehernya dan memperdalam ciumannya

Kejora melepaskan panutannya setelah dirasa pasokan oksigen sudah habis.

"Kak, entah kenapa rasanya aku kangen banget sama kamu. Rasanya udah lama banget gak ketemu, aku pengen berduaan terus sama kamu, aku pengen meluk kamu kaya gini, aku juga pengen..... "

Kejora menjeda ucapannya

"Pengen apa?"Aska mengangkat alisnya sebelah dengan jarak yang sangat dekat dengan sang istri

Kejora mendekatkan bibirnya ke telinga Aska, ia membisikkan sesuatu yang membuat kedua mata pria itu seketika terbuka lebar.

"Beneran? Katanya kamu lagi sakit?'' Aska menatap Kejora dengan dahi mengerut.

"Beneran, aku pengen banget. Kakak gak mau? Ya udah" Kejora kembali mengerucutkan bibirnya.

"Ya mau, cuma masalahnya ini masih sore lho" Aska melihat jam dinding yang baru menunjukkan pukul 4 sore.

"Emang kenapa kalau masih sore?" Nada bicaranya Kejora terdengar kesal.

"Gak apa - apa kok, aku mau. Gak ditawarin aja aku mau. Apalagi ini kamu yang meminta secara langsung." Pria itu tersenyum genit.

Kejora mengembangkan senyum, wanita itu langsung mengalungkan tangannya si leher sang suami.

Entah kenapa, saat ini ia sangat menginginkan hal itu.

Tidak biasanya Kejora seperti ini.

Tapi bayang - bayang bee*umbu dan ber*inta dengan suaminya berputar - putar di kepalanya.

Aska langsung memposisikan tubuh Kejora.

Ia tak ingin bermain terlalu lama karena waktu sudah menunjukkan pukul empat sore. dan ini tentunya bukan waktu yang tepat untuk mereka bermain diatas ranjang.

Kejora terlihat begitu bersemangat padahal tadi ia mengeluh pusing dan mual.

Aska mulai memberikan sentuhan dan cumbuan yang menggoda.

Mereka melakukan penyatuan sore hari. Beriringan dengan sang senja yang mulai tenggelam.

Padahal Aska tak terlalu menginginkannya, tapi melihat ekspresi Kejora yang sangat menikmati ia berusaha bekerja semaksimal mungkin, memberikan kenikmatan pada sang istri yang membuat tubuhnya seakan melayang di udara.

Meskipun dalam benaknya Aska masih bertanya - tanya apa yang terjadi dengan istrinya hingga bersikap seaneh ini.

Apa istrinya salah makan?

Keduanya bergelut dalam kenikmatan bermandikan peluh yang membasahi tubuh.

Alunan desahan nikmat yang keluar dari bibir Kejora, membuat Aska semangat untuk menjalankan perannya sebagai nahkoda yang mengendalikan pelayaran itu.