Pernikahan Rahasia

Pulang Sekolah.

Bel pulang Sekolah telah berbunyi. Guru yang mengajar dikelas Michel mengakhiri prosesi mengajarnya.

"Sampai disini pelajarannya hari ini, kita lanjut besok. Selamat siang." ucap Ibu guru yang mengajar dikelas Michel.

"Siang Bu," jawab mereka serentak.

Michel dan teman temannya membereskan alat tulis mereka lalu memasukan ke dalam tas masing masing.

Michel dan temannya berjalan menuju parkiran. Sebelumnya semuanya sudah mengganti rok seragam Sekolahnya dengan celana panjang dan tak lupa memakai sweater. Suda seperti anak gang motor juga.

Diparkiran sudah ada Kekasih mereka setia menunggu. mereka semua sudah berada di atas motor masing masing.

Para cewek datang, lansung mendekat kearah kekasih mereka masing masing. Dan para cowok memasangkan helm pada cewek mereka masing masing.

Murid murid yang melihat. Ada yang baper dan ada yang iri.

Author aja baper. Author melele jadinya.

Kevin melajukan motornya terlebih dahulu, di susul Brian, Fadil dan Leo. Tempat tujuan mereka saat ini arena balap.

Kevin dan temannya sampai di lokasi arena balap. Disana ternyata sudah ada teman temannya menunggu dan ada juga dari gang motor lain.

Kevin memarkirkan motornya begitupun dengan teman temannya. Para cewek turun duluan dari motor.

Mereka di sambut oleh penyelenggara acara. Meskipun hari ini hanya latihan, belum acara inti. Tapi tetap diadakan seperti acara inti. Hanya saja penontonnya tidak terlalu banyak, hanya para anggota gang saja yang hadir.

"Wiii, bawah bodyguard ternyata." ucap Daniel.

Daniel adalah penyelenggara balapan yang menfasilitasi acara berlansung, Anggap Ajalah begitu. Soalnya Author juga tidak terlalu paham masalah balapan.

"Abang ma, bercanda suka benar," ucap Kevin.

"Jadi benar ni, Kalau kayak gini ma, Abang juga mau," ucap Daniel.

"Sayangnya udah tidak ada Bang," ucap Michel

"Masa?, tidak ada tersisa satu untuk Abang,"

"Masih banyak si, cuma beda model Bang,"

"Kamu ini, mana bisa memang sama persis modelnya, Kembar aja pasti ada bedanya" ucap Daniel sambil tertawa.

"Setidaknya kalau kembar masih agak mirip mukanya. Walaupun sifatnya pasti berbeda,"

"Adu, Aku kehabisan kata kata kalau begini,"

"Vin, benar benar ni, Bodyguard mu tidak ada duanya?. Abang mau satu dong,"

"Mana ada Michel cukup dua, Enak aja. Nanti Kak Kevin pusing milih yang mana. Pokoknya Michel ngak mau di dua in," ucap Michel dengan sedikit merengek.

"Lo, bodyguard ternyata bisa merajuk juga," ucap Daniel sambil tertawa

"Kakak. Abang ini jahat." ucap Michel merengek pada Kevin sambil menarik narik tangan Kevin.

"Udah. Abang Daniel kan bercanda." ucap Kevin menenangkan Michel.

"Kumat lagi tu, Abang tanggung jawab sana." ucap Leo

"Tanggung jawab, Abangkan tidak ngapa ngapain."

"Pokoknya tanggung jawab. udah bikin kumat dia. berisik tau ngak,"

"Biarin aja, kan ada Kevin yang menenangkan dia."

Daniel mendekat kearah Michel dan Kevin. Michel masih menarik narik tangan Kevin.

"Hai Princes bodyguard. Kita kan belum kenalan. Nama kamu siapa?" ucap Daniel

"Michel si Princess cantik, Kesayangan Kakak Kevin,Abang Marcel, Mommy, Daddy, Mami dan Papi." ucap Michel sambil memalingkan mukanya.

"Liatnya kesini dong, Abangkan ngak liat muka Princes bodyguard," ucap Daniel

"Tidak mau. Michel marah sama Abang,"

"Gitu aja marah, Nanti hilang cantiknya,"

"Kalau udah cantik alami kayak gini, Mana bisa hilang," ucap Michel

"Iya de, Abang kalah dan Abang minta maaf,"

" Na gitu dong, kalau salah ya minta maaf,"

"Di maafin ngak ni?"

"Iya di maafin." ucap Michel sambil tersenyum melihat Daniel.

"Gitu dong," ucap Daniel sambil mengacak acak rambut Michel.

"Tambah lagi de satu, yang suka berantakin rambut Michel,"

"Bagus dong, supaya rambut kamu rajin disisir,"

"Michel tidak jadi maafin Abang,"

"Kamu ini lucu ya," ucap Daniel sambil terkekeh.

"Lucu bagaimana Bang, Michel tidak ngelawak lo,"

"Kamu seperti anak kecil. Suka merajuk,"

"Kakak, Abang ini ledek Michel melulu, Kan Michel udah besar. Iya kan Kak?." ucap Michel mengadu pada Kevin.

"Iya. Udah besar. Bahkan udah bisa bikin anak," sahut Leo.

"Kak Leo ma, sukanya ngomporin,"

"Iya, Abang lupa. Kamu kan udah pacar pacaran, berarti udah besar tapi kelakuan masih seperti anak kecil. Suka merajuk," ucap Daniel dengan tertawa.

"Apasi kalian. Bisanya cuma bikin Michel Kesel melulu. Pokoknya Michel marah sama kalian berdua." ucap Michel berlalu dari sana.

"Eehhh mau kemana?." ucap Daniel

"Sayang, mau kemana?." ucap Kevin

"Mau cari toilet," ucap Michel berbalik sekilas, lalu melanjutkan jalannya.

"Emannya tau dimana toiletnya?" tanya Daniel.

"Baru mau dicari" ucap Michel

Kevin lansung berlari mengejar Michel dan meraih tangan Michel.

"Sayang, Kakak temenin ya?" ucap Kevin ketika berada didekat Michel.

"Tidak usah Kak, Michel bisa sendiri. Kakak ganti baju aja sana. Percaya kan sama Michel,"

"Tapi, Kakak mau temani kamu dulu,"

"Kakak Suamiku tersayang, Istrimu yang cantik ini bisa sendiri, percaya de,"

"Tapi ngak apa apa kan kalau di temani,"

"Kakak banyak banget tapi nya,"

"Kan Kakak mau temani kamu,"

"Udah de Kak, Michel kebelet ni. Awas kalau ikut,"

Michel berlari menjauh dari Kevin. Kevin akhirnya mengalah dan memilih kembali ke tempatnya tema temannya.

"Kalian tidak mau mengenalkan bodyguard kalian pada Abang" ucap Daniel sambil melihat Brian dan teman temannya.

Para cewek mendekat ke arah Daniel dan memperkenakan diri.

Kevin dan juga temannya memang sudah sangat akrab dengan Daniel.

"Ya udah Abang tinggal dulu ya," pamit Daniel

"Iya Bang," jawab mereka serentak.

Kevin sampai di dekat teman temannya dan lansung pamit.

"Kalian duduk disana aja, Gue sama Brian mau ganti baju dulu," ucap Kevin.

"Iya Kak," jawab Sofia,Amel dan Nanda

"Iya Bro," jawab Fadil dan Leo.

Kevin dan Brian berlalu dari sana menuju tempat berganti pakaian yang telah disediakan.

Disisi lain Michel bukannya pergi mencari toilet. Melainkan Michel menemui seseorang yang sudah menunggunya dari tadi.

Michel menengok ke kanan, ke kiri mencari sosok yang dia cari, katanya udah menunggu lama. Tapi Michel belum menemukan orang tersebut.

"Aahhh itu dia," Ucap Michel ketika melihat orang yang dia cari.

Michel berjalan dengan sedikit berlari menuju ketempat orang yang ingin dia temui.

"Dari tadi Bang?"

"Lumayan,"

"Maaf Bang, Tadi ada drama dikit didalam,"

"Iya ngak apa apa,"

"Ini yang kamu minta,"

"Makasih Bang, memang Abang yang terbaik,"

"Iya sama sama, Kalau gitu Abang balik ya,"

"Iya Bang, hati hati,"

"Oke, kamu juga hati hati,"

"Iya Bang, Sip."

Orang yang Michel temui naik ke dalam mobil dan meninggalkan Michel sendiri.

Setelah orang itu pergi, Michel berlalu dari sana. Dari kejauhan ada sepasang mata yang melihat Michel menemui seseorang.