NovelToon NovelToon
Hati Yang Terluka, Jiwa Yang Kuat

Hati Yang Terluka, Jiwa Yang Kuat

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Slice of Life
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: Detia Fazrin

"Hati yang Terluka, Jiwa yang Kuat" adalah sebuah kisah mendalam dan emosional tentang kekuatan dan ketahanan di tengah badai kehidupan. Di tengah konflik pernikahan yang menghancurkan, Lula berjuang untuk menemukan kekuatan baru setelah dikhianati oleh suami dan sahabatnya.

Di sisi lain, putrinya, Puja, berhadapan dengan tekanan di sekolah, menghadapi dinamika persahabatan yang rumit, dan berjuang untuk mempertahankan integritasnya dalam dunia yang penuh dengan pengkhianatan. Dengan keberanian dan tekad yang kuat, Lula dan Puja menghadapi tantangan besar, saling mendukung dalam perjalanan mereka menuju penemuan diri dan keadilan.

Temukan kekuatan hati yang tulus dan hubungan yang menginspirasi dalam cerita ini, di mana setiap langkah mereka menuju kebahagiaan dan kebenaran adalah perjuangan yang layak diikuti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Detia Fazrin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Alvaro

...»»————> Perhatian<————««...

...Tokoh, tingkah laku, tempat, organisasi profesi, dan peristiwa dalam cerita ini adalah fiktif dan dibuat hanya untuk tujuan hiburan, tanpa maksud mengundang atau mempromosikan tindakan apa pun yang terjadi dalam cerita. Harap berhati-hati saat membaca....

...**✿❀ Selamat Membaca ❀✿**...

Taman Sekolah,

Puja duduk di bangku taman sekolah dengan air mata yang terus mengalir. Hatinya terasa hancur berkeping-keping, seolah semua kebahagiaan telah hilang dari hidupnya. Dia merindukan hari-hari ketika dia merasa diterima dan dicintai oleh teman-temannya. Namun, fitnah yang disebarkan oleh Ratu telah mengubah segalanya.

Saat dia tenggelam dalam kesedihannya, langkah-langkah kaki mendekatinya. Puja tidak memperhatikan hingga seseorang duduk di sebelahnya dan memeluknya dengan erat.

Puja mengangkat wajahnya dan melihat Alvaro, cowok yang menjadi pusat dari semua masalah ini.

Alvaro, "Puja, aku minta maaf. Aku tahu ini semua berat buat kamu."

Puja memandang, "Kenapa semua ini harus terjadi, Alvaro? Aku nggak kuat lagi."

Alvaro memeluk Puja lebih erat, mencoba memberikan rasa nyaman meskipun dia tahu itu mungkin tidak cukup. Puja menerima pelukan itu, merasakan sedikit kelegaan meskipun rasa sakit masih mendominasi hatinya.

Setelah beberapa saat, Alvaro melepaskan pelukannya dan mengusap air mata di wajah Puja dengan lembut.

Alvaro, "Jangan menangis, Puja. Aku akan lakukan apapun untuk memperbaiki semua ini. Kamu nggak sendirian."

Puja merasa sedikit lega mendengar kata-kata Alvaro, meskipun hatinya masih terasa berat. Dia mengangguk perlahan, mencoba menemukan kekuatan dalam diri sendiri.

Kenangan Indah dan Kepedihan,

Puja, "Aku hanya ingin semuanya kembali seperti dulu. Tiara, teman-teman, mereka semua meninggalkanku."

Alvaro mengangguk paham, "Aku tahu ini sulit, Puja. Tapi aku di sini sekarang, dan aku nggak akan biarin kamu sendirian. Kita akan lewati ini bersama."

Puja teringat saat-saat indah bersama Tiara, kenangan yang kini terasa begitu jauh. Dia merasa kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya.

Puja, "Terima kasih, Alvaro. Aku hanya berharap Tiara juga bisa kembali seperti dulu."

Alvaro menggenggam tangan Puja, mencoba memberikan kekuatan dan dukungan.

Puja menatap Alvaro dengan mata yang masih basah oleh air mata. Dia merasa sedikit lebih kuat, meskipun perjalanan ini masih panjang dan penuh dengan tantangan.

Puja, "Aku harus buktikan bahwa semua ini salah. Aku nggak akan menyerah."

Alvaro, "Kamu pasti bisa, Puja. Aku percaya sama kamu."

Dengan dukungan Alvaro, Puja merasa sedikit lebih berani untuk menghadapi apa yang akan datang. Meskipun hatinya masih terasa hancur, dia tahu bahwa dia tidak sendirian.

"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Puja, masih dengan suara bergetar.

Alvaro, "Aku bingung harus ngapain, Puja. Aku nggak pengen masalah ini semakin besar. Tapi sekarang aku sadar, aku harus bilang yang sebenarnya."

Alvaro terus mengusap air mata Puja, berusaha menenangkan adik kelasnya yang sedang terluka. Rasa marah dan kecewa menyelimuti hatinya ketika mendengar semua yang terjadi.

Dia merasa bersalah karena tidak menyadari lebih awal.

Alvaro, "Aku akan bicara dengan Ratu dan membereskan semua ini. Aku janji, Puja."

Puja hanya bisa mengangguk, berharap kata-kata Alvaro bisa menjadi kenyataan. Meskipun dia merasa sedikit lega mendengar janji Alvaro, hatinya masih dipenuhi kekhawatiran.

Alvaro, "Aku juga membutuhkan Iqbal. Dia harus memberikan klarifikasi bahwa semuanya ini adalah kebohongan."

Puja, "Iqbal akan membantumu. Aku yakin dia akan berbicara jujur."

Pengakuan Puja Setelah itu, Alvaro bertanya tentang kejadian beberapa hari yang lalu saat dia melihat Puja basah kuyup. Alvaro ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Alvaro, "Puja, beberapa hari lalu aku melihatmu basah kuyup. Apa yang sebenarnya terjadi?"

Puja menelan ludah, merasa berat untuk menceritakan kejadian itu. Namun, dia tahu Alvaro harus tahu kebenarannya.

Puja, "Hari itu setelah rapat OSIS untuk persiapan bulan bahasa tiga bulan ke depan, aku dipanggil oleh Kak Putri. Dia menyuruhku mengikuti dia ke rooftop sekolah."

Kilas Balik: Kejadian di Rooftop

Mereka berjalan menuju rooftop sekolah, tempat yang biasanya digunakan untuk berkumpul oleh beberapa siswa. Saat tiba di sana, Puja terkejut melihat beberapa siswa lain sudah menunggu. Ada Ratu, Nisa, dan Nova, bersama dengan Iqbal dan Hans. Mereka adalah bagian dari geng "Queen of King," geng yang populer di kalangan sekolah. Anak-anak dalam geng ini dikenal sebagai anak orang kaya yang juga berprestasi.

Puja mulai merasa cemas ketika melihat satu cewek, Ratu, yang merupakan ketua geng itu, menatapnya dengan serius. Puja mencoba menenangkan diri dan tersenyum, tetapi Ratu terlihat marah besar.

Ratu menghampiri Puja dan mendorongnya hingga tersungkur.

"Hei! Apa yang kamu lakukan?" tanya Puja dengan bingung, mencoba bangun dari lantai.

Ratu tidak menjawab, malah mengambil botol air dan menyiramkan isinya ke kepala Puja. Puja yang basah kuyup berusaha mengerti apa yang terjadi.

"Kenapa kamu melakukan ini, Kak Ratu?" tanya Puja dengan suara gemetar.

Ratu tertawa sinis. "Kamu tidak tahu? Kamu sudah mengacaukan semuanya!"

"Apa maksudmu?" Puja berusaha memahami.

"Alvaro! Gara-gara dia menyelamatkanmu kemarin, semua rencanaku gagal! Nonton, shopping, dinner, semuanya berantakan! Dan sekarang Alvaro babak belur! Itu semua karena kamu!" teriak Ratu, menjambak rambut Puja dengan kasar.

"Aku... Aku tidak tahu apa yang terjadi. Aku tidak pernah bermaksud mengganggu hubungan kalian," kata Puja dengan air mata mulai menggenang di matanya.

"Kalau hubungan kami putus, aku akan pastikan kamu menyesal! Ini baru permulaan!" ancam Ratu, wajahnya penuh amarah.

Iqbal yang sejak tadi diam memperhatikan, merasa tidak tega. "Sudahlah, Ratu. Ini sudah keterlaluan."

"Apa? Kamu membelanya sekarang?" Ratu menoleh tajam ke arah Iqbal.

"Ya, karena ini bukan salah Puja," jawab Iqbal dengan tegas, menarik Ratu untuk menghentikan tindakannya.

Ratu melepaskan Puja dan menatap Iqbal dengan marah. "Jangan ikut campur, Iqbal!" teriak Ratu sebelum meninggalkan mereka dengan penuh kemarahan.

Setelah Ratu pergi, Iqbal membantu Puja berdiri. "Kamu baik-baik saja?" tanya Iqbal dengan suara lembut.

Kembali ke Realitas

Puja menyelesaikan ceritanya dengan suara bergetar. "Begitu ceritanya, Kak. Mengenai video yang tersebar, aku tidak tahu siapa yang membuat akun itu."

Alvaro mendengar cerita itu dengan hati yang semakin terbakar amarah. "Keterlaluan! Mereka sudah melampaui batas."

Puja hanya bisa menatap Alvaro dengan harapan bahwa dia akan melakukan sesuatu untuk menghentikan semua ini. Alvaro berdiri, memutuskan bahwa dia harus bertindak sekarang juga.

Rencana Alvaro

Alvaro, "Aku akan segera bicara dengan Ratu dan Iqbal. Aku tidak akan biarkan ini terus berlanjut. Kamu pantas mendapatkan keadilan, Puja."

Puja merasa sedikit lega mendengar tekad Alvaro. "Terima kasih, Kak. Aku harap semua ini segera berakhir."

Alvaro mengantar Puja kembali ke kelas sebelum dia menuju ke tempat di mana biasanya Ratu dan gengnya berkumpul. Dia tahu bahwa konfrontasi ini tidak akan mudah, tapi dia harus melakukannya demi keadilan untuk Puja.

Alvaro, "Tunggu di sini, Puja. Aku akan segera kembali."

Puja mengangguk, merasa sedikit lebih tenang dengan dukungan Alvaro. Dia tahu bahwa ini adalah langkah pertama untuk memperbaiki semua kekacauan yang telah terjadi.

1
Amelia
wuih panas henteu.... haredang.. haredang
Amelia
kejutan.... hahaha
Amelia
ih perempuan egk tahu malu...
Amelia
jangan mau.....
Amelia
puja anak yg hebat, kuat...❤️❤️❤️
Fa🍁: Iya Puja berusaha untuk tetap kuat
total 1 replies
Amelia
ih sirik aja....
Amelia
so sweet...
Amelia
kasian puja.. bagaimana nanti ya .
Adico
😡😡😡😤😤😤rencana yang tak ada habisnya
Adico
semangat thor
Mamah Tati
sedih
Amelia
love love tuh....
Amelia
alex cemburu tuh...
Adico
hai puja... apa kabar pujsan hatiku.
Fa🍁: .... baik baik saja pujaan hati
total 1 replies
Amelia
duh kamu terlalu bodoh Tiara....😔😔
Mamah Tati
i see
Mamah Tati
WTF si Rina balik LG ke cerita?! mau apa LG,,
Mamah Tati
Tiara balik LG ama Rey. Puja jd sama si Varo wadidaw
Mamah Tati
o begini ceritanya y
Mamah Tati
terlalu kbnyk konflik, udh sih akhiri saja kebongkar dh rahasia si queen itu, lama bgt mlh tmbh si Alex psikopat ?!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!