Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja, seorang pria yang sedang kelaparan malah di suguhi pemandangan yang tidak menyenangkan.
Bagaimana kisahnya mari kita ikuti bersama.
Oh iya, ini cerita author yang perdana.. jadi maklumin ya kalau masih belepotan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hum@ira211, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesan Dari Rumah
Sulastri memacu mobilnya dengan kecepatan sedang , sepanjang perjalanan dia terus memikirkan pria yang telah menolongnya dua kali itu. Dia tak menyangka akan bertemu kembali dan lebih tak menyangkal lagi pertemuan keduanya pada saat kedua kali nyawanya terancam, namun berkat pertolongannya Sampai detik ini Iya masih selamat .
Untuk pertemuan kali ini Sulastri merasa sangat senang karena dia dapat lihat nolongnya dengan jelas , Iya tak mungkin dapat melupakannya selain orangnya baik suka menolong rendah hati juga terlihat tampan , pikirnya dalam hati .
Entah berapa lama dia masih membayangkan peristiwa yang baru saja terjadi dan menyadari bahwa zaman sekarang masih banyak kejahatan dan juga masih ada manusia yang peduli dan suka menolong .
Teringat akan hal itu Sulastri merasa heran , sebenarnya yang mereka Insert dari dirinya itu apa ? Mereka nggak menanyakan uang perhiasan atau barang berharga lainnya akan tetapi semua yang ada di mobil ini mereka acak-acak mulai dari kardus hand bag tas selempang tas kresek waduh berantakan sekali mobilku , Sulastri menggerutu dalam hati .
Dalam keherananya, meskipun Sulastri memutar otaknya namun belum mengerti apa jawaban dari semua ini, Ia pun memutuskan untuk segera kembali ke rumah untuk beristirahat ..
...*********...
Adi masih enggan beranjak dari kursi taman yang begitu sejuk udaranya meskipun matahari masih sangat cerah , karena tempat di mana ia duduk tepat di bawah pohon yang sangat rindang ...
Meskipun belum lama Iya terbangun Akan tetapi karena perut sudah kenyang dan angin semilir yang sepoi-sepoi , membuat rasa kantuk menyerangnya kembali , Iya Mencoba bersandar kembali dan merapikan jaketnya namun ketika Iya meraba sakunya ada yang mengganjal di sana ,
Adi memeriksanya dan ternyata itu sebuah kartu ATM , "Milik siapa ini ya perasaan aku nggak naruh kartu di sini ?" pikir Adi..
Lagi dia mencari tahu rupanya di sakunya masih ada secarik kertas kecil dan di sana tertulis sederet angka dan tulisan , bunyinya kurang lebih
"jangan menolak pemberianku, jika kau tidak mau Anggaplah sebagai pinjaman "
Adi nggak habis pikir Siapa sebenarnya yang menaruh kartu ATM di sakunya ya? Mungkinkah Sulastri?..
Adi pun merogoh saku yang lainnya mencari kartu nama yang pernah diberikan oleh Sulastri malam itu , kemudian Ia pun mengeluarkan HP yang selama ini simpan dalam keadaan dimatikan , sambil menghidupkan hp-nya iya ia memeriksa nama alamat dan nomor yang tertera di kartu nama tersebut .
Adi mencoba menghubungi nomor yang tertera disana, ada suara wanita cantik yang terdengar di ujung telepon..
"Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif atau di luar jangkauan, cobalah beberapa saat lagi"..
" Sialan.. Ternyata tidak aktif '.. gerutu Adi...
Setelah beberapa kali dicoba hasilnya masih sama pada akhirnya Adi meletakkan ponselnya di pangkuan..namun tak berselang lama sederet pemberitahuan muncul di layar ponsel nya, mulai dari f, y, t, wa dan lain lain.. Menumpuk karena telah sekian lama tidak dibuka.
Dengan malas Adi membuka pesan wathshap yang masuk, barangkali ada sesuatu yang penting..
...#Pesan masuk#...
^^^"Mas, kamu lagi dimana?"^^^
^^^"Aku mencari kesana kemari ..ngga afa ada yang tahu.."^^^
^^^"Mas, pulanglah.. Aku minta maaf"^^^
^^^"P"^^^
^^^"Mas"^^^
^^^"P"^^^
^^^"P"^^^
^^^"P"^^^
^^^"Mas, kalau kamu masih ingat anak anakmu, pulanglah mas, mereka butuh kamu.."^^^
^^^"kalau kamu marah sama aku aku mengerti, dan aku minta maaf, tapi setidaknya pikirkanlah anak kamu mas, mereka masih butuh kasih sayangmu"^^^
...###...
Melihat begitu banyak pesan yang masuk Adi pun merasa menyesal sudah pergi dari rumah tanpa arah dan tujuan , namun untuk kembali pulang saat ini Adi merasa belum waktunya , tanpa membalas pesan itu Adi memutuskan untuk menonaktifkan kembali ponselnya .
Namun sebelum itu , merasa perlu untuk mentransfer sejumlah uang untuk anaknya yang sekolah dan untuk keperluan harian sang istri ...
Walau bagaimanapun juga itu masih menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang suami dan ayah .
Ponsel pun segera dimatikan , rasa kantu yang tadi melanda sekarang hilang bak kabut di Sapu Angin ..
...*********...
...Flashback...
...###...
Malam itu di sebuah kontrakan kecil seorang pria terlihat merah padam aura mukanya, namun sepatah katapun tidak keluar dari mulutnya, ia hanya mendengar celotehan seorang perempuan yang author duga adalah istrinya lelaki itu.
Semua omongan sang isteri menunjukan kekecewaannya kepada sang suami, namun author belum begitu jelas apa pokok masalahnya..mungkin kesalahpahaman kecil yang pada akhirnya menjadi besar.
Setelah beberapa saat kemudian, mungkin karena lelah atau sudah puas mengeluarkan unek uneknya, sang isteri masuk ke dalam kamar dan mengunci pintunya dari dalam.
Melihat itu sang suami hanya terpaku dan tak berkata apa apa, sampai pada akhirnya ia pun mengambil beberapa barang miliknya dan keluar untuk menenangkan diri, berjalan tanpa arah dan sampailah ia bertemu dengan wanita yang sedang ditodong di sebuah pertigaan gang kecil menuju jalan besar..
Ya.. Dialah Adi, lelaki yang masih dalam tahap pemulihan sehabis operasi, dan sekarang masih berjalan dengan bantuan tongkat,
Berjalan tanpa arah, entah mau kemana, mencari ketenangan hati..
...*******...
Sementara itu di tempat lain..
Sulastri telah sampai di rumah sewaannya, setelah memarkirkan mobilnya di tempat biasanya, ia ingin segera membersihkan diri dan segera beristirahat, namun ia baru tersadar, bahwa kaca mobilnya bagian pintu pengemudi telah hancur tak tersisa..mungkin karena ia fokus ke masalah yang lain jadinya melupakan yang ini..
"Owalah.. Kenapa aku jadi bego begini sih.. sampai ngga sadar kalau kacanya ngga ada.." gerutu Sulastri menyadari kecerobohannya..
Kalaulah ia fokus harusnya tadi mampir dulu ke bengkel langganannya, yang kebetulan lengkap peralatan nya.. Terpaksa utk sementara ditutup dulu pakai cover mobil, setelah itu ia pun masuk ke dalam rumah..
Tanpa disadari oleh Sulastri, seseorang yang sejak lama mengikuti diam diam sedang memperhatikannya tanpa lena sedikit pun, seorang pria yang mengendarai SUV warna hitam yang berhenti tidak jauh dari rumah Sulastri..
" Saya sudah menemukan tempatnya Tuan.. Apa yang harus saya lakukan sekarang??" kata pria misterius itu menelpon seseorang..
" Awasi saja dulu, perhatikan dengan seksama, jangan ada yang terlewat, setiap ada sesuatu segera informasikan padaku.. Mengerti!!!" terdengar jawaban dari seberang telepon dengan tegas..
"Baik Tuan.."..
Tut.. Tut.. Tut..
...****************...
Siapa sebenarnya pria misterius yang mengikuti Sulastri hingga ke rumahnya?? Apa yang akan pria itu lakukan pan Sulastri?
Akankah pria itu berbuat jahat kepada Sulastri seperti halnya dua pengendara motor itu..
Mengapa Sulastri diintai banyak orang, siapa sebenarnya dia?
Mari kita sama sama menunggu jawabnya di episode selanjutnya..
Jangan lupa kasih jempolnya jika kamu suka dengan karyaku..dan kasih kritik dan saran pada kolom komentar yah.. Biar author makin semangat update nya..
Oh ya, episode kali ini ngga banyak percakapannya, soalnya masing masing tokoh ngga banyak saling ketemu..
