Diajeng, Gadis remaja yang mulai memasuki dunia Sekolah menengah Kejuruan.
Merasakan pengalaman yang baru dan jauh dari saat ia masih SD, dan SMP.
Pengalaman sehari - hari yang menceritakan tentang kehidupan sekolah menengah kejuruan yang di penuhi dengan intrik persahabatan, persaingan, permusuhan dan CINTA
WARNING: berisi sedikit cerita bubun dulu yang dibumbui dengan khayalan.
bijaklah dalam membaca, kesamaan nama dan kota sedikit - sedikit nyerempet, mohon di maklumi.
tidak untuk menyinggung oknum - oknum terkait, HAPPYREADING🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CM -END
Class meeting berlalu begitu saja. Dengan mendapat hasil yang lumayan, Ajeng dan teman – teman sekelasnya cukup bangga.
Untuk Bola Voli, tim yang dipimpin oleh Novi berhasil menyabet juara 3. Lawan mereka cukup tangguh apalagi mereka langsung memainkan 6 set sekaligus dengan hanya beristirahat alakadarnya.
Sementara untuk Futsal, Adi dan tim harus puas dengan hanya mendapatkan juara harapan. Pertandingan sengit antara kelas XI TKR 1 dan XII RPL memang sepertinya sudah ditakdirkan sedari awal.
Hari ini adalah hari ketiga Class Meeting, SMKN 1 SEMANG memiliki agenda untuk melakukan jalan sehat dalam rangka memupuk nilai – nilai kebersamaan komponen sekolah.
Hampir semua guru dan Staff mengikuti acara tersebut, hanya beberapa orang yang disisakan untuk stand by di gedung sekolah, keknya takut gudang digondol sama semut deh~
Penampilan Ajeng dan teman – temannya sedikit mencolok, jika yang lainnya ada yang ‘dengan terpaksa’ memakai seragam olahraga yang sudah terpakai 2 kali minus para senior karena mereka semua sudah pasti punya kaos kelas yang kompak.
Sesuai dengan kesepakatan hari sabtu yang lalu, X RPL 1 kompak mengenakan kaos berwarna putih cerah, dipadupadankan dengan celana training olahraga yang semalam mati – matian mereka cuci dan keringkan bahkan ada yang dipanggang di depan tungku emak di rumah!
Ayolah, dua hari penuh itu celana training udah berteman akrab dengan debu – debu lapangan dan masih harus bergelut dengan debu dan kotoran dari jalanan? Issshhh auto meronta meminta mandi tuh celana!
Para ciwi mengenakan kerudung seragam hari rabu, sementara para lakik kompak mengenakan topi OSIS. Pemandangan kompak ini sedikit banyak membuat orang – orang yang memandang iri dan kagum secara bersamaan.
Kelas ini bisa memikirkan setelan kompak meski hanya mereka modal nekat karena kebetulan memiliki kaos putih semua. Tetapi ini sudah lebih dari cukup. Moment jalan santai atau kegiatan kelas selanjutnya mereka semua berharap mereka sudah memiliki kaos kelas yang kompak.
Percaya atau nggak, punya jaket, kaos atau seragam kelas adalah sebuah kewajiban nggak sih pas masa – masa SMA/ SMK. Jika tidak ada kaos, setidaknya pasti ada barang lain yang sama untuk 1 kelas. Kalian, apa yang menjadi kenang – kenangan / barang samaan pas jenjang menengah Atas?
“ Jeng, persediaan aman kan?” tanya Desi sambil menaik turunkan alisnya menatap Ajeng dengan penuh damba, lebih tepatnya ia menatap penuh minat pada Ransel besar yang dibawa Ajeng.
Ajeng hanya tertawa tak berdaya melihat tatapan lapar dari Desi ini. Dengan sigap, ia menurunkan tas Ranselnya dan membuka resletingnya hingga terungkaplah isi dalam tas ukuran Besar tersebut.
“ Edaaann... ini buat Stok berapa hari?” pekik Ranata sambil mengulurkan tangannya untuk meraih plastik bening berisi Kacang Rebus.
“ Ini masih ada apalagi?” tanya Pratiwi yang bahkan sudah mencomot dan mengunyah jagung marning rasa Original didekapannya. Ajeng hanya melongo melihat begitu cepat bungkusan tersebut berpindah tangan, ia bahkan tidak melihat kapan Pratiwi bergerak mengambil bungkusan tersebut.
“ Haaahh.. dasar kalian ini, ini masih ada Marning rasa pedas manis, kacang polong, sama ada buah apel ijo tuh dibagian paling bawah,” jelas Ajeng yang sudah kehilangan kendali penuh atas Tas Ranselnya.
Kini benda berat dan besar itu menjadi kerumunan teman – teman sekelasnya. Ajeng hanya bisa pasrah dan duduk dengan santai di kursinya. Bagaimanapun, ia bisa bernafas lega karena beban berat yang berada di pundaknya kini sudah terangkat sepenuhnya.
Tas yang bahkan dapat mencuri perhatian Wahid kala akan berangkat tad.
Flashback ON
“ Ini apaan? Kamu mindahin gudang cemilanmu kedalam sini?” ejek Wahid sambil menjinjing Ransel yang sudah duduk manis di punggung Ajeng, digendong dengan sempurna.
“ Ihh, nggak usah bawel, ini kacang juga dapet dari rumahmu kemarin sore,” jawab Ajeng yang kemudian bergerak lucu mengingat jika kacang tanah yang dibawanya berasal dari hasil ‘merampok’ dari rumah Wahid yang tengah panen kecil – kecilan dari ladang samping rumah.
“ Terus ini semua bakal kamu terus yang bawa?” Tanya Wahid dengan menatap penuh arti kearah Ransel besar tersebut. Ajeng mengangguk singkat tanpa mengetahui ada kilatan dingin melintas dimata Wahid.
“ Berikan saja pada Budi, atau si Bli. Bakal merangsek kebawa nanti tinggi badanmu,” lengos Wahid yang sukses membuat Ajeng mencak –mencak tidak terima karena dirinya disebut pendek oleh tetangga supernya ini.
Flashback OFF
“ Mbak, ini minumannya siapa yang bawa?” Tanya Pratiwi menyadarkan Ajeng dari lamunannya. Ajeng mendongakkan kepalanya dan menatap Pratiwi sebelum ia memindai teman – temannya yang lain.
Terlihat sosok Ranata dan Rinjani yang baru datang dan ia langsung menunjuk ke arah keduanya kepada Ajeng.
“ Mereka yang bawa,” Jawab Ajeng. Pratiwi tanpa mengucapkan apapun lagi segera menghambur ke arah dua temannya yang baru datang ini. Sekali lagi, Ajeng hanya menggelengkan kepalanya tak berdaya.
“ Woi, kalian udah bawa bekal kita kan?” teriak Anggara dari depan pintu masuk kelas, dibelakangnya diikuti rombongan para lakik yang juga menenteng beberapa plastik berisi cemilan kecil – kecil yang diborong dari kantin belakang Lab TKR.
Ajeng membolakan matanya melihat berbagai jenis Snack yang dibawa oleh para lakik ini. Gila, mereka hanya akan jalan santai weh, bukan mau tamasya sehingga membawa perbekalan full seperti itu!
Ajeng memijat keningnya yang mendadak pusing karena tingkah teman – temannya.
“ Ha haha ha, kenapa Jeng? Kayak yang baru tahu aja kelakuan konyol mereka,” ucap Novi yang berjalan mendekat kearah Ajeng dan kebetulan melihat gerakan pijatan tangan di kening Ajeng.
Gadis lincah ini sudah sembuh sepenuhnya dari cedera kaki sejak kemarin, ia bahkan begitu lincah dalam melompat tinggi untuk Smasher dan Blocker kemarin. Sepertinya, keseleo bukanlah cedera yang berarti untuk Novi.
“ Nggak habis pikir aja, ternyata bukan hanya kita aja yang doyan ngemil,” kekeh Ajeng menanggapi lelucon Novi. Tentu saja bukan hanya sehari dua hari Ajeng tahu jika teman – temannya ini sungguh konyol. Tetapi, ia juga tidak habis pikir saja jika mereka juga doyan jajan.
“ Yeee, apalagi si Anggara dan Ikhsan sama si Fajar. Bukan hanya doyan ngemil, tetapi juga ngegosip bak kita para ciwi,” kikik Novi membuat Ajeng juga ikut tertawa mendengar kenyataan yang diucapkan oleh Novi.
“ Masalah kamu udah selesai?” tanya Ajeng dengan santai kepada Novi, pasalnya setelah Drama hari senin kemarin, tidak ada kabar lagi bagaimana nasib Monica dan Novi. Setelah pergi begitu saja, Monica juga tampak terlihat Malu jika bertemu dengan anak – anak dari RPL 1.
“ Yaahh,, sudah selesai sejak senin itu,” jawab Novi sambil tersenyum getir. Ia hanya tidak mengira jika ketidaksengajaan Bima untuk tidak mengkonfirmasi hubungan mereka menjadikan masalah yang lucu dan diketahui oleh seantero sekolah.
Ajeng hanya mengangguk paham dan tidak berusaha untuk mengulik apapun lagi.
“ Jeng, setelah jalan santai ini, Bu Friska bilang jika beliau akan mengumumkan peringkat kelas,” ucap Novi yang sukses membuat Ajeng tertegun sebelum akhirnya menolehkan wajahnya untuk menatap Novi yang juga tengah menatapnya dengan lekat.
“ Maukah kamu bersaing denganku?”
bukan estafet olahraga yaa say...
thanks mbak 💪💪
cowok, tapi Ng tau flashback nya.
thanks mbak 💪💪
Monika, masalah cowok,gadun
apa maknya novi pelakor.
dah lah pusing gua,mana pensnya
Fuji sama pensnya keluarga gledek
sedang panas.padahal barusan
selesai mikirin Toriq haji dua bulan.
thanks mbak 💪💪
thanks mbak 💪💪
thanks mbak 💪💪
padi di sawah apalagi hembusan angin sepoi-sepoi.
thanks mbak 💪💪
thanks mbak 💪💪