NovelToon NovelToon
Pria Dingin & Angsa

Pria Dingin & Angsa

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:28.2k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Kitty adalah gadis sederhana yang bekerja di toko keluarganya, menjual angsa bakar. Hidupnya berubah saat Calvin Hernandez, pria kaya dan dingin, mengajukan permintaan mengejutkan, "Jadi pacarku!" Meski hatinya sudah terpaut pada pria lain, Kitty menolak tanpa ragu.

Namun, Calvin tidak menyerah. Dengan segala pesona dan kekayaannya, ia mencoba memasuki dunia Kitty, menunjukkan sisi lembut yang tak terduga. Kitty berada di persimpangan sulit: setia pada cinta lamanya atau membuka hati untuk Calvin yang ternyata memiliki perasaan mendalam padanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 29

"Bibi, jangan cemas! Aku akan menjaganya. Selamat malam!" ucap Calvin dengan nada yakin sebelum hendak menutup telepon.

Namun, suara Maggie terdengar lagi dari seberang sana, menghentikan langkah Calvin yang sudah siap beranjak, "Calvin, sebentar!"

Calvin menempelkan kembali telepon ke telinganya, sedikit terkejut. "Iya, masih ada hal lain?" tanyanya dengan nada sopan.

Maggie terdengar sedikit ragu-ragu sebelum melanjutkan, "Tidak, hanya ingin berpesan saja. Anak gadisku masih belum mengerti banyak hal. Jadi setiap kali kalau kamu melakukannya, tolong lebih lembut. Jangan sampai dia menangis. Putriku terkadang masih manja dan kekanakan. Harap pengertianmu," ucap Maggie, nada suaranya penuh harap dan kekhawatiran seorang ibu.

Calvin mengangguk walaupun tahu Maggie tidak bisa melihatnya. "Baik, Bibi. Saya mengerti," jawabnya, meski dalam hatinya dia sebenarnya belum paham sepenuhnya apa yang dimaksud Maggie.

Setelah panggilan berakhir, Calvin duduk di sofa, menatap kosong ke arah layar teleponnya. "Apa yang dia katakan sebenarnya?" gumamnya kepada dirinya sendiri, mencoba mencerna makna di balik kata-kata Maggie.

Di sudut ruangan, Bowie, asisten setia Calvin, memperhatikan majikannya dengan pandangan penasaran. Bowie tahu betul bahwa Calvin bukan tipe pria yang terbiasa dengan hubungan romantis, apalagi yang melibatkan emosi dan perasaan. "Selama ini tuan tidak pernah merayu wanita sehingga dia tidak tahu maksud calon mertuanya. Lagi pula tuan juga tidak pernah melakukan hubungan dengan siapa pun. Jadi mana terpikir maksud ibunya nona," batin Bowie, merasa simpati namun juga sedikit lucu melihat kebingungan atasannya.

Calvin kemudian pindah duduk di tepi kasur dan menatap Kitty yang begitu pulas. Senyuman lembut menghiasi wajahnya saat ia merasakan kehangatan dari gadis yang tertidur di sampingnya. Perlahan, Calvin menyentuh kepala Kitty, merasakan kelembutan rambutnya di antara jari-jarinya. Ia mengelusnya dengan penuh perhatian, seolah mencoba menyampaikan rasa sayangnya melalui sentuhan itu.

"Aku tidak sabar untuk menikahimu, agar setiap membuka mata bisa melihatmu tidur di sampingku," bisik Calvin dengan nada penuh kasih. "Kenapa gadis ini bisa membuatku begitu tertarik padanya? Sehingga setiap kali melihatnya, jantungku berdegup kencang," lanjutnya, menatap wajah Kitty yang tenang dalam tidurnya.

Malam itu, Calvin memutuskan untuk berbaring di samping Kitty. Ia menarik selimut dengan lembut, lalu membiarkan tubuhnya menyatu dengan kehangatan gadis itu. Pelukan Calvin erat, seolah tak ingin melepaskan Kitty bahkan dalam tidurnya. Ia merasa tenang, seperti menemukan tempatnya di dunia ini.

Keesokan harinya, Kitty membuka matanya perlahan. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah Calvin yang masih terlelap, dengan lengan yang masih memeluknya erat. Sejenak, Kitty bingung. "Ke-kenapa dia ada di sini, dan bagaimana aku bisa tidur di tempat lain?" gumamnya pelan, mencoba mengingat-ingat kejadian malam sebelumnya. Namun, senyuman kecil muncul di bibirnya saat ia menatap wajah pria di depannya yang begitu tampan dan mempesona.

"Setelah diperhatikan, dia sangat tampan," bisik Kitty pada dirinya sendiri. Tanpa sadar, ia mendekat dan mencium wajah Calvin dengan lembut, merasa kagum pada setiap detail yang dimiliki pria itu.

Merasa ada sentuhan, Calvin terbangun perlahan. Ia tersenyum lebar dan tanpa pikir panjang, menarik Kitty lebih dekat dalam pelukannya, mencium wajahnya sebagai balasan.

Tindakan Calvin membuat Kitty tertawa geli, merasakan cinta dan kebahagiaan yang menyelimuti mereka."Kenapa kamu membawa aku ke sini?" tanya Kitty, masih dalam pelukan Calvin, mencoba menahan senyumannya yang terus berkembang.

"Kamu ketiduran, dan aku hanya ingin tidur bersamamu," jawab Calvin dengan santai, menatap mata Kitty yang indah. "Kamu seperti angsa kecil yang terlelap," tambahnya dengan senyuman lembut, membelai rambut Kitty.

Kitty tertawa kecil, merasakan hatinya meleleh. "Apakah aku adalah angsamu?" tanyanya dengan suara pelan, menatap dalam mata Calvin.

"Iya," jawab Calvin tegas, "Angsaku untuk selamanya." Ada keyakinan dalam suaranya yang membuat Kitty merasa aman dan dicintai.

Kitty tersenyum malu-malu, lalu bertanya, "Kenapa kamu suka sekali menyebutku sebagai angsa?"

Calvin tersenyum hangat, menarik wajah Kitty lebih dekat. "Nama ini untuk gadis kesayanganku," katanya, menatap mata Kitty dengan intensitas yang dalam, seolah ingin mengukir momen itu selamanya dalam ingatannya. Kemudian, dengan perlahan, Calvin mencium bibir Kitty dengan lembut, menyegel kata-katanya dengan sebuah ciuman penuh perasaan.

Kitty menutup matanya, membalas ciuman Calvin dengan lembut. Di momen itu, tidak ada yang lain selain mereka berdua dan cinta yang tumbuh di antara mereka, menjalin ikatan yang semakin kuat setiap harinya.

Setelah dua jam kemudian, Calvin mengantar Kitty kembali ke rumahnya. Begitu mereka tiba, Maggie dan Robin, orang tua Kitty, menatap mereka berdua dengan pandangan penuh pertanyaan selama beberapa menit.

Wajah mereka tampak tegang, seolah sedang menghadapi situasi yang sulit dipercaya.

Kitty yang merasa heran melihat reaksi orang tuanya, akhirnya membuka suara, "Papa dan Mama, kenapa seperti melihat hantu saja?" tanyanya, mencoba mengerti situasi yang sedang terjadi.

Maggie, dengan suara cemas, langsung menghampiri putrinya. "Kitty, apa kamu baik-baik saja? Terluka atau tidak? Bagaimana dengan langkahmu?" tanyanya dengan nada penuh kekhawatiran.

Kitty semakin bingung dengan pertanyaan ibunya. "Aku baik-baik saja, tidak sakit. Ada apa dengan langkahku?" balasnya, semakin merasa aneh dengan reaksi orang tuanya.

Sementara itu, Robin, ayah Kitty, mendekati Calvin dengan langkah mantap. Ia berbisik pelan di telinga Calvin, "Kita sama-sama lelaki dan tahu apa yang ingin kita lakukan. Yang penting, jaga baik-baik putriku. Katakan pada Paman, apakah kamu serius dengan hubungan ini?"

Calvin, yang sedikit terkejut dengan konfrontasi langsung itu, mengangguk yakin. "Iya, aku serius," jawabnya dengan nada tegas, ingin meyakinkan Robin.

Robin menatap Calvin dengan pandangan yang penuh makna. "Tentu kamu bisa ketagihan setelah melakukannya, seperti paman dan bibimu semasa belum menikah. Setelah itu baru keluar Kitty. Kelak kalau kamu ingin melakukannya lagi, jangan sampai bibimu tahu. Dia adalah wanita dan takut kalau putri kami dibohongi," bisiknya dengan nada serius, memberikan peringatan kepada Calvin.

Calvin, mencoba menenangkan diri, menjawab dengan suara tenang, "Paman, tenang saja. Setiap kali kami melakukannya, kami akan memberitahu kalian. Agar kalian tahu kalau Angsa aman saja bersamaku."

Robin mengangguk, memberikan persetujuan, namun tetap memberi peringatan terakhir. "Kamu harus menghargainya karena dia telah menyerahkan barang berharganya padamu. Ingat itu!" pesannya, menatap Calvin dengan tajam.

"Barang berharga?" gumam Calvin, mencerna ucapan Robin. Dalam benaknya, muncul pertanyaan yang menggantung, "Apakah yang mereka maksud adalah aku dan Angsa telah melakukan itu?" pikir Calvin, mencoba merangkai kata-kata Robin.

Sementara itu, Maggie mendekati Calvin dan berkata dengan nada serius, "Calvin, kamu harus menikahi Kitty dalam waktu dekat. Jangan ditunda lagi!"

Calvin yang masih mencoba memahami situasi, bertanya, "Bukankah kemarin bibi dan paman masih ragu, kenapa tiba-tiba saja...?" Namun, pertanyaannya terhenti saat melihat ekspresi tegas di wajah Maggie dan Robin.

Robin, yang tampaknya tak sabar, segera menjelaskan, "Karena kamu telah melihat segalanya dan merasakan daging segar Angsamu, makanya kamu harus menikahi putri kami. Tindakanmu sangat cepat, bahkan lebih cepat dari paman sebelum menikah dulu," ujarnya

Kitty, yang merasa bingung dan tersinggung, akhirnya bertanya, "Papa, Mama, apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa aku tidak paham?"

Calvin menatap Kitty dengan penuh kasih dan berkata, "Angsa, kita ikuti saja saran paman dan bibi. Kita akan menikah dalam waktu dekat. Aku akan mengatur semuanya."

Kitty, yang merasa terkejut dan sedikit tersinggung, menatap mereka bertiga dengan tatapan bingung. "Kenapa tidak bertanya pendapatku dulu?" tanyanya, merasa tersisih dari keputusan yang diambil tanpa melibatkannya.

Robin, dengan gaya bicara yang ceplas-ceplos, menjawab, "Jangan ditunda lagi! Karena kondisimu berbeda dengan dulu. Kamu yang sekarang bukan hanya dilihat, tapi sudah diraba, dirasa, dan dicoba."

Kitty menatap tajam pada ayahnya, masih bingung dengan maksud perkataannya. "Apa yang diraba, dirasa, dan dicoba?" tanyanya, penuh penasaran dan sedikit marah.

1
🤩😘wiexelsvan😘🤩
kisah yg menarik antara bang calvin yg super dingin yg berjodoh ma kitty yg polos,lucu,imut,ceria dan pemberani😍😍😍
ngehaluin mereka berdua bikin guemesss plus ngakak dengan kekonyolannya 😅😅😅
ArlettaByanca
klo ternyata ga cocok tinggal cerai. Pacaran ga boleh tp kawin cerai gpp.
Pacaran ada batasan. Setelah menikah ya menikah bukan pacaran setelah menikah. Pacaran kan bisa putus kapan aja...beda dg menikah.... hmm.ya gitulah
Retno Palupi
wah cerita yang bagus kak, semangat berkarya
Pikachu: Terima kasih, kak ☺️☺️
total 1 replies
Retno Palupi
begitu lebih baik Rusli
Akai Kakazain
kngen kisah2 mu thor...dgn gaya cwe greget yg aq suka kwkwkw....
wiemay
wah cepat sekali cerita Calvin and angsa tamat
yuning
udah tamat saja y, gak kerasa, love you Calvin
Astuti Setiorini
bagus
wiemay
begitu besar pengorbanan mu bang...
Retno Palupi
lah kok bisa gitu ceritanya gimana Vin?
yuning
love you Calvin
bastiana
what 😲😲😲
Elizabeth Zulfa
mc ceweknya zg terlalu bdoh dan mc cowok zg entahlah...
Jumena 31: Mereka berdua sama-sama bodoh
total 1 replies
sinta untari
luar biasa suka Thor... bikin emosi naik turun hihi
yuning
😁
yuning
misteri
Nanda
lanjuttt
Retno Palupi
hmmm
Retno Palupi
yg kuat Kitty
Retno Palupi
siapayg g sedih kl lihat orang yang dicintai jln dg wanita lain?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!