NovelToon NovelToon
Menaklukkan Suami Liar

Menaklukkan Suami Liar

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Time Travel / Percintaan Konglomerat / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Rebirth For Love
Popularitas:693.4k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Neil sudah meninggal, suami yang terobsesi padaku, meninggal dalam senyuman... menyatakan perasaannya.

"Jika aku dapat mengulangi waktu, aku tidak akan membiarkanmu mati..." janjiku dalam tangis.

Bagaikan sebuah doa yang terdengar, kala tubuh kami terbakar bersama. Tiba-tiba aku kembali ke masa itu, masa SMU, 11 tahun lalu, dimana aku dan Neil tidak saling mengenal.

Tapi...ada yang aneh. Suamiku yang lembut entah berada dimana. Yang ada hanya remaja liar dan mengerikan.

"Kamu lumayan cantik...tapi sayangnya terlalu membosankan." Sebuah penolakan dari suamiku yang seharusnya lembut dan paling mencintaiku. Membuatku tertantang untuk menaklukkannya.

"Setan! Aku tau di bagian bawah perutmu, tepat sebelum benda pusakamu, ada tahilalat yang besar!" Teriakku padanya. Membuat dia merinding hingga, menghentikan langkahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Promise

Bagaimana Sela dapat sampai di tempat ini? Tugas dasar sebagai seorang ibu, adalah menyelidiki latar belakang pacar putrinya. Kali ini dirinya datang ke sekolah tanpa pemberitahuan.

Willem Alexander Niel Andreas, informasi tentang nama yang didapatkannya. Merupakan siswa yang cukup populer di tempat ini. Memiliki kecerdasan tinggi, tapi tidak pernah bersedia mengikuti kompetisi mewakili sekolahnya.

"Rupanya pangeran sekolah..." sang ibu menghela napas kasar. Kala dirinya hendak menuju tempat parkir, samar motor sport pemuda itu melintas tanpa kehadiran Cheisia.

Mengingat-ingat, Cheisia memang sudah mengatakan akan melakukan reset cafe, untuk usaha patungan. Pastinya dengan ketiga teman barunya.

Menghela napas kasar, pada akhirnya Sela memutuskan mengikuti motor yang dikendarai Neil.

Bagaikan Valentino Rossi, wanita yang berumur genap 40 tahun ini, menyetel lagu rock. Kemudian mulai menghidupkan mesin mobilnya.

Bagaikan pembalap, dirinya tidak boleh kehilangan jejak dari Willem Alexander Niel Andreas. Jalanan yang tidak begitu padat benar-benar mendukung, menaikan gigi mobilnya maksimal.

"It's war (ini perang)!" Gumam wanita karier yang terkadang terlihat bagaikan ibu rumah tangga yang lembut itu. Wajahnya tersenyum, bagaikan jiwa mudanya kembali. Bagaimana dirinya akan dapat mengalahkan anak bau kencur (Neil).

Tapi.

Sela tertegun kala motor sport sang pemuda berhenti di rumah peristirahatan yang tidak begitu besar. Memiliki halaman luas.

Menunggu di tepi jalan raya, itulah yang dilakukan olehnya. Ini bukan alamat Neil, dirinya mengetahui dari pihak sekolah. Menyandarkan punggungnya di kursi pengemudi. Ada lebih banyak tanda tanya tentang identitas kekasih putrinya.

Hingga tidak sampai 15 menit, Neil kembali keluar, kali ini menggunakan mobil. Dengan seragam sekolah yang sudah berganti dengan pakaian cassual.

Mengernyitkan keningnya, sebaiknya dirinya menyelidiki pelan-pelan, dimulai dari tempat ini. Apakah Neil orang baik atau perkataan Hazel yang benar, Neil merupakan pengaruh buruk bagi Cheisia.

Perlahan dirinya memasuki rumah setelah mendapatkan ijin dari security, dengan dalih mencari putrinya, Cheisia, teman Neil.

Ada seorang pelayan yang mengantarkannya masuk. Rumah peristirahatan yang biasa dibilang cukup nyaman. Tapi siapa yang tinggal di tempat ini? Apa Neil seorang diri? Atau... remaja itu memiliki wanita peliharaan?

Tapi.

Suara kursi roda didorong terdengar. Dirinya yang tengah duduk di sofa mengalihkan perhatiannya.

Seorang wanita yang lumayan kurus, tapi mungkin keadaannya sudah sedikit lebih baik daripada kemarin. Dirinya bersedia makan tanpa muntah hari ini.

Sela membulatkan matanya."Yulia! A...aaaa .. !" teriak Sela berlari memeluk sahabat karibnya dari semasa SMP hingga SMU.

"Sela! Kamu masih jelek saja!" Yulia terkekeh, membalas pelukan sahabatnya.

"Jelek? Aku cantik begini. Kamu yang kurusan, bagaimana sudah punya anak? laki-laki atau perempuan?" Tanya Sela memulai pembicaraan.

"Kenapa? Apa janji perjodohan omong kosong lagi? Aku ingkar janji, aku sudah punya calon menantu." Yulia tersenyum, melepaskan pelukan sahabatnya.

"Putriku belakangan ini susah diatur. Jika dijodohkan sudah pasti dia akan menolak. Sebelumnya saja dia membuatku malu setengah mati. Putriku merengek minta dijodohkan dengan kakak kelasnya (Hazel), setelah negosiasi dan orang tua pria itu setuju. Putriku tiba-tiba pindah ke lain hati. Anak muda memang susah ditebak." Keluh Sela pada sahabat karibnya yang telah terpisah puluhan tahun.

"Putraku tidak begitu dekat denganku. Sifatnya lumayan buruk ketika kecil. Jadi dia tinggal dengan kakeknya, aku tidak bisa mengatur hidupnya. Tapi aku lega dia sudah bertemu dengan wanita yang baik." Yulia tersenyum, membayangkan bagaimana kehidupan Neil kedepannya.

Perlahan Sela mendorong kursi roda milik sahabatnya. Membantunya bangkit agar dapat duduk di sofa. Sahabatnya yang ceria kini begitu kurus.

Mengingat masa itu, masa SMP hingga SMU, dimana mereka seakan dapat menaklukkan dunia. Dimana mereka mulai menyukai lawan jenis. Dimana mereka berimajinasi jika memiliki anak yang akan dijodohkan nantinya.

Tapi sepasang sahabat itu sama-sama menghela napas, mengingat bagaimana anak mereka masing-masing.

"Omong-ngomong kenapa kamu bisa berada di tempat ini?" Tanya Sela, bertepatan dengan pelayan yang menyajikan minuman.

"Aku sedang sakit. Jadi lebih baik tinggal di tempat yang nyaman." Yulia menghela napas kasar, meminum jus ginseng. Baru dua hari ini dirinya bahkan bersedia meminum minuman herbal untuk pemulihan kesehatannya.

"Dimana suamimu? Kamu menikah dengan Enric kan? Dimana pelawak bulat, seperti tahu yang digoreng dadakan?" Sela semakin terlihat penasaran dengan kisah cinta lawas, seorang pemuda bersepeda.

Yulia hanya tertawa."Apa yang kamu katakan? Kami hanya teman, dia tidak pernah menganggapku wanita. Aku memang sudah menikah, tapi dengan pria lain."

"Siapa? Dimana dia?" Sela terlihat semakin antusias.

Tapi, hanya kekecewaan yang terlihat di wajahnya."Dia memiliki istri simpanan. Bahkan mereka memiliki anak berselisih usia dua tahun dengan putraku. Aku baru mengetahuinya ketika dia membawa mereka pulang ke rumah kami. Sejak itu...aku menjauh...dan dia (Albert) mulai melupakan keberadaanku."

"Br*ngsek!" Sela menggebrak meja penuh amarah."Kenapa tidak tendang saja telurnya?"

"Tidak! Potong saja burungnya!" Lanjut Sela membuat Yulia menahan tawanya.

"Pada awalnya semuanya terlihat begitu gelap. Aku ingin berpisah, tapi putraku akan menimpa dampak psikologis yang buruk. Karena itu aku memilih menjauh. Menutup mata dan telinga. Tapi belakangan ini, aku memikirkan hal lain, aku harus tetap sehat. Tetap kuat agar dapat melihat bagaimana putraku bahagia dengan keluarga kecilnya nanti." Itulah jawaban Yulia yang layu bagaikan bunga kering.

Membuat Sela menitikkan air matanya."Bicaralah baik-baik dengan putramu, siapa tau dia setuju kamu bercerai."

"Entahlah...apa Neil akan setuju." Yulia menghela napas.

Satu detik, tidak ada reaksi. Detik kedua Sela membulatkan matanya. Hingga pada detik ke-tiga otaknya mulai mencerna sepenuhnya.

"Willem Alexander Niel Andreas!?" Tanyanya setengah berteriak.

"Kamu mengenal Neil?" Yulia balik bertanya.

"Hah...di dunia ini sungguh ada suatu kebetulan ya? Jadi kapan hari baiknya?" Tanya Sela tiba-tiba.

"Hari baik?" Yulia mengernyitkan keningnya.

"Cheisia Muller, itu adalah nama putriku yang paling cantik sejagat raya. Walaupun prilakunya kadang buruk, tapi dia begitu manis. Sopan santun tingkat tinggi, tapi jika sudah murka seperti banteng mengamuk." Jelas Sela membanggakan putrinya.

"Che... Cheisia putrimu?" Tanya Yulia dijawab dengan anggukan kepala oleh Sela.

"A...aa....!" Tiba-tiba Yulia berteriak."Nanti gedung pernikahannya di hotel milikku saja. Kita atur konsep dengan warna peach yang manis. Untuk gaun---"

"Gaun janji pernikahan kamu yang atur, tapi gaun resepsi bagianku." Sela menyela kalimat sahabatnya.

"Nanti kita atur agar setiap dua tahun sekali mereka mempunyai anak. Cucu pertama mungkin perempuan, cucu kedua laki-laki." Yulia benar-benar mulai memikirkan segalanya.

"Tidak! Sepasang anak kembar dua tahun sekali lebih bagus. Kita harus memeras mesin penghasil cucu itu..." Sela terkekeh, disusul dengan tawa Yulia.

1
Kusii Yaati
mau heran tp aq Nemu cerita ini benar2 ceritanya di luar Nurul 😂
Kusii Yaati
wesss ambyarrrrr Mak byarrrr 🤣🤣🤣
Kusii Yaati
kan akhlaknya cheisia di luar Nurul pak kepsek jadi ya gitu...harap maklum 😂😂😂
Kusii Yaati
benar2 somplak /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Kusii Yaati
aq suka karakter cheisia konyol,ceria dan tidak menye2 !!!
Kusii Yaati
aq jadi malu sendiri dgn tingkah cheisia 🙈🙈🙈
Kusii Yaati
memang kamu putri serenity dgn kekuatan bulan akan menaklukkan pangeran takxido bertopeng, sailor moon kali ah 🤭
Kusii Yaati
Bianca kamu kali ini salah sasaran,teman cheisia kali nggak mudah terprovokasi sama kamu yg ada kamu malah di hujat habis2san 😏
Kusii Yaati
ya ampun Neil aja sampai menghindari cheisia takut kalau rahasia tubuhnya di buka lagi 🤣
Kusii Yaati
ceritanya seru ada tingkah konyol cheisia yg bikin ngakak 🤣
Kusii Yaati
hai kak aq mampir ya 🤗
Yaser Levi
ah..lelet..tinggal gantung atau bakar saja 3 betina..ini..malah ulur2 wkti..
gedeq sm enric dan nail..
Tina
alur cerita cukup bagus aku suka ceritanya next ditunggu novel selanjutnya 🥰
Yaser Levi
alamak chesiaa..rempong .tp aku sukaaaaa😗😙😉😂
Ika
good 👍👍👍
Rahma Intan
luar biasa
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Nurhayati
Makin seruuu thor,, ☺️ ☺️
Maureen
mantab
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!