Vivian Candrama seorang perempuan cerdas yang cantik. Ia diangkat menjadi cucu dari seorang pengusaha sukses bernama Farhan Candrama. Kehidupannya ternyata tak sesuai keinginannya yang ingin melupakan cinta pertama yang ia anggap sebagai cinta monyet yang menyakitinya.
Tapi saat ia ingin menjauh dari laki-laki yang membuatnya patah hati, lagi-lagi ia harus kecewa karena laki-laki itu kembali datang dan sengaja memaksanya untuk menikah. Gemal Candrama nama laki-laki itu. Ia adalah cucu kedua dari Farhan Candrama. Semua media tahu jika ia adalah tunangan dari Gunadarma Candrama pewaris Candrama grup tapi kemudian ia terpaksa menikah dengan Adik kandung Gunadarma Candrama. Gemal membencinya dan menyatakan perang padanya. Vivian tahu tidak ada cinta untuknya dihati Gemal. Gemal menikahinya hanya untuk menyiksa hidupnya.
Bagimana kehidupan Rumah tangga Vivian dan Gemal?
ayo baca dan jangan lupa vote dan komentarnya...terimakasih 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puputhamzah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Vivian
Terimakasih kalian masih terus membaca karya-karyaku di Noveltoon. Mau tahu semua novel-novel yang aku tulis? Kalian bisa lihat di Instagram : puputhamzah24
Namaku Vivian Candrama, aku merupakan cucu angkat dari Farhan Candrama seorang pengusaha sukses yang memiliki kekayaan yang aku pun sulit untuk menghitungnya. Aku diangkat menjadi cucu Farhan Candrama ketika aku berumur enam tahun.
Kehidupanku seketika berubah saat umurku yang masih enam tahu aku kembali akan menjadi seorang anak tanpa orang tua. Orang tuaku yang bekerja di perusahaan Kakek Farhan, sebenarnya bukanlah orang tua kandungku. Aku diadopsi dari panti asuhan saat berumur tiga tahun dan dibesarkan mereka dengan penuh kasih sayang.
Dikeluargaku yang baru waktu itu hanya orang tuaku yang menyayangiku. Keluarga besar ibu dan ayahku tidak menyukai kehadiranku. Siapa orang tuaku sebenarnya sampai saat ini aku juga tidak tahu siapa mereka. Aku kecewa karena mereka meninggalkanku di panti tanpa menjemputku saat itu. Walau begitu aku bersyukur karena akhirnya aku diberikan orang tua yang lengkap, ketika aku hidup bersama bersama Ayah dan ibu angkatku. Sebenarnya kehadiranku ditengah-tengah mereka, hanya sebagai pancingan agar ibu segera hamil.
Aku mendengar itu semua dari ibu panti, saat aku ingin mencari tahu jati diriku setelah aku remaja. Kebahagiaanku memiliki keluarga lengkap hanya beberapa tahun saja, karena kebahagiaan itu berakhir ketika ayah kecelakaan dan ibu yang sedang hamil besar sangat terpukul karena mendengar berita kematian Ayah. Ibu akhirnya juga ikut pergi bersama ayah, meninggalkanku sendirian.
Aku kembali lagi menjadi anak yatim piatu, apalagi saat itu tidak ada satupun kerabat dari ayah ataupun ibu yang ingin merawatku. Hanya satu tangan yang mengulurkan tangannya kepadaku, lalu menggendongku dan mengatakan. "Vivian mulai sekarang kamu adalah Vivian Candrama cucu perempuanku!" ucapnya dan kata-kata itu selalu akan ku ingat.
Aku bahkan berjanji akan selalu mengikuti keinginannya. Tangan Kakek Farhan mengelus kepalaku dengan lembut. Perlakuanya saat itu, membuatku percaya jika ia akan menyangiku walaupun sebenarnya aku tahu, Kakek Farhan Candrama mengangkatku menjadi cucunya, karena ingin balas budi kepada orang tua angkatku. Tapi saat itu, Kakek Farhan tidak tahu jika aku bukanlah anak kandung orang tuaku. Seketika hidupku berubah menjadi seorang tuan putri kaya raya yang dikelilingi para lelaki tampan. Om Raka, Kak Guna dan juga Kak Gemal adalah keluargaku yang kata Kakek akan selalu melindungiku.
Om Raka dan Kak Guna cukup baik kepadaku apalagi Kak Guna, ia selalu berusaha menyempatkan dirinya untuk mengajakku bermain. Om Raka sangat pendiam sejak dulu dia memang jarang berbicara denganku tapi ketika aku menangis, dia pasti akan berusaha membujukku dengan memberikan sesuatu yang manis hingga aku berhenti menangis.
Om Raka dan Kak Guna memang baik, tapi tidak dengan Gemal Candrama. Gemal memiliki wajah tampan dan juga sangat menarik dengan sikap ramahnya kepada setiap orang, tapi tidak denganku. Dia membenciku dan aku tahu itu karena tatapannya selalu membuatku takut. Aku hanya berbeda tiga tahun dari Gemal dan saat itu, aku meminta Kakek agar aku bisa masuk sekolah lebih cepat dari pada anak seusiaku. Saat SMA aku berhasil masuk ke SMA yang sama dengan Gemal dan saat itu pula ia menunjukkan rasa bencinya itu dengan sangat jelas.
Dulu, aku iri melihat kedekatannya dengan beberapa perempuan di Sekolah. Teman-teman perempuan dikelasku memuja Gemal. Termasuk aku yang menyukainya dalam diam. Aku menyembunyikan rapat-rapat tentang perasaanku padanya, namun diary yang berisi ungkapan hatiku kepadanya tiba-tiba berada ditangannya membuatnya semakin bersikap dingin padaku, karena mengetahui tentang perasaanku.
Cinta monyet itu berakhir seiring hinaan yang sering keluar dari bibirnya. Untung saja, ada Kak Guna yang selalu memanjakanku dan aku sungguh menyayangi pangeran tampan bernama Gunadarma Candrama. Kak Guna berbeda sikapnya dengan Om Raka yang sangat pendiam. Walaupun begitu, Om Raka juga selalu bersamaku dan menemaniku walaupun tanpa berbicara akrab denganku.
Aku mengenang kembali persitiwa masa SMA ku. Aku ingat dengan jelas bagaimana aku sering dibully karena nama belakangku Candrama. Semua media masa tahu jika Farhan Candrama hanya memiliki dua orang anak laki-laki dan dua orang cucu laki-laki. Sedangkan aku selalu diejek karena aku hanya cucu angkat, yang mungkin anak luar atau bahkan simpanan Kakek Farhan Candrama. Sungguh kata-kata itu membuatku murka.
Saat itu akan diadakan pesta perpisahan anak kelas tiga di SMA ku
Aku pasti tidak akan bisa bertemu lagi dengan Gemal dalam waktu lama
Dia tidak bisa lagi berbicara sinis padaku, bahkan memakiku seperti yang sering ia lakukan. Saat kelas satu SMA Gemal bahkan memilih bersekolah diluar negeri selama setahun dan ia memutuskan pulang dan melanjutkan masa SMAnya disini karena permintaan Maminya. Aku kembali mengenang masa lalu ketika aku masih SMA. Bagiku masa SMA bukanlah masa yang menyenangkan.
"Vian, itu loh yang katanya pacaran sama kakak sepupu lo," ucap Gita salah satu sahabatku "Eh...dia kemari Vian!" Gita menatap perempuan cantik itu dengan tatapan kesal.
Nama perempuan cantik itu Thania, dia dan gengnya selalu menghinaku dan mengataiku parasit. Aku juga cantik dan tidak kalah populer darinya di sekolah saat itu. Dia pernah mengurungku di kamar mandi sekolah saat sekolah sepi, menyiram bajuku hingga menampar wajahku. Aku ketakutan namun aku menahan rasa takut sehingga mereka mengatakanku perempuan tidak berhati dan kejam karena aku menunjukkan wajah dinginku.
Anggaplah aku kejam karena kekesokan harinya aku membalas semua perbuatan mereka. Aku memiliki kekuasaan untuk melawan. Waktu itu saat aku pulang dari Sekolah pipiku bengkak dan bibirku berdarah membuat Kakek murka. Saat itu Kakek mengatakan kepadaku "Siapa yang menyakitimu duluan kau harus membalasnya. Jangan cengeng dan angkat wajahmu tunjukan jika kamu tidak takut dengan mereka!" kata-kata itu yang membuatku berani membalas bahkan menjadi jahat kepada teman-temanku yang pernah membullyku.