Akibat hubungan toxic Ameera sering kali tidak fokus dalam berbagai hal, sang kekasih selalu membuntutinya bahkan menghubunginya setiap saat.
Hal itu berakibat fatal pada malam saat saudari kembarnya meminta Ameera untuk mengantarnya menemui sang suami, akibat mengangkat telepon dari kekasihnya Ameera lalai mengemudikan mobilnya hingga terjadilah kecelakaan tragis yang merenggut nyawa saudari kembarnya.
Ambeera wafat saat usia kandungannya delapan Minggu, hal itu membuat Ameera dihantui rasa bersalah yang amat sangat besar! Terlebih lagi Liam yang merupakan suami dari Ambeera mengalami depresi parah akibat kematian istri dan calon anaknya.
Liam hanya bisa ditenangkan ketika melihat wajah Ameera, karena itu keluarga besar keduanya memutuskan untuk menjadikan Ameera istri pengganti untuk Liam, siapa sangka ketika depresinya sembuh Liam tidak bisa menerima bahwa Ameera lah yang kini menjadi istrinya.
Ameera harus sabar setiap kali Liam berlaku kasar padanya, baik secara verbal maupun
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Setelah makan malam bersama dengan momy Britney dan Dady Daniel, mereka berdua kembali kedalam kamar karena memang sudah larut malam dan mereka butuh istirahat.
Liam mengambil satu bantal dari ranjang lalu mengambil bad cover baru di lemari untuk persiapan tidurnya di sofa. Sebagai seorang istri, melihat suami sendiri sampai segitunya tidak mau tidur satu ranjang dengannya, membuat Ameera kembali melayangkan protes.
"Tidur di ranjang bersamaku Liam, atau aku akan katakan pada orangtuamu kalau kau akan tidur di sofa malam ini, dan kau tidak pernah memperlakukan aku dengan baik!" Ameera memberikan ancaman pada Liam.
Kesal dengan sikap Ameera yang berani mengancamnya didalam rumah orangtuanya sendiri! Liam membanting bantal serta bad cover yang tadi dia bawa ke lantai.
Dihampirinya Ameera kemudian satu tangan Liam mencengkram tulang pipi Ameera, membuat wajah Ameera mendongak keatas menatap wajah Liam.
"Kau sudah berani mengancam ku Ameera? Kalau kau seperti ini aku juga bisa,"
"Apa maksudmu Liam?"
"Sekali lagi kau mengancam akan memberitahukan tentang perlakuan ku padamu kepada momy atau Dady ku, aku pastikan Ameera, aku akan membawa wanita lain ke rumah dan kau bisa menyaksikan sendiri aku meniduri wanita lain dihadapan mu!"
Deg..
Dari sekian banyak kata-kata menyakitkan yang selalu terlontar dari bibir suaminya, tapi perkataan kali ini adalah perkataan yang paling sangat menyakitkan didengar oleh kedua gendang telinga Ameera.
Bibir Ameera bergetar tidak dapat lagi mengucapkan kata-kata apapun lagi, ini terlalu sakit dan ini terlalu menusuk ke dalam hati yang paling dalam! Ameera menitihkan air matanya dihadapan Liam setelah mendengar perkataan Liam tentang membawa wanita lain ke rumah dan akan menidurinya dihadapan Ameera.
"Aku benci padamu!" Ameera menepis tangan Liam yang masih mencengkram tulang pipinya.
Sebenarnya Liam hanya berbicara asal saja berkata demikian, tidak serius dan tidak mungkin Liam melakukan itu! Meskipun dia membenci Ameera tapi untuk menghadirkan wanita lain kedalam rumah tangga mereka itu bukanlah seorang Liam.
Tapi tidak menyangka respon dari Ameera akan langsung seperti itu! Melihat air mata bercucuran dipipi Ameera, dan gadis itu langsung tidur menghadap kesamping kiri.
Nyaris tidak terdengar tangisan Ameera karena Ameera menangis dalam diam saking sesaknya hati Ameera saat ini. Tega sekali Liam berniat membawa wanita lain kedalam rumah, getir hati Ameera membuatnya tidak bisa menghentikan air mata pernikahan yang terus mengalir di pipinya.
Bahkan Ameera harus menekan-nekan dadanya sendiri menggunakan satu tangannya karena terasa sakit dan sesak.
Liam merebahkan tubuhnya disamping Ameera, entah kenapa melihat air mata yang dikeluarkan oleh Ameera hatinya ikut meringis perih, ingin tau keadaan hati Ameera sekarang bagaimana.
Liam tidur diatas ranjang bersama dengan Ameera, namun keduanya saling membelakangi. Meskipun Ameera menangis dalam diam, tapi Liam masih dapat mendengar dan merasakan bahwa Ameera masih terus menangis akibat perkataannya.
Ada penyesalan dihati Liam tapi kembali lagi, bukankah tujuannya memang untuk menyakiti hati Ameera agar wanita wanita cepat setuju untuk bercerai.
"Sudah Liam tidak perlu kasihan dengan wanita yang sudah membuat ku kehilangan istri serta anakmu." Dalam hati Liam.
Setelah meyakinkan dalam dirinya bahwa tidak boleh merasa kasihan apalagi memiliki perasaan terhadap Ameera, Liam pun tertidur sementara Ameera masih terjaga dan terus menghapus air matanya.
Keesokan harinya Liam terbangun dan mendapati Ameera sudah tidak ada disampingnya. Liam pun segera turun kebawah untuk mencari keberadaan Ameera.
Dimeja makan terdapat momy Britney dan Dady Daniel sedang sarapan bersama.
"Mom, dad, kalian hanya berdua?"
"Bilang saja kemana istri ku, gitu loh Am bahasa mu ko muter-muter," ledek momy Britney.
"Kemana dia mom?"
"Tadi pagi-pagi sekali dijemput oleh bosnya! Katanya 3 hari kedepan akan perjalanan bisnis ke Korea Selatan!" kata momy Britney.
Liam mencoba mengingat kembali apakah Ameera memang sudah mengatakan itu, atau memang dia mendadak pergi pagi ini! Tapi seingat Liam, Ameera tidak mengatakan apapun.
Liam lupa, bagaimana Ameera mau mengatakan akan pergi melakukan perjalanan bisnis kalau setiap mengajaknya bicara saja, Liam sudah menjawab dengan amarah dan nada ketus duluan.
"Oh iya kemarin dia sudah bilang aku hanya lupa!" ujar Liam yang terpaksa berbohong, padahal di tidak mengetahui sama sekali.
Selesai sarapan, Liam naik kembali kedalam kamarnya! Melihat handphonenya siapa tau Ameera memberikan kabar atau meminta izin untuk pergi, ternyata tidak ada pesan ataupun telepon dari Ameera.
Hari ini Liam langsung berangkat ke kantor dari rumah orangtuanya! Hingga siang hari setiap ada pesan masuk kedalam handphonenya Liam buru-buru mengecek, hal itu membuat Tifanny menertawakannya.
"Kau kenapa Tuan Liam? Dari pagi setiap handphone bunyi buru-buru cek, kau sedang menunggu pesan dari siapa?"
"Dari perusahaan yang akan kerjasama dengan kita!" padahal Liam mengecek siapa tau ada SMS masuk dari Ameera.
Tapi ternyata sia-sia, tidak ada pesan masuk ataupun telepon dari Ameera bahkan hingga malam harinya Liam pulang ke rumah.
Rumah jadi terasa sepi sekali, biasanya Ameera akan tersenyum menyapanya dan menyiapkan makan malam untuknya. Mendadak kenapa merasa ada yang kurang didalam rumah ini.
"Tumben sekali dia tidak mengatakan apa-apa sebelum pergi, astaga Liam! Masa bodo dia mau pergi 3 hari atau 3 tahun sekalipun untuk apa aku gelisah begini," gumam Liam.
Sampai 3 hari berlalu dan sama sekali tidak ada kabar dari Ameera! Meskipun mencoba untuk tidak peduli dan tidak memikirkan Ameera, tetap saja Liam merasa gelisah karena 3 hari ini tidak ada kabar yang pasti kemana Ameera pergi.
Siang itu Liam menelpon ke security rumahnya, untuk meneleponnya apabila hari ini Ameera pulang ke rumah.
Sebenarnya hari ini jadwal meeting dan kunjungan ke beberapa store kosmetik miliknya sedang padat hingga malam hari! Tapi setelah jam makan siang, security rumah menelpon Liam.
"Halo Tuan, nona Ameera baru saja tiba di rumah!"
Liam segera menutup teleponnya! Lalu mengendarai mobilnya menuju rumah.
Setibanya di rumah, Liam bergegas menuju kamar Ameera dibukanya langsung pintu kamar itu.
Ameera sedang merapihkan pakaiannya kedalam lemari.
"Kau pikir rumah ini hotel, datang dan pergi sesuka mu!"
Namun Ameera tidak bergeming, dia tetap melipat baju dengan rapi lalu menatanya kedalam lemari.
"Aku bicara padamu Ameera!" dengan nada tinggi.
Ameera berbalik lalu menatap wajah Liam dengan datar.
"Lalu aku harus apa Liam? Memberikan mu pesan atau telepon? Atau aku harus memberitahu mu secara langsung kemana aku pergi? Memangnya selama ini kau peduli dan mau tau urusanku? Tidak Liam, kau tidak pernah sama sekali peduli dengan ku!"
🔥🔥🔥
Ya salam kalah ini mah Tom and Jerry juga, setiap ketemu pasti berantem apa engga stress itu🥺