NovelToon NovelToon
Pernikahan Tak Terduga

Pernikahan Tak Terduga

Status: tamat
Genre:Tamat / Aliansi Pernikahan / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:28.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Niat hati memberikan pertolongan, Sean Andreatama justru terjebak dalam fitnah yang membuatnya terpaksa menikahi seorang wanita yang sama sekali tidak dia sentuh.

Zalina Dhiyaulhaq, seorang putri pemilik pesantren di kota Bandung terpaksa menelan pahit kala takdir justru mempertemukannya dengan Sean, pria yang membuat Zalina dianggap hina.

Mampukah mereka menjalaninya? Mantan pendosa dengan masa lalu berlumur darah dan minim Agama harus menjadi imam untuk seorang wanita lemah lembut yang menganggap dunia sebagai fatamorgana.

"Jangan berharap lebih ... aku bahkan tidak hapal niat wudhu, bagaimana bisa menjadi imam untukmu." - Sean Andreatama

ig : desh_puspita27

---

Plagiat dan pencotek jauh-jauh!! Ingat Azab, terutama penulis gamau mikir dan kreator YouTube yang gamodal (Maling naskah, dikasih suara lalu up seolah ini karyanya)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18 - Aku Tetap Berhak

"Gimana? Berhasil?"

Zalina tersedak begitu mendengar bisikan ghaib dari Nia yang tiba-tiba bertanya semacam itu. Susah payah dia berusaha terlihat baik-baik saja ketika memasuki ruang makan, Nia justru bertanya dengan gamblang.

Bukan tanpa alasan Nia bertanya demikian. Pagi ini memang Zalina sangat berbeda, dia keluar kamar lebih siang dan juga tidak menyiapkan sarapan seperti biasanya. Sebenarnya mereka memaklumi, umi Rosita juga mampu menerka kemungkinan yang terjadi. Hanya saja, dia memutuskan untuk tidak bertanya pada putrinya tentang hal itu.

"Review jujur, Na ... kalau berhasil mau kujual misk thaharahnya."

"Ck, mba apaan sih?" balas Zalina yang kini mencubit lengan Mahdania yang masih saja bertanya dengan santainya.

"Zalina, Nia! Kalian bisik-bisik apa?"

Tingkah keduanya menuai perhatian dari kiyai Husain tentu saja. Walau jarak mereka memang sedikit berjauhan, tetap saja bisa terdengar lantaran berada di satu meja.

"Bukan apa-apa, Abi ... Zalina pernah minta dibawain oleh-oleh dari Saudi Arabia untuk kado pernikahannya, ternyata Sean suka."

"Astagfirullah, Mahdania!!"

"Punya umi mana, Nia? Biasanya kamu adil," sahut umi Rosita yang baru saja datang dari dapur mengambilkan jahe hangat untuk sang suami.

"Aduh, Umi ... yang ini untuk anak muda, punya umi kan sudah kemarin."

Kiyai Husain yang memang percaya-percaya saja tidak mempermasalahkan hal itu lebih dalam lagi. Urusan anak muda memang terkadang tidak bisa dia pahami sepenuhnya.

Sean hanya memantau sang istri dengan ekor matanya. Telinganya cukup bisa memahami apa yang mereka bahas. Setelah mengetahui hal ini, tampaknya Sean harus berterima kasih pada Nia, sang kakak ipar.

Kecurigaan Mahdania tidak berhenti di sana, setelah sarapan dia bahkan memastikan cara Zalina melangkah. Ini adalah hari terakhir Mahdania di Bandung, melihat perkembangan adik kandungnya jelas Nia merasa berhasil.

"Berapa ronde?"

"Mba astaghfirullah!!" kesal Zalina dengan giginya yang kini bergemelutuk.

Benar-benar tidak habis pikir, kenapa Mahdania berani bertanya semacam itu. Padahal, saat ini umi Rosita berada tidak jauh dari mereka. Zalina yang was-was pembicaraan mereka terdengar hanya bisa menghela napas panjang.

"Jawab, Na."

"Mana kutahu," ketus Zalina yang kini fokus dengan piring kotor di tangannya.

"Tapi intinya berhasil, 'kan?"

Zalina memejamkan mata, dia menghentikna pekerjaannya sejenak. Mahdania tidak berubah, jika bertanya selalu sampai akar dan tidak akan berhenti sebelum dia berhasil menemukan jawaban atas rasa penasarannya.

"Iya."

"Alhamdulillah ... mba terharu loh sampai mau keluar bola mata," ucap Mahdania melebih-lebihkan, Zalina menatap datar sang kakak yang kini memeluknya begitu erat.

"Jangan berlebihan deh, Mba."

"Jadi benar dia diam kemarin karena masalah itu, Na?" selidik Mahdania kembali menatap serius wajah adiknya yang kini sudah memerah.

"Bukan, mas Sean diam bukan karena itu ... tapi karena aku tidak sengaja bertemu mas Irham kemarin," jawab Zalina tetap menghindari tatapan Mahdania saat ini.

Tadi pagi keduanya saling membuka diri. Sean mengutarakan kegusarannya kemarin, Zalina juga demikian. Sama-sama berawal dari merasa tidak berhak hingga mulut keduanya enggan untuk berucap.

"Oh salah paham ternyata ... lain kali kalau ada apa-apa jangan berperang dengan pikiran sendiri. Dalam rumah tangga itu harus ada sikap saling terbuka dan kepercayaan, Na."

Mahdania berucap serius dan menatap lekat adik bungsunya. Dia pahami Zalina memang tidak pernah menjalin hubungan bersama pria manapun, jadi wajar saja dia bingung ketika menghadapi suami yang tiba-tiba diam begitu.

"Sean bersikap begitu wajar saja karena dia adalah orang luar yang datang secara tiba-tiba. Sementara Irham sempat menjadi calon suamimu, ketika dia mendengar kalian berbicara berdua mana mungkin bisa baik-baik saja."

"Sean pasti ingin marah, tapi di sisi lain dia sadar kalau kamu belum sepenuhnya milik dia. Maka dari itu Zalina, kamu yang harus pelan-pelan menegaskan kalau kamu itu miliknya bukan Irham lagi."

Zalina masih bergeming, dia mendengar kata demi kata yang Mahdania utarakan. Tidak ada yang meleset, Sean juga menungkapkan hal yang tidak jauh berbeda dari ucapan Mahdania.

.

.

"Kau apakan adikku?"

Jika di dapur Zalina tengah menerima nasihat tentang kehidupan rumah tangga dari Mahdania, Sean justru sebaliknya. Usai mengantar kiyai Husain ke pesantren, Abrizam menghalau langkahnya untuk masuk hingga keduanya berbicara empat mata di halaman.

"Mas ...."

"Sekali lagi aku tanya kau apakan adikku?!" bentak Abziram murka hingga menarik kerah kemeja Sean dan mendorongnya hingga membentur tembok.

"Kau menyentuhnya?" tanya Abrizam dengan mata yang kini memerah.

Sean hanya tersenyum miring, dia sangat suka menghadapi masalah jika lawannya mulai emosi dan main fisik. Jika ditanya apa alasannya, tentu Sean akan menjawab karena dia bisa membalas setelahnya.

"Menurutmu? Jika mas berada di posisiku bagaimana? Tidur seranjang dengan wanita secantik Zalina mana mungkin aku bisa tahan berminggu-minggu ... Come on, Mas juga laki-laki jadi tidak perlu aku jelaskan."

"Biadab!! Berani-beraninya kau, Sean!! Laki-laki sepertimu tidak pantas mendapatkan adikku!!"

"Hahaha apa masalahnya? Bukankah kalian menganggap aku sudah mendapatkannya dari awal? Aku adalah suaminya, sekalipun Abi yang melarang aku tetap berhak di mata Tuhan."

Jawaban Sean sangat santai, dia menatap mata lawan bicaranya setelah biasanya selalu menunduk. Sean mungkin lemah jika dipaksa menjadi imam shalat berjamaah, dia juga tidak mampu untuk memimpin doa dan sebagainya. Namun, jika seseorang sudah menginjak harga diri dan mengusiknya secara personal, mana mungkin Sean akan diam.

"Kau dengar ... jangan hanya karena Abi dan Agam menerimamu sebagai keluarga ini aku akan diam. Aku tetap tidak rela adikku menikah denganmu, ceraikan dia sebelum kalian terlalu jauh."

"Ah iya? Tapi aku sudah telanjur jauh ... Zalina sudah kusentuh bahkan dia sulit salat subuh, coba pikir apa mungkin dia bisa mendapatkan penggantiku kelak? Jangan bodoh, wanita sulit melupakan sentuhan pria yang menyentuhnya," bisik Sean benar-benar sengaja cari perkara hingga Abrizam benar-benar kehilangan kendali.

"Kau mau mati sepertinya."

.

.

- To Be Continue -

1
Divani Ani
Luar biasa
Nursani
/Rose//Rose//Rose/
Yus Warkop
🤣🤣🤣🤣🤣 aku ingin baca cerita zavia sama aga lupa judul nya mbak des bolehkan baca ulang , yg mak ppanya juga mau kubaca ulang masih penasaran ketika ppa mikali ditodong sama kak evan 🤣🤣🤣
Yus Warkop
😅😅😅😅😅😅
Yus Warkop
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Yus Warkop
😂😂😂😂😂😂
Yus Warkop
wah seruuuu kalo ngumpul sama adik"nya sean apalagi kkaknya diajdk juga 🤣🤣
Yus Warkop
🤪
Yus Warkop
dasar sinting
Yus Warkop
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Yus Warkop
cinta pertama sean
Yus Warkop
waalaikum sallam 2 blan lagi puasa , inget waktu baca pertama selalu baca abis pulang sholat taraweh
Yus Warkop: iya kan sekarang sean udah punya mantu dan cucu dari khuzalifah🤭
Desy Puspita: Udah lama banget ya🥺🥺❣️
total 2 replies
Yus Warkop
tahunya kesianhan gak sempet saut 🤣🤣🤣
Yus Warkop
duh ppa ganggu dja🤣🤣🤣🤣
Yus Warkop
🤣🤣🤣🤣🤣
Yus Warkop
🤣🤣🤣🤣🤣🤣kasian juga sean
Hope
tenang aja umi menantu mu Sean tu kaya raya jd ga usah khawatir beli pabrik yg memproduksi panci aja bisa tinggal ngomong ja/Chuckle/
Anugrah Sanjaya
Luar biasa
Hope
what bakul tahu /Shy/ sekalian aja bakul tempe kn saudaranya /Grin/
Nana Colen
bagus saling terus seperti itu hahahaha tahu rasa kamu sean
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!