Bai Ying Huan gadis cantik yang selalu di Salah kan atas perbuatan yang tidak pernah dia lakukan selama ini, dia di tuduh membuduh adik laki-laki nya di benci ibu ayahnya.
Sampai suatu hari dekrit kaisar datang untuk Bai Ying Huan untuk menikah dengan putra mahkota, bukanya senang ayah ibu nya malah mengutuk Bai Ying Huan karena ibu dan ayahnya sangat tidak setuju jika Bai Ying Huan yang menjadi permaisuri masa depan, begitu juga putra mahkota merencanakan pembunuhan di hari pernikahan dengan tragis.
Orang pikir dia mendapatkan berkah dengan mendapatkan dekrit pernikahan tetapi sayang bukan kebahagian yang dia dapat namun kematian,
Tapi Bai Ying Huan di beri kesempatan untuk kembali hidup untuk merubah takdir nya yang menyedihkan.
Mampukah Bai Ying Huan merubah takdir nya menjadi lebih baik, apakan Bai Ying akan mendapatkan cinta tulus dari seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rencana
Setelah beberapa saat akhirnya rombongan Ying huan pun sampai di rumah Ying huan,
"Nona Ying huan kita dimana ini?" tanya putri mahkota
"Ini ada di ruang kami ayah dan ibu juga ada Disni, lebih baik jie jie istirahat sebentar lagi pagi jika sudah benar benar pagi kita akan bicara pada ayah dan ibu tentang masalah ini" ucap Ying huan.
"Baiklah terima kasih" ucap mei Luan
"Gege kalian istirahat lah, aku akan mengantar jie jie ke kamarnya, setelah itu aku juga akan istirahat sebentar" ucap Ying huan
"Baiklah Huan'er, kami pergi dulu da permisi putri mahkota" Ucap keempat pria itu
"Iya terima kasih tuan tuan, sudah membantu ku" ucap mei Luan tulus
Setelah itu mereka pun pergi menuju kamar masing masing, sepanjang jalan tidak ada yang berjaga dan tidak ada pelayanan yang di luar semua di kamar mereka dan itu membuat mei Luan heran dan juga terpesona dengan ruang Milik gadis penolong nya ini
"Jie jie ini lah kamar mu mulai sekarang sampai keadaan lebih baik dan kami menangkap wanita iblis itu jadi anggap lah rumah sendiri, besok aku akan memberikan pelayan terbaik kami untuk membantu jie jie selama di sini, langsung istirahat saja dan aku undur diri dulu" ucap Ying huan
"Baiklah sekali lagi terima kasih" ucap mei Luan
"Iya sama sama" jawab Ying hua. dan pergi dari sana menuju kamarnya setelah masuk kamar Ying huan pun masuk dalam ruang dimensi nya
"Gege, aku ingin berendam jadi aku akan langsung ke danau ya" ucap Ying huan pada Ying Jing
"Huan'er makan ini dulu baru berendam" ucap Ying Jing
"Terima kasih Gege"Ucap Ying huan duduk di di samping Ying Jing
"Huan'er satu Minggu lagi kita akan pergi ke kerajaan Gege apa kau mau, tadi ibunda Gege mengirim pesan melalui telepati nya menyuruh Gege pulang sebentar" ucap Ying Jing
"Baik Gege Ying huan ikut tapi bagaimana dengan saudara yang lain mereka pasti tidak mengizinkan Ying huan pergi sendiri" ucap Ying Huan bingung
" Ajak saja mereka, setelah masalah adik mu selesai dan keluarga Kerajaan sudah pulang Gege akan keluar" ucap Ying Jing
"Benarkah tapi apa itu tidak akan apa apa Gege?" tanya Ying huan
"Huan'er tenang saja, gegemu ini adalah pria yang hebat" ucap Ying Jing menggoda huan dan mereka pun tertawa bersama,
"Baiklah huan ingin berendam sekarang Gege karena ini sudah habis, sebentar lagi pagi, mereka akan mencari huan" ucap Ying huan
"Baiklah lah, Gege menunggu mu di perpustakaan ada yang ingin Gege berikan" ucap Ying Jing
"Baik Gege " jawab Ying huan dan berlalu pergi ke danau itu
Setelah beberapa saat akhirnya Ying Huan pun selesai dan bersiap lalu menuju perpustakaan.
"kau sudah datang, kemarilah Huan'er" ucap Ying Jing
"Ada apa Gege, apa yang ingin Gege tunjukan pada ku?" tanya Ying huan
"Lihat ini" tunjuk Ying jing dari sebuah buku
"Ini bukanya pedang?" tanya ya Ying huan
"Benar pedang ini milikmu kau harus mendapatkan nya karena ini pasangan dari cincin ini" ucap Ying Jing
"Kenapa begitu, apa aku membutuhkan pedang ini Ge bukanya aku memili pedang sangat banyak?" bingung Ying huan
"Ini berbeda Huan'er, ini adalah pedang penyempurnaan kekuatan mu, kau akan membutuhkan nya kelak" ucap Ying Jing
"Baiklah Gege aku mengerti lalu aku harus mencarinya dimana?" tanya Ying huan
"Saat kau datang ke istana Gege Minggu depan kita akan mencarinya di hutan Chenguang karena katanya pedang itu berdiri tegak di atas sebuah pohon dua sisi berbeda" ujar Ying Jing
"Baiklah Gege aku akan berusaha mendapatkan nya, ya sudah aku akan keluar dulu Gege karena ini pasti sudah siang ibu dan ayah akan khawatir" ucap Ying huan
"Baiklah hati hati" Ucap Ying Jing sembari mengusap kepala Ying Huan dengan sayang
Setelah itu Ying Huan pun menghilang dan kembali keluar di salam kamarnya dan bertepatan dengan suara ketukan
"Jie jie An an," ucap Ying huan dengan senyumnya
"Nona anda baik baik saja saya sangat khawatir, terima kasih sudah khawatir tapi aku sehat kok jadi ayo kita keluar, jie jie tolong siapkan beberapa pelayan untuk tamu kita" ucap Ying huan
"Untuk apa nona, dimana tamunya ?" tanya An an heran
"Ada di kamar anggrek, dia putri mahkota menantu ayah dan ibu dia sekarang dalam bahaya mantan adik ku ingin membunuh nya, sedangkan suaminya yang bodoh itu malah tidak mau menghukum tapi bimbang" ucap Ying huan kesal
"Wanita itu sangat berhati iblis nona dia harus segera di hukum saya takut dia juga akan mencari nona" ucap An an khawatir
"Jie jie tenang saja, dalam satu Minggu ini dia akan ku buat menderita dan mengakui kesalahannya" ucap Ying huan dengan senyum seringai nya
"Ayo jie jie kita temui ayah dan ibu serta jangan lupa suruh jie jie yang lain untuk menjaga putri mahkota yang sedang hamil" ucap Ying huan dan berjalan
"Baik nona " jawab An an melaksanakan tugas
"Ayah ibu sudah ada di sini maaf jika huan terlambat menyapa ayah dan ibu, karena huan baru pulang tadi pagi " ucap Ying huan merasa bersalah
" bibi apa kabar" Tanta Ying huan pada belayang pribadi permaisuri
"Bibi ja baik putri, anda semakin cantik putri bibi sangat senang melihat nya" ucap bibi ja tulus dan senang
"Terima kasih bibi juga terlihat semakin cantik saja dan awet muda apa lagi ibunda ku ini semakin cantik saja" goda Ying huan membuat semua tertawa
"Nak kau dari mana kenapa baru pulang pagi hari" tanya raja
"Ayah semalam saat dari kamar ayah dan ibu huan bicara dengan Gege Jang mu dan lainya untuk mencari tau siapa dalang dari penyerang itu dan kami mendapatkan jawaban nya dan ternyata itu ulah Bai Di Wei dia sakit hati atas penolakan ibu dan ayah karena itu dia dendam dan i gin membunuh ibu dan ayah tapi saat dia tau itu gagal dia memutar rencana menjadi menyerang putri mahkota dan penerus Kerajaan, karena khawatir huan dan Chun Lai Ge serta Jang mu Ge dan dia Gege lainya untuk pergi ke kerajaan dan benar saja saat kami sampai sudah ada beberapa pria berbaju hitam sudah mengincar kamar putri mahkota, dan saat itu juga dari salah satu mereka menyebutkan jika mereka di suruh Bai di we" ucap Ying Huan dan mulai menceritakan semuanya
Raja dan permaisuri sangat marah mendengar cerita huan apa lagi soal kebodohan putra mahkota, apa lagi sudah ada bukti tapi putranya masih tidak bergerak
"Baiklah ayah yang akan bertindak agar putra mahkota menyesal, Lalu dimana jie jie mu" tanya permaisuri
"Hamba disini, hormat untuk ayahanda dan ibunda" ucap putri mahkota
"Duduklah nak, maafkan putra kami yang bodoh itu, untung saja kau dan cucu ibu selamat lebih baik kau tinggal di sini dulu nanti setelah ayah selesai kan semua kau bisa pulang kita buat suami mu menyesal dulu" ucap raja
"Baik ayah ibu" mei Luan
"Tapi tunggu bagaimana bisa kalian datang dan pergi secepat itu bukanya perjalanan sangat jauh" ucap raja heran
"Kami berteleportasi Ayah" jawab Ying huan dan itu membuat raja dan permaisuri shock
"A-apa,,,! teleportasi, bagaimana bisa ?" tanya raja
"Pokoknya Huan'er bisa ayah" jawab Ying huan dengan senyum bingungnya
Bersambung