bara seorang yang terlahir dari keluarga biasa saja yang akhirnya membawanya bekerja sebagai kuli pengangkut pasir sebelum akhirnya mondok di pondok pesantren Al hijrah yang dipimpin oleh kyai Muhadi dan akhirnya membuat bara sebagai seorang detektif handal karena pondok pesantren Al hijrah telah lama bekerja sama dengan instansi pemerintah untuk mencetak para mata mata banyak kasus yang dipecahkan sampai pada akhirnya bara mengetahui bahwa dua dulu adalah anak yang salah ambil waktu melahirkan di sebuah klinik dan identitas sebenarnya adalah anak ahli waris keluarga terkaya nomor 2 di negeri ini bagaimana kisahnya selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bara Izzanudin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29 KEJUTAN DARI REZA
Bersama sekitar dua belas orang yang di tangkap di rumah hana savitri aku akhirnya harus menjadi pesakitan terlebih dahulu sebagai terduga tindak kejahatan karena aku berasa di tempat dan waktu yang salah. Itu karena aku ditemukan di sarang laba laba jadi aku harus berusaha sendiri melepaskan benang yang sekarang mengikat.
Kadang kadang orang yang tidak bersalah akan menjadi tersangka tergantung siapa yang punya kuasa dan uang banyak orang yang tidak bersalah di penjara dan orang yang bersalah malah bebas berkeliaran di luar. Hal ini mungkin terjadi padaku bila aku bukanlah terik sandi ajan tetapi benar benar teknisi AC mungkin aku akan ikut di penjara dari kesalahan dan tindak pidana yang bahkan aku tidak tahu hanya kebetulan di tempat dan waktu yang salah. Semoga saja hana savitri mantan istri dari pak didik ini tidak mempunyai bekingan yang kuat dari kekuasaan sehingga bisa terbebas dari jeratan hukum yang sedang menimpanya.
Di atas mobil patroli polisi ini hana erik dan beberapa saksi buahnya di bogor sedangkan aku hanya memakai kabel ties ( Kabel ties merupakan sebuah alat yang terbuat dari bahan plastik atau nylon yang digunakan untuk mengikat kabel atau kawat listrik agar tetap terorganisir dan tertata rapi. Kabel ties memiliki sebuah penjepit atau kait yang dapat dibuka dan ditutup untuk mengikat kabel-kabel tersebut pada bagian ujungnya) karena ibu muda tadi meringankan dakwaan ku. Lampu strobo menyala dan sirine meraung raung di jalanan menuju kantor kepolisian setempat aku melihat vina dan hana membisu di hadapanku bersama erik yang belum sadarkan diri akibat efek dari totokan ku di lehernya tadi.
"Hei.... kau apakan erik hingga pingsan begitu". Hana bertanya dengan penuh penekanan kepadaku karena ada polisi di sampingnya sehingga tujuannya agar polisi di depanku itu melimpahkan semua kesalahan kepadaku. Dia tadi tidak sengaja memegang kabel yang terbuka bu jadi mungkin kesetrum aliran listrik! Jawab ku sekenanya . Dusta kau ....mana ada kesetrum sampai dia pingsan ga bangun bangun begitu hah.....hardik hana lagi. Ini yang tidak tahu terkadang bu orang terkena serum juga bisa langsung gosong badannya bahkan meninggal jawabku lagi.
Mungkin kesal karena berdebatan kami berdua akhirnya salah satu aparat polisi yang menjaga kami menegur keras kami berdua ". Kalian berdua bisa dian tidak pusing kepalaku mendengar ocehan kalian. Mendengar teguran tersebut hana terdiam beberapa saat hingga akhirnya menyalahkan vina karena telah membongkar kejahatan mereka selama ini". Dasar kau perempuan murahan tidak tau diuntung jika kau tidak kegatelan dengan laki laki itu kita tidak ajan berakhir seperti ini. Vina yang mendengar itu hanya menunduk. Kemudian vina berkata". Bukan saya yang melaporkan ini semua nyonya tapi mas erik yang telah mengkhianati kita selama ini. ". Jangan asal ngomong kau vina erik telah lama bekerja denganku tidak mungkin dia mengkhianatiku.ujar hana.". Bekerja atau nyonya memperkerjakannya sebagai budak nafsu nyonya hah....siap....!! Belum selesai bina bicara hana sudah menegurnya keras hingga urat urat di wajahnya menonjol tanda kemarahan yang sudaH di ubun ubun.
". Dasar ba...j...an...kau neng!!!! Hana mengumpat vina dan sampai menyebut beberapa nama binatang hingga teguran keras petugas polisi yang merasa kesal masih saja bikin kekacauan hingga polisi itupun menakut nakuti hana dengan pistol yang dia bawa jika tidak diam tembakan pistol ini akan mengenai kakinya. Mendengar ancaman ini hana gemetar ketakutan dan tidak lagi berani bicara lagi. Aku memperhatikan gerak gerakan vina dia sama sekali tidak menunjukkan kekawatiran dan sangat lihai mengatur emosinya ekspresi wajahnya tenang tidak ada kecemasan dan ketakutan sama sekali sorot matanya yang tajam meskipun matanya sedikit bengkak dan lebar mungkin karena pertengkaran di rumah tadi tapi tidak menunjukkan sorotan tertekan karena di tangkap polisi. Aku benar benar saluran vina benar benar bisa mengendalikan emosinya. Atau jangan jangan vina sengaja ditumbalkan oleh seseorang
Reza????? .....
Mungkin bisa saja reza dan vina sudah mempunyai kesepakatan di antara mereka sehingga vina mau mau saja dijadikan senjata untuk mengungkap kasus ini ....kalau benar begitu aku kalah langkah dengan sahabatku yang cerdas itu....
Lamunanku berakhir ketika kami semua tiba di kantor polsek solomadu kabupaten karanganyar ya kecamatan solomadu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten karanganyar yang letaknya terpisah kota surakarta sehingga jika harus ke Kabupaten harus melewati satu kota tetangganya dahulu. Diantara polsek yang cukup megah itu sudah ada mobil yang terparkir dengan belasan gadis berpakaian sexi yang sedang turun dari mobil polisi disana aku juga melihat mami ...orang yang menjadi pemilik salon xx yang juga ikut di tangkap.
". Kalian turunlah.....:.
Hana yang pertama di minta turun kemudian vina beberapa anak buah hana kemudian akulah yang terakhir hingga kami masuk tapi aku diminta ke ruangan interogerasi sedangkan hana dan anak buahnya masih berjalan ke belakang mungkin untuk sementara akan di tempatkan di ruangan khusus tahanan yang letaknya di belakan kantor polsek ini.
Ketika aku akan masuk ruangan kudapati beberapa gadis berpenampilan sexi tadi yang Sedang memberikan keterangan kepada penyidik ruangaèn ini cukup sempit dan panas mungkin ini salah satu strategi penyidik untuk memberikan tekanan kepada terduga pelaku tindak pidana atau saksi agar memberikan keterangan yang sesuai fakta dan tidak berbelit Belit karena kalau terlalu lama di sini bisa bisa tubuh menjadi seperti di oven saja sehingga pasti orang tidak betah lama lama ada di dalam ruangan ini.
". Apa kabar mas bara.....". Baru saja aku hendak masuk di ruangan itu aku dikejutkan dengan suara yang sudah tidak asing lagi di telingaku. ". Reza.....". Aku terpaku sejenak melihat sahabatku itu ada di polsek ini meski tadi aku sempat melihat saat kami di tangkap di rumah hana. ". Mohon maafkan aku mas bara....aku harus melangkah sendiri dan tanpa koordinasi dengan panjenengan karena hana savintri dari informan kita akan segera memindahkan bisnis hitamnya ke sungai danau di Kalimantan Selatan minggu depan". Reza menjelaskan itu semua sambil menunduk mungkin merasa bersalah kepadaku juga.
:. Lalu kenapa kamu tidak pernah menghubungiku sekedar memberi kabar dan juga kenap kamu bisa tahu kalau yang ada di dalam topeng ini adalah aku??" Tanyaku...ha....ha...ha....mas....mas....sambil melihat ke sekeliling ruangan reza ".orang lain mungkin tidak tahu dan bisa mas tipu dengan penampilan palsumu itu, tapi aku tidak mas...dan besok besok tolong ganti cincin di tanganmu itu agar aku tidak bisa mengenalimu lagi". Letaknya sambil menyengir di depanku ....ah lagi lagi aku ceroboh kemarin ustad muzzaki yang mengenaliku dan ini reza karena sambil cincin tangan dari pondok pesantren yang aku bawa mungkin benar besok lebih baik tidak aku pakai lagi cincinku ini.
Akhirnya aku mengakui kekalahanku kali ini reza beberapa langkah di depanku kali ini Sambil aku membuka topeng yang menutupi wajahku kali ini. ". Mas bara...belajar darimana membuat topeng ini ajari aku ". Kata reza.". Dari seorang lelaki tua yang sekarang sudah menjadi dirinya sendiri setelah lebih dari dua tahun menjadi orang lain". Jawabannya itu membuat reza mati penasaran....siapa????
Ah...kamu pikir lah sendiri haha....ha....ha....gantian aku mengerjainya.
Siapa laki laki itu pikir reza dalam hati.......
