NovelToon NovelToon
Hutang Cinta Liam & Elena

Hutang Cinta Liam & Elena

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Playboy / Konflik etika / Beda Usia / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Seraphine E

Berawal dari Elena yang menolong seorang pria asing saat sedang mendaki gunung, membuat Elena harus kehilangan seluruh tabungan yang dia simpan untuk masa depannya. Sementara pria itu kabur melarikan diri dari rumah sakit keesokan harinya dengan meninggalkan sepucuk surat.
Kesal karena merasa tertipu, Elena bertekad membuat Liam untuk membayar hutangnya beserta bunganya.
Tapi dirinya malah terjebak dalam situasi romantis dan berbahaya.
Kelanjutannya bisa dibaca sendiri ya, masih on going...

Dukung terus Author, bisa like, vote, komen atau follow.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32

Di tempat tinggal Liam.

Aaron memasuki apartemen Liam dengan hati - hati, "Dimana aku akan tidur?" tanya Aaron.

"Kau bisa menggunakan kamar itu" tunjuk Liam lagi.

"Oke" kata Aaron. "Ngomong - ngomong, terima kasih sudah mengijinkanku tinggal denganmu" lanjutnya.

"Tidak masalah, mereka juga sedang kesulitan. Sebenarnya aku ingin menawarkan mereka tinggal disini sementara aku bisa tinggal bersama Holden atau Felix, tapi mungkin mereka tidak menghubungiku karena kejadian terakhir. Syukurlah kau menghubungiku lebih dulu" jawab Liam.

Aaron diam sesaat, "Apa yang terjadi pada mereka memang disayangkan, tapi setidaknya mereka sekarang tidak perlu memikirkan masalah tempat tinggal"

"Iya benar" jawab Liam.

...****************...

"Elena?? Sedang apa kau disini?" Sebuah panggilan yang akrab ditelinganya mengalihkan perhatian Elena yang sedang berbelanja kebutuhan kuliahnya di sebuah toko.

"Paman Liam?"

"Anu, aku sedang berbelanja kebutuhan kuliahku" kata Elena malu - malu, dia teringat bagaimana kakaknya menampar pipi Liam saat dirumah sakit dulu. Bahkan tidak ada permintaan maaf sampai sekarang untuk Liam dari kakaknya.

"Kau sendirian?" tanya Liam

"Iya, aku sendirian. Paman sendiri sedang apa disini?" tanya Elena.

"Aku hanya berjalan - jalan sebentar. Kudengar kau sekarang tinggal di rumah Aaron" kata Liam.

"Darimana paman tahu?"

"Aaron yang bercerita padaku, sekarang dia tinggal denganku" jawab Liam. "Kau tidak perlu terkejut begitu, ini juga sudah keputusan Aaron, aku tidak ada masalah tinggal bersama dengannya. Lagipula kalian juga membutuhkan tempat tinggal kan" kata Liam melihat ekspresi muram di wajah Elena.

Elena menarik lengan baju Liam, "Ada apa?" tanya Liam.

"A-aku ingin meminta maaf atas sikap kasar kakakku padamu saat itu, aku tahu dia sikapnya kasar dan keras, tapi dia orang baik" bela Elena.

Liam menepuk kepala Elena, berkata bahwa semua itu bukan salah Elena jika Nova bersikap seperti itu, "Dia hanya mengkhawatirkanmu"

"Iya aku tahu itu, tapi aku tetap saja merasa dia sedikit berlebihan. Aku seperti tidak bisa memutuskan sesuatu untuk hidupku sendiri" keluh Elena.

Liam tertawa lirih, ketika dia mendengar suara perut Elena yang tiba - tiba meronta. "Kau belum makan?" tanya Liam meledek.

"Jangan meledekku, aku sudah makan tadi. Perutku berbunyi seperti ini bukan berarti aku lapar" kata Elena berusaha mengelak.

"Benarkah? Padahal aku mau mengajakmu makan malam di restoran seafood. Kurasa aku akan makan sendiri" kata Liam mengolok.

"Tunggu, aku ikut. Bagaimana bisa kau meninggalkan seorang gadis yang kelaparan, sekaligus aku juga ingin mengatakan sesuatu pada paman" kata Elena sembari berlalu pergi.

Liam tertawa terbahak - bahak, "Hey siapa yang tadi bilang tidak kelaparan?" seru Liam.

"Berhenti mengejekku!!!" seru Elena malu.

...****************...

Elena menghabiskan semua makanan yang ada dihadapannya dengan lahap, Liam hampir - hampir lupa jika Elena memiliki nafsu makan yang sangat besar.

"Nafsu makanmu ternyata tidak berubah, apa kau tidak diberi makan oleh kakakmu?" tanya Liam.

"Ughhh, jangan katakan itu. Dia sangat buruk dalam hal memasak. Tadi siang aku bahkan terpaksa membuang bekal makanan yang dia siapkan untukku dan Aaron karena tampilannya begitu mengerikan dan rasanya tidak enak. Tentu saja aku harua berbohong nanti pada kakakku" kata Elena.

"Kau bilang ada yang ingin kau katakan padaku? Apa itu?" tanya Liam.

Elena meletakkan sendoknya, kepalanya tertunduk. Dia lalu membuka tasnya dan mengambil sebuah kotak yang selama ini selalu setia berada didalam tasnya.

"Apa ini?" tanya Liam bingung.

"Setelah paman membukanya, mungkin paman akan mengenalinya" kata Elena.

Liam membuka kotak itu, sebuah saputangan milik Cecille istrinya ada didalamnya. Tangannya gemetar menyentuh saputangan itu, "Ba-bagaimana ini bisa ada padamu?" tanya Liam.

Elena menunduk, "Maafkan aku paman, karena aku istri dan anakmu meninggal dunia karena ledakan lima tahun lalu" kata Elena sambil terisak menahan tangis.

"Apa maksudmu? Jelaskan padaku Elena" tuntut Liam lagi.

Terbata - bata Elena menceritakan semuanya pada Liam, termasuk bagaimana dia bisa mendapatkan saputangan itu. Sementara Liam terus mendengarkan semua perkataan Elena tanpa membantah sedikitpun.

"Seperti itu kejadiannya, aku tidak tahu kalau dia istri paman sampai aku tahu dari foto yang terpajang di samping tempat tidur paman saat aku membersihkan kamar paman waktu itu" kata Elena.

"Maafkan aku, aku... aku..."

"Elena, maaf tapi aku ada urusan lain. Kau bisa pulang sendiri kan? Jangan khawatir soal makanan ini, aku sudah membayarnya. Kau bisa menghabiskannya kalau kau mau" kata Liam sambil meraih saputangan milik Cecille dan pergi meninggalkan Elena sendirian.

Elena terpaku melihat kepergian Liam begitu saja, ada sedikit perasaan yang mengganjal di hatinya.

"Kira - kira apa yang dipikirkan paman Liam sekarang ya setelah aku menceritakan semuanya, dia pergi begitu saja. Apa sekarang paman membenciku karena hal itu?" batin Elena pada dirinya sendiri.

"Wajar saja dia membenciku, aku yang menyebabkan istri dan juga anaknya meninggal dunia" kata Elena lagi.

Salah seorang waitress melihat Elena dan menghampirinya, "Hai girls, kurasa kau sedang sedih. Bagaimana kalau aku mentraktirmu minum beer. Aku akan memberikannya secara gratis untuk menaikkan semangatmu" tawarnya.

"Tidak usah, terima kasih. Aku tidak menerima makanan atau minuman dari orang asing. Lagipula aku cukup payah meminum minuman keras" kata Elena.

"Tolong bungkus saja makanan yang masih tersisa ini untuk kubawa pulang" pinta Elena.

Waitress itu tersenyum, "Oke girls. Tunggu sebentar" senyumnya.

Sebelum pulang, Elena menyempatkan diri untuk mengirim sebuah pesan permintaan maaf pada Liam.

...****************...

Liam tiba dirumahnya, mengabaikan sapaan Aaron begitu saja. Dikamarnya dia menggenggam erat saputangan milik Cecille dan menatap foto mereka bersama.

Tangis Liam pecah mengingat kenangannya dengan istri dan juga putranya, "Aku merindukanmu Cecille, aku merindukanmu dan putra kita" lirihnya.

Paman pasti membenciku sekarang, maafkan aku karena membiarkan istri dan anakmu meninggal dunia secara tragis. Kalau aku tidak membiarkan dia menaiki lift itu, mungkin paman akan hidup bahagia bersamanya dan tidak menjadi paman penggerutu seperti sekarang.

Kuharap kita masih bisa bertemu dan berteman baik.

Liam membaca pesan Elena di ponselnya, sebelum dia memutuskan untuk tidur.

Keesokan paginya, Aaron dibuat tertawa melihat mata Liam yang tampak bengkak, "Paman. Kenapa dengan matamu? Apa kau baru disengat lebah?" tanya Aaron.

"Semalam tidak bisa tidur, ngomong - ngomong hari ini kau mau kuliah kan? Biar aku mengantarmu" kata Liam.

Aaron menatap Liam curiga, "Kenapa ini? Kau tidak pernah menawarkanku tumpangan selama ini"

"Aku ingin bertemu dengan Elena" balas Liam.

"Elena? Untuk apa? Jangan bilang kau mau merekrutnya"

"Tidak, aku tidak ingin merekrutnya. Aku hanya ingin berbicara padanya. Kurasa dia akan salah paham padaku kalau aku tidak meluruskan sesuatu diantara kami" kata Liam.

Aaron semakin menatap curiga, "Dari wajahmu aku bisa tahu kalau kau berpikir macam - macam. Tenang saja, ini tidak seperti yang kau pikirkan" lanjut Liam.

...****************...

1
davil_14
bagus
Gabutz
lanjut thor yang banyak
Gabutz
akhirnya yang ditunggu tunggu
Risna Sari
seru
Gabutz
kpn update thor udh lama gak update aku bolak balik buat liat apa udh update atau belum tapi ternyata belum. lanjutttttt ya thor
Gabutz
masih nunggu update, tetap semangat dan sehat selalu yaa thor
Gabutz
kpn update thor?
Gabutz
double up ya thor
Gabutz: ganti yang kemarin gak update
total 1 replies
Gabutz
lanjut thor ceritamu makin seruuuu
Gabutz
lanjut
Gabutz
kyknya Elena tinggal dirumah aron karena permintaan Liam deh
Gabutz
lanjutttt double update thor
Gabutz
lanjuttttt
Neneng Dwi Nurhayati
keren ceritanya kak
Gabutz: pake sekaliiii malah
total 1 replies
Gabutz
lanjut
Gabutz
kpn update?
Gabutz
kapan double/triple updatenya thor 😀
Gabutz
lanjut thor
Gabutz
lanjutttt thor
Gabutz
lanjutttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!