NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Tuan Impoten

Istri Kontrak Tuan Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Menikah Karena Anak / Disfungsi Ereksi
Popularitas:39.3k
Nilai: 5
Nama Author: YoungLady

Perhatian : Membaca Novel ini bisa membuat anda baper sampai sakit kepala.🤭


Diselingkuhi oleh tunangannya, membuat Dika patah hati dan mengalami trauma mendalam pada wanita hingga menderita impoten.

Takdir mempertemukan Dika dengan Diva, anak dari teman baiknya yang belum lama meninggal dunia. Impoten Dika mendadak sembuh dan mereka melakukan one night stand karena pengaruh obat terlarang.

Satu bulan kemudian Diva hamil, mereka pun melakukan pernikahan kontrak. Diva terpaksa mau menikah kontrak dengan Dika agar anaknya memiliki sosok Ayah untuk diakui, juga agar dia bisa membalas dendam pada sang Tante yang telah menindasnya dan keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoungLady, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bulan Madu

Dika masuk ke ruang makan, dia baru saja selesai mandi dan mengenakan setelan kaos oblong longgar. Aroma parfumnya wangi tapi samar, membuat hidung siapa saja yang menangkap wanginya bisa ingat kalau itu adalah bau dari seorang Dika.

Hari ini dia masih dalam masa cuti libur nikah, tapi dia tidak memiliki rencana untuk mengajak Diva pergi jalan-jalan, apa lagi pergi berbulan madu. Dika malah berencana akan menghabiskan semua waktu liburnya untuk mengerjakan pekerjaan kantor, bermain game dan nge-gym dirumah.

"Sayang, kamu kok makannya sedikit sekali?" Tegur Nurma.

"Emhmm... Anu Bu, aku masih belum bisa makan enak. Perutku masih suka mual,"

"Tidak apa-apa makan sedikit, yang penting sering ya,"

"Iya, Bu."

Diva kembali menyantap makanannya, dia tidak memperdulikan Dika yang sedang memperhatikannya dari sebrang meja.

"Dika, selesai sarapan kemasi pakaianmu dan pakaian Diva untuk tiga hari. Ibu sudah memesan kamar hotel disalah satu kota untuk kalian berdua bulan madu," cicit Nurma.

"Apa? Bulan madu?" Dika terkaget-kaget. Diva yang sedang makan pun tersedak hingga terbatuk batuk. Diva tidak mau pergi bulan madu dengan suaminya, dia takut Dika khilaf dan melakukan sesuatu padanya disana.

"Tapi Bu, aku masih punya banyak pekerjaan yang perlu diselesaikan," Dika mencari cari alasan untuk menolak perintah Ibunya.

"Ayolah Dika, nikmati masa liburmu bersama istrimu. Lagi pula bulan madu hanya untuk sekali seumur hidup, kalau pekerjaan kan bisa buat besok besok lagi," rayu Nurma. Dika diam, dia tau Ibunya tak bisa dilawan. Semakin Dika menolak, Nurma akan semakin menjadi jadi.

Dika melirik kearah Diva, gadis itu hanya mengangkat kedua bahunya keatas tanpa mengeluarkan kata sedikitpun. Wanita itu nampak pasrah, mau menolak pun dia tak berani takut dimaki oleh Ibu mertua.

🍁🍁🍁

Sore hari, udara berhembus begitu dingin. Tapi diva tetap memaksakan diri untuk memakai dres tanpa lengan. Dia ingin terlihat cantik dan anggun oleh orang orang yang berada disekitar Dika. Semua Diva lakukan agar tidak ada orang yang menghinanya jelek, kucel dan tidak cocok bersanding dengan Bos besar seperti Dika.

Dika membuka pintu mobil, Diva masuk sambil menekuk wajahnya. Pria itu apa benar benar tidak bisa tertarik pada lawan jenis? Diva sudah berdandan dan tampil mencolok, tapi pria itu sama sekali tidak memandangnya apa lagi memujinya.

"Kita mau kemana?" Tanya Diva memecah kesunyian dalam mobil.

"Ke kota X," sahut Dika.

"Ada apa saja disana?"

"Hanya ada air terjun dan pemandangan hutan,"

"Aku sedang hamil muda, mana berani jalan jalan menyusuri hutan dan naik bukit untuk melihat air terjun,"

"Kalau begitu tetap diam dalam Hotel, aku juga malas jalan jalan disana,"

"Kalau malas, kenapa tidak menolak perintah Ibu saja?"

"Jadi maumu bagaimana? Mau diam saja dikamar atau aku temani jalan jalan?" Dika mengalihkan pandangan pada Diva sejenak.

"Jalan-jalan dong, masa sudah pergi jauh ke kota sebelah hanya diam saja dikamar Hotel?" Diva memonyongkan bibirnya dengan gaya manja.

"Hah... Perempuan memang merepotkan." Keluh Dika lirih.

Total perjalan menuju kota X sekitar lima jam lamanya, Diva tidur sangat pulas dan Dika merasa kasihan untuk membangunkannya. Dika menunggu sampai Diva bangun sendiri, tapi sudah setengah jam berlalu istrinya tidak juga bangun. Padahal mobil mereka sudah ada diparkiran Hotel.

Dika mendekatkan wajahnya pada wajah Diva, alis tebal, pipi tembam dan hidung mancung itu sangat menggemaskan. Dika tersenyum kecil, tiba-tiba Diva membuka mata dan menatapnya. Panik, Dika reflek menarik hidung Difa kuat-kuat.

"Awh.... Sakit!" Jerit Difa.

"Bangun tukang tidur, kita sudah sampai di Hotel." Ucap Dika.

"Om kan bisa membangunkan aku dengan cara lembut," gumam Diva.

"Lembut padamu? Itu tidak mungkin terjadi." Dika turun dari mobil, Diva menyusul dengan hati kesal dan terluka.

🍁🍁🍁

Diva dan Dika melongo saat pintu kamar mereka terbuka. Ruangan besar itu benar benar didesain khusus untuk pengantin baru, sangat cantik dan romantis. Mungkinkah itu semua ide dari Ibu mertua Diva? Seketika bulu kuduk Diva berdiri, dia melirik kearah Dika yang ternyata sedang menatapnya dengan tatapan mesum.

Diva tidak boleh kepedean, mana mau dia menyentuh tubuhnya. Dia bukanlah wanita idaman Dika, dan pria itu tidak memiliki perasaan padanya. Tapi tetap saja khilaf bisa terjadi pada siapapun bukan? Apa lagi mereka hanya tinggal berdua di ruangan itu selama tiga hari tiga malam.

"Om harus bisa menepati janji ya," celetuk Diva.

"Jangan berpikir macam-macam, aku tidak mungkin menyentuhmu. Kecuali kamu sendiri yang menyentuhku duluan," oceh Dika penuh percaya diri.

"Menyentuh Om duluan? Tidak akan!" Ucap Diva ketus.

Ponsel Diva berdering beberapa kali, meski malas mengangkatnya akhirnya Diva mau mengangkat telfon dari Tasya temannya. Wanita berkacamata itu pasti sedang menghawatirkan keadaan Diva sekarang, apa lagi Diva tidak memberikan kabar padanya sejak pertemuan terakhir mereka.

"Kamu dimana?" Tanya Tasya terus terang saat melihat temannya ada disebuah kamar mewah lewat kamera ponselnya.

"Aku di Hotel,"

"Hotel? Apa kalian sedang berbulan madu?" Tanya Tasya lagi.

"Iya,"

"OMG, itu mengejutkan. Dua manusia yang menikah karena terpaksa bisa juga pergi bulan madu. Apa yang akan kalian lakukan disitu?"

Diva melirik kearah Dika, dia takut suaminya mendengar ocehan temannya. Tapi ternyata pria itu terlalu fokus membongkar koper dan mengeluarkan barang barang pribadinya.

"Sudah dulu telfonnya ya, aku akan menemui mu setelah kembali dari kota X."

Klik...

Diva mematikan ponselnya, dia menaruh ponselnya diatas meja dan berlari kecil menuju kamar mandi. Saat ini wajahnya sedang merah, dia harus mencuci wajahnya dengan air dingin segera.

Bersambung...

1
Mas Tista
Luar biasa
Kamiem sag
kalau cerdas Diva bisa temui dokter, bidan utk konsult agar tak hamil
tau setidanya ke apitek atau toko obat beli pil KB utk mencegah kehamilan
tapi kalo othor membuat Diva bodoh ya mau gimana lagi
Kamiem sag
tapi impoten kenapa menggagahi perawan??
Ran Tea
Luar biasa
🌺🏵️YoungLady🏵️🌺
Hallo, pantengin terus ceritanya ya. Jangan lupa untuk memberikan like sebanyak banyaknya agar Author tetap semangat menulis...😘
Teti Nurhayati
seruuu
Galih Adrian
lanjutkan
bintang hidayat
wau bagus sekali ceritanya
🌺🏵️YoungLady🏵️🌺: Terimakasih sudah mampir, nantikan terus kelanjutan ceritanya ya.☺️
total 1 replies
Irin Ka
❤️❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!