NovelToon NovelToon
Alunan Takdir

Alunan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: nurliana

Apakah kalian pernah takdir?

Itu yang saat ini sedang Arya usahakan, dia ingin takdir membawa nya kepada sahabat masa kecil, sahabat yang selalu bersama nya di panti asuhan, Arya dipisahkan dari sahabat nya, karena ada sepasang suami istri yang ingin mengadopsi sahabat nya itu, apakah takdir akan membawa Arya pada sahabat nya itu? apakah Arya akan tetap percaya bahwa takdir akan mempertemukan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 -Alunan Takdir-

Luna di bawa ke sebuah penjara yang sangat aneh, ini tidak seperti penjaga biasanya, seolah ad banyak orang di sana namun mereka tak berseberangan resmi, Luna menatap mereka semua, dan mereka juga mengunakan senjata ilegal karena tak ada kode pada senjata mereka.

Luna menatap petugas yang membawa nya " apakah tempat ini resmi? kenapa aku merasa seperti kalian bukan polisi " karena bahasa yang Luna gunakan cukup sulit di pahami, jadi para polisi itu tidak mendengarkan ucapan Luna.

Luna di bawa ke dalam sebuah ruangan, bukan penjara yang layak nya penjara " duduk " ucap polisi yang membawa Luna, dia di duduk kan di salah satu kursi, tangan dan kaki nya di ikat.

Luna menatap mereka semua " kalian siapa? kenapa kalian membawa ku? " menangis dan merasa ketakutan

Salah satu polisi dengan badan yang cukup besar dan tegas datang dan menatap Luna " katakan kau siapa dan dari mana? " polisi ini bisa mengunakan bahasa yang Luna pahami.

Luna menatap nya, dengan tatapan yang sangat sendu dan takut, Luna berharap polisi yang ada di hadapan nya ini bisa menolong nya " aku Luna, aku adalah seorang dokter dan aku baru saja datang ke sini, aku sama sekali tidak bersalah, kau tidak tau siapa anak itu, tolong aku, tolong bawa aku kembali aku mohon " Luna menghentak kan kaki nya dan juga sedikit memberontak karena dia merasa sangat takut.

Polisi itu menampar wajah Luna, hingga ada luka di sudut bibir nya " kau bisa diam? Mustahil kau tak tau siapa anak itu, semetara juga bekerja sebagai seorang dokter dan kau bekerja sama dengan tentara itu " ucap nya dengan kasar

Luna menangis " aku takut, aku tidak tau apa-apa tolong, tolong aku " menangis sangat kencang

Luna teruss di tampar karena dia tak mau bicara, bukan tak mau bicara tapi dia memang tidak tau siapa anak yang ia tolong, sama sekali tak tau harus mengatakan apa.

*

*

*

Posko tempat para tentara dan juga dokter.

Arya masuk ke dalam ruangan tempat anak yang di selamat oleh Luna di rawat, dia melihat anak itu yang sepertinya sudah jauh dari kata baik.

Dia duduk di sebelah nya dan menatap nya " apakah kau tau siapa aku? "

Anak itu menatap Arya, dia merasa sangat takut itu terlihat jelas dari mata nya " aku tak tau siapa kalian, aku takut, tolong pulang kan aku " menangis

" Jangan menangis, aku adalah tentara, aku akan membawa mu pulang, katakan siapa nama mu? " mencoba menggali informasi dari anak itu

" Aku adalah anak dari mentri pertahan di kota ini, tapi aku bukan anak kandung nya, luka yang sedang kalian obati ini adalah luka dari ayah ku, kalian dalah bahaya jika memberikan aku obat " jelas nya

" apa yang baru saja kau katakan? apakah tak boleh ada yang menolong mu? siapa ayah mu itu? " mulai emosi

" Aku sama sekali tidak ingin kalian ikut campur, tolong kembalikan aku ke tempat kalian temukan aku, " merasa takut

" Aku sama sekali tidak paham kenapa kau tak mau di tolong? Kita bisa laporkan hal ini jika kau memberikan ku banyak informasi " memaksa untuk anak itu bicara

" Ayah ku adalah seorang menteri pertahanan, banyak kesalahan yang dia lakukan, banyak pasukan yang bekerja sama dengan nya, kau dan semua teman-teman mu bisa saja di usir dari sini sekarang, karena anak ku itu bukan jangan sekedar menteri, dia adalah tangan kanan presiden kami " jelas anak itu lengkap.

Salah satu pasukan Arya masuk dan menatap Arya " pak kami sudah di temukan dimana lokasi dokter Luna saat ini, tapi pak kita tidak masuk ke sana jika tidak memiliki kartu tanda pengenal khusus " jelas nya

" Apa maksud mu? kita tak boleh masuk ke sana? Kartu khusus? " bingung

" Benar pak, tak sembarang orang bisa masuk ke sana, karena ternyata dokter Luna tak di bawa ke penjara pak, mereka membawa nya ke salah satu tempat "

" Bagaiman aku bisa masuk ke sana? "

" Pak kau bisa meminta kartu tanda pengenal khusus pada komandan, jika dia memberikan kartu itu pada mu atas nama negara kita, maka kau bis masuk ke sana "

" Aku akan meminta nya " ingin pergi dari sana dan menuju ke rumahnya komandan

" Pak, jika kau melakukan itu maka pekerjaan yang saat ini sedang kau jalani bisa saja hilang, karena ini sangat berbahaya, negara kita bisa saja perang dengan negara mereka " jelas nya

" Tolong kau bawa anak itu pergi dari sini, aku akan minta dibebas tugaskan selama tujuh jam, jika aku tak kembali selama tujuh jam, maka semua pekerjaan dan jabatan yang aku pegang sekarang, akan aku rela kan " pergi keluar

Di luar, viola melihat Arya yang ingin masuk ke dalam mobil nya " Arya apakah kau akan membawa Luna kembali? " wajah viola terlihat sangat cemas

" Kau tenang saja, aku akan membawa nya kembali, kau tolong tetap waspada, aku akan kembali " mencoba untuk membuat viola tenang

" Ku mohon bawa dia kembali " mata viola jelas terlihat sangat berharap

Arya masuk ke dalam mobil nya, dia menuju ke tempat dimana Luna di tahan, entah waktu yang dia ajukan tadi cukup atau tidak, jika tidak maka dia akan kehilangan semua pekerjaan dan jabatan nya saat ini, namun dia bekerja di sini untuk Rania, saat ini dia sudah bertemu dengan Rania, walau dia belum yakin sepenuhnya.

Sampai di titik yang sudah di lacak olh tim nya, Arya turun dan mulai masuk ke dalam ruangan yang terlihat sangat aneh itu, Arya sana sekali tidak membawa kartu khusus, karena dia mengunakan pintu belakang.

Arya melihat Luna yang sedang di tahan dan ada sekitar lima orang yang menjaga nya, Arya membuka gas air mata dan membuang nya ke arah para penjaga, dia juga sudah menyiapkan bik di sekitar dinding gedung ini, ledakan bom nya tak terlalu besar.

Saat penjahat merasa mata nya perih, Arya masuk dan melepaskan Luna, setelah dia berhasil membawa Luna, sebelum dia keluar, tak lupa Arya menginjak bom yang sudah ia pasang tadi, dia berencana ingin menghabisi semua penjaga, namun dia tak ingin membuat keributan antar negara mereka, jadi lebih baik mereka tak melihat wajah Arya.

Arya membawa Luna masuk ke dalam mobil, Luna saat ini sedang pingsan karena dia juga kena gas air mata, Arya merasa sangat khawatir, sepanjang perjalanan dia terus memanggil nama Luna.

Sampai di posko, Arya mengendong Luna dan membawa nya ke dalam rumah sakit mini, " tolong, tolong Luna " teriak Arya panik

Viola langsung turun tangan dan memeriksa Luna, " apa yang terjadi pada nya? " memasangkan infus dan juga oksigen pada Luna, karena nafa Luna terlihat tidak beraturan

" Dia terkena gas air mata, aku rasa dia pingsan bukan karena itu, tapi karena mereka semua memukul nya, lihat ada banyak luka di sekitar tubuh nya " melihat tangan dan juga pakaian Luna yang sudah robek

Saat oksigen sudah masuk ke dalam hidung Luna dan nafas nya sudah normal, Luna membuka mata nya dan melihat Arya yang sedang berdiri di sebelah nya dan ada viola yang sedang mengobati luka nya.

Luna menarik baju Arya, seolah memberi tanda bahwa dia sudah sadar, Arya menatap Luna dan melihat nya sudah membuka mata " kau sudah sadar? Kau tidak apa-apa, apakah ada yang sakit? " menatap Luna

Viola tersenyum " kau suka Luna? " ucap Viola dengan santai dan cukup keras

Luna yang masih terbaring lemah, kembali menutup mata nya dan istirahat.

Arya menatap Viola " mungkin kau tak tau, tapi aku dan dia sudah memiliki hubungan sejak lama, dia adalah " Arya berhenti karena dia melihat tangan nya yang sudah cicin pertunangan

" Pak Arya Arya tak mungkin suka pada nya, karena pak Arya akan menikah setelah kembali dari sini " ucap salah satu tim Arya

" Jangan lupa undang aku dan Luna, kami akan datang, maaf aku mengatakan kau suka pada Luna, karena tatapan mu seperti nya mengatakan hal itu " pergi dari sana dan meninggalkan Arya yang masih menatap Luna

1
Hilda Rahma Dewi
bagus banget novel nya tapi saya juga tetap bahagia banget terima kasih dengan novel toon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!