NovelToon NovelToon
Bukan Salahku Mendua

Bukan Salahku Mendua

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor / Teen Angst / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:181.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Kamu sepuluh aku sebelas. Kamu selingkuh, aku balas.

Ketika perselingkuhan menjadi sebuah permainan dan menjadi satu-satunya cara untuk membalaskan sakit hatinya akan pengkhianatan. Sanggupkah rumah tangga Theo dan Laura bertahan disaat pondasinya mulai runtuh perlahan?

Mengetahui Theo bermain api di belakangnya, tak lantas membuat Laura menuntut klarifikasi saat itu juga. Laura justru membalas permainan Theo dengan cara yang sama.

Diam-diam Laura pun bermain api di belakang Theo. Sampai akhirnya perselingkuhan Laura terbongkar ketika Laura menyatakan dirinya hamil.

Bagaimanakah kisah Theo dan Laura dalam menjalani biduk rumah tangganya? Ikuti kisah selengkapnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 2

BSM Bab. 2

Beruntung stok kesabaran Laura belum menipis. Sehingga masih bisa memaafkan dan memaklumi kesibukan Theo, termasuk Theo batal pulang semalam. Hal seperti ini bukan baru sekali ini terjadi, tapi sudah berkali-kali. Sudah tak asing lagi bagi Laura, sehingga lagi dan lagi Laura harus bisa memakluminya.

Pagi-pagi sekali Laura sudah bangun. Ia merapikan meja makan yang ia biarkan masih tertata rapi sejak semalam. Makanan yang sudah susah payah ia masak spesial untuk Theo, ia simpan ke dalam lemari pendingin. Ia tak tahu kapan Theo pulang. Kalaupun Theo pulang, palingan Theo sudah makan dari luar. Karena kesibukan Theo, mereka jadi jarang makan bersama.

Theo lebih memilih sarapan di kantin kantor. Dengan alasan demi menghemat waktu. Bahkan tak jarang, Theo sering melewatkan makan malam bersama Laura. Selama alasan Theo adalah kesibukannya, Laura maklum-maklum saja.

Ting Tong

Bel pintu berbunyi kencang berulang kali. Si tamu seolah tak sabaran.

“Iya, sebentar.” Bergegas Laura mengayunkan langkahnya menuju ruang tamu, hendak membukakan pintu. Ia mengira yang datang adalah Theo. Hatinya yang semula dirundung pilu kini kembali riang gembira.

Namun, begitu pintu itu dibuka, yang tampak bukan wajah tampan Theo, melainkan seraut wajah masam seorang wanita paruh baya.

“Ibu?” sapa Laura.

“Kenapa lama sekali buka pintunya? Ngapain aja kamu di dalam?”

Bukannya balasan sapaan manis yang Laura terima, justru kalimat menohok yang membuat sesak dadanya. Bahkan ludah yang tertelan pun terasa seperti bongkahan batu. Yang berdiri di depan pintu itu adalah Lely, ibu mertuanya.

“Maaf, Bu. Aku sedang beres-beres. Soalnya semalam_”

“Sudah, sudah. Bawa ini ke dalam.” Lely menyela sembari menyodorkan rantang. Bahkan ia tak menyambut uluran tangan Laura yang ingin menyaliminya.

Sudah menjadi kebiasaan Lely, setiap kali datang berkunjung ia membawa makanan kesukaan Theo. Bisa dimaklumi, karena Theo adalah putra bungsu dan satu-satunya. Theo punya seorang kakak perempuan yang sudah menikah dan sudah dikaruniai seorang anak.

Bukannya tidak senang mertuanya datang membawa makanan. Hanya saja, Laura merasa tak enak hati dan tertekan. Sebab setiap kali Lely datang, selalu saja yang menjadi topik pembahasannya adalah soal keturunan. Sesuatu yang masih belum bisa Laura penuhi sampai hari ini.

Menelan ludahnya kelat, Laura menerima rantang itu, membawanya ke dalam, dan menaruhnya di meja makan.

“Apa Theo memberitahu Ibu kapan dia pulang?” Laura memberanikan diri bertanya. Sebab Theo tak pernah lupa memberi kabar kepada Lely.

“Dia pulang pagi ini. Makanya Ibu datang kemari membawakan opor ayam kesukaan Theo. Theo sendiri yang minta Ibu buatkan. Katanya kangen masakan Ibu.” Dengan santainya Lely mendudukkan diri di sofa ruang tengah yang tak jauh dari ruang makan. Wanita paruh baya itu tak memedulikan seperti apa perasaan Laura saat ini, yang merasa telah dinomor duakan oleh Theo, suaminya.

“Kenapa Theo malah memberitahu Ibu? Seharusnya dia memberitahuku. Aku bahkan sudah memasak makanan kesukaannya.”

“Makanya jadi istri kamu itu harus lebih perhatian sama suami.”

Lagi-lagi Laura hanya bisa menelan ludahnya kelat. Kalimat itu membuat dadanya terasa sesak saja. Perkataan Lely tak seperti sewaktu ia dan Theo baru menikah lima tahun lalu. Bahkan perlakuan Lely teramat manis kepadanya dahulu. Tapi kini, sejak tiga tahun belakangan ini, baik perkataan maupun sikap Lely berubah drastis.

“Oh ya, gimana kabar kamu?” tanya Lely mengalihkan pandangan kepada Laura, memindai Laura dari ujung kaki sampai ujung kepala.

Laura sudah tahu ke arah mana pertanyaan Lely. Ia mencoba bersikap biasa-biasa saja, seolah tak mengerti. Sikap yang diambilnya itu tak lebih hanya demi menjaga hati dan mentalnya saja.

“Kabarku baik-baik saja, Bu,” jawab Laura sembari menyendok nasi dari penanak nasi. Kemudian menaruhnya di meja makan. Karena kata Lely, Theo pulang pagi ini. Setidaknya ia sudah menyiapkan sarapan untuk Theo sebagai bentuk perhatiannya. Walaupun mungkin nanti Theo tidak akan memakannya.

“Iya, Ibu tahu kamu baik-baik saja. Yang mau Ibu tahu yaitu perkembangan hubungan kamu dan Theo. Setidaknya kabar yang ingin Ibu dengar adalah kabar yang akan membuat Ibu senang.”

Membuka satu persatu susunan rantang itu, Laura hanya bisa menghembuskan napasnya panjang. Jika ditanya, sebetulnya ia tersinggung dengan pertanyaan ibu mertuanya itu, tapi apalah daya dirinya. Membantah tak kuasa. Ia hanya bisa menguatkan hatinya untuk terus bersabar.

Bukannya Laura membiarkan saja keadaan rumah tangganya seperti ini. Ia sudah berusaha dengan segala daya upaya. Akan tetapi apa mau dikata, mungkin takdir belum berpihak kepadanya.

Seperti semalam, ia sudah menyiapkan segalanya demi Theo. Ia sudah membeli pakaian minim, ia bahkan sudah berdandan cantik hanya demi untuk menyenangkan Theo. Ia juga sudah mencari banyak referensi dari berbagai sumber tentang bagaimana caranya merayu suami. Tujuannya hanya satu, yaitu ingin mengajak Theo menggasak kasur berdua demi memiliki momongan.

Namun, untuk kesekian kali momen itu terlewatkan. Laura pun menyadari, beberapa bulan belakangan ini, selain mengecup kening dan memeluk, Theo sudah jarang lagi menyentuhnya.

Laura sebetulnya bertanya-tanya dengan perubahan pada diri Theo, tentang jarangnya mereka menghabiskan waktu berdua. Tetapi Laura tidak memiliki keberanian untuk mengutarakannya secara langsung. Ia takut Theo akan mengira jika ia menaruh curiga.

“Kalian sudah periksa ke dokter kan?” tanya Lely.

Laura menghela napasnya panjang, menghembuskannya perlahan demi meluruhkan sesak di dada. Ia hendak menjawab pertanyaan Lely saat tiba-tiba terdengar bel pintu berbunyi.

“Itu pasti Theo. Cepat buka pintunya,” titah Lely.

Laura pun membawa langkah tergesa-gesanya menuju pintu. Ia sudah tak sabar ingin bertemu Theo. Sejenak ia ingin melupakan kekecewaannya kepada Theo. Mungkin Theo mempunyai alasan mengapa dia batal pulang semalam. Sebagai istri yang baik, Laura tidak ingin berpikiran buruk kepada Theo.

“Sayang?” Dengan wajah menahan haru, Laura menyapa begitu pintu dibukanya.

Theo yang berdiri di depan pintu sambil tangan kanannya memegangi koper, mengulas senyumnya. Kemudian membuka lengan kirinya, meraih Laura ke dalam pelukannya.

“Maaf ya aku tidak mengabari kamu lagi kalau aku pulang pagi ini,” kata Theo setelah melabuhkan satu kecupan di ubun-ubun Laura.

Laura mengangguk. Kemudian melepaskan diri dari pelukan. Satu kecupan dan pelukan hangat Theo sudah cukup menenangkan hatinya.

“Oh ya, kamu sudah makan? Ada Ibu di dalam.”

Theo tak langsung menjawab. Matanya melirik ke dalam rumah. Dari raut wajahnya, pria itu tampak seperti sedang cemas.

“Ibu bawa opor ayam kesukaan kamu. Memangnya kamu yang minta?”

Theo hanya tersenyum. “Kamu sendiri sudah makan?”

Laura menggeleng. “Nungguin kamu.” Dengan manjanya ia berkata.

“Kalau gitu kita makan sama-sama yuk.”

Laura mengangguk mengiyakan. Dengan saling bergandengan mereka menuju ruang makan. Satu tangan Theo yang lainnya menggeret koper.

“Selamat pagi, Bu. Ibu sudah lama?” tanya Theo menghampiri Lely, mencium punggung tangannya.

“Lumayan. Oh ya, Ibu bawakan opor ayam kesukaan kamu. Ayo, cepetan dimakan.” Sembari menarik lengan Theo, mengajaknya ke meja makan. Genggaman tangan Theo pada pergelangan Laura pun otomatis terlepas. Ibu dan anak itu berjalan lebih dulu, menyusul Laura di belakangnya.

Padahal Laura adalah istri Theo, tapi Lely yang terlihat lebih antusias melayani Theo di meja makan begitu Theo mengambil duduk. Lely menyendokkan nasi ke piring makan Theo, menyusul lauk pauknya. Wajahnya terlihat sumringah.

“Ra, ambilkan minum untuk Theo,” titah Lely.

Laura baru saja mendudukkan dirinya. Ia hendak menyendok nasi saat Lely memerintahnya. Ia pun bergegas berdiri, hendak ke dapur.

“Oh ya, Ra. Tolong kamu buatkan Ibu teh hangat,” pinta Lely.

Laura mengiyakan. Tak baik menolak perintah mertua. Apalagi memang sudah kewajibannya untuk melayani suami.

Laura sudan selesai mengambil segelas air untuk Theo dan sudah membuat secangkir teh hangat untuk Lely. Ia hendak membawanya ke meja makan. Namun, ucapan Lely yang terdengar itu menghentikan langkahnya tiba-tiba.

“Kenapa tidak kamu ceraikan saja si Laura. Terus kamu cari saja perempuan lain yang lebih sehat, yang lebih subur maksud Ibu. Kamu itu tampan, mapan lagi. Ibu yakin, kamu masih bisa mendapatkan perempuan yang lebih dari Laura. Sudah lima tahun loh, Theo. Tapi Laura belum juga hamil. Ibu curiga, jangan-jangan Laura itu mandul.”

Memang Lely berkata dengan memelankan nada suaranya. Tapi kuping Laura belum tuli sehingga tak mampu menangkap gelombang frekuensi suara itu. Laura terkejut, sehingga baki ditangannya terlepas tanpa sadar. Menimbulkan suara gaduh yang mengagetkan Theo dan Lely.

“Laura?”

1
Elok Pratiwi
males melanjutkan baca nya jika wanita nya goblok .... skip aja
Elok Pratiwi
tidak menarik ... karakter pemeran utama wanita nya goblok lemah mudah ditindas dibohongi ... kok suka sih bikin cerita karakter wanita nya goblok lgian juga dah bab 30 cerita nya mentok gitu2 aja ... sangat tidak menarik tidak ada greget nya sangat membosankan ... burukk
Nelly Hidayati
Luar biasa
🌺Fhatt Trah🌺: makasih sudah mampir di cerita recehku ini🙏🏻😊
total 1 replies
Endang Supriati
kapokkkkk, si theooo.
Nurlaila Hasan
Luar biasa
Endang Supriati
mudah2an laura hamil, berkas2 penting sdh diambil.
Endang Supriati
mudah2an laura hamil, biar kapaokkk si theos..ternyata dia yg mandullll
Endang Supriati
ihh jijik sama fely..msh gadis kaya lonteeeee.engga ounya maluuu.sama suami aja kita malu,ini yg bukan siapa2 cuma pangkat pacar.
Soraya
mksh thor karyanya👍
🌺Fhatt Trah🌺: sama-sama. terima kasih sdh mampir di cerita receh author abal² ini🙏🏻😊
total 1 replies
Endang Supriati
laura cengeng banget udh tahu lama theo sama fely selingkuh!! kok diam aja! pergokin terus balas..jd theo tdk usah bsnyak gsya jalaubdirimu selingkuh!! mendung mati sja loe ! namgis dianggg
Soraya
Laura kn punya bukti perselisihan theo yg dikirim dari Feli
Endang Supriati
hrsnya bilang rian suka dgn.perempuan mahall,bukan murahan!! biar berasa dia.
Soraya
Laura kmu ikutin Theo sama Feli buat bukti perselingkuhan nya
Jumiah: klo sdh curiga ,buktikan kecurigan mu ,terbukti..jangan buang2 waktu lg..
total 1 replies
Infinix hot 8
Kecewa
Infinix hot 8
Buruk
Soraya
mampir thor
🌺Fhatt Trah🌺: terima.kasih sudah mampir di cerita recehku ini. semoga terhibur ya✌🏻😊
total 1 replies
Endang Supriati
masa jd istri tdk pekaaaaaa,laki2 seminggu tdk melakukan aktifitas sex itu tdk mungkin beda klj lg ditengah laut atau ditengah hutan. hrsnya jan curiga.terus klu lana tdk ngesex, begitu ngesex itu air maninya banjirrrrrrrrrrrrr kemana2 ..itu perempuan hrs tahuuuu..lama tdk ngesex . terus ngesex isinya tdk adaa!! dibuang kemana!!!!!
Endang Supriati
punya suami model begitu hrs di balas selingkuh lg klu perlu hamil dr lski2 lain.biar dia yg ngurusin.sakit engga dia..
Endang Supriati
istri dikalahkan oleh lobte, laki2 klu waras dan ounya otak yg engga begitu.selingkuh selingkuh tp hrs tahu prioritas yg mana dulu! klu udh begini theo udh engga cibta sama laura. se bajingannya laki2 istri adalah tempat pulang.main2 tp hrs ada hitungan.sy bsnyak teman sekantor juga pada begitu senang main2 tapi tetap istri nomer satu.
artinya theo sdh tdk memprioritaska. layra! hrsnya tuh venih seminggu sdh full hrsnya ditebarkan ke istrinya.ini malah ke jalang.teman laki2 saya cerita! sebajingannya laki2 tidak akan mau nikah dgn peremouan murahan! yg dgn mudah mau tidur tanpa ikatan.artinya itu bukan wanita baik tidak bagus utk ibu dr anak2nya. Gen nya Rusak,liar!!
Jumiah: klo suami selingkuh gk pandang bulu ,nma x ,laki2 gk punya rheting..
gk punya lampu..walau lobang x becek dilanggar ,buang air susu dapat air tuba..
total 1 replies
Bilqies
bener2 yaa gak punya perasaan banget tuh orang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!