Hanum seorang wanita cantik berhijab berusia 24 tahun memilih pergi meninggalkan suaminya karena rasa sakit hati telah di khianati
keluarga sang suami pun tidak begitu suka Hanum karena hanum mereka anggap sebagai benalu yang selalu menyusahkan mereka
keluarga Dimas selalu menghina keluarga Hanum yang berasal dari keluarga sederhana dari desa
Dimas pria berusia 26 tahun yang sudah mengikat hanum dengan tali pernikahan selama dua tahun ini
akan kah hanum mempertahankan rumah tangganya bersama Dimas? atau Hanum menyerah dan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29 Pernikahan Hanum dan Damar
Tepat pukul sembilan pagi Hanun sudah sangat cantik dengan gaun pengantinnya
" deh cantiknya kak hanum kayak tongi boneka hidup "ucap salah satu Asisten Mua dengan cara bicaranya yang khas
"Iyo di' kayak tongi boneka hidup apalagi pakeki baju pengantin warna cerah seperti ini deh tambah cantiki" jawab yang satunya lagi
"Kau itu berdua mantangko poeng gosip, tidak nebereskanki semua na kelihatan rapi ini kamarka" ucap kak Echi sang MUA menegur ke-dua asistennya
"eyeji bos janganki marah-marah, hilangki nanti kecantikan ta na nakalahki penganyinnga"ucap Ulfa pada sang MUA
"Tantumi iya,lebih cantiki penganyinga dari pada saya ka saya mentong yang bikin cantiki"jawab kak Echi semakin kesal dengan ucapan asistennya itu
"hehehe salahma seng bos!? Maafkanlah diriku bos yang sering membuat kesalahan karena diriku hanyalah manusia biasa tak luput dari salah dan dosa" ucap Ulfa begitu puitis
Hanum tersenyum melihat tingkah mereka, Hanum merasa terhibur
Suasana hati hanum berangsur membaik,tadi perasaannya sangat tegan tapi guyonan yang di lakukan asisten MUA membuatnya menjadi sedikit rileks
"ayo kak Hanum kita kekamar pengantin,kalau mereka berdua mau di dengar tidak ada habisnya " ucap kak Echi
Hanum pun hanya mengangguk saja
Ya Hanum di makeup di salah satu kamar tamu yang ada di sebelah kamar pengantin Hanum
Bu kumala memang meminta para Mua memakeup Hanum dirumahnya saja biar tidak usah repot-repot mengantarkan atau menjemput sang pengantin
Sedangkan dimas dan keluarganya memang di berikan salah satu rumah keluarga pak Reski untuk mereka tempati beberapa hari kedepan selama mereka berada di kampung halaman Hanum
Tepat pukul sepuluh mempelai pria pun datang bersama rombongannya
Mereka datang dengan berjalan kaki saja karena jarak rumah hanum dengan rumah yang Damar dan keluarganya tempati tidak begitu jauh hannya terhalang lima rumah saja
Perjalanan kerumah Hanum bukan hanya keluarga Damar tapi para tetangga yang sebagian besar masih Keluarga Hanum menemani mereka
Hingga jalanan begitu ramai
Di tambah dengan adanya Ganrang dan para penari cantik yang mengikuti langkah kaki mereka menuju rumah Hanum
Ganrang adalah alat music tradisional yang biasa di bunyikan dan dimainkan pada waktu waktu tertentu, misal digunakan pada saat upacara adat, penyambutan, kawinan, pagelaran dan sebagainya, ganrang ada sendiri ini terdiri dari alat musik berupa gendang, gong, seruling dan calong-calong.
(sumber Mbah Gugel )
Para menari mengipas-ipaskan kipas tangan yang mereka bawa seiring dan seirama dengan suara Gandrangnya
Gerakan Tangan dan tubuh pemari adat begitu lemah gemulai dan terlihat sangat indah dipandang mata
"Ramai ya pesta pernikahan orang Sulawesi Selatan kita dikawal oleh para penari dan barisan para pemusik tradisional "ucap salah satu keluarga Damar
"iya mereka juga masih muda-muda tapi mereka juga terlihat profesional memainkan alat musik tradisional mereka " jawab yang satunya lagi
"iya benar,suara musiknya juga terdengar merdu walaupun sedikit berisik tapi karena musiknya terdengar teratur "sepanjang perjalanan kerumah Hanum mereka berbincang Hingga tak terasa mereka sudah ada di halaman rumah hanum
Halaman luas itu terlihat sangat indah dan megah
Dekorasinya terlihat sangat mewah dan elegan sehingga mereka seakan-akan sedang berada di dalam gedung pernikahan
Dekorasi di gedung-gedung yang ada di kota pun kalah dengan yang mereka lihat sekarang
Damar di antarkan ke dalam rumah di mana akan di adakan ijab kabul
Karpet berbulu lembut menghiasi Lantai ruang tamu di rumah hanum
Pak Reski,reyhan ,dan keluarga Hanum menyambut kedatangan mereka
Mereka duduk bersama-sama mengelilingi Damar dan juga pak penghulu serta pak Reski dan beberapa orang saksi disana juga Daren Pranoto ayah kandung Damar dan juga dian syahleni(Mamanya damar)
"Bagaimana apa kita sudah bisa mulai acaranya !?" tanya pak penghulu
"iya pak silahkan " jawab pak Burhan paman Hanum
"Baiklah kalau begitu bagaimana nak damar apa sudah siap!?" tanya pak penghulu dan pertanyaan itu diajukannya pada Damar
"insya Allah sudah bisa psk" jawab Damar mantap
"Baiklah kalau begitu, silahkan haji Leo " ucap pak penghulu mempersilahkan ayah hanum
Reski yang akrab dipanggil Hsji Leo oleh semua orang disana hanya mengangguk saja
"janganki gugup nak, rileks maki" ucap ayahnya Hanum tersenyum pada Damar saat menjabat tangan calon menantunya itu
Damar mengangkat wajahnya dan membalas senyuman pak Reski
"sudah siap maki nak!?"tanya pak reski lagi memcoba mengajak calon menantunya iti ngobrol terlebih dahulu agar rasa gugup berkurang
"silahkan saja pak haji ngobrolnya nanti saja setelah sah menjadi menantu" ucap pak penghulu bercanda
"Baiklah " jawab Pak Reski
"wahai anakada Muhammad Damar Pranoto bin Daren Pranoto saya nikahkan dan kawinkan kamu dengan putri saya Reyhanum Khumaira putri Binti Reski Muhammad Nur Dengan maskawin uang sebesar Seratus tujuh puluh lima juta rupiah dan satu set emas di bayar tunai " ucap pak Reski lalu menyentak tangan Damar
"saya terima nikah dan kawinnya Reyhanum Khumaira putri Binti Reski Muhammad Nur dengan maskawin uang sebesar seratus tujuh puluh lima rupiah dan satu set emas di bayar tunai "Damar mengucapkan ijab kabulnya dengan lancar
Bagaimana para saksi apa sudah sah!? "tanya pak penghulu
"sah"
"Sah"
"sah"
Jawab semua orang serentak mengucapkan kata sah
pak penhulu pun menyodorkan sebuah kertas untuk ditandatangani oleh Damar
Damar sesekali menoleh berharap hanum dia bawa keluar untuk menemuinya karena mereka sudah sah menjadi suami istri namun tidak
"sabar nak,kamu tanda tangan dulu lalu nanti di antarkan menemui istrimu di dalam kamarnya
Damar pun menandatangani beberapa surat yang di berikan oleh pak penghulu
Setelah tanda tangan pak penghulu bediri dari duduknya dan damar ikut berdiri
Tapi di di cegah oleh pak reski
"sabar ya nak,biar pak imam dan petugas KUA menyelesaikan tugasnya setelah itu kamu akan di antarkan menemui istrimu " ucap pak reski
Keluarga damar juga heran karena di tempat mereka setelah sah menikah kedua mempelai di pertemuan tapi adat orang Makassar tidak seperti itu
pak imam keluar dari dalam kamar hanum dan mengatakan pada tertua yang ada disana untuk mempertemukan kedua mempelai
"ki bawami tauwwa kedalam pengantinnya Ajji So'na ki pabbajikang buntinga ka selesaimi surat-surat nya na tanda tangani (silahkan bawa kedalam pengantin pria untuk di pertemukan dengan sang pengantin wanita karena surat pernikahan mereka sudah selesai )"
ucap pak imam mempersilahkan damar menyusul untuk bertemu dengan sang istri
Sesepuh di keluarga Hanum yang di panggil haji So'na pun berdiri dari duduknya dan memegang tangan Damar lalu mengajak Damar masuk kedalam kamar
Keluarga Damar pun di minta untuk ikut
Sampai di depan pintu yang tertutup haji So'na mengetuk pintu
"sunkei tauwwa pakkebbutta lang tamaki bunting buraknea (tolong buka pintunya sang pengantin pria ingin masuk)"ucap Haji So'na
"kulleji ni sungke pakkebuka punna niak passungkena(pintunya bisa di buka jika ada pembukaannya )"jawab orang yang ada di dalam kamar Hanum
"apa tauwwa passungke pakkebuna,appaumaki (katakan saja apa pembuka pintunya)" jawab haji So'na lagi
Damar dan keluarganya dengan sabar menunggu apa yang terjadi
Karena penasaran salah satu keluarga damar bertanya pada keluarga Hanum yang ada di sampingnya
"Bu kok lama banget ya pintunya di buka!?" tanya Tante meta
"oh memang begini adatka di sini haruski di kasi pabbuka pintu orang yang ada di dalam kamar" jawab tante hanum yang bernama dg baji
"oh gitu ya,trus ini masih lama ini kayak gini!?" tanya tante meta lagi
"Tidakmi bu,paling sebentar di bukami pintunya " jawab deng baji lagi
"oh" hanya kata itu yang keluar dari mulut keluarga damar mereka pun manggut-manggut mendengar penjelasan deng baji
tolong lain kali dalam kurung arti bhs indonesia 🙏