Marvel Dirgantara harus mengalami patah hati karena wanita yang ia cintai justru menikah dengan pria lain yang kaya. Penolakan yang kejam juga menjadi pemicu ia berubah menjadi pendiam, dingin dan arogan. Apalagi jika menyangkut tentang pekerjaan.
Keluarganya tidak tega melihat Marvel yang seperti itu pun akhirnya memutuskan untuk menjodohkan Marvel dengan anak dari rekan kerja Nicholas yang bernama Melisa.
Tapi saat mereka mengadakan pertemuan keluarga, Nicholas dan yang lain justru salah paham dan mengira jika Marvel tertarik dengan adik Melisa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Drama Pagi Hari
Setelah tragedi racun buatan Angel, Marvel memutuskan untuk memesan makanan. Begitu juga untuk makan malam, lagi-lagi dia memesan makanan karena bahan makanan yang tersedia di kulkas sudah habis di eksekusi oleh Angel.
Mereka makan dengan diam, sesekali Marvel melirik Angel dan bergidik ngeri. "Aku tidak menyangka jika bocah ini benar-benar berbahaya. Jika aku membiarkannya mengerjakan semua pekerjaan rumah, yang ada apartemen ku akan hancur," batin Marvel.
Niat untuk menjahili Angel, gagal total. Tapi ia masih mempunyai cara lain yang akan membuat Angel kapok dan menghormatinya sebagai seorang pria.
Ya, hanya karena panggilan "Om" membuat Marvel dendam sampai sekarang. Dan ia berniat membuat Angel mengakui jika dia tidak setua itu dan mau mengubah panggilannya.
"Aku sudah putuskan, kau tidak perlu mengerjakan pekerjaan rumah. Nanti aku akan memanggil jasa kebersihan seperti biasanya," ujar Marvel tiba-tiba.
"Ya, memang itu yang harusnya kau lakukan," sahut Angel.
Marvel berdecak kesal. Jika itu wanita lain, pasti ia akan berkata untuk tidak perlu menyewa jasa kebersihan dan akan membersihkannya sendiri demi menghemat biaya. Tapi Angel justru mengatakan sebaliknya.
"Mempunyai istri bocah memang beda dari yang lainnya," gerutu Marvel dalam hati.
Setelah selesai makan, Marvel mencuci semua piring kotor sendirian dan mengusir Angel saat gadis itu menawarkan diri untuk membantu. Dia tidak mau perabotan rumahnya pecah karena ulah gadis itu. Jadi lebih baik ia melakukannya sendiri. Dan setelah semua selesai, ia menyusul Angel ke kamarnya.
"Kenapa kau kemari?" tanya Angel saat melihat Marvel masuk ke kamar. Ia menyesal karena lupa mengunci pintu seperti sebelumnya. Malam ini, tidak mungkin mereka tidur sekamar, kan?
"Kenapa? Ini kan kamarku." Marvel menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur dan berkata, "jangan terlalu percaya diri, aku juga tidak mau satu kamar dengan mu. Tapi kamar sebelah belum di bersihkan. jadi malam ini kita tidur satu kamar. Besok aku akan pindah," ujar Marvel.
Angel merasa heran karena Marvel tidak berebut tempat tidur dengannya. Bahkan pria itu dengan sadar mau mengalah. Tapi, apa iya seperti itu?
"Baguslah." Angel kembali belajar karena ia sudah tertinggal pelajaran akibat pernikahan dadakan yang terjadi kemarin.
Malam kian larut, Angel meregangkan otot-ototnya setelah selesai mengerjakan tugas. Ia menyusun buku yang akan di bawa besok, kedalam tas. Baru setelahnya ia bersiap untuk tidur. Namun saat ia membalikkan badannya, ia terkejut melihat Marvel yang menguasai seluruh tempat tidur.
"Dasar pak tua," geram Angel.
Marvel tidur dengan posisi terlentang dengan kedua tangan dan kaki yang terbuka. Angel yakin jika Marvel sengaja melakukannya agar ia tidak kebagian tempat tidur.
"Awas kau ya." Angel mengeluarkan mainan ular nya dan meletakkan di samping Marvel. Setelahnya ia mengambil bantal dan keluar dari kamar. Malam ini, ia akan tidur di ruang santai saja sambil menonton film sana.
Angel meletakkan bantal di karpet bulu yang tebal. Dia menyalakan televisi dan mencari film yang bagus sambil sesekali mendongak keatas. "Kenapa lama sekali? Apa dia benar-benar sudah tidur? Ck, Aku tidak percaya." Angel mulai menghitung, "Satu ... Dua ... Ti ..."
"ARRGGHHH.... "
Angel tertawa puas mendengar teriakkan Marvel. "Rasakan !!" ucapnya. Dia membaringkan tubuhnya sambil menonton film. Namun tidak berapa lama setelah itu, ia terlelap dalam tidurnya.
...****************...
Keesokan paginya, Angel sudah bersiap dengan seragam nya. Dia melirik Marvel yang juga tengah bersiap dengan setelan jasnya.
Hari ini, Marvel akan mengambil alih perusahaan cabang karena ada masalah di sana.
"Aku berangkat dulu," ujar Marvel
"Eh, tunggu!!! Aku belum siap," cegah Angel
"Yang bilang kita akan berangkat bersama siapa? Kau sudah membuatku mati ketakutan semalam, jadi anggap saja ini hukuman untuk mu. Kau berangkat saja pakai taksi." Marvel menenteng tas kerjanya dan hendak keluar dari kamar. Namun lagi-lagi, Angel menghentikannya.
"Kalau begitu, beri aku uang!!" pinta Angel sambil menengadahkan tangannya.
"Uang? Cih, jangan harap aku akan memberimu uang." Marvel melewati Angel begitu saja. Dan hal itu membuat Angel merasa kesal.
"Awas kau ya," geram Angel. Dia tidak mempunyai uang saat ini karena biasanya ibunya kan memberinya saat ia akan berangkat sekolah. Bahkan ATM dari ayahnya pun tertinggal di rumah. Jadi satu-satunya jalan adalah meminta uang pada Marvel. Tapi pria itu justru enggan memberinya uang.
"Sekarang bagaimana cara aku berangkat sekolah? Apa aku meminta Aluna untuk menjemput ku saja ya dan aku bisa meminjam uang padanya. Tapi masak iya aku harus meminjam terus menerus," gerutu Angel. Jika seperti ini, biasanya ia akan meminta bantuan kakaknya. Namun di mana kakaknya sekarang berada saja, ia tidak tahu. Dia juga tidak mungkin meminta ayahnya.
"Aha, aku tahu." Angel mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. "Halo."
...****************...
Angel melihat jam di ponselnya yang sudah menunjukkan pukul 06:30. Masih ada 45 menit lagi untuk berangkat sekolah. Dia menggendong tas di punggungnya dan keluar dari kamar. Namun baru beberapa langkah, ia melihat Marvel yang menatap tajam dirinya. Tapi bukannya takut, Angel justru melipat kedua tangannya di depan dada dengan wajah mengejek.
Marvel menghampiri Angel dengan kesal dan memberikan beberapa lembar uang bergambar proklamator pada gadis itu.
"Aku tidak menyangka kau benar-benar licik. Hanya hal sepele seperti ini saja kau meminta bantuan Kak Flora?" geram Marvel
"Jangan salahkan aku. Jika kau tidak menelantarkan ku, aku juga tidak akan menghubungi kak Flora," ujar Angel.
"Ngomong-ngomong uang ini cukup untuk tiga hari kedepan. Jadi nanti jangan lupa untuk memberiku uang lagi ya, atau jika tidak aku akan mengadu pada kak Flora." Angel tersenyum penuh kemenangan. Dia melewati Marvel begitu saja tanpa memperdulikan pria itu yang tengah menahan amarahnya.
"Awas kau bocah sialan," geram Marvel.
Sementara itu, Angel tertawa senang karena berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan. Ternyata memang benar jika Marvel akan tunduk dengan Kak Flora, jadi tidak salah jika ia meminta bantuan wanita itu.
Hanya dengan sedikit drama, Angel berhasil membuat Flora membelanya dan menghubungi Marvel untuk memberinya uang. Lain kali, jika ia mengalami kesulitan, ia pasti akan menghubungi kakak iparnya itu.
"Lumayan, uang ini cukup untuk naik taksi dan membeli makanan di kantin untuk tiga hari kedepan. Sisanya akan aku tabung untuk pegangan jika suatu hari nanti aku membutuhkan uang," gumam Angel senang. Ia keluar dari apartemen tersebut, namun baru beberapa langkah ada seseorang yang memanggilnya.
"Angel!!"
"Ng?" Gadis itu berhenti. Ia mengerutkan keningnya karena merasa tidak asing dengan suara itu.
"Apa yang kau lakukan di sini?"
"Suara itu ... " karena penasaran, Angel menoleh kebelakang dan melihat sosok yang sangat iya kenal. "Ka-kau ... "