NovelToon NovelToon
The One Who Give Me Butterflies Feeling

The One Who Give Me Butterflies Feeling

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

Cerita cinta dari masa remaja saat SMU hingga dewasa.
Bagaimana proses pendewasaan terbentuk karena mengenal cinta.
Cinta itu seperti permen dengan berbagai rasa, manis, asam, juga rasa mint yang kadang terasa pedas tapi menyegarkan.

Aku membuat cerita ini tidak dalam bentuk panjang, tidak banyak drama dan bertele-tele.
Cerita fiksi yang berdasarkan detail kebenaran.

Semoga kalian menyukainya.
Full of love from me,
Author.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6: Prom night

Di awal pertemuan aku dan Danny setelah libur Natal dan Tahun baru, ia menceritakan kalau sekarang ia sudah menyelesaikan les menyetirnya, hanya tinggal memperlancar. Kadang ia memperlancar menyetir mobil dengan dengan orangtuanya, atau kadang dengan supir. Ia juga bercerita, jika menurut orangtuanya ia sudah lancar, ia akan mengambil ujian SIM.

Danny juga bercerita, dalam waktu dekat ia akan mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk penerimaan mahasiswa baru di salah satu universitas swasta di Perth. Ia juga akan menjalani beberapa tes sebagai persyaratan penerimaan di universitas tersebut.

Aku turut senang mendengarnya, melihatnya bersemangat saat bercerita membuatku tersenyum sepanjang obrolan kami.

Waktu cepet berlalu, Danny sudah resmi diterima ke salah satu universitas di Perth. Semua persiapan sudah ia jalani. Hanya tinggal menunggu nilai ujian akhir sekolah, surat kelulusan, beberapa pelunasan pembayaran akhir setelah surat keterangan lulus SMU, dan beberapa hal kecil lainnya.

Kini waktunya prom night untuk anak kelas 3. Karena aku dan Dian anak kelas 2 kami tetap bisa masuk sebagai pendamping anak kelas 3. Untuk Bea, dia adalah vokalis utama salah satu band sekolah, lalu Bea memasukkan Nadia sebagai keyboardis dalam group itu, dan Angga sebagai penyanyi latarnya. Jadi kami berlima tetap bisa masuk ke dalam acara prom night.

Dan disinilah kami sekarang, sudah 2 jam kami berlima keluar masuk toko disalah satu mall di Jakarta. Dian dan Bea menemukan gaun impian mereka. Nadia dan Angga akan membuat gaun impian mereka di tukang jahit.

Lalu mengenai gaunku, mamaku punya gaun yang masih bagus hanya perlu beberapa modifikasi untuk mengubahnya mengikuti mode saat ini. Jadi akupun akan menyerahkan gaun itu ke tukang jahit.

Gaunku berwarna hitam, Danny akan menyesuaikannya dengan menggunakan setelan jas dan dasi berwarna hitam juga.

Aku dan Danny hanya menetapkan tema warna kami yang sama tetapi tidak memberitahukan soal detailnya, supaya menjadi kejutan bagi kami berdua.

Acara prom night akan dimulai dari jam 8 malam. Danny akan menjemputku jam 7 malam, karena setelah dari rumahku kami akan menjemput Nadia juga. Rio juga membawa mobil sendiri, setelah menjemput Dian, mereka akan menjemput Bea dan Angga. Waktu berjalan sungguh lambat menuju jam 7, aku merasa gugup. Orangtuaku hanya tersenyum menggodaku melihat tingkahku.

Akupun diberi batas waktu, tidak boleh pulang lewat dari jam 12 malam, seperti jam Cinderela saja pikirku dalam hati.

Aku mengenakan long dress hitam yang melekat membentuk lekuk tubuhku, dengan model pundak terbuka dibagian atas gaun, lalu gaunnya akan melebar dari pinggang sampai bagian dibawah lutut. Untuk melengkapi penampilanku, aku menggunakan choker hitam dengan sedikit payet silver, ditambah kalung dan anting silver yang serasi. Aku membawa tas kecil untuk hp dan memakai sepatu wedges, juga sedikit makeup tipis. Untuk urusan make up dan hairdo tentu saja aku ke salon langganan mamaku.

Bel rumahku berbunyi menandakan Danny sudah berada di depan rumahku. Danny mengobrol sebentar dengan orangtuaku, lalu kami pamit pergi.

Danny tampak tampan dan dewasa, dia menggunakan setelan jas hitam, kemeja putih dilengkapi dasi hitam.

Saat di mobil ia memberikanku korsase bunga berwarna pink dan biru muda, sungguh indah sekali, lalu memakaikannya di pergelangan tangan kananku. Setelah itu ia menciumku di pipi lalu mengatakan "Kamu cantik sekali Fann"

"Makasih Dann" kataku sambil tersenyum.

"Udah... itu doank Fann? Cuma kata makasih? Ga komentar sama penampilan ku" Katanya merengut.

"Iya tentu saja, kamu juga cakep Dann, terlihat dewasa" Kataku.

Lalu kami berdua tertawa.

Kini mobil melaju menuju rumah Nadia lalu ke salah satu hotel berbintang dekat sekolahku. Ya, acara prom night diadakan di ballroom salah satu hotel dekat sekolahku. Panitia acara ini adalah OSIS anak-anak kelas 3, dibantu event organizer.

Setelah lengkap anggota mobil kami, kami pun berteriak "prom night, let's go!".

Ya kini saatnya kami berpesta dulu dan bersenang senang.

Bea dan anggota band nya membawakan 2 buah lagu. Saat teman-temanku tampil tentu saja aku bersorak paling depan memberikan semangat kepada mereka.

Acara prom night diisi dengan band band dari dalam sekolah sendiri ataupun band band dari luar sekolah sebagai tamu undangan yang telah disiapkan oleh event organizer.

Kami berdansa bersama, aku, Danny teman-temanku dan pasangan mereka masing masing. Tidak masalah jomblo atau berpasangan, karena kami berdansa bersama. Kami sungguh menikmati malam itu, makan, bercanda dan bergossip tentu saja. Tidak ada minuman alkohol, hanya soft drink.

Lalu saat musik berganti menjadi musik untuk slow dance, kami berdansa berpasangan.

Saat aku berdansa bersama Danny, ia memeluk pinggangku dengan erat.

2 Lagu berlalu, kami berdansa sangat dekat dengan posisi tangan kirinya memeluk pinggangku dan tangan kanannya memegang tanganku. Untuk sesaat aku melupakan sekitarku, di mataku hanya ada wajahnya. Jantungku berdebar sangat kencang, aku membutuhkan minum untuk menenangkan diri setelah ini.

Setelah selesai lagu itu, aku berkata pada Danny, aku butuh minum, jadi dia pergi mengambilkanku minuman. Dan akupun berjalan menuju tempat-temanku sedang bergossip. Lalu mereka mulai menggodaku, ya tentu saja tadi posisi kami seperti berpelukan saat berdansa.

Aku lihat ke arah sebrang dari tempatku saat ini, ada Danny disitu tidak jauh dari meja minuman, kulihat dia sedang bercanda dengan teman-temannya. Mungkin saat ini pun teman-temannya sedang menggoda Danny seperti teman-temanku.

"Ya ampun Fan, mesra amat sihhhh bikin iri yang jomblo nih" Kata Bea, diikuti cekikikan dari teman-temanku yang lain.

"Ga sekalian ciuman aja apa" Kata Dian sambil tertawa.

"Ahhh lo jangan banyak komentar Yan, bentar lagi giliran lo nih, kaya lo ama Rio ga nempel kaya perangko aja tadi" Kata Angga menimpali.

"Ya, tapi gue kan ga selama si Fanny tau, cuma bentaran aja" Kata Dian membela diri.

"Fann ntar pulang jangan main kemana mana, langsung pulang ke rumah ya" Kata Nadia sambil tertawa.

Aku sudah pasrah digoda oleh teman-temanku.

Sisa malam itu kami habiskan bersama dengan teman-teman. Meskipun ada kalanya kami hanya berdua, aku dan Danny hanya bergandengan tangan, mungkin kami berdua malu karena digoda habis-habisan.

Setelah Danny selesai mengantarkan Nadia pulang, Danny memarkirkan mobilnya di taman dekat perumahanku. Setelah prom night ini mungkin kami hanya bisa bertemu 1 atau 2 kali lagi saja sebelum dia berangkat ke Perth. Kami mengobrol sebentar tentang nasib masa depan hubungan kami.

Danny meyakinkanku, bahwa jarak jauh hanya akan mengubah cara kami berkomunikasi, tetapi tidak akan merubah hubungan kami. Aku dan Danny saling berjanji untuk sering bercerita tentang segala hal, meskipun mungkin tidak bisa langsung membalas, tapi kami berkomitmen untuk menjaga hubungan ini.

Lalu dia memelukku dan aku membalas pelukannya. Dia mulai memegang wajahku dengan kedua tangannya, lalu mencium bibirku. Danny mulai menggigit bibirku dengan lembut dan perlahan. Aku pun terbuai dengan perlakuan dia, dan mulai membuka mulutku. Lidahnya mulai menjelajah mulutku. Ciuman kami semakin dalam dan menuntut, saling menyesap dan menggigit kecil, hingga suara decakan itu memenuhi seluruh ruang di mobil. Lalu kami mulai kehabisan nafas, dan melepaskan tautan bibir kami.

Danny lalu berkata "I love you Fann".

Lalu dia mencium kepalaku, lalu keningku, dan bibirku lagi. Kami mulai berciuman lagi.

Kurasa ini salah satu waktu dimana aku tidak akan mencuci mukaku lagi sepulang ke rumah nanti, kataku dalam hati.

Danny mengantarkanku jam 12 lewat 15 menit. Dia langsung pulang setelah pamit dengan orangtuaku. Malam itu, diatas tempat tidur, aku mulai membayangkan malam kami berdansa dan berciuman, kurasa mimpiku malam ini akan sangat indah, kataku sambil tersenyum dan kemudian tertidur pulas.

1
Jayrbr
Jiwa saya terkoyak!
fien: terima kasih kakak 🥰
total 1 replies
Ignacia belen Gamboa rojas
Abis baca cerita ini, bikin aku merasa percaya sama cinta lagi. Terima kasih banget thor!
fien: waahhh seneng banget dengernya. nantikan bab selanjutnya ya 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!