NovelToon NovelToon
Kekasihku Dokter Tampan

Kekasihku Dokter Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:duniahiburan / Berbaikan / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Wahyu

Jasmine Abelia dan Dandelion Fiorello Rosen adalah dua manusia yang tidak tahu bagaimana caranya menjadi mantan. Mereka sudah putus, namun keduanya masih saling mencintai.

Sampai di suatu malam saat Jasmine pergi ke apartemen Lion untuk mengambil buku miliknya yang tertinggal pasca putus, keduanya tak sengaja menemukan bayi dan dengan terpaksa harus merawatnya dan tidak melapor pada polisi setelah membaca surat yang ditinggalkan oleh ibu si bayi.

Disisi lain Jasmine sudah memiliki pacar baru, namun seiring berjalannya waktu keduanya kembali jatuh cinta karena setiap hari bertemu hingga romantisme itu tercipta lagi.

Hubungan keduanya yang ditentang keluarga membuat semua menjadi serba salah. Mampukah keduanya bertahan dan kembali seperti dulu? lantas bagaimana dengan nasib bayi yang diasuh oleh mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Wahyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayi laki-laki

* Rumah Keluarga Rosen *

"Auramu cantik sekali, Camelia. Kuharap bayimu adalah laki-laki!"

Camelia yang merasa senang lantas menahan bibirnya untuk tersenyum lebih lebar, tampak Kana menghela nafas karena tidak mau memperpanjang obrolan tersebut.

"Kapan kalian akan melihat jenis kelaminnya? Ini sudah 5 bulan semenjak Camelia divonis hamil."

Di sana ada Dion selaku kepala keluarga di rumah ini, Dahlia sebagai nyonya dan juga Kana bersama Camelia serta Lion yang memenuhi undangan makan malam tersebut tanpa pasangan.

"Kami baru akan menjadwalkannya minggu depan," jawab Camelia dengan wajah tak nyaman karena Ibu mertuanya itu terus mendesaknya untuk melahirkan bayi laki-laki.

Sementara Lion hanya tersenyum tipis saat menyadari bahwa sebenarnya kakaknya telah memiliki seorang anak dari wanita lain dan sudah jelas jenis kelaminnya laki-laki.

"Seharusnya kalian melakukannya dari kemarin," ulang Dahlia dengan nada menginterogasi.

Kana sama seperti Dion yang tidak banyak bicara dan cenderung menjadi sosok yang penurut pada Dahlia, berbeda dengan Lion yang lebih menyukai kebebasan dan tidak suka diatur.

"Baik, Ibu."

Sekali lagi Kana hanya diam karena sebenarnya dirinya tidak terlalu mempermasalahkan laki-laki atau perempuan asalkan semuanya lancar dan juga sehat.

Tak lama kemudian Dahlia beralih kepada putra bungsunya, "Kakakmu akan memiliki anak. Kapan kau akan menikah? Ibu bisa menyiapkan pesta yang sangat besar."

Lion menggelengkan kepalanya, "Aku belum ingin menikah dengan gadis-gadis yang Ibu kenalkan padaku."

Kana melihat ke arah adiknya yang cenderung memberontak dan tidak suka diatur, terkadang dirinya juga ingin bersikap seperti Lion namun rasanya tidak mampu.

"Gadis seperti apa yang ingin kau nikahi? Semua sudah Ibu sediakan dan kau hanya perlu memilih, bahkan sambil menutup mata pun kau tidak akan rugi."

Bisa dilihat dari reaksi sang ibu yang benar-benar apatis dan tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. Bagaimana mungkin dirinya menikahi wanita yang diinginkan ibunya, bukan hatinya.

"Beberapa temanku ingin berkenalan denganmu, Lion. Aku bisa memberikan nomor mereka jika kau berniat ingin mengenal salah satu di antaranya," Camelia malah menawarkan hal tersebut dan membuat Lion menghela nafas menatap kakak iparnya.

"Tidak perlu. Aku sudah mencintai gadis lain," balasnya enteng dengan nada menantang.

Dahlia lantas menautkan alisnya dan tidak paham dengan apa yang Lion katakan, "Dandelion, siapa wanita yang kau cintai itu?"

Kana dan Dion sudah tahu bahwa Lion masih menyukai mantan kekasih terakhirnya hingga detik ini. Memilih untuk tidak menjalin hubungan dengan wanita lain, entah seperti apa reaksi yang ditunjukkan Dahlia ketika tahu.

."Jasmine."

Singkat, padat, dan jelas.

Namun, hal itu tidak diterima dengan baik oleh Dahlia.

"Bukankah sudah Ibu bilang untuk melupakannya?"

Lion mengangguk dan kemudian melakukan negosiasi, "Aku hanya akan menikah dengannya dan berjanji akan memberikan cucu laki-laki untuk Ibu!"

Tampak Dahlia membuang nafasnya kasar dan mengancam putranya, "Ingat! Ibu tidak akan merestui kalian dan jangan pernah melakukan sesuatu yang membuat Ibu murka!"

Lion menghentikan aktivitas makannya dan berkata lagi, "Aku sudah kenyang. Ingin cepat-cepat beristirahat dan selamat malam semuanya!"

Lion mungkin terlahir sebagai seorang pemberontak, hal itu sudah jelas dan semuanya benar-benar dikendalikan oleh Dahlia.

Tidak ada yang mencegah langkah pria itu dari rumah ini, bahkan Dion dan Kana juga tidak melarang untuk mengambil langkah yang sesuai.

"Bu, kurasa Lion hanya sedang jatuh cinta dan belum bisa membedakan."

Kalimat penenang dari Camelia membuat Dahlia berkata kepada menantunya itu, "Maka dari itu, jangan kecewakan Ibu dan lahirkan bayi laki-laki, bukan perempuan!"

Kana kemudian membuka mulutnya, "Hentikan, Bu. Jangan membuat Camelia stres memikirkan hal ini!"

Merasa hanya ada pertikaian di atas meja makan, akhirnya Dion berdiri dan selesai dengan makan malamnya.

"Aku mau langsung istirahat."

Makan malam tersebut hancur hanya karena membahas jodoh untuk putra bungsunya yang saat ini memilih kembali ke apartemen.

Bohong jika Camelia tidak memikirkan hal tersebut, dirinya memiliki insting bawah bayi yang dikandungnya saat ini adalah perempuan dan artinya dirinya gagal memenuhi ekspektasi Dahlia.

"Bagaimana jika anak pertama kami perempuan, Bu?"

Dahlia lantas menjawab, "Aku tidak mau menerimanya dan lebih baik kalian melakukan program hamil lagi sampai lahir dia laki-laki!"

Kana kemudian berdiri dan mengajak istrinya untuk ikut meninggalkan makan malam kali ini.

"Ayo, pulang!"

Camelia yang masih tidak nyaman tampak mengangguk saja karena tahu bahwa hal seperti ini sangat sensitif dan bukan kuasa mereka untuk menentukan laki-laki atau perempuan.

"Bu, kami pulang dulu."

Dahlia terdiam tak menjawab dan menatap banyak lauk di atas meja. Dirinya mendadak tidak nafsu kali ini setelah pembicaraannya bersama sang putra hanya menyisakan pertikaian.

***

Di luar rumah, Lion belum pergi dan langsung mencegat kakaknya untuk membicarakan masalah Nolan dan juga Ivy.

"Kak, aku mau bicara denganmu."

Kana mengangguk dan mengisyaratkan agar istrinya masuk mobil terlebih dahulu karena adiknya ingin berbicara empat mata dengannya.

"Apa yang ingin kau bicarakan?"

Lion melihat Camelia yang sudah memasuki mobil dan menunggu Kana. Ia hanya tidak mau kakak iparnya itu mendengar obrolan mereka.

"Ini tentang Ivy."

Mata Kana menyipit, "Lion, berhenti membicarakan sesuatu tentangnya!"

"Tunggu penjelasanku dan kau bisa marah setelah aku selesai bicara!"

Mau tidak mau Lion harus mengatakannya segera karena kondisi Ivy benar-benar sangat memprihatinkan dan harus segera mendapatkan donor ginjal.

"Apa Ivy tidak pernah mengatakan tentang kehamilannya padamu?"

Mata Kana melebar mendengar hal tersebut, "Apa maksudmu, Lion?"

Tak lama kemudian Lion menunjukkan sebuah potret bayi dari ponselnya, "Ini Nolano, usianya masih dibawah 5 bulan dan dia adalah anak dari mantan kekasihmu dan kau adalah Ayah biologisnya!"

Kana menatap ke arah adiknya marah, "Kau jangan bercanda!"

"Apa aku terlihat bercanda? Ivy sedang sakit dan akulah yang merawat Nolan dengan bantuan Jasmine!" Lion Nolan ataupun Ivy.

Ia menggelengkan kepalanya tidak percaya, "Aku tahu jika kau hanya berbohong! Bisa saja dia hamil dengan pria lain!"

Namun, Lion membuka pintu mobilnya dan ingin segera meninggalkan rumah ini tanpa mau beradu argumen lagi.

"Datanglah ke apartemenku dan Jasmine akan membantu menjelaskannya. Ivy membutuhkan donor ginjal segera, buka hati dan pikiranmu! Dia ibu dari anakmu!"

Dilihatnya Lion yang masuk ke mobil dengan tetapan tegas dan membuat Kana kehilangan kata-katanya.

"Lion?"

"Lion!"

Mobil adiknya lebih dulu meninggalkan dirinya dan mau tak mau ia harus memastikannya dengan datang ke apartemen.

"Apa-apaan ini? Kenapa Ivy membuat masalah?" keluhnya.

"Apa yang harus kulakukan?" Kana pegangi kepalanya.

~

1
Yani Cuhayanih
bilang saja macan liar adalah lion
Yani Cuhayanih
sebaiknya lion cepat menikah dengan jasmine walaupun hanya di saksikan oleh tuan dion sendiri
Assyifa Nabila Saputri
up donk thor
Yani Cuhayanih
semoga berahir baik
Assyifa Nabila Saputri
up thor
Yani Cuhayanih
lion kau memperkeruh suasana....gawaaaat runyaaaam boleh kah aku paketkan nyonya dahlia ke taman bunga di afrika dekat gurun pasir sekalian..jd orang sombong amaaaaat ....
Sahduati
lanjutt😘
Olny Julia N
cepet lanjutin ga thor!!!
Olny Julia N
gue suka gaya lu jasmine!!
Olny Julia N
karna ulah kau kanaa!!!!!
Yani Cuhayanih
kenapa harus berpisah hanya karena masalah beda status kekayaan
Yani Cuhayanih
menarik cuuus lanjuuut
Maito
Jatuh cinta 💖
Habibah Habibah
Karakter-karakter dalam cerita ini memiliki dinamika yang menarik.
Pena_Penantian99
kak dian.... semangat 🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!