NovelToon NovelToon
Siswa Berandalan Bertarung Untuk Mencapai Puncak

Siswa Berandalan Bertarung Untuk Mencapai Puncak

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Teen School/College / Persahabatan / Anime / Preman
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: Setsuna Ernesta Kagami

Aren adalah seorang murid SMA di Bekasi, sebuah sekolah yang hampir seluruh siswanya adalah laki-laki dan gemar berkelahi. Dalam lingkungan yang keras dan penuh persaingan ini, Aren lebih memilih menikmati ketenangan dan menghindari konflik. Namun, SMA Bekasi memiliki sistem unik di mana siswa terkuat menjadi pemimpin, menguasai sekolah dengan kekuasaan absolut.

Meskipun tidak tertarik pada kekuasaan, kehidupan Aren mulai berubah ketika ia terus-menerus terseret ke dalam masalah yang tak bisa dihindarinya. Konflik demi konflik yang dihadapinya menguji batas kesabarannya. Keadaan yang awalnya terlihat membosankan mulai menjadi lebih menarik dan penuh tantangan.

Apakah Aren akan tetap bertahan dengan prinsipnya, atau akankah ia terpaksa naik ke puncak kekuasaan sekolah? Perjalanan Aren dalam mengarungi dunia keras SMA Bekasi akan menentukan jawabannya.

#Soundtrack Yang Cocok Saat Baca
- [Unbreakable] GenerationsXTheRampage
- [Jump Around] DobermanInfinity
- [Break Into The Dark]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Setsuna Ernesta Kagami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertempuran Sesungguhnya Di Mulai (Arc-Geng Motor Bagian 1)

Di tengah keributan yang semakin memuncak, suara kelakson terdengar memecah suasana.

Sebuah truk besar dengan kecepatan tinggi datang melaju, menabrak pagar yang menghalangi jalannya. Truk itu melaju tanpa ragu, menghancurkan segala yang ada di hadapannya. Anak-anak geng motor yang sempat lengah langsung tersentak dan mundur, mencoba menghindari truk yang melaju kencang itu.

Disana Ace terlihat yang mengemudikan Truk tersebut dengan seringai dimulutnya. Merasa tak sabar untuk bergabung dikekacaun itu.

Suara riuh dan berisik menggema di udara saat truk itu terus melaju, menabrak penghalang-penghalang yang masih mencoba menghambatnya. Hujan deras semakin menambah dramatisnya suasana, menciptakan genangan air di jalan yang membuat truk harus ngedrift.

Ban-ban besar truk itu berputar liar di atas jalan licin, menciptakan percikan air yang tinggi. Truk berbelok tajam, hampir kehilangan kendali, tetapi berhasil berhenti dengan sempurna tepat di dekat truk SMA Kemayoran.

Ketika truk berhenti dengan dramatis setelah ngedrift, Alvin yang berdiri di atas hampir terjatuh, badannya kehilangan keseimbangan sejenak dan terhuyung.

Teman-temannya di belakang melihat dengan mata terbelalak. Ada kekhawatiran yang jelas di wajah mereka.

Namun, Alvin segera menegakkan tubuhnya, kedua tangannya mengulur dengan gerakan tenang, seolah menenangkan mereka semua. Senyumnya yang percaya diri terlihat jelas meski wajahnya basah kuyup oleh hujan.

"Tenang, tenang! gue baik-baik saja!" teriaknya, suaranya terdengar kuat dan meyakinkan di tengah kebisingan.

"Anjim pusing juga." Imbuhnya sedikit menggelengkan kepalanya.

SMA Bekasi telah tiba. Pintu belakang truk terbuka dengan keras, dan suara gemuruh langkah kaki terdengar.

Para siswa SMA Bekasi keluar, membawa tongkat, rantai, dan berbagai senjata improvisasi. Mereka berteriak, semangat mereka berkobar, siap untuk bergabung dalam pertempuran yang sudah berlangsung.

Di tengah kerumunan yang tegang, suara Ace menggema, memecah kebisingan hujan dan riuh rendah kerumunan.

"Oi. Alvin, tangkap ini!" teriak Ace sambil melemparkan sebuah skateboard ke udara.

Skateboard itu meluncur dengan cepat, melintasi hujan deras dan kilatan lampu dari gedung klub malam.

Alvin, dengan refleks yang tajam, mengangkat tangannya dan menangkap skateboard itu dengan sempurna. Tangannya yang basah oleh hujan mencengkeram kuat skateboard tersebut, menunjukkan keahlian dan ketangkasannya.

Suasana di sekitar mereka sejenak terdiam, semua mata tertuju pada Alvin yang kini memegang skateboard. Ace, berdiri setelah keluar dari pintu truk, menyeringai lebar.

"Saatnya bersenang-senang, Alvin! Selagi masih muda!" seru Ace, suaranya penuh semangat dan determinasi.

Di atas truk, Alvin berdiri tegak, wajahnya penuh determinasi. "Anak-anak! Waktunya kita memberikan pelajaran kepada orang dewasa!" teriaknya, suaranya menggema di seluruh area.

Di tengah hiruk-pikuk dan suasana yang semakin panas, Alvin mengenakan jubah milik Sano.

Jubah itu berkibar-kibar tertiup angin, memberikan aura kepahlawanan pada Alvin. Dengan satu tangan menunjuk ke arah kekacauan yang berlangsung, Alvin berteriak keras, suaranya menggema di antara raungan hujan dan kerumunan yang gaduh.

"Serang mereka! Hancurkan geng motor itu!" Alvin berteriak dengan penuh semangat, memompa semangat teman-temannya.

...OURYAAA !!! IKUZO TEMERA !!!...

Kerumunan anak-anak SMA Bekasi, yang sudah dipenuhi semangat sejak kedatangan mereka, kini bergerak maju dengan determinasi baru. Henry dan Alex memimpin mereka untuk menerjang dan membantu anak-anak SMA Kemayoran.

Suasana semakin rusuh, dengan sorak-sorai dan teriakan yang saling bersahutan, menciptakan gelombang energi yang merambat ke seluruh area.

Alvin, tanpa membuang waktu, turun dari atas mobil truk dengan gaya yang memukau.

Menggunakan teknik skateboardnya, dia meluncur ke samping, mencari pijakan besi yang cocok untuk meluncur.

Skateboardnya meluncur dengan kecepatan tinggi, Alvin menunjukkan keahliannya dengan manuver yang presisi.

Saat meluncur, Alvin menumbangkan banyak orang yang menghalangi jalannya. Skateboard itu meluncur dengan mulus, menghantam lutut dan kaki para anggota geng motor yang tak sempat menghindar. Terjatuh satu demi satu, mereka menjadi korban keahlian skateboard Alvin.

Di tengah keributan yang semakin menggila, Alvin meluncur dengan skateboardnya dengan kecepatan luar biasa.

Dalam satu gerakan mulus, dia melompat tinggi ke udara, melakukan salto yang memukau. Saat berada di puncak lompatan, Alvin melancarkan tendangan super kuat yang mengenai salah satu anggota geng motor tepat di dada.

Anggota geng motor itu terhuyung ke belakang, menabrak teman-temannya yang berada di belakangnya, menyebabkan mereka semua jatuh berantakan.

Alvin mendarat dengan sempurna, skateboardnya kembali meluncur dengan kecepatan tinggi di atas permukaan yang licin.

Dia terus melaju, menumbangkan musuh-musuh yang menghadang jalannya dengan gerakan yang gesit dan presisi.

Ace, yang berdiri tidak jauh dari situ, menyaksikan aksi Alvin dengan penuh kekaguman. Dia mulai menepuk tangan, tertawa keras melihat kepiawaian Alvin yang mengesankan.

"Gue beri nilai 100 buat junior imut gue, Alvin!" teriak Ace, wajahnya penuh dengan kegembiraan. Mata Ace bersinar dengan semangat, menikmati setiap momen dari aksi heroik Alvin.

Setelah melihat Alvin beraksi, Ace tidak bisa menahan dirinya lagi. Dengan semangat membara, dia berteriak keras, "Ahh! Gue juga bergabung! Saatnya bersenang-senang!"

Ace melompat ke kerumunan, bergabung dengan teman-temannya. Mereka semua menyerbu maju, semangat juang mereka semakin membara. Suara bentrokan dan teriakan semakin kencang, menciptakan suasana pertempuran yang penuh dengan energi dan adrenalin. Dalam kekacauan ini, anak-anak SMA Bekasi menunjukkan keberanian dan keahlian mereka, siap menghadapi tantangan apa pun yang datang.

Skateboard Alvin meluncur hingga sampai ke tempat Aren berdiri. Dengan gerakan yang gesit, Alvin melompat dan menangkap skateboardnya dengan satu tangan. Aren, yang melihat kedatangan Alvin, menyeringai penuh apresiasi.

Saat Alvin tiba di tempat Aren, Ash segera bergabung, menunjukkan solidaritas mereka di tengah pertempuran. Namun, ketika Alvin melihat Bule, kemarahan mendidih di dalam dirinya, membuatnya berjalan maju dengan niat menghajar Bule.

Aren, dengan cepat, mengulurkan tangannya, membentang di depan dada Alvin untuk menghentikannya.

"Alvin! Dia biar gue yang urus," kata Aren dengan suara tegas namun tenang.

Ash melangkah mendekat dan meregangkan tangannya, mengarahkan pandangannya pada Rudi yang berdiri di belakang Bule. "Kalau begitu, orang itu biar gue yang urus," ujarnya dengan nada penuh determinasi.

Alvin, tidak bisa menahan emosinya, membanting skateboardnya ke tanah. "Mana bisa gitu! Oi!" teriaknya, frustasi. "Kalau mereka lu berdua yang urus, terus siapa yang gue urus!"

Ash, dengan sikap tenang, menunjuk ke arah Jax Logan yang sedang bertarung dua lawan satu dengan Rocki. "Di sana ada botak bersaudara sedang bertarung. Bantu Rocki, itu bisa jadi urusanmu."

Alvin terdiam sejenak, mencerna kata-kata Ash. Setelah beberapa detik, dia bengong dan kemudian mengangguk dengan setuju. "Cukup adil juga," gumamnya.

Dengan keputusan yang sudah diambil, Alvin segera berlari untuk membantu Rocki dalam pertarungan mereka melawan Logan bersaudara yang sepertinya dominasi. Ash dan Aren saling bertukar senyum, menunjukkan rasa saling percaya dan kebersamaan yang kuat di antara mereka.

1
Katsumi
bang jangan Hiatus ya bang😮‍💨 lagi seru-serunya
S.E Kagami: Okie dokie
total 1 replies
mochamad ribut
lanjutkan
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
Jimmy Avolution
ayo thor
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjutkan
Jimmy Avolution
lanjut
Jimmy Avolution
ceritanya kok gk ada keluarga Thor...

Suasana dirumah bersama ortu...
S.E Kagami: Fokus ke genre kak hehe.
total 1 replies
Jimmy Avolution
lanjut
Jimmy Avolution
hadir
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!