NovelToon NovelToon
Nadira Atau Naura

Nadira Atau Naura

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: Embunpagi

Aku hampir gila, karena dihadapkan pada dua wanita.
Nadira adalah gadis pilihanku, sedangkan Naura adalah gadis pilihan ibu.
Jika tetap mempertahankan Nadira, maka hati ibulah yang akan tersakiti, tetapi jika memilih wanita pilihan ibu, maka aku harus siap melihat Nadira terluka dan kecewa.

lalu aku harus bagaimana? Apa aku bisa mencintai wanita pilihan ibu seperti aku mencintai Nadira?

hai...mampir yuk di cerita terbaruku!
jangan lupa like dan komen ya.. terima kasih...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 29

"Naura..Rafka."

Ujar ibu di sela Isak tangisnya.

"Ada apa dengan Naura Bu?" Tanyaku ikut panik.

"Dia..dia..."

Ah, rasanya aku tidak sabar menunggu penjelasan ibu. Aku lalu membuka pintu kamar dan berjalan menuju kamar Naura. Aku mengintip dari celah pintu yang terbuka sendiri.

Mataku memanas melihat pemandangan menyedihkan yang ada di balik pintu.

"Aisyah... anak ibu..kamu pup ya..aduh..kenapa gak bilang ibu sayang..maaf ya..ibu gak tahu. Jangan nangis ya..sebentar ibu ganti dulu popoknya."

Naura mulai membersihkan boneka beruang itu layaknya anak bayi kemudian membalutnya dengan baju miliknya.

"Sudah selesai. Sudah bersih sudah wangi. Aisyah..sayang ibu..jangan begadang ya..ibu sudah lelah, nak. Ibu ngantuk." Celoteh Naura pada boneka beruang itu.

"Bu sini.."aku berbisik memanggil ibu.

Ibu segera mendekat padaku, lantas mulut ibu ternganga kala melihat Naura menyusui boneka beruang itu.

"Rafka..."

Ucap ibu sambil menggelengkan kepalanya. Jujur kami berdua tidak percaya dengan apa yang kami lihat.

"Ibu? Ibu ngapain berdiri disitu? Sini Bu!" Ucap Naura sambil tangannya melambai.

Ibu menatapku, aku hanya mengangguk, meminta ibu menuruti kemauan Naura.

"Bu, Aisyah tidak tidur satu malaman ini. Boleh aku menitipkan Aisyah pada ibu sebentar saja. Aku lelah Bu."

Ujar Naura sambil menguap.

Ibu mengangguk setuju. Naura memberikan boneka beruang pada ibu. Selanjutnya ia memilih berbaring.

Dan benar saja, sebentar saja Naura sudah terlelap. Aku bisa mendengar helaan napasnya yang tidak teratur.

"Nau.. kamu kenapa nduk? Kenapa kamu bisa begini?"

Ibu menangis sambil mengusap rambut kusut Naura.

"Raf, apa yang harus kita lakukan?"

Tanya ibu disela-sela tangisannya.

"Kita bawa Naura ke rumah sakit jiwa Bu."

Aku mencoba memberi saran pada ibu.

"Ibu tidak setuju Raf, itu bukan penyelesaian menurut ibu."

Ibu menolak mentah-mentah saran yang kuberikan.

"Lalu? Kita harus apa Bu?"

Otakku benar-benar buntu. Aku benar-benar tidak menyangka jika Naura bisa gila seperti ini karena kehilangan Aisyah.

***

Semakin hari keadaan Naura semakin memprihatinkan. Ia sudah jarang mandi, jika ibu memaksanya, maka ia tidak segan-segan untuk memukul ibu.

Hari-hari Aisyah hanya mengurus boneka beruang yang sudah dianggap seperti anaknya sendiri.

Aku dan ibu mulai kewalahan mengurus Naura. Aku yang tidak selalu ada di rumah, acapkali gelisah jika meninggalkan ibu sendirian di rumah bersama Naura.

Hingga suatu hari...

"Raf..kamu pulang sekarang ya. Naura ngamuk. Ibu gak bisa membujuk Naura lagi. Sekarang ibu lagi sembunyi di kamar. Naura bawa pisau, Raf. Ibu takut."

Suara ibu yang bergetar disambungkan telepon membuat aku bergegas pulang ke rumah.

Beruntung tidak ada macet, sehingga aku bisa lebih cepat sampai di rumah.

Sebelum aku masuk, lebih dulu aku waspada. Jangan sampai Naura kembali mencelakai aku.

"Kembalikan anakku..kembalikan anakku.."

Terdengar teriakan suara Naura.

Aku membuka pintu pelan-pelan agar tidak menimbulkan suara.

Syukurlah Naura masih fokus mencucuki pintu kamar ibu. Setidaknya ia tidak sadar akan kedatangan ku.

Hal yang akan aku lakukan adalah mengambil pisau dari tangan Naura, kemudian aku akan mengingat Naura sebentar saja. Setidaknya sampai Naura lebih tenang.

Aku berjalan mengendap-endap, lalu..

Aku menghitung dalam hati. Satu..dua..ti..ga hap!

Aku berhasil mengambil pisau dari tangan Naura.

Naura tampak berang kala ia tahu aku lah yang mengambil pisau dari tangannya.

"Kamu..!" Ia membesarkan matanya.

Sumpah! Ini lebih seram dari apa pun.

Sepanjang menikah aku tidak pernah melihat mata Naura sebesar ini.

Naura berlari ke ruang tamu.

Pikiranku mulai kacau. Jangan-jangan Naura mau mengambil pot di atas meja.

Dan..benar saja!

Naura berjalan ke arahku dengan tangan kanan memegang pot kecil yang di taruh ibu diatas meja ruang tamu.

Ia cekikikan senang.

Prang! Hampir saja aku terkena lemparan pot itu. Beruntung aku bisa menghindar.

"Hihiiii...takut ya?" Ejeknya padaku.

Kemudian ia berlari hendak keluar rumah.

Secepat mungkin aku mengejar Naura. Jangan sampai ia keluar dari rumah dan membuat kekacauan diluar sana.

"Lepaskan...lepaskan aku...tolong...tolong.." Naura berteriak histeris saat aku berhasil menangkapnya.

"Bu..tolong ambilkan tali..." Aku teriak pada ibu. Mendengar suaraku, ibu tampak membuka pintu kamarnya.

"Bu, tolong ambilkan tali!" Pintaku pada ibu.

Ibu kembali masuk kedalam kamarnya, lalu keluar lagi membawa sebuah kain.

"Gak ada tali Bu?"

"Ini saja Raf, supaya tangannya gak sakit." Sahut ibu.

Aku mulai mengikat tangan Naura.

"Raf..jangan kencang-kencang, kasihan nanti tangannya sakit." Ujar ibu dengan nada khawatir.

"Tenang saja Bu, ini tidak akan lama, sampai nanti Naura jauh lebih tenang, kita akan lepaskan ikatan tangannya." Sahutku lagi.

Naura masih berusaha membuka ikatan tangannya. Namun sepertinya ia tidak punya tenaga. Setelah membiarkan Naura begitu saja di atas lantai akhirnya aku membopong tubuh Naura ke atas kasur yang sudah dibereskan ibu.

"Nau..aku akan lepas ikatan ini. Tapi janji ya..janji jangan bertindak diluar batas."

Cuih!

Diluar dugaan ku, ludah Naura mengenai wajahku.

Kesabaran ku akhir-akhir ini memang benar-benar diuji oleh Naura.

Ibu yang ikut menyaksikan kelakuan Naura bergegas menepuk-nepuk pundak ku, "sabar ya Raf. Sabar..Naura sedang sakit. Kalau dia tidak sakit, tidak mungkin dia akan bertindak kurang ajar seperti ini."

Aku menghela napas, lalu berdiri menjauh pada Naura.

Mengambil tisu diatas meja dan mengusap wajahku.

Aku merenung, mencari penyelesaian atas kasus Naura. Kemana aku akan meminta pertolongan?

***

Hari ini aku mengunjungi rumah Nadira. Sudah beberapa hari ini ia merengek meminta aku datang ke rumahnya.

"Hai sayang...kangen.." seru Nadira sembari mengecup pipiku.

Wangi aroma tubuh Nadira menguar memenuhi indera penciumanku.

Sebagai lelaki normal hasratku bangkit saat melihat Nadira. Apalagi hampir beberapa bulan tidak tersalurkan.

"Masuk yuk." Ajaknya sambil menggandeng tanganku.

"Kok sepi? Mama papa kemana?"

"Itulah raf, kamu sampai gak tahu, kan?" Omel Nadira.

" Mama papa sedang pergi ke Australia, biasa deh, ada acara keluarga." Ucapnya lagi.

"Sebentar ya Raf." Nadira meninggalkan aku di ruang tamu. Tidak lama Nadira muncul kembali dengan membawa segelas jus jeruk.

"Minum Raf."

Nadira meletakkan jus jeruk tepat di depanku. Kemudian ia duduk menyender di bahuku.

"Masalah kamu sudah beres,. Raf?"

Tanya Nadira sembari tangannya memainkan ujung lengan bajuku.

"Masalah apa?" Tanyaku bingung.

Huft!

Nadira menghela napas, "masalah Naura. Apa dia sudah sembuh?"tanya Naura dengan raut wajah sebal.

"Entahlah Nad. Aku bingung." Sahutku sambil meminum jus jeruk.

"Maksud kamu?"

"Nadira seperti orang gila. Boneka beruang dianggapnya Aisyah, anak kami yang sudah meninggal. Aku gak tahu bagaimana cara menyembuhkan Naura.

"Bagaimana kalau Naura kita bawa ke rumah sakit jiwa? Orang yang gila sudah pasti dibawa ke rumah sakit jiwa. Naura itu harus di rawat oleh orang-orang yang paham betul tentang kejiwaan, Raf. Kalau kamu setuju, aku punya saudara yang bekerja menangani orang gila. Nanti aku kenalin deh sama saudara aku." Ucap Nadira tersenyum penuh kemenangan.

Namun, apakah Rafka setuju dengan saran Nadira?

1
Ambo Nai
jangan jadi laki2 egois yg bisa menyakiti hati wanita.semoga bayi Nadira bukan anak rafa
Mutia Mutmainnah
update lagi ka🙏
Yovita Amalia putri
gtu doang crta nya. yaallah ending ny ga sesuai ekspetasi😂
Embunpagi: ☺️☺️🙏
total 1 replies
Yovita Amalia putri
salah Naura sendri klo dia ga kuat sehrus ny lepas aja tu lakik ga guna. terakhir bnyk fikiran berefek sm kandungannya, anak nya mati malah jadi gilak
Yovita Amalia putri
pusing lama2
Yovita Amalia putri
loh perasaan di bab sebelum nya nadira udah pernah jumpa ibu raffa sekali jadi otomatis uda tau dong. tp knp di bab ini di bilang ibu tau dari mana nadira. acem toh certa nya inu
Sondang Sartika Lumbanraja
nahh kan saat kamu tidak bisa apa apa tempat kembali yaa ibu muu
Alby Mukfu
Bukannya dulu Rayyan bilang mau cerai SM Nadira ya,terus dia nyesel Ken si Nadira jg udah gk perawan tp kok akhirnya mlh pilih Nadira & ninggalin Naura Krn gila, semoga Naura dpt pengganti Rayan & mertua mendukung,biar Rayan& Nadira dpt blsn dr Arthur nya🤭
Iis Dawina
mudah" an siih ga..karma buat mereka
Embunpagi: amin..
terima kasih sudah mampir kk☺️
total 1 replies
Mesra Turnip
Thor !!!! pebadaraannn
Embunpagi: pebadaraaan itu apa yah? 😄
terima kasih ya sudah mampir😄
total 1 replies
Endang Supriati
mudah2an anaknya mati,biar nadira merasakan kehilangan anakk.
seperti appa! sakit. udhh gitu nadira kena racun dr air ketuban yg nyerang syaraf dan janntung. mukanya menyot ke kiri. tangan lumpuh,kaki lumpuh sebelah.
Embunpagi: wah ..ini pasti fansnya Naura😄
terima kasih ya sudah mampir😄
total 1 replies
Sondang Sartika Lumbanraja
gimana nihh apakah selamat
Embunpagi: tunggu up nya ya..
terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Endang Supriati
tp memang dlm kehidupan nyata seperti tengok Rumah Sakit Jiwa Grogol Jakarta Pusat.
90% isinya perempuan/ istri2 yh ditinggal nikah lagi dan suaminya tdk peduli dgn anak2nya. yg buat stress dan depresi yg istrinya tdk bisa cari uang,tdk bisa apa2
Embunpagi: terima kasih sudah mampir dan ninggalin jejak komentar👍
total 1 replies
Sondang Sartika Lumbanraja
semoga Naura sehat lagi dan bisa hidup bahagia. suami macam itu campak kan aja udah buat istri sampai gila tapi tidak merasa bersalah sama sekali
Embunpagi: wah ini pasti fansnya Naura..
terima kasih sudah mampir 😄👍
total 1 replies
Mesra Turnip
miris amat nasib Naura ya Thor, di khianati, di bohongi pake gila lagi.cepat up nya Napa Thor, penasaran.
Embunpagi: terima kasih sudah mampir kk, ud up ya kk☺️
total 1 replies
Sondang Sartika Lumbanraja
itu lah akibat terlalu dalam sakit nya akhir nya istrinya gila
Endang Supriati
kasihan banget ya sdh yatim piatu, suami nikah lagi, anaknya mati pula. kenapa musti hidup ya.
nadira hidupnya bahagia ya, cuma didunia nadira! tp nanti ketika di akherat durimu masuk neraka kekal.
RASULLAH BERKATA " BUKAN UMATKU DAN GOLONGANKU BAGI LAKI2 DAN PEREMPUAN YG DENGAN SENGAJA MENGHANCURKAN IKATAN PERNIKAHAN SEPASANG SUAMI ISTRI YANG SAH DI MATA ALLAH, TEMPAT MEREKA DI NERAKA BERSAMA RAJA IBLIS..
ADA HADISNYA !!!
Sondang Sartika Lumbanraja
semoga Naura cepat sembuh terlalu sakit hatinya suami menikah di saat Naura lagi hamil dan suami terlalu sibuk ama dunia percintaan nya lupa ama istri nyaaa
Alby Mukfu
kenapa si Naura sampai dibikin gila si thur,,kasyan sekali nasibnya,apa NNT jg dibikin supelakor tu menang,buat Nadira kuat dong thur
Embunpagi: terima kasih ya kk, sudah bersedia membaca coretan saya
total 1 replies
Sondang Sartika Lumbanraja
itu lah kamu jadi suami terlalu dalam menyakiti perasaan istri mu tapi kamu tidak sadar juga kamu menikah lagi saat istri mu hamil bahkan kamu tidak ada perhatian buat istri mu yg hamil karna keayikan dengan selingkuhan mu itu.
Embunpagi: terima kasih sudah mampir kk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!