NovelToon NovelToon
Dinikahi Om Kekasihku

Dinikahi Om Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Pengganti / Angst / Romansa
Popularitas:19.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Alfiana

"Kamu jangan khawatir, Archiena. Saya yang akan menikahi kamu." ~ Kaivan Arsangga Diando.

***

Tepat di hari pernikahannya, Archiena harus menelan pil pahit. Kekasih, atau calon suaminya terbukti selingkuh dengan adik kandungnya sendiri selama bertahun-tahun.

Perasaan Archiena dihancurkan oleh dua orang yang paling ia percaya dalam hidupnya, meski begitu tak ragu sama sekali baginya untuk membatalkan pernikahan.

Namun karena nama baik keluarganya dipertaruhkan disini, terpaksa Archiena pun menikahi om dari kekasihnya yang juga berkorban untuk keluarganya.

Lantas bagaimana kehidupan Archiena dan Kaivan, akankah keterpaksaan itu berubah menjadi kebahagiaan atau malah penderitaan?

Update setiap hari ‼️

Follow Instagram : Alfianaaa05_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pindah ke rumah baru

Archie menatap rumah berlantai dua itu dengan tatapan kagum. Terlihat minimalis dan terkesan modern.

Bukan hanya saat dirinya diluar, saat masuk pun Archiena kembali dibuat kagum dengan interior dan desain yang rumah itu miliki.

Archie tidak berhenti tersenyum, rumah ini memang tidak lebih besar dari rumahnya, namun ia menyakini jika rumah itu akan sangat nyaman.

"Kamar kamu disana, dan kamar saya disini." Ucap Kaivan menunjuk kamar untuk mereka berdua.

Catat. Kamar yang terpisah.

Archie menatap suaminya dengan bingung, mereka pasangan suami istri dan harus tidur terpisah. Apa ini semua benar?

"Tidur terpisah, Om?" Tanya Archiena.

Kaivan menatap Archie, melihat bagaimana ekspresi gadis itu seketika membuat Kaivan menggelengkan kepalanya.

"Tidak, kita satu kamar. Awalnya saya kira kamu akan keberatan makanya saya siapkan kamar terpisah." Jawab Kaivan.

"Tapi mendengar pertanyaan kamu barusan membuat saya tahu jika kamu tidak keberatan jika kita tidur satu kamar, mungkin?" Tambah Kaivan mengangkat sebelah alisnya.

Archiena tersenyum canggung, ia tidak langsung menyahut. Gadis itu menatap sekitar dan mulai melangkah untuk melihat-lihat.

"Besok saya akan cari asisten rumah tangga dan satpam untuk bekerja, kamu tidak perlu mengurus rumah sendirian." Ucap Kaivan lagi.

Archie membalik badan, menatap suaminya yang masih berdiri sambil mengantongi sebelah tangannya di saku celana.

"Om, jika aku ingin bekerja apa boleh?" Tanya Archie hati-hati.

"Saya tidak akan melarangnya, silahkan gunakan ilmu yang kamu miliki untuk bekerja, tapi saya harap kamu tidak lupa pada tugasmu sebagai istri." Jawab Kaivan.

Wajahnya datar seperti lantai marmer. Licin, halus dan lembut.

Mendengar itu tentu saja Archiena senang, ia mendekati suaminya lagi lalu mengambil barang-barang dari tangan Kaivan.

"Makasih banyak ya, Om. Aku janji tidak akan lupa pada tugasku sebagai istri." Sahut Archiena dengan yakin.

"Dan … kita tidur dimana jadinya?" Tanya Archiena.

"Mari saya antar." Ajak Kaivan lalu melangkah duluan ke lantai dua dimana kamarnya berada.

Archiena lekas mengekor. Sambil melangkah, Archiena terus menatap rumah itu. Dari lantai dua seperti ini, rumah itu terlihat semakin enak dipandang.

"Jadi tidak keberatan untuk tidur satu kamar?" Tanya Kaivan memastikan.

"Seperti yang om katakan jika aku bukan orang asing, aku istrinya om. Aku tidak keberatan." Jawab Archiena dengan lembut.

Kaivan tersenyum simpul, ia membuka pintu dan mempersilahkan Archiena untuk masuk.

Saat gadis itu masuk, Kaivan justru pergi. Pria itu mendapatkan panggilan dari seseorang, seseorang yang sangat penting dalam hidupnya.

Sementara Archie, ia bisa merasakan kesan dingin dan tegas dari suasana kamar Kaivan. Cat tembok dark grey seakan menunjukkan kepribadian pria itu.

Archie meletakkan barang-barangnya disudut ruangan, lalu melangkah guna melihat-lihat.

Fokus Archie tiba-tiba terarah ke sebuah meja kecil dimana terdapat foto dan vas bunga.

Archiena mengambilnya, lalu melihatnya dengan seksama. Itu foto Kaivan yang sedang bermain piano.

"Om Kaivan pintar main piano?" Gumam Archiena tersenyum.

Archie meletakkan kembali foto itu lalu menatap ke arah lain. Ada walk in closet yang mana akan ia gunakan untuk menata pakaiannya nanti.

"Om Kaivan mana ya, aku nggak bisa asal taruh barang." Gumam Archiena.

Archiena hendak keluar, namun Kaivan sudah duluan datang. Satu senti saja Archie maju, mungkin keningnya sudah berkenalan dengan pintu kamar Kaivan.

"Ada apa?" Tanya Kaivan mengerutkan keningnya.

"Mau tata barang-barangku, Om." Jawab Archiena.

Kaivan manggut-manggut, ia melangkah membuka pintu walk in closet lalu mempersilahkan Archie untuk masuk.

Kaivan membuka lemari pakaian dan memindahkan beberapa kemeja dan jasnya ke satu tempat.

"Letakkan pakaianmu disini." Ucap Kaivan memberitahu.

Archie lagi-lagi dibuat terdistraksi oleh barang-barang disana, tampak sepatu dan jam tangan yang tertata rapi bahkan warna kemeja pun berurutan.

"Om pasti orang yang sangat teliti dan apik." Ucap Archiena menebak.

"Tidak juga, saya pernah melakukan kecerobohan." Sahut Kaivan singkat dan cuek.

Archie menggaruk tengkuknya, entah mengapa ia menjadi canggung dengan jawaban Kaivan. Biasa saja, namun nada bicaranya yang seakan memintanya untuk berhenti bicara.

"Aku akan menyusun barang-barangku sekarang." Ucap Archie dengan terburu-buru.

Archie mengeluarkan pakaiannya, lalu menatanya dengan sedikit asal. Archie merasakan Kaivan geleng-geleng kepala.

"Biar saya bantu." Ucap Kaivan sembari mengambil alih pakaian Archiena.

Tangan Archie bersentuhan dengan tangan Kaivan yang keras dan berurat. Archie sesaat menatap Kaivan, namun hanya sebentar.

"Aku akan menata sepatuku." Ucap Archiena lalu berlutut dan membiarkan Kaivan menata pakaiannya.

Kaivan berdehem, ia lekas menggantung baju Archie dan meletakkannya dengan rapi. Meski begitu, tetap saja ada hal yang tidak disengaja. Kaivan menjatuhkan salah satu gaun Archiena ke lantai.

Kaivan lekas menunduk, bersamaan dengan Archiena yang mendongak sembari menyodorkan baju miliknya.

Wajah mereka hampir tidak berjarak, bahkan hidung mancung mereka saling bersentuhan.

Archie tersentak, gadis itu buru-buru mengalihkan wajahnya dengan mata terpejam. Jantung Archie terasa berdetak kencang.

Sementara Kaivan biasa-biasa saja, pria itu menerima gaun yang Archie pegang lalu menggantung nya di lemari.

"Sisanya kamu lakukan sendiri, saya masih ada pekerjaan." Ucap Kaivan datar, lalu pergi dari walk in closet.

Setelah kepergian Kaivan, Archiena menghela nafas sambil memegangi dadanya.

"Dikit lagi bibir gue yang nempel sama bibir om Kaivan tadi, ya ampun." Gumam Archie geleng-geleng kepala.

BUKAN CUMA BIBIR, AKU BISA BIKIN KALIAN NEMPEL KAYAK KUE LAPIS🤗

Bersambung................................

1
paradidu
Lumayan
paradidu
Biasa
dina
ayo kak, update lagi,masa ngantung cerita nya
Nizar
akhirnya ada rasa juga/Angry//Angry//Angry/
aurora 1809
kk kapan up nya dobel up dong kk kalau up
Bu Dewi
kok GK up lagi Thor, kangen sama Karin dan davi
Tria Hartanto
lama banget upnya thor
Heidy
up lagi dong
dina
Luar biasa
nene Situmorang
temen apa temen?
nene Situmorang
haishhh
oh my gosh 🤣🤣🤣🤣
lawak bener dah ini othor
love Reading
mendekati bucin tpi gengsi
nene Situmorang
mau ngakak tapi sedih
Kanza Nia
up dong tor, uda lama nnih
nene Situmorang
asli sih itu🤣
love Reading
ih kamu bgt si suami istri formal bgt ngga senyum sm kagetnya gtu,,, tpi nanti jadi pasangan bucin ( semoga )
Bila D
lah belum menderita sudah mati saja
nene Situmorang
kalo langsung mati mah mana seru

terlalu nikmat itu utk mereka

harusnya kesiksa dulu lahh
nene Situmorang
gara2 othor ini mahh

kok bisa sih othor memporak-porandakan hati readers?
nene Situmorang
ihh t*i
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!