NovelToon NovelToon
Obsession Mr. Geeky

Obsession Mr. Geeky

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Mafia / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: VivianaRV

Seorang pemuda yang misterius menyamar menjadi laki-laki culun, bertemu dengan gadis yang sedikit manja dan baik hati.

"Diam jangan bergerak nanti bakal aku lepaskan kalau kamu nurut."

"Afkar!" jerit Regita kaget.

"Shuttt..diam jangan teriak nanti orang tuamu dengar"

"Kenapa loe bisa masuk ke sini?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OMG 29

Saat mendengar suara beringsik Regita sadar, "Afkar ada apa?" tanya Regita lemah.

"Tidak ada apa-apa, kamu sudah sadar?" Regita hanya mengangguk.

"Kamu mau minum?" tawar Afkar dan di balas anggukan lagi oleh Regita.

"Aku mau tanya kenapa kamu tadi tiba-tiba pingsan?"

"Sebenarnya sejak jam sebelas siang badan gue udah mulai enggak enak dan semakin siang malah semakin tidak enak."

"Kenapa saat ngerasa enggak enak badan enggak langsung istirahat aja?"

"Gue enggak enak di lihat sama yang lain masa karyawan baru malah asik leha-leha sedangkan yang lain pada sibuk kerja."

"Emang ada yang bilang seperti itu?"

"Tidak ada sih, itu hanya perasaan gue saja."

"Besok-besok lagi kalau ngerasa enggak enak badan langsung istirahat aja pasti enggak ada yang ngelarang, mereka bakal maklum kok sama kondisi kamu lagian kan kamu hari ini baru kerja jadi ya masih penyesuaian."

"Makasih ya Afkar loe udah nolongin gue, maaf ya ngerepotin."

"Iya sama-sama, kamu sama sekali enggak ngerepotin aku kok. Kalau besok ada apa-apa langsung ngomong aja ke aku" Regita hanya mengangguk.

"Kamu enggak pulang ke restauran?"

"Enggak, aku tungguin kamu di sini saja."

"Gue enggak apa-apa kok di sini sendirian kamu balik aja ke restauran di sana banyak yang membutuhkan bantuan."

"Beneran kamu enggak apa-apa sendiri?"

"Enggak apa-apa, sudah sana balik ke restauran."

"Ya udah aku kalau gitu tapi tenang aja nanti sore aku ke sini lagi."

Regita hanya tersenyum, Afkar menuruti apa yang di perintahkan oleh Regita dia kembali lagi ke restauran. Saat sampai di restauran Afkar langsung mencari keberadaan Sesil.

"Apakah kalian tahu di mana Sesil" tanya Afkar pada salah satu karyawannya.

"Tadi sepertinya masuk ke ruangan anda" Afkar berjalan ke ruangannya dengan tergesa dan memasang muka marah.

"Sesil kenapa kamu masih di sini, keluar dari sini!" Afkar berteriak marah.

"Afkar kamu sudah pulang?"

"Kenapa kamu di sini keluar sana! jangan masuk ke ruanganku dan jangan kembali lagi ke sini!" ucap Afkar berapi-api.

"Afkar kamu kenapa kok pulang marah-marah?"

"Aku marah-marah karena kamu, kenapa kamu ceritain masalah tadi ke tante Lina."

"Ya enggak papa dong tante Lina kan juga berhak tahu masalah restauran."

"Seharusnya kamu tidak perlu memberitahu tante Lina."

"Kenapa? apa kamu tidak mau tante Lina tahu tentang kamu dan perempuan tadi?"

"Itu bukan urusan kamu ya."

"Aku enggak terima Afkar kalau kamu sama dia, aku ini suka sama kamu kenapa kamu enggak pernah lihat perasaan cintaku selama ini sih."

Afkar menghela nafas berat, "sebelumnya maaf ya Sil aku enggak bisa membalas perasaan kamu, aku menganggap kamu seperti sahabatku sendiri tidak lebih" Afkar menjelaskan dengan pelan.

"Aku tidak mau hanya kamu anggap sebagai sahabat aku maunya lebih dari itu" saat berbicara Sesil mulai berkaca-kaca.

"Maaf hatiku sudah ada yang menempati saat ini."

"Siapa? apakah perempuan itu yang sudah menempati hatimu? apa kamu tidak bisa belajar untuk mencintaiku?"

"Maaf ya Sil, daripada kamu tambah sakit hati mending kamu tidak usah kembali lagi ke sini atau lebih baik kamu pulang saja ke Indonesia."

"Tidak mau aku akan tetap di sini Afkar, aku tidak mau menyerah untuk memperjuangkan kamu."

"Sesil dengarkan aku dulu, di dunia ini banyak laki-laki siapa tau di antara itu semua ada yang mencintai kamu dengan tulus dan apa adanya."

"Tapi aku enggak mau laki-laki yang lain aku maunya hanya kamu!"

"Tidak bisa Sesil, sekarang kamu mau pergi sendiri atau aku panggilin keamanan?"

"Tenang aku akan kembali lagi ke sini untuk memperjuangkan kamu" Sesil tetap keras kepala dan tidak mendengarkan perkataan Afkar.

Dengan emosi Sesil pergi dari restauran dia berjalan dengan kaki di hentak-hentakkan yang mana malah mengundang perhatian orang-orang. Saat sudah jauh dari restauran Sesil menghubungi tante Lina.

"Tante..." Sesil merengek saat sambungan telepon terhubung.

"Ada apa Sesil kenapa kamu terdengar sedih begitu?" Lina panik.

"Tante kenapa Afkar tidak mencintai Sesil? kenapa dia malah mencintai perempuan itu kenapa tidak aku saja?"

Mendengar pertanyaan dari Sesil, Lina bingung harus menjawabnya bagaimana, "kamu yang sabar ya Sesil, mau bagaimana lagi perasaan seseorang tidak bisa di paksakan."

"Tapi Afkar harus mencintai aku jangan perempuan itu."

"Sesil banyak laki-laki di luaran sana yang lebih tampan dan baik melebihi Afkar. Mending kamu cari laki-laki lain saja dan ikhlaskan Afkar."

"Aku tidak mau laki-laki selain Afkar tante."

"Sepertinya bicaramu sudah mulai melantur, kamu mabuk? beritahu tante sekarang kamu ada di mana sekarang?"

"Aku tidak mabuk tante aku hanya frustasi saja sekarang ini karena Afkar telah menolak cintaku."

"Sudah sekarang kamu beritahu tante di mana kamu berada" Lina khawatir dengan kondisi Sesil karena dari suaranya sepertinya dia sangat frustasi sekali.

"Tenang saja tante aku masih ada di sekitaran hotel tempatku menginap."

"Sebentar tante akan ke sana kamu jangan ke mana-mana, tante tutup dulu telponnya" Lina langsung tancap gas menuju tempat Sesil berada. Saat sampai di sana Sesil duduk melamun di sebuah bangku yang berada di bawah pohon.

"Sesil kamu tidak apa-apakan?" Lina merangkul Sesil, saat berada di pelukan Lina Sesil menangis keras. Orang-orang yang berada di tempat yang sama hanya menatap mereka sekilas.

"Sudah tidak usah menangis, Afkar itu tidak perlu di tangisi mending sekarang kita senang-senang saja kalau perlu sekarang kita ke mall belanja."

Sambil sesenggukan Sesil menjawab, "iya ayo tante aku sudah capek menangis."

"Iya ayo kita berangkat lupain ke sedihan kamu hari ini" mereka pergi ke mall dengan Sesil yang masih sesenggukan.

Sedangkan saat ini Afkar tetap berada di ruangannya dia tengah mengerjakan berkas-berkas yang penting seperti tidak ada kejadian apapun. Waktu sore tiba Afkar beranjak ke rumah sakit untuk bertemu kembali dengan Regita, sedari tadi Afkar memang menunggu waktu sore tiba.

Saat sampai di rumah sakit dan tiba di ruangan Regita keadaan ruangan itu kosong tidak ada Regita di dalamnya. Afkar yang melihat itu panik hingga saat ada seorang suster yang lewat memberitahunya bahwa Regita berada di taman

Mendengar itu Afkar lega, "Regita kenapa kamu malah di luar? memang badan kamu sudah enggak lemas lagi?"

"Badan gue udah mendingan kok, ini gue buat jalan-jalan supaya tenaga gue kembali pulih."

"Buat mulihin tenaga kamu mending istirahat aja dan makan yang banyak."

"Jalan-jalan seperti ini juga bisa kembalikan tenaga gue kok."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!