Memiliki wajah cantik blesteran, membuatnya menonjol di antara gadis lainya. Tapi kisah hidupnya tak seindah wajahnya. Jessyca
Karena sang Mama meninggal sejak lama, membuat Ayahnya menikah lagi. Tapi keluarga baru, justru membuat hidupnya semakin sulit.
Hingga suatu saat, neneknya telah memilihkan jodoh untuknya. Yang menyebabkan ia 'kawin gantung' di usia muda.
Apakah kehidupan Jessy akan lebih baik? Atau malah sebaliknya!!!
Cuzzz kita lanjut ☺☺☺☺🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AuraAurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membela Diri
Nathan dan kawan-kawan memutuskan segera kembali ke sekolah setelah mendapatkan piala kemenangan mereka.
Reza, Ariel, dan Raka akan kembali bersama Nathan, karena tadi mereka berangkat menggunakan mobil Nathan.
Mereka juga berencana akan merayakan kemenangan mereka di cafe depan sekolah bersama teman-teman yang lainnya.
Hingga langkah mereka berhenti ketika mendapati Jessy dan Reno yang sepertinya berselisih.
"Bro, cewek gue kenapa tuh?" Ariel yang tidak tau malu mengakui Jessy sebagai pacarnya.
Plak.
Reza langsung saja memukul kepala Ariel.
"Ouch," Ariel mengusap kepalanya dan melotot ke arah Reza. "Sakit bege," cetusnya.
"Lo sembarangan ngasih status tuh cewek!" Reza tidak terima. "Dia itu masih bebas, alias masih milik kita bersama." tutur Reza.
Sedangkan Nathan dan Raka mereka serius memperhatikan interaksi Jessy dan Reno. "Bukannya tuh cowok kapten sekolah ini?" tanya Raka dan di angguki Nathan.
Jauh dari mereka, Meili dan Tasya juga berjalan ke arah parkiran. Yang kebetulan mobil mereka bersebelahan.
"Sial, kenapa tuh cowok deket-deket?" Ariel tidak terima melihat Reno yang semakin dekat ke arah Jessy.
"Bener, dia harus di kasih pelajaran!" timpal Reza juga tidak terima gadis incarannya di dekati cowok lain.
Tidak hanya Ariel dan Reza yang kesal melihat itu, tapi ternyata tangan Nathan sudah terkepal dengan sendirinya.
"Loh kakak-kakak belum balik?" tanya Meili. Karena tadi dia dan Tasya sempat mencari keberadaan Jessy terlebih dahulu.
Meili mengerucutkan bibirnya ketika pertanyaannya tidak ada yang menanggapi. "Kenapa sih?" kesalnya.
Hingga di detik berikutnya ia mengikuti arah pandang mereka. "Jessy!" ucapnya.
"Tasya lihat deh, sepertinya Jessy di ganggu cowok itu. Ayo kita tolong," Meili tidak mau terjadi apa-apa dengan sahabatnya.
Tapi baru saja mereka melangkah untuk menolong Jessy, mereka di buat terkejut dengan pemandangan di depannya.
Bahkan mulut mereka menganga di buatnya.
Sedangkan Jessy masih berdiri menatap Reno yang masih tersungkur di aspal setelah mendapat tendangan darinya. "Ternyata selain lo pengecut, pikiran lo juga picik. Kalau lo nggak bisa menang jangan curang!" sindirnya.
*
*
Jessy masuk begitu saja ke dalam mobil Meili dan membuang nafasnya kasar.
"Bagaimana?" tanya Meili penasaran.
Pasalnya beberapa saat lalu Jessy, Nathan juga guru dari sekolahnya menyelesaikan masalahnya dengan Reno.
Nathan menghubungi gurunya untuk membantu masalah Jessy, dan kali ini Jessy terbukti tidak bersalah. Karena tindakan Jessy kali ini terbukti untuk membela dirinya.
Apalagi ada bukti dari CCTV yang berada di parkiran dan juga saksi dari teman-teman nya.
Meili dan Tasya menunggu jawaban dari Jessy yang masih diam.
"Ayo kita kembali, gue udah lapar." jawab Jessy.
Meili di buat melongo dengan jawaban Jessy. Dia tanya apa dan di jawab apa. "Jessy!" kesalnya.
Sedangkan Tasya, ia sudah pahan dengan sifat Jessy jadi ia tidak akan memaksanya untuk bercerita.
Jessy tidak memperdulikan kekesalan Meili, ia justru menyandarkan punggungnya di sandaran kursi kemudian memejamkan matanya.
Meili berdecak kesal karena masih penasaran apa yang sebenarnya terjadi. Tapi kemudian ia melajukan mobilnya untuk kembali ke sekolah.
Di dalam perjalan Jessy masih sama, hanya memejamkan mata. Entah apa yang sedang di pikirkan gadis itu.
Beberapa saat kemudian, mobil yang di kendarai Meili memasuki halaman sekolah.
Baru saja ia mematikan mesin mobil, sudah ada yang mengetuk kaca mobilnya.
"Ada apa?" tanya Meili ketika sudah keluar dari mobil.
"Kalian langsung saja ke cafe depan, Anak-anak yang lainya sudah lebih dulu ke sana!" ujar siswa itu.
"Ok," sahut Meili antusias. Karena ia tadi sudah mendengar jika akan ada perayaan kemenangan pertandingan futsal. Dan yang akan mentraktir adalah Nathan dan Raka.
Di dalam cafe, dengan cuek Jessy memakan makanannya dengan lahap. Ia tidak peduli dengan pandangan orang lain.
Bahkan Jessy sudah tau jika Lisa dan Tia juga menatapnya dengan tatapan merendahkan nya, tapi ia tidak peduli.
Ia sebenarnya masih kesal dengan Reno tadi, makannya ia luapkan dengan memakan banyak makanan.
Meili dan Tasya hanya menggelengkan kepala, tapi di detik berikutnya Meili juga ikut makan dengan lahap. Sedangkan Tasya hanya meminum jus yang ia pesan tadi.
...----------------...
...Sebentar ya, othor lagi ada kerjaan. Nanti insya Allah up lagi. Jangan lupa jempol dan komentarnya. Kalau di kasih hadiah alhamdulillah sekali 😁🥰...