NovelToon NovelToon
MILKY WAY

MILKY WAY

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Gangster
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: BillaAzahra022

Berawal dari sebuah hubungan antara Dhikaa dan Sabila Liora yang tidak direstui oleh kakak dari Sabila yang bernama Reyvan Adelio, seorang ketua geng Astro Power. Reyvan tidak merestui hubungan antara dhika dan sabila karena ia merasa bahwa dhika itu lemah dan tidak mampu untuk menjaga adik perempuannya. Namun, siapa sangka jika dhikaa adalah ketua geng Milky way, salah satu geng terbesar dikotanya. Ia diberikan tanggung jawab menjadi ketua geng Milky way untuk mencapai tujuan dari sang kakak yaitu Roby Mahendra. Masalah demi masalah muncul silih berganti yang disebabkan oleh geng Andromeda, sebuah geng yang selalu membuat ulah dan ketuai oleh Hans. Begitu banyak masalah yang terjadi diantara ketiga geng tersebut, hingga sebuah hal yang tidak pernah terbayangkan terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BillaAzahra022, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali bersekolah

Setelah sadar sabila tidak mau jauh dari dhikaa. Dhikaa pun membawa sabila kembali ke kantor polisi untuk menyelesaikan masalah mereka dan hari ini juga sabila di nyatakan bebas atas permintaan dhikaa sendiri.

"Kaa maafin bila" ucap sabila saat mereka tiba di parkiran dan hendak pulang.

"Udah ga usah di pikirin, lihat kaa sekarang. Kaa baik-baik saja kan?" Ucap dhikaa.

Sabila menatap dhikaa, matanya kembali berembun. Sabila pun langsung memeluk dhikaa.

"Udah jangan nangis lagi" ucap dhikaa menghapus air mata sabila.

"Ekhmm....udah dulu bucinnya, ini tempat umum" goda vano sembari naik keatas motor miliknya.

"Ayo pulang, alya sama kak naila udah nungguin" ucap zakky.

Mereka berempat pun langsung berangkat menuju rumah sabila yang disana sudah ada alya dan juga naila.

Sesampainya di depan rumah terlihat naila dan alya yang menunggu di teras. sabila tidak pernah melepaskan genggamannya dari tangan dhikaa.

Zakky dan vano berjalan terlebih dahulu menuju rumah sementara dhikaa berjalan dengan sabila di belakangnya.

"Sabila" panggil naila yang melihat sabila berada di belakang dhikaa

Dhikaa pun menggeser tubuhnya agar sabila tepat berada di sampingnya.

Naila pun langsung memeluk sabila.

"Akhirnya kamu pulang, kakak khawatir banget sama kamu" ucap naila mempererat pelukannya.

"Bila pulang....maaf bila udah bikin kakak khawatir" ucap sabila membalas pelukan naila.

Hari mulai malam zakky, alya dan vano pun berpamitan untuk pulang begitupun juga dengan dhikaa. Sementara naila akan menginap untuk menemani sabila.

"Kita pulang dulu ya kak nai, Sabila. Kalau ada apa-apa kabarin kita" ucap vano.

"Aku pulang dulu yah. Maaf ga bisa nginap" ucap alya.

"Iya gapapa kok. Lagian udah ada kakak" balas naila.

"Bila, kaa pulang dulu ya. Kamu istirahat ya" ucap dhikaa.

"Iya kaa" balas sabila sembari tersenyum.

"Kak titip sabila ya" ucap dhikaa kepada naila.

"Aman" sahut naila.

Dhikaa dan yang lainnya pun menuju motor mereka masing-masing.

"Kaa jangan lupa besok pagi" ucap zakky.

"Iya" balas dhikaa.

Dhikaa langsung pulang kerumahnya. Setelah masuk kedalam rumah dhikaa teringat akan perkataan roby.

Dhikaa pun segera mencari sesuatu yang roby maksud. Dhikaa pun mengambil sebuah kotak yang terletak di atas meja kamar dhikaa. Sepertinya roby yang meletakkannya disana.

Dhikaa pun membuka kotak tersebut dan menemukan sebuah buku di dalamnya. Perlahan tapi pasti dhikaa pun mengambil buku tersebut dan membaca satu persatu huruf yang ada di dalamnya.

"Ini semua akan aku selesaikan" ucap dhikaa.

•••

Setelah beberapa hari keadaan sabila sudah mulai membaik, sabila pun memutuskan untuk mulai kembali bersekolah.

Sabila baru saja selesai mengenakan seragam sekolahnya, rumah tampak begitu sunyi. Tidak ada lagi canda tawa seperti biasanya. Kemarin malam naila izin untuk pulang karena ia sudah beberapa hari ini menginap di rumah sabila karena keadaan sabila yang mulai membaik, naila pun cukup lega untuk pulang.

Sabila berjalan mendekati rak sepatu dan mengambil sepatu miliknya. Setelah selesai sabila pun mengambil kunci garasi.

Pintu garasi terbuka, ruangan tersebut tampak bersih. Sepertinya naila yang merawat rumah selama ini.

Sabila pun berjalan mendekati motor reyvan. Rasanya baru kemarin mereka tertawa lepas bersama, namun sekarang suara tawa reyvan tidak akan bisa sabila dengar lagi.

Sabila pun berangkat ke sekolah menggunakan motor milik reyvan. Namun, saat sabila baru saja keluar gang ia berpapasan dengan naila.

"Sabila ga mau sama kakak aja?" Tanya naila.

"Ga kak, bila bisa sendiri kok" balas sabila sembari tersenyum.

"Yaudah kalau gitu beriringan aja" ucap naila dan di balas anggukan oleh sabila.

Mereka pun pergi ke sekolah beriringan dengan posisi Sabila mengendarai di depan sementara naila di belakangnya.

Setelah sampai di sekolah sabila dan naila pun memarkirkan motor mereka bersebelahan. Sejak memasuki lingkungan sekolah sabila sudah merasa banyak orang yang meliriknya dengan tatapan aneh.

"Bila udah sarapan? Mau ke kantin dulu?" Tanya naila.

"Bila langsung ke kelas aja kak" ucap sabila.

"Yaudah kalau gitu" naila pun tersenyum.

"Sabila duluan ya kak" pamit sabila.

"Iya bila" ucap naila.

Naila pun menatap kepergian sabila. Naila begitu merasa perubahan drastis sabila. Gadis yang selalu ceria dan tersenyum kini menjadi gadis yang tidak banyak bicara.

Sabila berjalan menuju kelasnya, sepenjang perjalanan dapat sabila rasakan tatapan aneh orang-orang yang meliriknya. Setelah sampai di kelas sabila pun langsung duduk di bangku miliknya.

"Hei lihat, itu sabila" bisik salah satu siswi yang sekelas dengan sabila.

"katanya dia kena gangguan jiwa" sahut siswi lainnya.

"Iya, dengar-dengar nih dia juga mencelakai cowoknya"

"Stres banget"

Sabila hanya diam mendengar perkataan teman sekelasnya, ia pun menyilangkan tangan diatas meja dan menyembunyikan wajahnya.

Jam istirahat berbunyi, saat sabila sedang membereskan buku-buku miliknya salah satu siswi yang mendekati sabila.

"Sabila" panggilnya.

Sabila pun menatap siswi yang memanggil namanya.

"Kamu di panggil sama wali kelas buat keruang guru sekarang" ucap siswi tersebut.

"I-iya, baiklah" balas sabila.

Siswi tersebut pun langsung pergi begitu saja.

Sabila berdiri dan hendak keluar kelas, namun salah satu siswi yang bernama abel dengan sengaja menyandung kaki sabila hingga membuat sabila tersungkur kelantai. Hal tersebut membuat para siswa dan siswi yang menyaksikan hal tersebut tertawa.

Sabila terdiam dan mencoba untuk bangkit. Namun, baru saja hendak berdiri tangan sabila ditarik kasar oleh abel hingga membuat sabila meringis

"Heh cewek stres, seharusnya cewek kayak kamu itu adanya dirumah sakit jiwa bukan disini" ucap abel lalu menghempaskan tangan sabila dengan kasar.

Sabila tidak melawan ataupun menjawab ia lebih memilih mengabaikan abel dan hendak keluar kelas. Namun, tangannya kembali ditahan oleh abel.

"Heh mau kemana kamu" ucap abel dengan angkuh.

Sabila tidak menjawab, kemudian ia menarik pergelangan tangannya yang di genggam oleh abel dan langsung pergi keluar kelas menuju ruang guru.

"Heh dasar cewek stres" teriak abel yang tidak dihiraukan oleh sabila.

Sabila langsung menuju ruang guru untuk bertemu dengan wali kelasnya.

Ternyata wali kelasnya meminta penjelasan kenapa selama ini sabila tidak masuk sekolah. Gurunya juga bertanya tentang kebenaran gosip yang beredar bahwa sabila terkena gangguan jiwa. Sabila pun menjelaskan semua hal yang terjadi, dengan tenang sabila menjelaskan semuanya.

Setelah urusannya diruang guru selesai, sabila pun keluar dari ruangan tersebut. Jam istirahat masih panjang dan di saat bersamaan Sabila bertemu dengan naila.

"Sabila kenapa?" Tanya naila saat melihat sabila keluar dari ruang guru.

"Gapapa kak, tadi guru nanya kenapa bila udah lama ga sekolah" ucap sabila.

"Oh gitu ya" ucap naila, ia memperhatikan wajah sabila yang tidak ceria.

"Bila... kekelas dhikaa yok" ajak naila.

Sabila pun menetap naila dan kemudian mengangguk setuju.

Mereka pun berjalan menuju kelas dhikaa, namun sesampainya disana sabila tidak melihat dhikaa di kelasnya.

Sabila hanya melihat dari depan pintu kelas, ia sama sekali tidak berani masuk karena teringat akan tatapan orang-orang kepadanya.

"Kak bisa tolong tanyain" Ucap sabila.

Naila yang mengerti pun langsung mengangguk dan masuk kedalam kelas dhikaa.

"Permisi" ucap naila kepada salah satu siswa.

"Iya kak ada apa?" Balas siswa tersebut.

"Kakak mau nanya, dhikaa nya ada?" Tanya naila.

"Dhikaa sudah beberapa hari ini tidak masuk sekolah kak. Waktu itu ia ada masuk pagi dan meminta izin tidak masuk beberapa hari karena ada urusan" jelas siswa tersebut.

"Begitu ya, terimakasih" ucap naila.

"Iya kak sama-sama" balas siswa tersebut kemudian ia melanjutkan kembali aktivitasnya.

Naila pun kembali menghampiri sabila yang menunggu di depan kelas.

Naila pun memberi tahu sabila tentang dhikaa yang izin tidak masuk untuk beberapa hari.

"Ya mungkin kaa lagi ada urusan yang harus diselesaikan" ucap sabila.

"Iya sepertinya begitu" balas naila.

Naila menatap sabila yang termenung.

"Sabila yang ceria dong, ga kayak biasanya aja" canda naila.

"Haha iya kak" ucap sabila yang terpaksa tersenyum, namun naila tahu bahwa sabila masih merasa kehilangan akan reyvan.

Sementara itu disisi lain, dhikaa sedang berada di sebuah ruangan introgasi bersama dengan tiga orang polisi.

"Kamu sebagai ketua dari milky way harus ditahan karena pertarungan melawan Andromeda" ucap salah satu polisi dengan menunjuk dhikaa.

BERSAMBUNG...

1
Cpr Tito Jr.
lanjutin seru
Cpr Tito Jr.
lanjutin
Bila.Azahra: up tiap hari kak🙏
total 1 replies
Cpr Krisna jr01 Krisna jr01
ape benda tu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!