NovelToon NovelToon
Aku Hanya Lelah

Aku Hanya Lelah

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:204.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: ibu ditca

Generation Sandwich, istilah yang sering di gunakan baru-baru ini. Mungkin sebagian ada yang menjadi pelakunya, ada juga yang menganggapnya hanya sebuah sudut pandang semata.

Tumbuh dan besar dari kalangan menengah kebawah menjadikan seorang gadis cantik bernama Hima Narayan kuat dalam menjalani kehidupannya.

Tanpa di ketahui banyak orang, nyatanya Hima menyimpan luka dan trauma tersendiri dalam hidupnya. Tentang pengkhianatan dan kekecewaan di masa lalu.

Ganindra Pramudya Suryawilaga : " Saat aku pikir kamu adalah rumah yang ku tuju. Tapi kamu justru menjauh saat aku ingin menggapai mu. Beri aku kesempatan sekali lagi Hima!"


Kehidupan keluarganya dan kisah cintanya tak pernah berpihak padanya. Akankah Hima menyerah dengan kehidupannya???? Lantas bagaimana dengan kisah cinta gadis itu?


Semoga para reader's kesayangan berkenan mampir, terimakasih 🙏🙏🙏🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Hima sudah bersiap untuk kencan pertamanya dengan brondong manis sebelah kamarnya. Jika kebanyakan para gadis akan berpenampilan semenarik mungkin pada lawan jenis, tidak dengan Hima.

Gadis cantik itu memakai celana legging hitam menutup mata kakinya dengan sepatu tanpa tali. Sedang atasannya memakai Tunik di bawah lutut dengan warna abu-abu tua. Hijab yang di pakainya pun simpel, bergo ukuran M yang menutupi area dadanya.

Pokoknya...Hima tampil biasa banget!!!

Gadis cantik itu menunggu Ganin yang tak keluar dari kamarnya. Mungkin masih merapikan diri.

Selang beberapa saat, ada dua orang laki-laki memarkirkan kendaraan roda dua yang cukup Hima kenal.

Motor matic hitam milik Ganin di parkirkan di tempat biasa. Yang jadi pertanyaan, si pengantar terkejut saat bersitatap dengan Hima secara langsung.

"Eros, itu ceweknya Ganin!", Tyo menyikut lengan Eros.

"Tau gue, terus ngapain dia liatin kita!", balas Eros.

"Mana gue tahu! Udah buruan anterin kuncinya!", ujar Tyo. Mereka pun berjalan saling mendorong hingga tiba di depan Hima sikap mereka mendadak grogi.

Entah lah, groginya karena apa mereka juga tak tahu.

Tiba-tiba pintu kamar Ganin terbuka. Baik Eros, Tyo maupun Hima pun menoleh.

Hima memandangi Ganin dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Wiiihhh...yang mau kencan!", ledek Eros pada Ganin. Hima mengernyitkan alisnya.

"Iya lah!", sahut Ganin singkat padat dan jelas. Ganin menyahut kunci yang di pegang Eros.

"Sopan sekali anda bapak???!", tegur Eros. Ganin hanya mengedikkan bahunya.

Hima masih memandangi Ganin yang berpenampilan cukup berbeda. Dia terlihat lebih dewasa di banding biasanya.

Semakin terlihat tampan, ehhhh....???

"Ehemmm!", Tyo berdehem saat menyadarkan Hima yang menatap Ganin lekat dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Hima menoleh ke Tyo dan Eros.

"Oh...iya Hima, kenalin temen-temen ku! Yang ini Eros dan ini Tyo!", Ganin memperkenalkan mereka.

"Hai Hima...salam kenal!", kata Eros dan Tyo bersamaan. Hima tersenyum kecil.

''Hai juga mas Eros, mas Tyo!", sapa Hima.

"Duh...di panggil mas, kaya mas-mas Jawa gue jadinya...!", kata Eros. Tyo tertawa pelan tapi di sikut oleh Eros. Ganin menatap mereka dengan pandangan yang siap menghunus seperti pedang.

"Udah sana balik, makasih udah antar motor kesayangan ku!", kata Ganin.

"Heum!!!", sahut Eros dan Tyo.

"Mereka teman sekampung kamu, Nin?", tanya Hima. Ganin melirik teman-temannya. Sebelumnya tak ada briefing jadi Eros dan Tyo tak tahu harus jawab apa.

"Iya!", jawab Tyo.

"Ngga!", jawab Eros.

Hima sudah cukup hafal dengan dialek semacam dan sudah pasti kalau mereka bukan teman sekampung.

"Dah lah sana pulang. Keburu malam gue kencannya!", kata Ganin mendorong dua rekannya tersebut.

"Rese nih anak, awas aja kalo minta tolong!", ancam Eros yang misuh-misuh. Tapi tetap saja mereka pergi dengan menunggangi motor milik Tyo.

"Yuk?!", ajak Ganin pada Hima.

"Kamu...beda banget, kaya... lebih dewasa gitu tampilannya. Apa yang beda ya?", Hima mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuknya.

"Lebih dewasa?", tanya Ganin sambil tersenyum. Hima yang tadi sempat memandangi Ganin pun reflek menggeleng.

''Eum... maksudnya iya. Kamu jadi keliatan kaya seumuran ku lah...tapi ya udah lah, tampilan bisa di ubah!", kata Hima yang berjalan lebih dulu menuju ke motor matic Ganin.

Ganin memasang helm di kepala Hima. Setelahnya, mereka pun meluncur ke suatu tempat yang Hima sendiri tak tahu tujuannya ke mana.

Yang pasti, ia percaya saja pada Ganin yang tidak mungkin akan sengaja mencelakakannya.

🌾🌾🌾🌾🌾

Bugghhh!

"Bodoh?!", umpat Bayu saat mendapatkan laporan bahwa Ganin tak mengendarai sepeda motornya. Dan saat anak buahnya akan menyelipkan beberapa barang haram di motor Ganin, tiba-tiba ada seorang gadis yang mengacaukan rencananya.

Padahal...dia sudah menyusun strategi. Tapi sayang, semua gagal karena ternyata Ganin tak menaiki roda duanya.

"Pengiriman nanti malam, jangan sampai tercium aparat! Paham?!", tanya Bayu.

Setelah menjawab paham, orang itu pun pergi meninggalkan Bayu.

"Ganin... Ganin...bocah kemarin sore sudah berlaga mau melawan ku! Beraninya Lo deketin Hima, Ganin???", monolog Bayu.

🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Hima dan Ganin tiba di sebuah danau yang ada di pusat kota. Banyak muda mudi yang ada di sana menghabiskan waktunya.

Sedang Ganin dan Hima justru memiliki tujuan yang tidak hanya sekedar jalan tapi juga sekaligus makan.

Banyaknya jajanan membuat Hima kalap. Untung nya, jajannya di cover oleh Ganin. Bukankah itu rejeki namanya???

Ganin menatap Hima yang sangat menikmati makanan itu padahal harganya tak seberapa.

"Kenapa liatin aku kaya gitu?",tanya Hima sambil mengunyah makanannya.

"Kamu cantik!", puji Ganin. Hima sempat menghentikan kunyahannya beberapa saat tapi setelah itu ia kembali melanjutkan makannya.

"Makasih, tapi itu udah dari dulu sih! Alhamdulillah!", sahut Hima.

Ganin tertawa pelan, gadis yang ada di hadapannya itu memang terlalu apa adanya. Ataukah...di balik sikap cerianya, dia justru sedang menyimpan perasaan sakitnya?

Ternyata gerimis kembali turun. Banyak yang berhamburan dari tempat tadi untuk berteduh, tapi tidak dengan Hima yang masih setia di sana.

"Ngga mau berteduh?", tanya Ganin. Hima menggeleng.

"Ini juga ngga terlalu kena hujan kok, masih ada daun di atas. Paling bentar lagi hujannya juga reda."

Hima memang berbuat seperti itu tapi lagi-lagi Ganin menangkap wajah Hima yang seolah sedang memikirkan sesuatu.

"Kita pulang, hujan-hujanan yuk!", ajak Ganin. Hima menoleh.

"Yakin?", tanya Hima. Ganin mengangguk pelan. Lalu lelaki tinggi itu menggandeng Hima menuju ke motornya berada.

Seperti biasa, Ganin terlihat pelukable bagi Hima yang memang butuh sandaran. Aroma parfum Ganin cukup nyaman di indra penciumannya. Meski berkeringat, aroma parfum Ganin pun masih sama.

"Hima!"

"Heum!?", gumam Hima yang ada di bahu Ganin.

"Aku mau jujur, tapi aku takut kamu marah!", ujar Ganin.

"Ya udah nggak usah jujur aja kalo ngga mau aku marah?!", kata Hima santai. Dan jawaban Hima seperti itu kembali membuat Ganin ragu.

Tak terasa mereka tiba di kost lagi. Keduanya sama-sama basah kuyup dan mereka langsung membersihkan diri masing-masing ya...

Ganin mengetuk pintu kamar Hima usai dia mandi.

"Eh, kenapa?", tanya Hima saat melihat Ganin yang berdiri di hadapannya dengan celana panjang dan Hoodie.

"Butuh air panas, galonku habis. Perut ku ngga enak!", adu Ganin. Hima menoleh jam dinding, sudah jam sebelas malam. Suasana kost juga sudah lumayan sepi karena memang hujan cukup deras.

"Ya udah, aku bikin teh mau?", tawar Hima. Ganin pun mengiyakan dengan anggukan kecil.

Ia mengenakan menutup kepalanya karena lehernya kedinginan. Angin sepoi-sepoi membuat udara semakin dingin.

Di perhatikannya Hima yang sedang membuatkan minuman untuknya.

Perlahan, Ganin mendekati Hima yang berdiri di depan meja. Tanpa aba-aba, Ganin langsung memeluk Hima dari belakang.

Hima cukup terkejut tapi tak langsung menepis Ganin. Dia sadar kalau dia pun suka peluk-peluk Ganin kalau di motor.

Pintu kamarnya juga masih terbuka lebar, jadi jika ada orang yang lewat di depan kamarnya ia tak perlu khawatir akan di tuduh macam-macam bersama Ganin.

Tapi ... mereka semua pasti tak mau ambil pusing sih? Mau penghuni lainnya bertindak senonoh pun sepertinya tidak peduli.

"Jangan gini Nin, ini di ruang tertutup. Ngga enak kalo ada yang liat!", kata Hima pelan. Tapi Ganin tak bergeming, ia justru meletakkan dagunya di atas ubun-ubun Hima.

"Aku benar-benar mau jujur ke kamu, Hima! Aku ngga mau suatu saat kebohongan ku akan jadi Boomerang buat hubungan kita!", kata Ganin.

Hima mengernyitkan alisnya lalu memutar badannya dan sekarang tubuh mereka saling berhadapan, sangat dekat.

"Memang kamu bohong soal apa? Pura-pura suka sama aku?", tanya Hima sambil terkekeh kecil. Hima tak mau berekspektasi terlalu tinggi. Dia menganggap Ganin tetap lah ABG yang hanya penasaran seperti apa memiliki seorang kekasih.

Kedua tangan Ganin mengunci Hima di sisi kanan kirinya yang bersandar meja kecil.

Alhasil, Ganin sedikit membungkukkan badannya tepat di depan wajah Hima.

"Aku cinta sama kamu, Hima. Bahkan sejak pertama kali liat kamu!", kata Ganin dengan sorot matanya yang memancarkan sebuah kejujuran.

Hima mendorong pelan dada Ganin dan ia mendesah pelan karena Ganin sama sekali tak beranjak dari hadapannya barang sesenti pun.

"Udah lah Nin, kita jalani aja semuanya biasa aja. Jangan terlalu mendalami...."

Cup!

Ganin mengecup singkat agar Hima berhenti berbicara. Tubuh Hima menegang. Ia ingin sekali memukul kepala Ganin tapi kedua tangannya di tahan di meja oleh Ganin.

Meski dulu... beberapa tahun yang lalu, ia sering melakukannya dengan alm Nanda, tapi tak sampai ke hal-hal yang terlalu jauh. Mereka memang berpacaran lama, tapi tak sampai merusak satu sama lain.

"Aku serius Hima, aku jatuh cinta sama kamu dari awal kita bertemu!", kata Ganin tanpa beban. Hima menoleh ke samping, ia tak ingin terpukau dengan wajah imut di hadapannya itu.

"Ada yang ingin aku katakan Hima. Tentang aku ...!", kata Ganin.

Hima masih melengos tak mau menatap Ganin. Terpaksa lelaki itu menarik dagu Hima agar mau menatap wajahnya.

Mau tak mau Hima pun menoleh lagi dan berhadapan dengan Ganin.

"Aku, Ganindra Pramudya Suryawilaga. Seorang anggota kepolisian dari divisi Xxx. Usiaku bukan sembilan belas tahun, tapi dua puluh sembilan tahun. Aku belum pernah menikah. Dan aku...berada di supermarket Xxx karena sedang menyelidiki kasus peredaran narkoba di tempat itu. Tapi ...di saat aku bertugas, aku justru jatuh cinta sama kamu, Hima Narayan!", kata Ganin panjang lebar.

Hima terpaku beberapa saat. Dia tak suka di bohongi, dia tak suka di permainkan!

Ganin menatap lekat mata indah yang ada di hadapannya. Hima mendorong Ganin dan kali ini ia berhasil.

"Keluar!", kata Hima. Ganin menggeleng.

"Saya bilang keluar pak Ganindra!", suara Hima seperti sebuah bentakan.

"Iya, aku akan keluar. Wajar kalau kamu marah Hima, tapi aku sungguh-sungguh cinta sama kamu. Dan aku tidak akan membiarkan anak teman ibu kamu mendekati kamu! Karena saat aku mengklaim milikku, aku akan memastikannya akan tetap milikku!", kata Ganin.

Tapi dasar Ganin, sebelum ia keluar dari kamar Hima, ia melabuhkan kecupan di puncak kepala Hima.

Hima tak sempat menghindar karena Ganin bergerak begitu cepat.

Entah kenapa Hima merasa sakit hati, tapi karena apa??? Karena penyamaran Ganin kah? Karena usia dan pekerjaan Ganin yang sebenernya? Atau ...dia merasa di permainkan di saat ia sedang berusaha membuka hatinya????

🌾🌾🌾🌾🌾

Gut morning selamat pagi ..

Selamat menjalankan ibadah puasa saudara2 seiman 🙏🙏🙏

Semoga kita bisa menjalankan kewajiban kita ini tanpa halangan apapun dan keberkahan senantiasa di limpahkan Allah SWT

Aamiin 🙏🙏🙏🙏

Terimakasih

1
meilanyokey
syukur deh kang selingkuhnya dah modar tpi ini yg buat hina trauma, semoga dpt gantinya yg lbh baik ya
Jue
Apa Hima ini ada penyakit kurang percaya diri atau kurang percaya pada janji Allah SWT , Jodoh itu bukan di tangan kita tapi ditangan yang menjadikan seluruh kejadian alam , Kaya atau miskin itu hanya di dunia , Keluarga Bima aja tidak memandang hina dirinya tapi Hima yang menjadikan dirinya sendiri hina , Sepatutnya setiap ada kemusykilan itu di lakukan solat dhuha tapi lebih kepada keras kepala .
Guntur Al khalifi
love you
Ambu Rinddiany Thea
Alhamdulillah tamat we nya Mak . moal cnh lahiran hela Mak Hima na .. hyg liat proses lahiran na Mak .pingin liat ganin yg d uwek2 ma c Hima nya 🤭😆
Ambu Rinddiany Thea: ti mangkuk na Mak tos d bayangkn 😆😆
Ksatria_90: sok bayangin ayeuna wae mbu 🤣🤣🤣🤣🤣
total 4 replies
Ambu Rinddiany Thea
Alhamdulillah ga kerasa ya mak , dah tamat lagi, perasaan baru kemarin Deng Mak baca nya , mungkin karena isi cerita nya yg ga ngebosenin ,meski sesekali d buli jg sih pemeran utamanya 🤭😆 ,,. sehat sehat trs selalu buat Mak otornya dan keluarga , semoga selalu semangat dalam berkarya ya mak,semoga Ilham nya selalu ada dekt emak otornya jg 🤭
dewi rofiqoh
Happy ending... 💕💕💕
Kasih bonchap dong
Ksatria_90: 🙏🙏🙏🙏 Alhamdulillah makasih kk 🤗
total 1 replies
jumila tsari
Alhamdulillah...barakallah semuanya...aamiin...
Ksatria_90: aamiin....makasih teh 🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Atmita Gajiwi
/Smile//Slight//Determined//Kiss//Rose//Rose/
Mbing
sukses selalu thor
Ksatria_90: aamiin...mksh Kk ✌️🙏
total 1 replies
🍀fatima🍀
semoga semakin banyak yg bertamu ke hima dan ganin, dan untuk mak authornya sukses selalu😘
Ksatria_90: aamiin...
makasih bunda2 cantik
@fatima@muthia 🙏🙏🙏
muthia: sedih berpisah Ganin Hima, selalu di tunggu cerita selanjutnya
total 2 replies
Gadis Manggar
thor tidak sampai anak y lahir
Ksatria_90: /Tongue//Sneer//Sneer/
ngga kk, kayaknya biasa bgt klo kaya bgtu 🤭
btw makasih banyak ya 🙏🙏🙏
total 1 replies
Ambu Rinddiany Thea
sebelum udhan pingin skak Mak s sela dulu Mak .. asa geregtan wae ath da .
Yuliana Tunru
akhir bahagia ..smoga cerita ank2 ganin dan hima selanjut x makkk..❤❤❤
Ksatria_90: makasih y bund Yuliana Tunru 🤗🙏🙏🙏
total 1 replies
Dewi Lestari
Yaaaahhhh tamat....tapi ok lah bagus endingnya....terima kasih kakak...sehat selalu ya kakak...Aamiin
Ksatria_90: 🙏🙏🙏
aamiin, makasih kk 🤗🙏
total 1 replies
Suci Dava
Terimakasih mak, saya tunggu novel2 mak berikutnya, love you mak sing uuaakkeeehhhh 😘😍🙏
Ksatria_90: makasih y bunda Suci Dava 🤗🙏🙏🙏
total 1 replies
Widi Yanti
aaaaahh sedih ..happy ending sih. cm gak rela tamat 😭😭😭
Ksatria_90: 🥺🥺🥺🥺
makasih y kk Widi Yanti 🙏🙏🤗
total 1 replies
🌷💚SITI.R💚🌷
Alhamdulillah.. hima hamil smg sehat2 ya smp hpl dan banyak di kasih gama² Junior.. ko jd sedih udh ending 😭😭😭
mksh ya thor atas bacaannya yg luar biasa sukses trs dengan karya² baruy..love² buat ithor💖💖💖💖💖💖💖
Ksatria_90: 🙏🙏🙏🙏🙏 makasih banyak bunda Siti.R
total 1 replies
Zahbid Inonk
yah ga nunggu sampai lahiran dulu thor 🤔🫣
Zahbid Inonk: Yach bakal kangen dong sama baby pash nya Ganin dan jutek nya Hima 😊
sama" thor d tunggu karya" baru nyasehat selalu othor dan reader semua
Ksatria_90: 😔😔😔😔
ngga teh, terlalu biasa itu mah 🤭
betewe terimakasih banyak2 y 🤗🙏🙏
total 2 replies
🌷💚SITI.R💚🌷
smg hima cpt hamil ya sesuai keinginan ganin..mereka hidup bahagia selamanya bersama anak cucu nya nanti.. happy ending ya mak..jd melo de ngikutin kisah gama,gak terasa mau end..😢😢
Widi Yanti
aaaahhhh sediihhhh udh mau tamat aja. hilma nya blm hamil thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!