Memperbaiki Kehidupan Dengan System

"Apakah tidak apa apa bibi ikut?" tanya Aurora yang saat ini tengah berada di meja makan bersama Zora dan Leo.

Kebetulan sebelum nya Zora menyampaikan jika ia akan menjemput ibu nya di kampung dan berencana membawa nya.

"Tidak masalah Bi. Pasti ibu akan senang nantinya saat mengetahui aku membawa bibi kesana karena aku sudah menceritakan semuanya mengenai bibi dan Leo pada ibu sebelum nya." jawab Zora menjelaskan agar Aurora mau ikut bersamanya.

"Baiklah. Bibi akan ikut kalian jika begitu." ucap Aurora pada akhirnya.

Membuat Leo bernafas lega sebab ia sebenarnya tidak nyaman untuk meninggalkan ibu nya di sini untuk waktu selama itu.

"Ayo kita kemasi barang barang yang akan kita bawa ke sana. Karena rencana nya aku akan berada di sana selama satu Minggu."

ucap Zora sebelum kemudian ia beranjak dari tempat duduk nya untuk menyiapkan keperluan nya di ikuti oleh Leo dan sang ibu Aurora.

Tak lama kemudian ketiganya sudah selesai dengan persiapan nya dan kini mereka sudah bersiap untuk keluar dari Villa.

Dimana saat ini Zora hanya membawa tas kecil bersama nya yang hanya berisikan berapa baju casual dan setelan jas di dalam nya tanpa membawakan banyak barang bersama nya.

Sementara untuk Leo dan Aurora pun juga sama keduanya juga membawa sedikit sekali barang bawaan yang di simpan dalam satu tas yang di bawa oleh Leo di punggung nya.

"Kalian semua tolong jaga villa ini selama kami pergi!" ucap Zora pada seluruh Pekerja Villa nya.

Setelah itu kemudian Zora langsung membawa keduanya keluar dari villa tanpa menunggu jawaban dari mereka.

Di luar villa terlihat 2 mobil mewah milik Leo dan Zora sudah berjejer rapi di sana.

Hanya menunggu untuk di gunakan karena zora sudah memerintah kan pada pengurus villa nya untuk mengeluarkan nya.

Kemudian mereka bertiga langsung masuk ke dalam mobil masing masing.

Namun ada yang aneh dari hal itu , sebab Aurora tidak merasa kaget saat melihat kedua mobil mewah nan mahal itu

Justru ia nampak biasa biasa saja membuat Zora yang melihat itu penasaran.

Namun karena waktunya tidak pas untuk memikirkan itu akhir nya Zora pun memilih untuk membiarkan nya setidak nya untuk saat ini.

Kemudian kedua mobil tersebut langsung melesat keluar meninggal kan area distrik lalu muncul di jalanan yang cukup padat di ibu kota.

Karena saat ini masih dalam waktu nya para pekerja kantoran berangkat menuju perusahan tempat mereka bekerja alhasil banyak sekali mobil mobil di jalanan pagi itu.

Seperti biasa kedua mobil tersebut tentu saja kan menarik perhatian mereka yang berpapasan dengan keduanya.

Karena kedua mobil tersebut sudah terkenal di jejaring sosial belakangan ini.

Karena ada seseorang yang mengabadikan nya dan mengunggah nya di media sosial nya alhasil banyak sekali yang tertarik dengan kedua mobil tersebut hingga viral.

Namun meski begitu, baik Zora maupun Leo tidak ada yang tahu mengenai hal itu karena kedua nya tidak memiliki akun media sosial di ponsel mereka.

Di tengah perjalanan Zora di kejutan dengan suara system di kepalanya yang membuat nya harus menghentikan mobil nya.

[Ting]

[Misi Terpicu]

[Tiba di kampung halaman dalam waktu 2 jam]

[Hadiah $1 Milyar Nero]

[100 Ps]

[Gagal: Suara tuan akan berubah menjadi suara wanita selama 1 Bulan]

Melihat jumlah uang yang akan ia dapat setelah menyelesaikan misi membuat Zora langsung menghirup nafasnya dalam dalam.

Karena uang sebanyak itu belum pernah ia lihat dalam hidupnya, namun saat melihat waktu yang harus ia selesaikan dalam misi ini membuat nya sedikit bimbang pasalnya jarak untuk sampai ke kita tempat kelahiran nya menggunakan Bus hampir 4-5 jam.

Tak ingin pusing dengan itu Zora pun memutuskan untuk membaca rincian misi yang di dapat nya itu selanjutnya.

"Appppaaa"

teriak Zora dengan kencang di balik kemudinya.

Bahkan saking terkejut nya sampai sampai ia menekan klakson mobil nya hingga membuat Leo dan Aurora yang juga berhenti di belakang mobilnya sampai kaget.

Membuat kemudian Leo pun langsung turun dari mobilnya atas perintah sang ibu untuk melihat Zora di mobil nya.

'system, apakah tidak terlalu kejam hukuman yang kamu berikan itu?'

Kesal Zora seraya menggerutu pada sistem nya mengenai hukuman yang akan di terimanya itu.

Pasalnya hukuman tersebut menurut nya lebih menakutkan dari hukuman hukuman sebelum nya yang hanya tidur selama sebulan dan yang lainnya,

Tapi kali ini ia harus memiliki suara perempuan dalam waktu satu bulan jika ia gagal bagaimana ia tidak frustasi dengan itu.

[Tenanglah tuan. Sebaiknya tuan sekarang lihatlah ke samping ada siapa di sana]

melihat Zora yang terus memukul stir mobilnya dengan wajah kesalnya, system langsung berbicara di kepalanya.

Membaut Zora langsung menoleh ke samping sesuai perintah System sebelum nya

Dan benar saja di sana sudah ada Leo dengan mulut sedikit terbuka menatap ke arah nya.

Hal itu karena Leo tidak percaya dengan apa yang ia lihat nya saat ini.

Dimana sosok yang ia kagumi itu tengah mengomel sendiri di dalam mobilnya bahkan sampai memukul setir mobil nya seperti orang gila.

Di dalam mobil Zora dengan canggung langsung menurunkan kaca mobilnya hingga penuh agar ia bisa leluasa berbicara dengan Leo.

"kakak kenapa?" tanya Leo dengan wajah penuh keheranan menatap ke arah Zora.

Membuat Zora sangat malu dengan itu namun ia buru buru menutupinya dengan berbagai alasan yang ia ucapkan.

"Hehehe maaf maaf. Tadi aku teringat dengan hadiah yang aku siapkan Untuk kedua orangtuaku tertinggal di villa makannya aku sangat kesal dengan itu."

jawab Zora dengan alasan acak yang muncul begitu saja di kepalanya.

Dan untung nya alasan itu langsung di percayai oleh Leo karena alasan tersebut cukup bisa di terima oleh Leo.

"Leo, apakah kamu bisa memacu mobilmu dengan kecepatan tinggi untuk mengikuti mobil ku?" tanya Zora tiba tiba.

Membuat Leo bingung dengan pertanyaan itu.

Namun meski begitu ia tidak bertanya mengenai apa maksud dari itu.

Kemudian Leo pun menjawab nya

"Bisa kak. Karena dulu aku sering melakukan hal hal seperti itu saat masih bekerja sebagai supir taxi. Alhasil membuatku langsung di berhentikan hanya dalam waktu satu hari kerja,

Karena saat itu aku membuat penumpang yang aku bawa pingsan di tempat akibat ulah ku itu."

jawab Leo dengan wajah sedikit merah karena malu saat harus menceritakan hal itu, karena menurut nya hal itu merupakan hal konyol yang seharusnya tidak ia lakukan.